Jalan-jalan

Dua hari kemudian, tepatnya hari sabtu.

Anggi dan Anggun sedang bahagia karena mereka akan berangkat jalan-jalan bersama Papa dan Nany. Si kembar memakai celana monyet warna denim dipadukan dengan kaos putih. Sedangkan Nany memakai rok plisket warna navy dan kaos warna putih. Rencananya mereka akan jalan-jalan ke dufan sesuai permintaan Anggi. Nazwa menyiapkan keperluan mereka yang akan dibawa untk jalan-jalan. Mereka sedang menunggu jemputan.

"Papa mana sih, kok belum datang juga." Gerutu Anggun.

"Macet kali, dek."

"Cucu Oma sudah nggak sabar pingin jalan-jalan ya."

"Iya Oma."

"Nanti Anggi jangan capek-capek ya."

"Iya Oma."

"Nazwa, keperluan mereka sudah dibawa?"

"Ini, sudah bu."

"Ya sudah."

Beberapa menit kemudian, mobil Rayhan masuk ke pekarangan rumah. Rayhan turun dari mobil untuk berpamitan kepada Mami dan Papi. Tanpa disangka Rayhan pun memakai kaos warna putih.

"Ray berangkat dulu, Mi, pi."

"Sudah sarapan, bang?"

"Iya sudah."

Nazwa membuka pintu tengah, dan membantu si kembar masuk ke mobil. Selanjutnya, ia yang akan masuk. Namun Nyonya Salsa mencegahnya.

"Nazwa, kamu duduk di depan saja. Kasian Papanya si kembar nanti dikira sopir."

"Eh, iya Bu."

Nazwa pun membuka pintu depan lalu masuk ke dalam mobil.

"Dadah... kalian hati-hati ya. Selamat bersenang-senang."

"Dadah Oma, Opa." Ujar Anggi dan Anggun seraya mengedipkan mata kepada Oma. Entah apa maksud mereka.

Ternyata bukan tanpa sengaja Rayhan memakai kaos putih, tapi Anggi yang menelpon dan memintanya agar memakai kaos warna putih. Sekarang Rayhan mengerti maksud putrinya. Ia hanya bisa membatin.

Rayhan pun melajukan mobilnya. si kembar sedang asik main game candy. Sedangkan kedua orang dewasa di depan hanya bisa diam seribu bahasa.

Nazwa dapat notif pesan dari Tiwi, bahwa akte cerainya sudah sampai. Nazwa pun membalasnya, ia minta tolong agar disimpan terlebih dahulu. Nanti kalau libur Nazwa akan mengambilnya. Kebetulan Nazwa mendapat jatah libur satu kali dalam sebulan. Mungkin besok Nazwa bisa pergi ke kost-an Tiwi.

Setelah melalui perjalanan satu jam lebih, akhirnya mereka sampai di Dufan. Karena weekend jadi parkiran cukup penuh. Anggi dan Anggun dulu memang pernah ke Dufan saat mereka masih berusia dua tahun, itu pun mereka pergi bersama Opa dan Oma. Dan mungkin mereka tidak ingat. Mereka paling sering jalan-jalan ke Surabaya atau sekitar Jawa Timur. Karena Oma dan Opa memang sering bepergian ke sana. Sedangkan bersama Papa, baru dua kali ini mereka jalan-jalan.

Mereka turun dari mobil. Beruntung Papa sudah memesan tiket secara online, jadi tidak perlu antri lagi. Mereka pun masuk ke dalam. Mereka mencari wahana yang sekiranya aman untuk dinaiki anak seusia Anggi dan Anggun. Apa lagi Anggi yang memang harus menjaga kestabilan emosinya, tidak boleh naik wahana yang memicu adrenalin.

Mereka berjalan berempat layaknya keluarga kecil bahagia. Anggi dan Anggun berada di tengah antara Nany dan Papa. Bahkan mereka bergandengan tangan. Jika orang yang melihat tidak tahu, pasti disangka mereka keluarga bahagia.

"Bianglala itu, Papa. Pasti Kak Anggi aman naik itu. Apa lagi kita naiknya berempat." Ujar Anggun.

"Iya Pa, Anggi msu naik bianglala. "

"Baiklah, ayo kita antri sebentar."

Setelah menunggu dua giliran, barulah giliran mereka naik. Sebelum naik, mereka membaca do'a. Anggi dan Papa duduk di sebelah kanan sedangkan Nany dan Anggun di sebelah kiri. Jadi Papa dan Nany berhadapan dengan jarak yang cukup dekat. Mesin pun mulai menyala, bianglala berputar.

"Wah kita ada di paling atas kak. Lihatlah, kita bisa melihat pemandangan Kak."

"Iya dek, aku nggak takut."

Melihat senyum si wajah putri kembarnya, Rayhan sangat bersyukur.

"Hanya sesederhana ini membuat kalian bahagia, tapi Papa sangat sulit untuk membawa kalian quality time." Batinnya.

Setelah tiga kali putaran, mereka pun turun.

