Interview bersama si kembar

Security masuk untuk memberitahu tuan rumah. Sebelumnya Nazwa masih berdiri di depan pintu menunggu dirinya dipersilahkan masuk.

"Mbak, silahkan masuk. Ditunggu Nyonya di ruang tamu."

"Terima kasih, Pak."

"Iya sama-sama. "

Dengan berdo'a di dalam hati, Nazwa mulai melangkah ke dalam rumah itu. Rumah yang sangat megah yang biasanya bisa ia lihat di televisi sekarang ia bisa melihat bahkan menginjak di dalamnya secara langsung. Terlihat seorang wanita paruh baya dengan style baju sederhananya dan memakai hijab instan duduk di sofa ruang tamu. Penampilan Nyonya tersebut jauh dari espektasi Nazwa.Nyonya Salsa pun begitu, melihat Nazwa rasanya tidak percaya kalau ingin melamar menjadi pengasuh.

"Assalamu'alaikum... "

"Wa'alaikum salam."

Nyonya Salsa berdiri. Nyonya Salsa sedikit tertegun melihat wanita cantik di depannya.

"Mari silahkan duduk, maaf siapa namanya?"

Nazwa ragu ingin menjabat tangan Nyonya Salsa. Namun ternyata Nyonya Salsa mengulurkan tangannya terlebih dahulu. Nazwa mengulum senyum dan dengan sopan mencium punggung tangan Nyonya Salsa.

"Saya Nazwa, Nyonya."

"Duh jangan panggil Nyonya ya. Panggil Ibu saja. Ayo duduk dulu."

"Baik, bu."

Nazwa pun duduk di sofa berhadapan dengan Nyonya Salsa.

Nyonya Salsa memperhatikan Nazwa dari ujung rambut sampai ujung kaki. Entah apa yang ada di dalam pikirannya.

"Sebenarnya sudah ada dua orang yang melamar tadi, tapi saya masih belum mengambil keputusan. Sepertinya anda orang terakhir yang akan saya interview. Selanjutnya pengumuman itu biar dihapus."

Beberapa saat kemudian, datang asisten rumah tangga yang membawakan minuman untuk Nazwa.

"Ayo Nazwa, silahkan diminum dulu."

"Iya bu, terima kasih."

Sementara Nazwa meminum jus jeruk yang sudah dihidangkan, Nyonya Salsa masuk ke dalam untuk memanggil kedua cucunya yang kini berusia empat tahun lebih, yaitu Anggi dan Anggun.

"Nazwa, ini kedua cucu saya, namanya Anggi dan Anggun."

"Hai Anggi, Anggun. Masyaallah kalian imut sekali."

Anggi dan Anggun terpaku di tempatnya melihat wanita cantik di hadapan mereka. Nazwa memang memiliki wajah unik. Bahkan bisa dibilang ia seperti keturunan Palestina. Hidung mancung dengan mata bulat dan bulu mata yang melengkung serta beralis tebal.

"Hai kok bengong? Ayo salim sama tantenya."

Nyonya Salsa sepertinya paham apa yang sedang dipikirkan cucunya.

Di luar dugaan Nazwa, ternyata Nyonya Salsa bahkan menyuruh kedua cucunya mencium tangan orang lain yang baru dikenal. Anggi dan Anggun pun mencium punggung tangan Nazwa.

"Nazwa, kedua cucuku ini yang nantinya akan kamu rawat jika kamu diterima kerja di sini."

"Iya bu."

Nyonya Salsa meminta KTP Nazwa lalu membacanya.

"Nazwa, kamu ternyata sudah menikah? Lalu bagaimana kalau kamu harus tinggal di rumah kami?"

"Maaf Bu, saya sudah bercerai. Masih dalam proses. Jadi Ibu tidak perlu khawatir."

"Oh... iya. Lalu anak?"

"Saya belum punya anak bu."

Nyonya Salwa tidak ingin mengorek lebih jauh lagi. Yang penting status Nazwa sudah jelas.

"Oh iya, baiklah. Saya minta nomer telpon mu. Hari ini juga kami akan memutuskan siapa yang akan diterima. Paling lambat sore ini. Semoga kamu beruntung. "

"Amin, Terima kasih bu."

Setelah selesai interview, Nazwa diberi kesempatan untuk bermain sebentar dengan Anggi dan Anggun agar mereka dapat menilai bagaimana sikap Nazwa.Ternyata sangat mudah menaklukkan hati mereka. Padahal biasanya keduanya enggan bermain dengan orang asing. Nyonya Salsa memperhatikannya dari kejauhan.

Setelah 20 menit kemudian, waktu yang diberikan sudah habis. Nazwa pun pamit pergi dari rumah itu. Ia kembali naik gojek menuju kost an Tiwi.

Setelah kepergian Nazwa, Nyonya Salsa menanyakan kepada kedua cucunya perihal tiga orang yang sudah mereka temui hari ini untuk menjadi calon pengasuh mereka.

"Anggi, Anggun jangan buru-buru! Pikirkan dengan baik. Oma percayakan kepada kalian, oke sayang?"

