Berenang

Keesokan harinya

Tiba saatnya Nyonya Salsa dan Nazwa mengantarkan si kembar untuk latihan manasik haji. Nazwa baru saja selesai merapikan diri. Setelah itu, ia merapikan si kembar.

"Nany... " Panggil Anggi

"Iya, ada apa?"

"Nany cantik sekali pakai baju ini."

"Oh ya?"

"Iya, kayak bidadari." Sahut Anggun.

"MasyaAllah... kalian ini bisa saja. Kalau Nany bidadari berarti kalian juga dong. Ayo kita turun, Oma pasti sudah menunggu kita. "

"Ayo."

Nazwa membawa tas yang berisi baju renang dan perlengkapan mereka yang lainnya. Si kembar hanya menggendong tas yang berisi snack dan minuman.

"Oma... kita sudah siap. " Pekik keduanya.

Nampak Nyonya Salsa pun memakai gamis syar'i warna putih namun dengan model yang berbeda.

"Wah bajunya ternyata pas dia pakai kamu ya Wa. Kamu terlihat bersahaja memakainya."

"Terima kasih bu."

"Ah ya sudah ayo kita berangkat."

Sebelum mereka berangkat, Si kembar dan Oma berpamitan kepada Opa Zaki.

"Pi, Mami berangkat dulu ya."

"Iya Mi, hati-hati. Sudah Papi transfer tadi ya."

"Mami kan nggak minta."

"Nggak pa-pa, buat si kembar."

"Kemarin Rayhan sudah transfer juga."

"Ya sudah nggak pa-pa nanti biar buat bonus Nany nya anak-anak."

"Makasih Papi sayang."

"Jangan menggodaku Mi, kalau tidak mau perjalananmu batal." Bisik Opa.

"Ish... sudah tua! Jangan macam-macam." Balas Oma.

"Opa... jangan lama-lama ngobrolnya! Nanti kita telat." Sahut Anggun.

"Ah iya, maafkan Opa. Kalian hati-hati ya."

"Iya Opa."

Mereka akhirnya berangkat diantar Sopir.

Setelah beberapa menit kemudian, mereka pun sampai di sekolah. Ternyata sudah banyak yang datang. Ada dua Bus besar yang akan membawa mereka. Mereka masuk ke dalam Bus dan mencari tempat duduk sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya.

Beberapa orang tua murid masih sempat bertegur sapa dengan Oma. Mereka sangat menghormati Oma karena mereka tahu siapa Oma. Oma duduk dengan Anggi, sedangkan Nazwa dengan Anggun. Mereka duduk di kursi barusan kanan dengan posisi sejajar.

"Bu, itu yang jagain si kembar siapa? menantunya ya Bu?" Tanya seorang Ibu yang duduk berjejer di sebelah kursi Oma.

Oma mengulum senyum mendengar pertanyaan tersebut. Nazwa memang cantik, dan tidak terlihat seperti pengasuh si kembar.

"Bukan, dek."

"Oh saya kira Ibu barunya si kembar bu, cantik soalnya."

Oma kembali mengulum senyum.

"Huh... Nazwa. Dia memang cantik. Cocok sekali seandainya dengan Rayhan. Tapi Rayhan... huh anak itu entahlah." Batinnya.

Sebelum Bus berangkat, Anggi meminta kepada Oma untuk menelpon Papanya. Ia ingin meminta izin kepada Papa. Oma pun memberikan handphone nya kepada Anggi.

"Nggak diangkat, Oma."

"Papamu pasti sibuk, nanti juga telpon kalau sudah nggak sibuk."

Akhirnya Bus mereka jalan tepat pada jam 8.

Selama perjalanan ke Asrama haji Pondok Gede, mereka bersama-sama membaca shalawat. Anggun dan Anggi nampak bahagia bisa jalan bersama teman-temannya.

Setelah menempuh perjalanan lebih dari satu jam, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Semua anak memakai kalung pengenal seperti layaknya orang benar-bebar berangkat haji. Setelah itu mereka masuk ke dalam dipandu oleh guru-guru PAUD. Orang tua atau pendamping mereka mendampingi di sebelah pinggir agar mereka lebih berkonsentrasi menerima arahan dari guru. Oma tidak ketinggalan mengambil gambar dan video mereka sebagai dokumentasi.

Setelah itu mereka melakukan kegiatan sesuai arahan guru. Meski berpanas-panasan mereka sangat antusias. Namun tak jarang di antara mereka yang tantrum karena capek berjalan. Oma dan Nazwa mengkhawatirkan Anggi karena ia tidak boleh terlalu capek. Namun ternyata Anggi baik-baik saja.

"Menyenangkan sekali ya bu?"

"Iya Wa. Saya ada niat mau membawa si kembar umroh. Tapi mungkin nanti tunggu Papa mereka nggak sibuk."

"MasyaAllah, pasti menyenangkan bisa berumroh bersama keluarga bu."

