Shena terus bergelut dengan pikirannya mengenai keluarga Leo yang langsung menyetujui pertunangan mereka tanpa syarat apapun. Padahal mereka belum pernah saling bertemu sekalipun.
“Apa keluargamu tidak malu mempunyai calon menantu sepertiku?” tanya Shena pada Leo.
“Malu?” Leo berpikir sejenak untuk memahami maksud Shena. “Kalau yang kamu maksud adalah perbedaan strata kita, itu tidak jadi masalah selama kamu menuruti prosedur yang sudah aku siapkan.”
“Prosedur apa?” Shena bingung kenapa harus ada prosedur segala.
“Nanti akan aku jelaskan setelah acara bertunangan kita selesai.”
Shena hanya diam, ia merasakan ada firasat buruk di balik semua rencana Leo saat ini.
“Bagaimana? Apa kamu masih tidak percaya?” Leo menatap Shena yang masih saja diam terpaku. “Belum waktunya kamu terkejut, Sayang. Masih banyak kejutan-kejutan lainnya yang siap menantimu.” Leo mengecup lembut bibir Shena yang melamun sehingga gadis itu terperanjat.
“Bisakah kamu tidak melakukan itu padaku?” teriak Shena. “Meskipun saat ini kamu berhasil memaksaku melakukan apapun yang kamu mau, bukan berarti kamu bisa memperlakukanku seenaknya tanpa izin dariku.” Shena terlihat marah.
“Kenapa? Kamu milikku sekarang! Tidak ada yang bisa melarangku untuk melakukan apapun yang aku mau, karena kamu milikku! Hanya milikku,” tandas Leo.
Shena semakin emosi mendapat penekanan bahwa dirinya adalah milik Leo. Gadis itu tidak sanggup lagi berkata-kata. Ia ingin sekali berbicara kasar sekasar-kasarnya pada cowok yang ada di depannya ini. Sayangnya, ia tidak bisa dan tidak terbiasa mengatakan hal-hal yang menyakitkan telinga, yang bisa Shena lakukan sekarang hanyalah mengumpat dan merutuki Leo dalam hati.
Dasar ******** tengik! Kampret! Gila! Nggak waras! Psikopat! Nggak tahu diri! Brengsek!
Shena ingin mengeluarkan seluruh nama penghuni kebun binatang, tapi ia lupa nama-nama semua binatangnya. Hanya beberapa saja yang dia ingat.
“Oke, hari ini aku memang setuju bertunangan denganmu. Namun, ada hal yang ingin aku sampaikan dan kamu harus tahu.” Shena menghela napas panjang.
“Apa?” Leo mengernyitkan alisnya.
“Jangan kendalikan teman-temanku lagi hanya untuk mengancamku! Bagaimana kalau kita buat saja kesepakatan. Jika kamu menang, apapun yang kamu inginkan dariku, aku akan menurutinya dengan sukarela tanpa syarat. Jadi, kamu tidak perlu menggunakan siapapun untuk mengancamku.” Shena menatap Leo yang terlihat tertarik dengan tantangannya.
“Menarik! Aku sangat suka dengan tantangan,” jawab Leo sambil tersenyum. “Katakan! kesepakatan apa yang kamu inginkan?”
“Aku akan membuat Roy jatuh cinta pada Laura dalam waktu sebulan. Jika aku gagal, maka aku akan melakukan apapun yang kamu inginkan. Sebaliknya, jika aku berhasil, maka kamu harus melepaskanku untuk selamanya dan jangan pernah mengganggu kehidupanku dan juga kehidupan teman-temanku. Bagaimana? ”
Leo tidak langsung menjawab tantangan yang diajukan Shena padanya. Namun, Shena terlihat sangat yakin dengan kata-katanya sehingga membuat Leo semakin tertantang untuk mengikuti kesepakatan yang dibuat oleh Shena.
Shena, kau sungguh unik, baru kali ini aku bertemu dengan orang sepertimu yang berusaha mati-matian lepas dariku. Sayangnya, usahamu ini tidak akan pernah berhasil, aku tidak akan membiarkanmu menang apapun caranya.
“Baiklah! Aku setuju!” Leo tersenyum licik. “Bersiap-siaplah untuk kalah!”
“Aku tidak akan kalah.” Shena terlihat percaya diri bahwa dirinyalah yang akan menang. “Jika Roy jatuh cinta pada Laura, maka aku akan langsung tahu.”
“Bagaimana kamu bisa seyakin itu?” tanya Leo yang memasang wajah serius.
“Karena, orang yang benar-benar jatuh cinta, auranya pasti berbeda, apalagi jika cinta yang dirasakan itu benar-benar tulus. Berbeda denganmu, yang kamu rasakan padaku bukanlah cinta yang sesungguhnya, melainkan ambisi yang terlalu berlebihan untuk memilikiku. Agar dapat mengalahkan ambisimu, maka harus dilawan dengan ambisi juga. Kamu bisa menggunakan segala macam cara untuk membuatku berada disisimu, tapi kamu tidak akan pernah bisa memaksa cinta datang atau pergi begitu saja, karena jika cinta itu sudah datang, kamu tidak akan pernah bisa menyuruhnya pergi, apalagi memaksanya.” Yang Shena maksud adalah cinta yang nanti dirasakan Roy pada Laura. Padahal tanpa ia sadari kata-kata itu juga berlaku padanya dan juga semua orang.