Selanjutnya mereka masuk ke rumah boneka. Ternyata boneka disini bukanlah boneka berwajah seram, melainkan boneka yang menggambarkan kebudayaan Nusantara dan negara-negara lain. Penumpang akan bergerak di atas perahu yang melintas di atas sungai, di kanan dan kirinya terdapat animatronic canggih.

Boneka-boneka tersebut dapat menyapa dan bergerak secara sendirinya. Ini merupakan wahana yang bisa dinikmati bersama buah hati tercinta. Anggi dan Anggun sangat antusias mengambil gambar bahkan video di dalam istana boneka.

"Seru ya, dek?"

"Iya kak."

"Anggi, Anggun kalau capek bilang ya." Ujar Nany.

"Iya Nany. "

Nazwa khawatir karena saking senangnya mereka jadi lupa dan tidak menghiraukan tubuhnya. Sebenarnya Anggi yang lebih dikhawatirkan dalam hal ini. Namun Nazwa tidak ingin pilih kasih.

Merek Keluar dari istana boneka. Saat akan menggandeng tangan anak-anak, Nazwa keliru menggandeng tangan Rayhan. Hal tersebut karena ulah Anggi. Nazwa memang tidak melihat sehingga ia salah tangan. Nazwa dan Rayhan pun saling menoleh. Nazwa langsung melepas tangan Rayhan.

"Maaf Pak, saya kira tangan anak-anak."

"Nany kita di sini, hehe....."

Betapa malunya Nazwa. Rasanya ia tidak punya muka untuk melihat Rayhan lagi. Nazwa merutuk dirinya sendiri karena telah ceroboh.

Keluar dari rumah boneka, mereka istirahat sebentar, duduk di bangku panjang. Nany memberi Anggi dan Anggun minuman.

"Nany, kasih Papa juga dong." Ujar Anggi.

"Ini, Pak."

"Belum haus. Minum saja." Tolak Rayhan.

Nazwa mengangguk.

Selanjutnya mereka ke wahana happy feet. Lewat sinematografi animasi komputer yang indah serta guncangan simulator membuat film Happy Feet ini akan memberikan sensasi petualangan seru dan menarik. Film ini bercerita tentang komunitas penguin di Antartika. Wahana ini sangat cocok untuk edukasi anak-anak.

Mereka tidak bisa mencoba semua wahana karena tidak memungkinkan bagi Anggi. Papa janji akan mengajak mereka ke Dufan lagi suatu hari nanti kalau mereka sudah cukup besar.

Saat ini meereka shalat Dhuhur dan makan siang terlebih dahulu sebelum pindah ke sea world. Nazwa memang sengaja membawa bekal karena Anggi tidak bisa makan sembarangan. Mereka duduk di taman menggelar tikar layaknya orang piknik. Nazwa menyendokkan nasi ke piring si kembar.

"Nany, ambilkan untuk Papa juga." Ucap Anggun.

"Oh iya."

Nazwa menyendokkan nasi ke piring Rayhan.

"Cukup." Ucap Rayhan.

"Nany, aku mau nugget ikan sama ayam suwir. " Ujar Anggi.

"Aku juga. " Sahut Anggun.

"Papa mau apa? Biar diambilkan sama nany." Tanya Anggi.

"Papa ambil sendiri saja."

Mereka pun makan dengan santai. Anggi masih sempat mengabadikan momen mereka makan bersama dengan berselfi.

"Nany sini mendekat, wajah nany cuma separuh."

"Kalian bertiga saja."

"Maunya berempat biar nggak ganjil, nany."

Nazwa pun mendekat. Dan jadilah foto mereka berempat.

Setelah selesai makan, mereka keluar dari Dufan dan melanjutkan perjalanan ke sea World.

Terpopuler

Comments

Chusnul Zazah

Chusnul Zazah

Alhamdulillah akhirnya mereka bisa jalan2 bersama sesuai keinginan twins.
Anggi Anggun kalian hebat, cerdas bin jahil?? karena ulah kalian bikin Nany jadi salting sama papa Reyhan??
Apakah ini salah satu rencana kalian sama Oma, sampai mengedipkan mata saat mau berangkat?? 😂😂😂

2025-02-08

2

Sholicha

Sholicha

ulu ulu berasa bahagia nya sampai ke aku 😂😆

2025-02-08

1

Tri Handayani

Tri Handayani

lebih semangat lagi anggi anggun untuk menyatukan papa dan nany nazwa biar g cuma ftonya tpi bsa jdi keluarga.

