Ulah Anggi

Malam ini Nazwa dan Rayhan menjaga Anggi secara bergantian. Nazwa menjaga mulai dari jam 8 malam. Selama Nazwa menjaga Anggi, Rayhan merebahkan diri di sofa sambil memeriksa email yang masuk melalui hanphone-nya.

Jam 9 Anggi sudah terlelap. Suaranya ocehannya sudah tidak terdengar lagi. Nazwa pun menjaga Anggi sambil melihat sosial media. Tidak sengaja ia menemukan postingan yang menandai akun Soni. Ternyata selingkuhan Soni sedang mengupload fotonya bersama Soni. Fanya nama perempuan yang sudah menghancurkan rumah tangga Nazwa itu kini tengah berbahagia lantaran Soni memberinya surprise di ulang tahunnya yang ke 23 tahun. Ditambah lagi caption Fanya yang seolah-olah mengaku sudah menikah diri beberapa bulan yang lalu.

Nazwa hanya bisa tertawa sinis melihatnya.

"Dulu bahkan dia tidak pernah ingat kapan ulang tahunku. Apa dulu aku hanya mencintai secara sepihak? Ah tidak, dia yang tadinya ugal-ugalan mengejarku. Aku saja yang bodoh." Batinnya.

Nazwa pun meng-unfollow semua yang berkaitan dengan Soni. Nazwa baru ingat harus mengirimkan alamat kepada Soni. Ia pun mengirim alamat kontrakan Tiwi. Nazwa tidak ingin Soni tahu di mana keberadaannya saat ini. Setelah sertifikat itu dia dapat, dia akan memblokir nomer Soni.

Nazwa menghela nafas panjang, lalu menyandarkan diri di sandaran kursi. Entah jam berapa Nazwa pun terlelap dalam duduknya.

Rayhan yang tidak dapat tidur beranjak dari sofa. Ia ingin melihat keadaan Anggi. Namun ternyata ia juga melihat pemandangan lain. Wajah cantik Nazwa tampak teduh dengan nafasnya yang teratur.

"Siapa kamu sebenarnya? Kenapa aku seperti pernah melihatmu di masa lalu. Huh... siapa pun kamu semoga kamu benar-benar tulus menjaga si kembar." Batinnya.

"Haccim haccim .... " Tiba-tiba Nazwa bersin.

Rayhan pun membalikkan badan dan pura-pura masuk ke kamar mandi.

Saat Rayhan masuk ke kamar mandi, Nazwa pun terbangun.

"Ternyata aku ketiduran." Lirih Nazwa seraya mengusap wajahnya.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka. Sontak Nazwa menoleh. Rayhan keluar dengan wajah segarnya karena dia baru saja cuci muka dan membasahi sedikit rambut bagian depannya. Rayhan menyisir rambutnya dengan ruas jarinya. Mata Nazwa terpesona seperkian detik.

"Astagfirullah." Lirihnya sambil menundukkan pandangan saat sadar Rayhan meliriknya.

"Istirahat saja, biar aku yang menjaganya."

"Iya Pak."

Nazwa beranjak dari duduknya lalu pergi ke kamar mandi untuk membuang air kecil. Rayhan duduk di kursi menggantikan Nazwa.

"Papa... " Lirih Anggi.

"Eh iya, kok bangun?"

"Haus."

"Oh iya, ayo minum dulu."

Setelah selesai minum, Anggi mencari keberadaan Nazwa.

"Mana nany?"

"Di kamar mandi.Tidur lagi gih. Biar Papa yang jaga kamu."

Nazwa pun keluar dari kamar mandi.

"Anggi bangun?"

"Cuma haus, nany. Sekarang mau bobo lagi."

"Oh iya."

"Nany... "

"iya?"

"Nany temani Anggi juga dong di sebelah sini. Anggi pinggir ditungguin Nany sama Papa, boleh ya?"

Mana mungkin Nazwa tega menolak permintaan Anggi. Bahkan Rayhan pun tidak melarangnya. Nazwa mengambil satu kursi yang berada di pojokan, lalu ia letakkan di sebelah kiri brangkar Anggi. Anggi tersenyum melihat di samping kiri dan kanannya ada yang mendampinginya.

"Sekarang tidurlah!" Ujar Nazwa.

"Iya nany."

Keesokan harinya.

Anggi terbangun karena mendengar adzan Shubuh. Namun ia tersenyum saat melihat pemandangan indah di atas perutnya. sebelah tangan Papanya berada di atas tangan Nany. Mereka berdua sama-sama tidur berbantal tangan di samping brangkar. Hal tersebut di luar kesadaran mereka. Lagi-lagi Anggi mengambil gambar mereka dengan i-pad nya.

"Mereka kompak sekali." Lirih Anggi sambil terkekeh.

"Papa, Nany bangun.... "

Sontak Rayhan dan Nazwa terbangun. Mereka sama-sama mendongak. Keduanya baru sadar jika tangannya bersentuhan. Rayhan dan Nazwa sama-sama menarik tangannya. Nazwa, salah tingkah, namun Rayhan kembali ke setelan awal. Ia beranjak dari kursinya dan pura-pura tidak terjadi apa-apa. Padahal sebenarnya dia pun malu karena posisi tangannya yang berada di atas tangan Nazwa.

