Kamar si kembar

Sebenarnya Anggi tidak ingin memberitahu foto tersebut kepada Omanya. Namun ia takut Oma melarangnya memegang i-pad.

"Sst... tapi jangan rame-rame ya, Oma."

Anggi pun menujukkan foto tersebut. Oma tersenyum saat melihat foto pertama. Namun saat melihat foto kedua Oma menutup mulutnya.

"Ya Allah... Anggi ini tangan mereka?" Lirih Oma.

"Kenapa Mi?" Sahut Opa.

"Sstt... jangan keras-keras Oma, nanti nany malu."

"Oke oke.. " Sahut Oma seraya mengisyaratkan jarinya ke mulut tanda tutup mulut.

Oma akan menanyakannya lebih detail lagi keoada Anggi nanti di rumah.

Rayhan dan Nazwa tertidur hingga sampai ke rumah. Anggi pun membangunkan mereka.

"Papa, bangun. Kita sudah sampai." Anggi menoel lengan Papa.

"Hem... aku ketiduran."

Nazwa pun terbangun karena mendengar suara Anggi. Ia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Ternyata aku tidur. Duh malu-maluin saja." Batinnya.

Tukang kebun menghampiri membantu membawakan tas ke dalam rumah. Rayhan menggendong Anggi dari mobil ke dalam rumah. Di ruang tangan sudah ada Anggun serta tante Aira dan kedua anaknya.

"Kakak.... " Panggil Anggun.

"Dek..."

Papa menurunkan Anggi si sofa. Kakak beradik itu berpelukan melepas rindu.

"Akhirnya kakak boleh pulang ya."

"Iya, dek."

Azmi dan Isma ikut memeluk Anggi.

Nazwa langsung membawa barang-barangnya ke kamar. Ia juga ganti baju.Setelah itu ia kembali lagi dengan membawa baju ganti Anggi.

"Anggi, ayo ganti bajunya dulu."

"Iya nany."

Rayhan pergi ke kamarnya. Kali ini ia tidak bisa langsung meninggalkan rumah orang tuanya. Mungkin ia akan tinggal di situ selama dua atau tiga hari lagi untuk memastikan kesehatan putrinya.

Siang harinya, setelah makan siang Nazwa menemani Anggi dan Anggun beristirahat di kamar mereka. Nazwa tertidur di tempat tidur Anggun sambil memeluknya.

Rayhan yang baru saja bangun tidur segera ke kamar mandi lalu shalat Dhuhur. Setelah itu, ia turun ke bawah untuk makan siang. Kebetulan di dapur ada Mami yang sedang membuat kue untuk Anggi.

"Bang, baru bangun?"

"Iya Mi. "

"Makanannya ada di meja."

"Bikin apa Mi?"

"Getas singkong, Anggi pingin ini."

"Kenapa bukan Bibi yang bikin?"

"Ya nggak pa-pa, mereka waktunya istirahat. Lagi pula Mami nggak bisa tidur."

"Oh, ya sudah Ray makan dulu."

"Ayo Mami barengi."

"Nggak usah, Mi. Lanjutkan saja."

Rayhan pergi ke meja makan. Dan membuka tudung makanan. Ia menyendokkan nasi ke piring lalu mengambil lauk dan sayuran. Ia makan dengan santai.

Setelah selesai makan, Rayhan pergi ke kamar anak-anak untuk melihat mereka. Pelan-pelan Rayhan membuka pintu karena sepertinya mereka sedang tidur. Rayhan mengintip ke dalam. Ia melihat pemandangan indah. Nazwa sedang tidur memeluk Anggun. Namun Rayhan tidak sengaja melihat ke bawah. Rok yang dipakai Nazwa tersingkap. Betis putih mulusnya terlihat.

"Astagfirullah... ceroboh sekali." Lirihnya sambil menutup pintu kembali.

Saat Rayhan berbalik, Mami sudah berdiri di depannya.

"Mami."

"Mereka tidur?"

"I-iya."

"Kenapa kamu seperti melihat hantu."

"Eh itu, nggak pa-pa. Ray balik ke kamar dulu Mi."

"Iya."

Mami pun membuka pintu kamar si kembar. Sekarang Msmi paham kenapa reaksi Rayhan seperti orang ketakutan. Ternyata ia baru saja melihat aurat Nazwa. Mami bersyukur ternyata putranya masih bisa menjaga pandangannya. Mami pun masuk dan membenarkan rok Nazwa. Setelah itu, Mami menutup kembali pintu kamar mereka.

Setelah itu, Mami kembali ke kamarnya. Ternyata Pspi baru saja bangun.

"Mi, kenapa kok kamu senyum-senyum sendiri?"

"Pi, sepertinya cucu kita sangat menyukai Nazwa. Tapi memang Nazwa itu orangnya telaten. Makanya Anggi dan Anggun bisa nempel banget sana dia."

"Mami bilang begini jangan-jangan ada maunya. "

"Maksud Papi?"

"Jangan-jangan Mami mau jodohin Nazwa sama Rayhan?"