"Oke Oma."

Anggi dan Anggun kembali ke kamarnya. Mereka berdua berembuk memilih calon pengasuh yang diinginkan. Biasanya anak kecil akan lebih peka kepada sikap orang yang tulus. Anggi dan Anggun benar-benar membicarakan dan membandingkan ketiga orang tadi. Sampai akhirnya mereka memberikan keputusan kepada sang Oma.

Belum sampai 1 jam Nazwa duduk di kost-an Tiwi, ia sudah mendapatkan telpon dari Nyonya Salsa bahwa ia diterima bekerja sebagai pengasuh Anggi dan Anggun.

"Tiwi aku diterima."

"Hah yang benar?"

"Iya, barusan Nyonya Salsa yang menelpon ku langsung."

"MasyaAllah selamat ya."

"Tiwi, terima kasih banyak ya. Ini semua berkat kamu."

"Iya sama-sama. Ini juga sudah jalannya kamu. Ke depannya fokuslah untuk dirimu sendiri."

"Iya. Oh iya, paling nanti sore aku ke berangkatnya. Jadi sekarang boleh kan aku numpang sebentar di sini?"

"Ya Allah wa, tentu saja. Jangan sungkan! Lagian suamiku itu pulangnya nanti sore

Nazwa shalat Dhuhur di rumah Tiwi. Setelah itu, ia memasak mie instan untuk makan siang. Nazwa juga memasakkan untuk Tiwi. Sementara Tiwi sedang menidurkan putrinya.Setelah itu mereka makan siang bersama sambil ngobrol dan mengingat masa-masa kerja di restoran. Nazwa bersyukur karena ia tidak perlu pulang ke kampung orang tua angkatnya, karena ia belum siap untuk menghadapi tetangga dan saudara jauh orang tuanya yang nanti akan mempertanyakan rumah tangganya.

Sore harinya.

Setelah selesai shalat ashar, Nazwa bersiap untuk berangkat ke rumah Nyonya Salsa lagi. Ia merapikan diri dan barang-barangnya. Setelah itu, ia berpamitan.

"Tiwi, nanti kalau aku sudah gajian, uangmu akan kuganti."

"Iyalah Wa, aku ngerti kok. Sudah, jangan dipikirkan masalah itu. Nanti kalau ada waktu luang jangan lupa hubungi aku ya, jangan menghilang lagi!"

"Iya wi. Aku berangkat dulu. Assalamu'alaikum.... "

"Wa'alaikum salam."

Sebelumnya Nazwa sudah memesan go car. Saat ia keluar dari gang kost-an, saat itu pula go car sudah siap membawanya.

"Bismillahirrahmanirrahim.. ya Allah semoga ini menjadi awal yang baik untuk hidup hamba selanjutnya." Lirih Nazwa.

Jalanan cukup macet, perlu waktu satu jam untuk sampai di rumah Nyonya Salsa. Security membukakan pintu gerbang untuk Salsa.

"Mari Mbak saya bantu bawakan kopernya."

"Tidak perlu, Pak. ini enteng kok."

"Tidak apa-apa Mbak, nanti Nyonya marah kalau saya tidak bantu. Karena Nyonya selalu berpesan jika kita meringankan beban orang lain maka hidup kita akan ringan. Dan kita harus memanusiakan manusia. Mbak bakal jadi penghuni baru di rumah ini, jadi tidak ada salahnya saya membantu."

Nazwa tersenyum mendengar kalimat yang diucapkan Security yang bernama Pak Anton. Sepertinya sosok Nyonya Salsa ini memang memiliki keistimewaan tersendiri. Selain cantik, kaya, dermawan, multitalenta, ia juga memiliki kepribadian yang ramah dan baik.

"Baiklah, Terima kasih sebelumnya Pak."

"Sama-sama, Mbak. Mari... "

Nazwa pun melangkah kembali ke rumah itu.

Bersambung....

...****************...

Terpopuler

Comments

kirei ardilla

kirei ardilla

aku masih binggung dg yg namanya nyonya Salsa, karena setau aku neneknya Anggi dan Anggun serta emaknya Reyhan namanya Fatin. knp gnti nama?

2025-02-02

1

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

kita baca lg biar cpt nyambung,,sy semangatin nazwa aja de biar bisa mengambil. hatiy. si kembar. siapa tau. tr. hatii. bpky jg ikuta terpaut..ni pasti nazwa langsung cocok sm mami fathin..lanjuuy

2025-02-02

1

Tri Handayani

Tri Handayani

ternyata nyonya salsa dan mami fatin orang yg sama'dr kemarin bingung'pantes aja baik bgt'awal yg baik buat najwa,,ternyata author pinter bgt buat bingung readers.

