Kekesalan Mami

Satu minggu berlalu.

Nazwa menjalankan hari-harinya dengan penuh kedamaian. Meski ia harus bekerja seharian menjaga si kembar, namun ada kalanya dia juga beristirahat saat si kembar tidur siang. Lagi pula si kembar bukan tipe anak yang rewel dan nakal. Hal tersebut memudahkan Nazwa menjalankan tugasnya. Bahkan sepertinya ia sudah merasa hidupnya lebih baik daripada sebelumnya. Ia juga semakin mengenal orang-orang di dalam rumah itu.

Satu minggu dirawat oleh Nazwa, si kembar semakin merasakan ketulusannya. Bahkan mereka kerab membicarakan Nazwa di telpon kepada Papanya. Hanya saja Papanya menanggapi dengan biasa saja. Papa berpikir pengasuh mereka adalah orang berpengalaman dan mungkin usianya jauh lebih dewasa darinya. Papa hanya mendengarkan celotehan si kembar tapi tidak pernah serius menanggapinya.

Dua hari lagi di sekolah si kembar akan mengadakan latihan manasik haji untuk anak usia dini sesuai dengan tema pembelajaran mereka. Mereka akan pergi ke pondok kelapa gede untuk melakukan latihan manasik. Tentu saja semua diwajibkan untuk ikut. Dan pengumumannya sudah diberitahukan di grup chat wali murid. Dalam hal ini Oma yang sudah mengetahui langsung menghubungi putranya agar bisa menemani kegiatan mereka.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam. Mi."

"Bang, lusa Anggi dan Anggun ada acara manasik. Apa kamu bisa menemani mereka?"

"Bukankah mereka sudah ada Nany nya, Mi?"

"Tapi mereka itu dua orang, Bang. Kamu juga belum pernah ikut dalam kegiatan mereka. Lusa kan libur. Coba sekali-kali orang tuanya yang ikut. Nanti Mami yang barengi kamu."

"Maaf Mi, sekali lagi Ray minta tolong Mami saja yang ikut ya sama Nany nya. Em.. besok Ray harus ke Palembang ada proyek yang mangkrak di sana. Nanti untuk biaya anak-anak Ray transfer."

"Ck... Mami nggak butuh uangmu, Mami masih mampu membiayai mereka. Ya sudah berangkat saja ke Palembang. Nanti jika anak-anak sudah TK, biarkan mereka tetap sama Mami. Assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikum salam."

Mami kesal sekali kepada putra sulungnya. Sebenarnya Mami tidak ingin berkata kasar. Namun ia hanya ingin memberikan pelajaran kepada putranya agar ia menyadari kesalahannya.

Sedangkan Rayhan yang baru saja menutup telponnya langsung memijat keningnya.

"Maaf Mi. Ray juga melakukan ini demi masa depan mereka." Lirihnya.

Mami menyampaikan kekesalannya kepada Papi. Papu hanya bisa memberi Mami nasihat dan menyuruhnya bersabar.

"Tidak selamanya Rayhan akan begitu, Mi. Akan ada masanya nanti. Do'a kan saja."

"Dia itu keras kepala sama seperti kamu pi."

"Kalau sudah ada pawangnya lagi nanti juga udah gak keras tuh kepala, jadi lunak."

"Papi ih, orang kesalahan juga masih aja nggak serius. "

"Kamu jangan terlalu ambil pusing masalah anak-anak Mi. Biarkan jalan seperti air yang mengalir. Mereka sudah dewasa. Jaga kewarasan, biar dijauhi penyakit."

"Astagfirullah... " Mami mengusap dadanya.

Benar apa yang dikatakan Papi. Jangan terlalu diambil pusing, nanti jadinya stres. Cukup do'a kan yang baik-baik saja.

Keesokan harinya.