"Ish Papi suudzon. Bukan gitu juga maksud Mami. Papi kan tahu seperti apa putra kita. Biar saja mengalir dengan sendirinya. Mami senang aja gitu lihat perkembangan Anggi dan Anggun."

"Tadi Mami lihat apa di I-pad Anggi?"

"Ada deh... "

"Main rahasia sekarang ya, Hem... "

Papi memeluk Mami dari belakang. Mami berusaha untuk melepaskan diri. Namun Papi semakin erat memeluknya.

Malam pun tiba.

Mereka sedang makan malam bersama. Seperti biasa, setelah melayani Anggi dan Anggun, Nazwa pergi ke belakang untuk makan bareng bersama asisten lainnya. Setelah selesai makan, Nazwa membawakan obat untuk Anggi.

"Ayo gi, minum obat dulu."

"Sampai kapan Anggi harus minum obat, Nany? Bosen sekali rasanya."

"Tiga hari lagi ya. Katanya mau sehat terus."

"Ah iya, Anggi mau sehat biar bisa nagih janji sama Papa."

"Uhuk uhuk... " Rayhan tersedak minumannya sendiri.

"Pelan, Pa." Ujar Anggun sambil menepuk punggung Papanya.

"Memangnya Papa janji apa?" Tanya Papa.

Anggi melirik Papanya yang kini pura-pura lupa.

"Papa mau ngajak Anggi dan adek jalan-jalan, sama nany juga."

"Ehem... wah udah bener itu, tagih janjinya gi!" Sahut Om Rifki.

"Yeay jalan-jalan, kalau begitu cepat minum obatmu Kak!" Ujar Anggun dengan bersemangat.

Yang lain hanya bisa mengulum senyum. Sedangkan Nazwa sedikit terkejut mendengar pernyataan Anggi.

Akhirnya jam sudah menunjukkan angka 9. Semua orang kembali ke kamarnya masing-masing. Nazwa mengantar Anggi dan Anggun ke kamarnya. Ia juga menemani mereka sikat gigi dan cuci muka. Setelah itu ia membacakan dongeng sebelum tidur. Tidak butuh waktu lama, si kembar pun sudah terlelap dalam mimpinya. Nazwa membenarkan selimut mereka. Nazwa juga mengecup kening mereka.

"Aku memang belum lama bekerja merawat kalian. Tapi entah kenapa aku sangat menyayangi kalian. Semoga kelak jika kalian sudah besar kalian tidak melupakan aku." Batin Nazwa.

Setelah itu, Nazwa keluar dari kamar mereka. Namun ia dikejutkan dengan sosok yang berdiri di balik dinding kamar si kembar.

"Astaghfirullah.. Pak."

"Hem."

"Anak-anak sudah tidur Pak."

"Iya."

"Mari Pak."

Nazwa membalikkan badan hendak turun ke lantai bawah.

"Tunggu!"

Nazwa menghentikan langkahnya dan bebalik badan lagi.

"Saya Pak?"

"Kakimu sudah sembuh?"

"Su-sudah Pak, alhamdulillah."

Rayhan manggut-manggut tanpa kata.

"Kalau sudah tidak ada perlu, saya permisi Pak."

"Hem."

Nazwa pun segera melangkahkan kakinya dan turun ke bawah. Ia mengusap dadanya karena merasa lega. Bagi Nazwa saat ini berhadapan dengan Rayhan sepertti berhadapan dengan guru BK.

Rayhan membuka pintu kamar anak-anak. Lalu ia mengecup kening mereka.

"Tumbuhlah menjadi wanita kuat nak. Papa akan selalu mengusahakan yang terbaik untuk kalian. Maaf jika Papa belum bisa menjadi Papa yang baik. Tapi Papa janji ke depannya akan lebih memperhatikan kalian."

Rayhan menghela nafas panjang. Pada akhirnya ia tidur di lantai yang menjadi jarak antara tempat tidur Anggi dan Anggun.

Bersambung....

...****************...

Terpopuler

Comments

Chusnul Zazah

Chusnul Zazah

Alhamdulillah Oma Fatin begitu bahagia dg perkembangan twins Anggi & Anggun yg makin baik dan ceria, setelah dirawat Nany Nazwa...Semoga aj harapan Oma seperti yg dikatakan opa Zaki yg akan menjodohkan dg papa Reyhan, segera terwujud 🤲🙏

2025-02-07

2

flower

flower

hayoloh siapa Nazwa sebenarnya.. kok si Rey kaya pernah tau siapa Nazwa.. mungkin dulu kenalnya pas Nazwa masih kecil kali ya wkwk

2025-02-07

3

secret

secret

eheemm ehemm mulai sedikit perhatian walaupun msih dingin bgtt🥶 bener kata mami biarkan semuanya mengalir apa adanya😁