2025-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Nazwa
2 Melamar pekerjaan
3 Interview bersama si kembar
4 Memulai tugas
5 Mengantar sekolah
6 Kekesalan Mami
7 Berenang
8 Opname
9 Nazwa vs Rayhan
10 Janji Papa
11 Insiden
12 Shalat berjama'ah
13 Ulah Anggi
14 Kamar si kembar
15 Mantan laknat
16 Jalan-jalan
17 Sea world
18 Berakting
19 Ke rumah Tiwi
20 Es balok
21 Membalas pesan
22 Alasan Rayhan
23 Bermain bersama
24 Keluarga Mami
25 Bertemu orang di masa lalu
26 Flash Back On
27 Keputusan Opa
28 Ke Panti
29 Mengingat masa kecil
30 Memilih gaun
31 Otw kondangan
32 Pesta sang mantan
33 Tranding topik
34 Untuk sementara
35 Uring-uringan
36 Pesan terakhir
37 Rayyan vs Rayhan
38 Memberi perhatian
39 Siluman ular
40 Satu bulan kemudian
41 Salah tingkah
42 Berdebar-debar
43 Malam panjang
44 Malu
45 Papa Tantrum
46 Serangga lapar
47 Menyatakan cinta
48 Pulang kampung
49 Tidur berempat
50 Resepsi pernikahan.
51 Kabar bahagia
52 Rumah baru
53 Pindah rumah
54 USG
55 Cerita Mami
56 Turki
57 Keluarga Nazwa
58 Oleh-oleh khas Turki
59 Menerima kenyataan
60 Kejutan
61 Penyesalan
62 Makam orang tua Nazwa
63 Jodoh kedua
64 Kado terindah
65 Menyambut twins boy
66 Baby sitter
67 Aqiqah A2
68 Berbuka
69 Papa rewel
70 Bertemu keluarga
71 Hati Rendra
72 Jalan-jalan
73 Cappadocia
74 Membuat keramik
75 Perasaan Rendra
76 Melamar.
77 Pulang ke Indonesia
78 Penggemar Rendra
79 Mami sakit
80 Pernikahan lintas Negara
81 Malam pertama
82 Resepsi R & E
83 Anniversary
84 Kumpul keluarga
85 Keluarga Om Saif
86 Dosen pembimbing
87 Bimbingan
88 Bolu tape
89 Kebersamaan
90 Bimbingan lagi
91 Pingsan
92 Gosip
93 Ketahuan
94 Pengakuan Rania
95 Cemburu
96 Dadakan
97 Panggil Mas
98 Boleh kah?
99 Cincin kawin
100 Di rumah abang
101 Suntikan
102 Dugaan ummi
103 Kabar Mengharukan
104 Harap-harap cemas
105 Kabar duka
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Nazwa
2
Melamar pekerjaan
3
Interview bersama si kembar
4
Memulai tugas
5
Mengantar sekolah
6
Kekesalan Mami
7
Berenang
8
Opname
9
Nazwa vs Rayhan
10
Janji Papa
11
Insiden
12
Shalat berjama'ah
13
Ulah Anggi
14
Kamar si kembar
15
Mantan laknat
16
Jalan-jalan
17
Sea world
18
Berakting
19
Ke rumah Tiwi
20
Es balok
21
Membalas pesan
22
Alasan Rayhan
23
Bermain bersama
24
Keluarga Mami
25
Bertemu orang di masa lalu
26
Flash Back On
27
Keputusan Opa
28
Ke Panti
29
Mengingat masa kecil
30
Memilih gaun
31
Otw kondangan
32
Pesta sang mantan
33
Tranding topik
34
Untuk sementara
35
Uring-uringan
36
Pesan terakhir
37
Rayyan vs Rayhan
38
Memberi perhatian
39
Siluman ular
40
Satu bulan kemudian
41
Salah tingkah
42
Berdebar-debar
43
Malam panjang
44
Malu
45
Papa Tantrum
46
Serangga lapar
47
Menyatakan cinta
48
Pulang kampung
49
Tidur berempat
50
Resepsi pernikahan.
51
Kabar bahagia
52
Rumah baru
53
Pindah rumah
54
USG
55
Cerita Mami
56
Turki
57
Keluarga Nazwa
58
Oleh-oleh khas Turki
59
Menerima kenyataan
60
Kejutan
61
Penyesalan
62
Makam orang tua Nazwa
63
Jodoh kedua
64
Kado terindah
65
Menyambut twins boy
66
Baby sitter
67
Aqiqah A2
68
Berbuka
69
Papa rewel
70
Bertemu keluarga
71
Hati Rendra
72
Jalan-jalan
73
Cappadocia
74
Membuat keramik
75
Perasaan Rendra
76
Melamar.
77
Pulang ke Indonesia
78
Penggemar Rendra
79
Mami sakit
80
Pernikahan lintas Negara
81
Malam pertama
82
Resepsi R & E
83
Anniversary
84
Kumpul keluarga
85
Keluarga Om Saif
86
Dosen pembimbing
87
Bimbingan
88
Bolu tape
89
Kebersamaan
90
Bimbingan lagi
91
Pingsan
92
Gosip
93
Ketahuan
94
Pengakuan Rania
95
Cemburu
96
Dadakan
97
Panggil Mas
98
Boleh kah?
99
Cincin kawin
100
Di rumah abang
101
Suntikan
102
Dugaan ummi
103
Kabar Mengharukan
104
Harap-harap cemas
105
Kabar duka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!