Mereka si kembar libur sekolah. Hari ini mereka sedang bermain bersama kedua sepupunya yang masih berusia dua tahun, Azmi dan Isma. Dulu saat Mama Anggi dan Anggun baru meninggal, mereka dirawat oleh orang tua Azmi dan Isma yaitu Ayah Rifki dan Bunda Aira. Begitu si kembar menyebut mereka. Azmi dan Isma adalah kembar sepasang yang merupakan keponakan dari Papa Anggi dan Anggun. Cucu Mami dari putra yang ke 6.

Nazwa takjub melihat keluarga majikannya yang ternyata rata-rata kembar. Namun Nazwa belum pernah bertemu dengan anak-anak Mami yang lain.

Bunda Aira juga menemani kedua anaknya bermain.

"Mbak Nazwa, bagaimana betah kerja di sini?" Tanya Bunda Aira.

"Alhamdulillah betah non."

"Alhamdulillah kalau begitu."

"Maaf Non, sepertinya wajah Non pucat. Apa sakit?"

"Huh... sakit karena ulah suamiku Mbak."

"Maksudnya gimana ya, non?"

"Hehe.. aku lagi hamil Mbak."

"Owalah... berapa bulan non?"

"Masih dia bulan, Mbak."

"MasyaAllah, selamat ya Non."

"Terima kasih, Mbak."

Nazwa jadi teringat lagi kepada dirinya. Melihat orang-orang yang dengan mudah hamil di saat anaknya masih kecil. Bahkan mereka yang tidak mengharapkan anak justru hamil. Sedangkan dirinya yang mengharapkan kehadiran seorang anak sepertinya sangat sulit. Namun Nazwa tidak mau berlarut dengan kesedihannya. Ia yakin Allah pasti sedang mengujinya. Suatu saat nanti mungkin Allah punya rencana yang lebih baik untuknya.

Anak-anak sudah capek bermain. Mereka ingin tiduran sambil nonton TV. Nazwa pun menemani si kembar nonton film kartun di kamar mereka. Mereka memang jarang sekali nonton TV. Oma membatasi mereka untuk main handphone dan nonton TV.

Malam harinya.

Nazwa mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan oleh si kembar untuk dibawa besok. Karena selain melakukan latihan manasik, mereka akan pergi berenang.

"Nazwa, barang-barang mereka sudah siap?"

"Sudah bu. Besok berangkatnya langsung pakai baju muslim, jadi ini saya taruh di luar."

"Alhamdulillah, Terima kasih ya."

"Sama-sama Bu."

Beruntungnya Nazwa bertemu dengan majikan yang sangat baik. Nyonya Salsa dan anak-anaknya selalu mengucapkan minta tolong dan teriak kasih kepada asistennya. Karena meskipun itu adalah pekerjaan mereka, namun tetap saja kalimat tersebut sangat menyanjung bagi mereka.

"Anggi, Anggun ayo cuci muka dulu. Jangan lupa gosok gigi lalu tidur. Ingat besok pagi kita akan berangkat."

"Oke Nany."

"Allah sungguh baik. Aku belum ditakdirkan untuk memiliki anak sendiri, tapi Allah memberiku rejeki melalui anak-anak ini. Mereka manja sekali." Batinnya.

Selanjutnya Nazwa kembali ke kamarnya. Ia membuka lemari untuk melihat gamis putihnya. Nazwa lupa ternyata gamis putihnya sudah ia berikan kepada orang yang membutuhkan saat di rumah mantan suaminya.

"Duh gimana nih? Padahal besok harus pakai gamis putih.Kok bisa lupa ya, seharusnya aku ceknya dari kemarin. Biar bisa mengusahakan. Kalau begini kan jadi repot." Monolognya.

Tok tok tok

"Nazwa, sudah tidur?"

" Suara Bu Salsa."Lirih Nazwa.

Nazwa memakai jilbabnya lagi lalu membuka pintu.

"Maaf mengganggu."

"Tidak kok bu."

"Saya lupa tadi mau ngasih ini."

Ternyata Nyonya Salsa memberikan gamis beserta hijab syar'i putih untuk Nazwa.

"Ini... "

"Bukannya besok harus pakai gamis putih ya. Tapi Maaf ini bekas saya. Tapi masih bagus kok. Kamu ambil saja."