2025-02-07

2

lihat semua
Episodes
1 Nazwa
2 Melamar pekerjaan
3 Interview bersama si kembar
4 Memulai tugas
5 Mengantar sekolah
6 Kekesalan Mami
7 Berenang
8 Opname
9 Nazwa vs Rayhan
10 Janji Papa
11 Insiden
12 Shalat berjama'ah
13 Ulah Anggi
14 Kamar si kembar
15 Mantan laknat
16 Jalan-jalan
17 Sea world
18 Berakting
19 Ke rumah Tiwi
20 Es balok
21 Membalas pesan
22 Alasan Rayhan
23 Bermain bersama
24 Keluarga Mami
25 Bertemu orang di masa lalu
26 Flash Back On
27 Keputusan Opa
28 Ke Panti
29 Mengingat masa kecil
30 Memilih gaun
31 Otw kondangan
32 Pesta sang mantan
33 Tranding topik
34 Untuk sementara
35 Uring-uringan
36 Pesan terakhir
37 Rayyan vs Rayhan
38 Memberi perhatian
39 Siluman ular
40 Satu bulan kemudian
41 Salah tingkah
42 Berdebar-debar
43 Malam panjang
44 Malu
45 Papa Tantrum
46 Serangga lapar
47 Menyatakan cinta
48 Pulang kampung
49 Tidur berempat
50 Resepsi pernikahan.
51 Kabar bahagia
52 Rumah baru
53 Pindah rumah
54 USG
55 Cerita Mami
56 Turki
57 Keluarga Nazwa
58 Oleh-oleh khas Turki
59 Menerima kenyataan
60 Kejutan
61 Penyesalan
62 Makam orang tua Nazwa
63 Jodoh kedua
64 Kado terindah
65 Menyambut twins boy
66 Baby sitter
67 Aqiqah A2
68 Berbuka
69 Papa rewel
70 Bertemu keluarga
71 Hati Rendra
72 Jalan-jalan
73 Cappadocia
74 Membuat keramik
75 Perasaan Rendra
76 Melamar.
77 Pulang ke Indonesia
78 Penggemar Rendra
79 Mami sakit
80 Pernikahan lintas Negara
81 Malam pertama
82 Resepsi R & E
83 Anniversary
84 Kumpul keluarga
85 Keluarga Om Saif
86 Dosen pembimbing
87 Bimbingan
88 Bolu tape
89 Kebersamaan
90 Bimbingan lagi
91 Pingsan
92 Gosip
93 Ketahuan
94 Pengakuan Rania
95 Cemburu
96 Dadakan
97 Panggil Mas
98 Boleh kah?
99 Cincin kawin
100 Di rumah abang
101 Suntikan
102 Dugaan ummi
103 Kabar Mengharukan
104 Harap-harap cemas
105 Kabar duka
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Nazwa
2
Melamar pekerjaan
3
Interview bersama si kembar
4
Memulai tugas
5
Mengantar sekolah
6
Kekesalan Mami
7
Berenang
8
Opname
9
Nazwa vs Rayhan
10
Janji Papa
11
Insiden
12
Shalat berjama'ah
13
Ulah Anggi
14
Kamar si kembar
15
Mantan laknat
16
Jalan-jalan
17
Sea world
18
Berakting
19
Ke rumah Tiwi
20
Es balok
21
Membalas pesan
22
Alasan Rayhan
23
Bermain bersama
24
Keluarga Mami
25
Bertemu orang di masa lalu
26
Flash Back On
27
Keputusan Opa
28
Ke Panti
29
Mengingat masa kecil
30
Memilih gaun
31
Otw kondangan
32
Pesta sang mantan
33
Tranding topik
34
Untuk sementara
35
Uring-uringan
36
Pesan terakhir
37
Rayyan vs Rayhan
38
Memberi perhatian
39
Siluman ular
40
Satu bulan kemudian
41
Salah tingkah
42
Berdebar-debar
43
Malam panjang
44
Malu
45
Papa Tantrum
46
Serangga lapar
47
Menyatakan cinta
48
Pulang kampung
49
Tidur berempat
50
Resepsi pernikahan.
51
Kabar bahagia
52
Rumah baru
53
Pindah rumah
54
USG
55
Cerita Mami
56
Turki
57
Keluarga Nazwa
58
Oleh-oleh khas Turki
59
Menerima kenyataan
60
Kejutan
61
Penyesalan
62
Makam orang tua Nazwa
63
Jodoh kedua
64
Kado terindah
65
Menyambut twins boy
66
Baby sitter
67
Aqiqah A2
68
Berbuka
69
Papa rewel
70
Bertemu keluarga
71
Hati Rendra
72
Jalan-jalan
73
Cappadocia
74
Membuat keramik
75
Perasaan Rendra
76
Melamar.
77
Pulang ke Indonesia
78
Penggemar Rendra
79
Mami sakit
80
Pernikahan lintas Negara
81
Malam pertama
82
Resepsi R & E
83
Anniversary
84
Kumpul keluarga
85
Keluarga Om Saif
86
Dosen pembimbing
87
Bimbingan
88
Bolu tape
89
Kebersamaan
90
Bimbingan lagi
91
Pingsan
92
Gosip
93
Ketahuan
94
Pengakuan Rania
95
Cemburu
96
Dadakan
97
Panggil Mas
98
Boleh kah?
99
Cincin kawin
100
Di rumah abang
101
Suntikan
102
Dugaan ummi
103
Kabar Mengharukan
104
Harap-harap cemas
105
Kabar duka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!