"Semoga kamu nantinya juga ditakdirkan untuk sampai ke tanah suci Makkah menjadi tamu Allah."

"Amin, Terima kasih do'anya bu."

"Iya, sama-sama."

Setelah acara latihan manasik selesai, mereka beristirahat. Anggi dan Anggun langsung menghampiri Oma dan Nany.

"Ayo kalian minum dulu."

"Capek ya?"

"Seru Oma." Sahur Anggun.

"Capek sedikit." Sahut Anggi.

Mereka minum susu oat dan makan coklat hitam yang sudah dibawakan. Ada juga buah-buahan yang dibawa untuk mereka. Anggi memang harus banyak mengkonsumsi buah alpukat untuk kesehatan jantungnya.

Akhirnya setelah mendapatkan sertifikat pelatihan manasik haji cilik, mereka kembali ke dalam Bus untuk melanjutkan perjalanan ke kolam renang. Perjalanan dari pondok gede ke kolam renang sekitar 30 menit. Mereka menuju salah satu kolam renang terbaik.

Sampai di parkiran mereka pun turun. Lalu mereka berbaris untuk antri masuk ke dalam. Setelah sampai di dalam, Nazwa membantu si kembar untuk berganti pakaian renang. Sedangkan Oma menunggu mereka di salah satu kursi tunggu dan menjaga barang-barang mereka. Nazwa juga berganti pakaian yang lebih santai untuk mendampingi mereka berenang.

"Sudah siap, nih."

"Nany nggak ikut renang?"

"Nany jaga di samping saja ya, kan sudah ada Bu guru juga."

"Iya Nany."

"Anggi aman kan?"

"Aman Nany, Anggi senang mau renang. zlatan dokter berenang itu olahraga yang bagus untuk jantung."

"Bagus, yuk mulai renangnya."

Sebelum berenang, mereka melambaikan tangan kepada Oma.

"Renangnya jangan jauh-jauh ya!"

"Iya Oma."

Mereka pun turun bergabung dengan temannya yang lain ke kolam renang yang sangat dangkal. Namun jika semakin ke tengah kolam itu semakin dalam. Beruntung si kembar bisa berenang, meski Anggi tidak terlalu mahir. Namun karena Nazwa khawatir, ia pun terpaksa turun ke kolam renang untuk menjaga keduanya.

"Nany, aku mau main seluncuran seperti yang lain."

"Jangan ya, Nany takut kamu sulit bernafas."

"Tapi itu seru Nany. Lihatlah, adek berseluncur di sana."

"Tapi kata Oma tidak boleh, gi."

"Ya sudah, Anggi ngambek. Mau naik saja."

Sepertinya Anggi sedang merajuk. Ia pun naik ke pinggiran kolam. Namun saat berjalan di pinggiran kolam, kakinya tergelincir ke kolam dewasa yang kedalamannya mencapai 4 meter. Sontak Nazwa berteriak.

"Anggi..... "

Yang lain sontak melihat ke arah Nazwa.

Nazwa langsung naik dari kolam anak. Lalu segera turun ke kolam dewasa untuk menyelamatkan Anggi. Oma pun panik melihat Anggi yang tercebur di kolam dewasa. Ia hampir saja kehilangan nafas, beruntung Nazwa menyelamatkannya dan membawanya ke pinggiran kolam. Sedangkan penjaga kolam sedang berjaga di sebelah pojok. Namun tiba-tiba Anggi sesak nafas.

Oma dan yang lain langsung menghampiri mereka.

"Anggi... "

"Huh huh huh... sakit Nany. "

"Tolong menjauh, Anggi sesak nafas. Ujar Nazwa.

"Bagaimana ini Wa?"

Nazwa merobek baju renang Anggi lalu mendudukkannya.

"Air putih bu."

Oma segera menyodorkan air putih dalam botol bekal Yang dibawa.

...****************...

Terpopuler

Comments

Chusnul Zazah

Chusnul Zazah

Masyaalloh nany Nazwa yg cantiik & baik hati, begitu cekatan dalam menolong Anggi, semoga tidak terjadi hal yg serius dg kesehatan Anggi 🤲🙏😟

2025-02-04

3

secret

secret

kasian anggi, dia ingin seperti yg lainnya tp kesehatan dia ga memungkinkan.. smg ga knp2 yaa anggi

2025-02-04

1

Tri Handayani

Tri Handayani

untung nazwa sigap dan cekatan,,semoga anggi selamat dan keadaan'nya membaik.