Rayhan masuk ke kamar mandi untuk mandi dan berwudhu'. Nazwa merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku karena tidurnya yang asal-asalan.

"Hehe... Nany, Papa lucu ya."

"Hah lucu?"

"Iya, sok cool." Ujar Anggi sambil terkekeh.

Nazwa hanya bisa mengulum senyum.

Tidak lama kemudian, Rayhan keluar dari kamar mandi. Sebelum Anggi ceramah, Nazwa mendahuluinya.

"Pak, silahkan shalat duluan. Saya masih sakit perut."

"Hem."

Pagi-pagi Oma dan Opa sudah datang ke rumah sakit membawa sarapan. Tidak lama kemudian dokter datang mengontrol keadaan Anggi.

"Pak Rayhan, detak jantung Anggi sudah stabil. Semuanya juga normal. Hari ini juga dia boleh pulang. Tapi tetap ya, di rumah nanti tolong jaga mood nya. Jangan sampai dia panik atau membuatnya terkejut berlebihan. Karena hal itu dapat memicu kejadian seperti kemarin. Dan seminggu lagi bawa Anggi kontrol ke rumah sakit."

"Baik, dok. Terima kasih banyak."

Mendengar dirinya sudah boleh pulang, Anggi sangat senang. Karena tiga hari di rumah sakit itu rasanya sangat lama baginya.

Rayhan pun mengurus segala administrasinya. Sekitar jam 9, perawat masuk ke kamar Anggi untuk melepas selang infus.

"Semoga sehat terus ya dek." Ucap suster.

"Makasih, sus."

"Sama-sama."

Suster pun pamit keluar.

Nazwa membereskan semua barang-barang yang akan dibawa pulang.

"Sudah beres semua Wa?"

"Sudah, Bu."

"Kalau begitu, ayo kita pulang."

"Yeay... akhirnya Anggi pulang."

Rayhan menggendong Anggi. Mereka keluar dari kamar inap dan naik lift menuju ke bawah. Tak jarang beberapa dari perawat dan staf rumah sakit yang menyapa bahkan memberi hormat dengan membungkukkan badan kepada mereka. Karena mengetahui Tuan Zaki pemilik rumah sakit tersebut. Dan tentu saja mereka membalasnya dengan ramah.

"MasyaAllah memang Bu Salsa dan keluarganya benar-benar panutan. Meskipun bergelimang harta namun tetap rendah hati. Aku beruntung bisa bekerja dengan mereka. Ya, meskipun Papanya si kembar model es balik, hihihi..." Batin Nazwa.

Mereka sudah masuk ke mobil. Kali ini yang menyetir Papi. Otomatis Mami yang duduk di depan samping kemudi. Papi sengaja agar Rayhan dan Nazwa bisa beristirahat, karena semalam sudah menjaga Anggi. Sedangkan Rayhan, Nazwa dan Anggi duduk di kursi tengah. Anggi duduk di antara Papa dan Nany.

Dan benar saja, Rayhan dan Nazwa tertidur saat di perjalanan pulang. Namun Anggi masih betah bermain i-pad. Saat mengetahui Papa dan nany nya terlelap, Anggi melihat foto mereka.

"Pi, keputusan kita sudah benar. Lihatlah, mereka terlelap di belakang." Ujar Mami.

"Iya Mi, jadikan mereka pasti ngantuk."

"Iya Oma, Opa. Nany dan Papa semalam tidurnya sambil duduk." Sahut Anggi.

"Anggi kamu lihat apa? Kok senyum-senyum sendiri?"

Oma khawatir Anggi melihat sesuatu yang tidak pantas ia lihat.

...****************...

1 part lagi tapi author mau masuk dapur rekaman dulu ya 😆

Terpopuler

Comments

Chusnul Zazah

Chusnul Zazah

ya Alloh Anggi kamu jahil bnget siih?? GPP siih demi mencairnya es blok di hati papamu 😅😅🤭
Apalagi nanti kalau twins Anggi & Anggun berkolaborasi ngerjain papa Reyhan & Nanny Nazwa, pasti makin seruuuuu 😂😂😂😍

2025-02-07

2

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

udh nazwa buang aja tuh si soni tr jg klubudh tau belangy nyesel doa...smg kamu nanti bisa lbh bahagia dr soni ua wa

2025-02-07

1

secret

secret

aduuu anggi semangaatt bgtt jd mak comblang buat papa sm nany (otw mami atau bunda) 🤭🤭🤭