"MasyaAllah, tidak masalah kok bu. Kebetulan saya memang tidak punya."

"Alhamdulillah semoga bermanfaat ya."

"Terima kasih bu."

"Sama-sama, kalau begitu silahkan istirahat."

"Baik bu."

Nazwa merasa lega karena masalahnya seketika langsung teratasi. Itu yang dinamakan tepat pada waktunya.

Nazwa membuka baju tersebut. Baju yang masih sangat bagus dan warna pun masih putih kinclong. Baunya harum sekali. Mungkin bisa dikatakan gamis tersebut hanya dipakai satu atau dua kali, pikir Nazwa.

Tentu saja apa yang dipikirkan Nazwa betul. Gamis tersebut hanya dipakai saat opening saja oleh Nyonya Salsa. Karena baju tersebut adalah produk dari brand miliknya sendiri.

Bersambung....

...****************...

Terpopuler

Comments

Chusnul Zazah

Chusnul Zazah

Alhamdulillah Bu da karya baru ya ternyata sudah up, baru sore tadi tahu.
Alhamdulillah belum banyak part-nya, jadi bisa terkejar bacanya, setelah plg dari acara di pondok 🤭😊
Betul kata papi Zaki mami Fatin atau nyonya salsa , gak usah khawatir dg sikap bang Reyhan yg cuek 😁😁😁
mungkin dg fokus kerja bisa melupakan kenangan dg alm mama Raya tercinta,
insyaalloh nanti kalau sudah ketemu pawangnya akan jadi suami yg bucin, seperti semua para suami di keluarga opa Tristan, tak terkecuali papi Zaki yg tetep bucin sama mami Fatin tercinta 😂😂😂😂

2025-02-04

3

betriz mom

betriz mom

semangat dan terimakasih semoga lancar terus up nya Thor, penasaran bagaimana nanti Rayhan tertarik sama Nazwa nya ya Thor, orang dingin dan sepertinya masih trauma akan kehilangan cinta nya🤗🥺😍😍😍😍

2025-02-03

1

ikoh

ikoh

Thor kenapa nama panggilan mami Fatin di ganti...emang iya salsa masih termasuk nama mami Fatin(Fatin trias Salsabila)...tp kayanya aneh aja soalnya dari novel sebelumnya itu kan Fatin....tp apakah ada maksudnya y....tp mau gimanapun tetep lanjut dan semangat tuk menulis....💪💪