2025-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Nazwa
2 Melamar pekerjaan
3 Interview bersama si kembar
4 Memulai tugas
5 Mengantar sekolah
6 Kekesalan Mami
7 Berenang
8 Opname
9 Nazwa vs Rayhan
10 Janji Papa
11 Insiden
12 Shalat berjama'ah
13 Ulah Anggi
14 Kamar si kembar
15 Mantan laknat
16 Jalan-jalan
17 Sea world
18 Berakting
19 Ke rumah Tiwi
20 Es balok
21 Membalas pesan
22 Alasan Rayhan
23 Bermain bersama
24 Keluarga Mami
25 Bertemu orang di masa lalu
26 Flash Back On
27 Keputusan Opa
28 Ke Panti
29 Mengingat masa kecil
30 Memilih gaun
31 Otw kondangan
32 Pesta sang mantan
33 Tranding topik
34 Untuk sementara
35 Uring-uringan
36 Pesan terakhir
37 Rayyan vs Rayhan
38 Memberi perhatian
39 Siluman ular
40 Satu bulan kemudian
41 Salah tingkah
42 Berdebar-debar
43 Malam panjang
44 Malu
45 Papa Tantrum
46 Serangga lapar
47 Menyatakan cinta
48 Pulang kampung
49 Tidur berempat
50 Resepsi pernikahan.
51 Kabar bahagia
52 Rumah baru
53 Pindah rumah
54 USG
55 Cerita Mami
56 Turki
57 Keluarga Nazwa
58 Oleh-oleh khas Turki
59 Menerima kenyataan
60 Kejutan
61 Penyesalan
62 Makam orang tua Nazwa
63 Jodoh kedua
64 Kado terindah
65 Menyambut twins boy
66 Baby sitter
67 Aqiqah A2
68 Berbuka
69 Papa rewel
70 Bertemu keluarga
71 Hati Rendra
72 Jalan-jalan
73 Cappadocia
74 Membuat keramik
75 Perasaan Rendra
76 Melamar.
77 Pulang ke Indonesia
78 Penggemar Rendra
79 Mami sakit
80 Pernikahan lintas Negara
81 Malam pertama
82 Resepsi R & E
83 Anniversary
84 Kumpul keluarga
85 Keluarga Om Saif
86 Dosen pembimbing
87 Bimbingan
88 Bolu tape
89 Kebersamaan
90 Bimbingan lagi
91 Pingsan
92 Gosip
93 Ketahuan
94 Pengakuan Rania
95 Cemburu
96 Dadakan
97 Panggil Mas
98 Boleh kah?
99 Cincin kawin
100 Di rumah abang
101 Suntikan
102 Dugaan ummi
103 Kabar Mengharukan
104 Harap-harap cemas
105 Kabar duka
106 Tasyakuran
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Nazwa
2
Melamar pekerjaan
3
Interview bersama si kembar
4
Memulai tugas
5
Mengantar sekolah
6
Kekesalan Mami
7
Berenang
8
Opname
9
Nazwa vs Rayhan
10
Janji Papa
11
Insiden
12
Shalat berjama'ah
13
Ulah Anggi
14
Kamar si kembar
15
Mantan laknat
16
Jalan-jalan
17
Sea world
18
Berakting
19
Ke rumah Tiwi
20
Es balok
21
Membalas pesan
22
Alasan Rayhan
23
Bermain bersama
24
Keluarga Mami
25
Bertemu orang di masa lalu
26
Flash Back On
27
Keputusan Opa
28
Ke Panti
29
Mengingat masa kecil
30
Memilih gaun
31
Otw kondangan
32
Pesta sang mantan
33
Tranding topik
34
Untuk sementara
35
Uring-uringan
36
Pesan terakhir
37
Rayyan vs Rayhan
38
Memberi perhatian
39
Siluman ular
40
Satu bulan kemudian
41
Salah tingkah
42
Berdebar-debar
43
Malam panjang
44
Malu
45
Papa Tantrum
46
Serangga lapar
47
Menyatakan cinta
48
Pulang kampung
49
Tidur berempat
50
Resepsi pernikahan.
51
Kabar bahagia
52
Rumah baru
53
Pindah rumah
54
USG
55
Cerita Mami
56
Turki
57
Keluarga Nazwa
58
Oleh-oleh khas Turki
59
Menerima kenyataan
60
Kejutan
61
Penyesalan
62
Makam orang tua Nazwa
63
Jodoh kedua
64
Kado terindah
65
Menyambut twins boy
66
Baby sitter
67
Aqiqah A2
68
Berbuka
69
Papa rewel
70
Bertemu keluarga
71
Hati Rendra
72
Jalan-jalan
73
Cappadocia
74
Membuat keramik
75
Perasaan Rendra
76
Melamar.
77
Pulang ke Indonesia
78
Penggemar Rendra
79
Mami sakit
80
Pernikahan lintas Negara
81
Malam pertama
82
Resepsi R & E
83
Anniversary
84
Kumpul keluarga
85
Keluarga Om Saif
86
Dosen pembimbing
87
Bimbingan
88
Bolu tape
89
Kebersamaan
90
Bimbingan lagi
91
Pingsan
92
Gosip
93
Ketahuan
94
Pengakuan Rania
95
Cemburu
96
Dadakan
97
Panggil Mas
98
Boleh kah?
99
Cincin kawin
100
Di rumah abang
101
Suntikan
102
Dugaan ummi
103
Kabar Mengharukan
104
Harap-harap cemas
105
Kabar duka
106
Tasyakuran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!