2025-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Nazwa
2 Melamar pekerjaan
3 Interview bersama si kembar
4 Memulai tugas
5 Mengantar sekolah
6 Kekesalan Mami
7 Berenang
8 Opname
9 Nazwa vs Rayhan
10 Janji Papa
11 Insiden
12 Shalat berjama'ah
13 Ulah Anggi
14 Kamar si kembar
15 Mantan laknat
16 Jalan-jalan
17 Sea world
18 Berakting
19 Ke rumah Tiwi
20 Es balok
21 Membalas pesan
22 Alasan Rayhan
23 Bermain bersama
24 Keluarga Mami
25 Bertemu orang di masa lalu
26 Flash Back On
27 Keputusan Opa
28 Ke Panti
29 Mengingat masa kecil
30 Memilih gaun
31 Otw kondangan
32 Pesta sang mantan
33 Tranding topik
34 Untuk sementara
35 Uring-uringan
36 Pesan terakhir
37 Rayyan vs Rayhan
38 Memberi perhatian
39 Siluman ular
40 Satu bulan kemudian
41 Salah tingkah
42 Berdebar-debar
43 Malam panjang
44 Malu
45 Papa Tantrum
46 Serangga lapar
47 Menyatakan cinta
48 Pulang kampung
49 Tidur berempat
50 Resepsi pernikahan.
51 Kabar bahagia
52 Rumah baru
53 Pindah rumah
54 USG
55 Cerita Mami
56 Turki
57 Keluarga Nazwa
58 Oleh-oleh khas Turki
59 Menerima kenyataan
60 Kejutan
61 Penyesalan
62 Makam orang tua Nazwa
63 Jodoh kedua
64 Kado terindah
65 Menyambut twins boy
66 Baby sitter
67 Aqiqah A2
68 Berbuka
69 Papa rewel
70 Bertemu keluarga
71 Hati Rendra
72 Jalan-jalan
73 Cappadocia
74 Membuat keramik
75 Perasaan Rendra
76 Melamar.
77 Pulang ke Indonesia
78 Penggemar Rendra
79 Mami sakit
80 Pernikahan lintas Negara
81 Malam pertama
82 Resepsi R & E
83 Anniversary
84 Kumpul keluarga
85 Keluarga Om Saif
86 Dosen pembimbing
87 Bimbingan
88 Bolu tape
89 Kebersamaan
90 Bimbingan lagi
91 Pingsan
92 Gosip
93 Ketahuan
94 Pengakuan Rania
95 Cemburu
96 Dadakan
97 Panggil Mas
98 Boleh kah?
99 Cincin kawin
100 Di rumah abang
101 Suntikan
102 Dugaan ummi
103 Kabar Mengharukan
104 Harap-harap cemas
105 Kabar duka
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Nazwa
2
Melamar pekerjaan
3
Interview bersama si kembar
4
Memulai tugas
5
Mengantar sekolah
6
Kekesalan Mami
7
Berenang
8
Opname
9
Nazwa vs Rayhan
10
Janji Papa
11
Insiden
12
Shalat berjama'ah
13
Ulah Anggi
14
Kamar si kembar
15
Mantan laknat
16
Jalan-jalan
17
Sea world
18
Berakting
19
Ke rumah Tiwi
20
Es balok
21
Membalas pesan
22
Alasan Rayhan
23
Bermain bersama
24
Keluarga Mami
25
Bertemu orang di masa lalu
26
Flash Back On
27
Keputusan Opa
28
Ke Panti
29
Mengingat masa kecil
30
Memilih gaun
31
Otw kondangan
32
Pesta sang mantan
33
Tranding topik
34
Untuk sementara
35
Uring-uringan
36
Pesan terakhir
37
Rayyan vs Rayhan
38
Memberi perhatian
39
Siluman ular
40
Satu bulan kemudian
41
Salah tingkah
42
Berdebar-debar
43
Malam panjang
44
Malu
45
Papa Tantrum
46
Serangga lapar
47
Menyatakan cinta
48
Pulang kampung
49
Tidur berempat
50
Resepsi pernikahan.
51
Kabar bahagia
52
Rumah baru
53
Pindah rumah
54
USG
55
Cerita Mami
56
Turki
57
Keluarga Nazwa
58
Oleh-oleh khas Turki
59
Menerima kenyataan
60
Kejutan
61
Penyesalan
62
Makam orang tua Nazwa
63
Jodoh kedua
64
Kado terindah
65
Menyambut twins boy
66
Baby sitter
67
Aqiqah A2
68
Berbuka
69
Papa rewel
70
Bertemu keluarga
71
Hati Rendra
72
Jalan-jalan
73
Cappadocia
74
Membuat keramik
75
Perasaan Rendra
76
Melamar.
77
Pulang ke Indonesia
78
Penggemar Rendra
79
Mami sakit
80
Pernikahan lintas Negara
81
Malam pertama
82
Resepsi R & E
83
Anniversary
84
Kumpul keluarga
85
Keluarga Om Saif
86
Dosen pembimbing
87
Bimbingan
88
Bolu tape
89
Kebersamaan
90
Bimbingan lagi
91
Pingsan
92
Gosip
93
Ketahuan
94
Pengakuan Rania
95
Cemburu
96
Dadakan
97
Panggil Mas
98
Boleh kah?
99
Cincin kawin
100
Di rumah abang
101
Suntikan
102
Dugaan ummi
103
Kabar Mengharukan
104
Harap-harap cemas
105
Kabar duka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!