Kata-kata Shena membuat Leo tertegun, ucapannya bagaikan badai yang menghantam tubuh Leo. Cowok itu terkejut karena Shena menganggap cintanya hanyalah sebuah ambisi yang berlebihan. Padahal, Leo melakukan semua ini atas dasar nama cinta. Hanya saja, Shena masih belum bisa melihatnya.
“Kamu benar, itulah yang aku rasakan padamu sekarang. Hal yang bernama cinta itu menyerangku dan aku tidak bisa menghilangkannya. Sayangnya, kamu tidak bisa melihatnya. Aku jadi ragu apakah kamu bisa tahu Roy jatuh cinta pada Laura atau tidak, karena kamu sendiri tidak bisa merasakan cinta yang kurasakan padamu! Bagaimana bisa kamu merasakan cinta orang lain jika kamu sendiri tidak mau mencintai orang yang mencintaimu.” kata-kata Leo tak kalah menusuk Shena sehingga gadis itu bungkam tanpa bisa berkata apa-apa.
Bukannya Shena tidak bisa merasakan cinta yang dimiliki Leo untuknya, tapi kebenciannya atas popularitas Leo yang buruk membuat hati Shena tertutup rapat untuk Leo. Butuh waktu lama agar Shena bisa membuka hatinya terutama pada pria yang sudah terkenal playboy di kampusnya. Itupun juga tidak mudah.
Leo meletakkan gelas minumannya di meja dan menarik tubuh Shena mendekat ke arahnya lalu mencium gadis itu dengan paksa. Spontan Shena memberontak dan sekuat tenaga berusaha mendorong tubuh Leo menjauh darinya. Tapi Leo tidak semudah itu dikalahkan. Ia tetap pada posisinya dan melanjutkan ciuman mautnya yang dihantamkan pada gadis yang ia cintai sepenuh hati meski gadis ini masih belum bisa melihat betapa ia sangat mencintainya.
“Kamu benar-benar brengsek Leo!” teriak Shena yang langsung menjauh begitu Leo melepaskan pelukannya. “Sekarang aku tahu alasan kenapa mantan-mantanmu selalu menderita karenamu! Dasar playboy gila kamu!” Shena mengusap air matanya yang mengalir karena marah.
“Terserah apa pendapatmu tentangku! Aku tidak peduli. Ayo cepat kita ke luar dari sini sebelum aku bertindak lebih jauh lagi padamu.” Leo menarik tangan Shena dan berjalan ke arah pintu. “Jika aku sebrengsek yang kamu pikirkan, dari tadi aku pasti sudah merenggut kesucianmu, tapi aku tidak akan melakukannnya padamu, karena aku mau, kamulah yang menyerahkannya sendiri padaku. Hari ini kamu menangis karena membenciku, suatu hari nanti kamu bakal menangis karena mencintaiku.” Mata Leo menatap tajam Shena yang masih saja bungkam.
“Itu tidak akan pernah terjadi padaku, aku akan mati jika sampai itu benar-benar terjadi,” guman Shena.
Leo hanya tertawa melihat raut wajah Shena yang terus saja manyun.
“Satu lagi yang juga perlu kamu tahu, aku tidak pernah menyakiti semua mantan-mantanku. Mereka sendiri yang datang padaku dan dengan sukarela menyerahkan segala yang mereka punya padaku, aku tidak pernah memintanya.” Leo berusaha membela diri dari semua tuduhan Shena. Mereka berdua kini sudah berada di depan pintu ke luar utama.
“Oh iya?” Shena tersenyum kecut mendengar pembelaan Leo. “Itulah kenapa kamu pantas disebut sebagai playboy kelas kakap. Kamu bisa saja menolak mereka tapi kamu tidak melakukannya, kamu malah meladeni mereka dan memanfaatkan semua peluang yang ada. Tidak salah jika aku menyebutmu sebagai ********!” tidak ada keraguan dalam diri Shena saat mengumpat Leo.
Anehnya Leo sama sekali tidak marah mendengar umpatan Shena, sebaliknya cowok itu malah tertawa senang. “Terima kasih atas pujianmu, aku terhibur.”
“Siapa yang memujimu?” Shena malah terpancing emosi lagi.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kesepakatan yg konyol menurut ku,Shena kamu sendiri tau Leo itu org nya seperti apa,malah nantangin lg,jelas2 Roy itu kacungnya,pasti dia akan selalu mengingatkan Roy agar tdk jatuh cinta kepd Laura..🤦🏻♀️
2023-05-30
0
Mara
Dan kata orang cinta dan benci itu setipis kesabaran emak2 klo anaknya lagi tantrum😁
2023-04-25
0
Erni Fitriana
shena kata nenek...jngn terlalu benci...nanti terlalu bucin lohhhh
2022-11-02
0