2025-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Nazwa
2 Melamar pekerjaan
3 Interview bersama si kembar
4 Memulai tugas
5 Mengantar sekolah
6 Kekesalan Mami
7 Berenang
8 Opname
9 Nazwa vs Rayhan
10 Janji Papa
11 Insiden
12 Shalat berjama'ah
13 Ulah Anggi
14 Kamar si kembar
15 Mantan laknat
16 Jalan-jalan
17 Sea world
18 Berakting
19 Ke rumah Tiwi
20 Es balok
21 Membalas pesan
22 Alasan Rayhan
23 Bermain bersama
24 Keluarga Mami
25 Bertemu orang di masa lalu
26 Flash Back On
27 Keputusan Opa
28 Ke Panti
29 Mengingat masa kecil
30 Memilih gaun
31 Otw kondangan
32 Pesta sang mantan
33 Tranding topik
34 Untuk sementara
35 Uring-uringan
36 Pesan terakhir
37 Rayyan vs Rayhan
38 Memberi perhatian
39 Siluman ular
40 Satu bulan kemudian
41 Salah tingkah
42 Berdebar-debar
43 Malam panjang
44 Malu
45 Papa Tantrum
46 Serangga lapar
47 Menyatakan cinta
48 Pulang kampung
49 Tidur berempat
50 Resepsi pernikahan.
51 Kabar bahagia
52 Rumah baru
53 Pindah rumah
54 USG
55 Cerita Mami
56 Turki
57 Keluarga Nazwa
58 Oleh-oleh khas Turki
59 Menerima kenyataan
60 Kejutan
61 Penyesalan
62 Makam orang tua Nazwa
63 Jodoh kedua
64 Kado terindah
65 Menyambut twins boy
66 Baby sitter
67 Aqiqah A2
68 Berbuka
69 Papa rewel
70 Bertemu keluarga
71 Hati Rendra
72 Jalan-jalan
73 Cappadocia
74 Membuat keramik
75 Perasaan Rendra
76 Melamar.
77 Pulang ke Indonesia
78 Penggemar Rendra
79 Mami sakit
80 Pernikahan lintas Negara
81 Malam pertama
82 Resepsi R & E
83 Anniversary
84 Kumpul keluarga
85 Keluarga Om Saif
86 Dosen pembimbing
87 Bimbingan
88 Bolu tape
89 Kebersamaan
90 Bimbingan lagi
91 Pingsan
92 Gosip
93 Ketahuan
94 Pengakuan Rania
95 Cemburu
96 Dadakan
97 Panggil Mas
98 Boleh kah?
99 Cincin kawin
100 Di rumah abang
101 Suntikan
102 Dugaan ummi
103 Kabar Mengharukan
104 Harap-harap cemas
105 Kabar duka
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Nazwa
2
Melamar pekerjaan
3
Interview bersama si kembar
4
Memulai tugas
5
Mengantar sekolah
6
Kekesalan Mami
7
Berenang
8
Opname
9
Nazwa vs Rayhan
10
Janji Papa
11
Insiden
12
Shalat berjama'ah
13
Ulah Anggi
14
Kamar si kembar
15
Mantan laknat
16
Jalan-jalan
17
Sea world
18
Berakting
19
Ke rumah Tiwi
20
Es balok
21
Membalas pesan
22
Alasan Rayhan
23
Bermain bersama
24
Keluarga Mami
25
Bertemu orang di masa lalu
26
Flash Back On
27
Keputusan Opa
28
Ke Panti
29
Mengingat masa kecil
30
Memilih gaun
31
Otw kondangan
32
Pesta sang mantan
33
Tranding topik
34
Untuk sementara
35
Uring-uringan
36
Pesan terakhir
37
Rayyan vs Rayhan
38
Memberi perhatian
39
Siluman ular
40
Satu bulan kemudian
41
Salah tingkah
42
Berdebar-debar
43
Malam panjang
44
Malu
45
Papa Tantrum
46
Serangga lapar
47
Menyatakan cinta
48
Pulang kampung
49
Tidur berempat
50
Resepsi pernikahan.
51
Kabar bahagia
52
Rumah baru
53
Pindah rumah
54
USG
55
Cerita Mami
56
Turki
57
Keluarga Nazwa
58
Oleh-oleh khas Turki
59
Menerima kenyataan
60
Kejutan
61
Penyesalan
62
Makam orang tua Nazwa
63
Jodoh kedua
64
Kado terindah
65
Menyambut twins boy
66
Baby sitter
67
Aqiqah A2
68
Berbuka
69
Papa rewel
70
Bertemu keluarga
71
Hati Rendra
72
Jalan-jalan
73
Cappadocia
74
Membuat keramik
75
Perasaan Rendra
76
Melamar.
77
Pulang ke Indonesia
78
Penggemar Rendra
79
Mami sakit
80
Pernikahan lintas Negara
81
Malam pertama
82
Resepsi R & E
83
Anniversary
84
Kumpul keluarga
85
Keluarga Om Saif
86
Dosen pembimbing
87
Bimbingan
88
Bolu tape
89
Kebersamaan
90
Bimbingan lagi
91
Pingsan
92
Gosip
93
Ketahuan
94
Pengakuan Rania
95
Cemburu
96
Dadakan
97
Panggil Mas
98
Boleh kah?
99
Cincin kawin
100
Di rumah abang
101
Suntikan
102
Dugaan ummi
103
Kabar Mengharukan
104
Harap-harap cemas
105
Kabar duka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!