2025-02-03

4

lihat semua
Episodes
1 Nazwa
2 Melamar pekerjaan
3 Interview bersama si kembar
4 Memulai tugas
5 Mengantar sekolah
6 Kekesalan Mami
7 Berenang
8 Opname
9 Nazwa vs Rayhan
10 Janji Papa
11 Insiden
12 Shalat berjama'ah
13 Ulah Anggi
14 Kamar si kembar
15 Mantan laknat
16 Jalan-jalan
17 Sea world
18 Berakting
19 Ke rumah Tiwi
20 Es balok
21 Membalas pesan
22 Alasan Rayhan
23 Bermain bersama
24 Keluarga Mami
25 Bertemu orang di masa lalu
26 Flash Back On
27 Keputusan Opa
28 Ke Panti
29 Mengingat masa kecil
30 Memilih gaun
31 Otw kondangan
32 Pesta sang mantan
33 Tranding topik
34 Untuk sementara
35 Uring-uringan
36 Pesan terakhir
37 Rayyan vs Rayhan
38 Memberi perhatian
39 Siluman ular
40 Satu bulan kemudian
41 Salah tingkah
42 Berdebar-debar
43 Malam panjang
44 Malu
45 Papa Tantrum
46 Serangga lapar
47 Menyatakan cinta
48 Pulang kampung
49 Tidur berempat
50 Resepsi pernikahan.
51 Kabar bahagia
52 Rumah baru
53 Pindah rumah
54 USG
55 Cerita Mami
56 Turki
57 Keluarga Nazwa
58 Oleh-oleh khas Turki
59 Menerima kenyataan
60 Kejutan
61 Penyesalan
62 Makam orang tua Nazwa
63 Jodoh kedua
64 Kado terindah
65 Menyambut twins boy
66 Baby sitter
67 Aqiqah A2
68 Berbuka
69 Papa rewel
70 Bertemu keluarga
71 Hati Rendra
72 Jalan-jalan
73 Cappadocia
74 Membuat keramik
75 Perasaan Rendra
76 Melamar.
77 Pulang ke Indonesia
78 Penggemar Rendra
79 Mami sakit
80 Pernikahan lintas Negara
81 Malam pertama
82 Resepsi R & E
83 Anniversary
84 Kumpul keluarga
85 Keluarga Om Saif
86 Dosen pembimbing
87 Bimbingan
88 Bolu tape
89 Kebersamaan
90 Bimbingan lagi
91 Pingsan
92 Gosip
93 Ketahuan
94 Pengakuan Rania
95 Cemburu
96 Dadakan
97 Panggil Mas
98 Boleh kah?
99 Cincin kawin
100 Di rumah abang
101 Suntikan
102 Dugaan ummi
103 Kabar Mengharukan
104 Harap-harap cemas
105 Kabar duka
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Nazwa
2
Melamar pekerjaan
3
Interview bersama si kembar
4
Memulai tugas
5
Mengantar sekolah
6
Kekesalan Mami
7
Berenang
8
Opname
9
Nazwa vs Rayhan
10
Janji Papa
11
Insiden
12
Shalat berjama'ah
13
Ulah Anggi
14
Kamar si kembar
15
Mantan laknat
16
Jalan-jalan
17
Sea world
18
Berakting
19
Ke rumah Tiwi
20
Es balok
21
Membalas pesan
22
Alasan Rayhan
23
Bermain bersama
24
Keluarga Mami
25
Bertemu orang di masa lalu
26
Flash Back On
27
Keputusan Opa
28
Ke Panti
29
Mengingat masa kecil
30
Memilih gaun
31
Otw kondangan
32
Pesta sang mantan
33
Tranding topik
34
Untuk sementara
35
Uring-uringan
36
Pesan terakhir
37
Rayyan vs Rayhan
38
Memberi perhatian
39
Siluman ular
40
Satu bulan kemudian
41
Salah tingkah
42
Berdebar-debar
43
Malam panjang
44
Malu
45
Papa Tantrum
46
Serangga lapar
47
Menyatakan cinta
48
Pulang kampung
49
Tidur berempat
50
Resepsi pernikahan.
51
Kabar bahagia
52
Rumah baru
53
Pindah rumah
54
USG
55
Cerita Mami
56
Turki
57
Keluarga Nazwa
58
Oleh-oleh khas Turki
59
Menerima kenyataan
60
Kejutan
61
Penyesalan
62
Makam orang tua Nazwa
63
Jodoh kedua
64
Kado terindah
65
Menyambut twins boy
66
Baby sitter
67
Aqiqah A2
68
Berbuka
69
Papa rewel
70
Bertemu keluarga
71
Hati Rendra
72
Jalan-jalan
73
Cappadocia
74
Membuat keramik
75
Perasaan Rendra
76
Melamar.
77
Pulang ke Indonesia
78
Penggemar Rendra
79
Mami sakit
80
Pernikahan lintas Negara
81
Malam pertama
82
Resepsi R & E
83
Anniversary
84
Kumpul keluarga
85
Keluarga Om Saif
86
Dosen pembimbing
87
Bimbingan
88
Bolu tape
89
Kebersamaan
90
Bimbingan lagi
91
Pingsan
92
Gosip
93
Ketahuan
94
Pengakuan Rania
95
Cemburu
96
Dadakan
97
Panggil Mas
98
Boleh kah?
99
Cincin kawin
100
Di rumah abang
101
Suntikan
102
Dugaan ummi
103
Kabar Mengharukan
104
Harap-harap cemas
105
Kabar duka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!