BAB 5

Pagi telah tiba, di sebuah kamar, seorang cowok bernuansa abu-abu dengan gradasi hitam putih, alarm terus berbunyi dengan keras. Karna begitu berisik akhirnya cowok itu bangun.

PRANGGG....

Niat hati ingin mematikan alarm, namun apalah daya malah pecah duluan.

"Damn it!" umpat Angkasa saat kakinya tanpa sengaja menginjak pecahan alarm, dan dirinya langsung ngacir ke kamar mandi.

25 menit kemudian Angkasa turun dan langsung memakan sarapan yang telah dipersiapkan, tanpa berpamitan dirinya langsung melenggang pergi dari rumah itu.

**********

"Ra, Lo ngapain sih, ngumpet? kaya maling aja!" tanya Oliv pada Naura yang berjalan sambil terus sembunyi. "Cepetan, upacara nih, bentar lagi!" protes Oliv dengan kesal.

"Males Gue, ketemu Angkasa, udah mau hujan juga, paling nggak upacara!"

"Idiihh semerdeka Lo aja, Ra!"

"Dorr, ngapain Lo pada?" tanya Laila yang muncul tanpa diundang.

"Ck ganggu Lo." balas Naura kesal. "Udah ayo buru!" akhirnya Naura menarik tangan kedua orang itu, meskipun Laila tak berhenti mengoceh.

"Diem dulu, Lailaaa!" ucap Naura sambil menyumpal mulut Laila dengan roti, namun tiba-tiba ada yang mencekal tangan Naura.

"Hari pertama jadi asisten, kabur Lo?!" tanya Angkasa dengan nada dinginnya.

"Siapa yang kabur? ngaco Lo!" jawab Naura mengelak.

"Hah, malam pertama?" sahut Ervan heboh.

"Usir fantasi liar di pikiran Lo tuh!" balas Laila menggeplak kepala Ervan keras.

"Aduh gilakk! kejem banget Lo sama kakak kelas."

"Huh, gitu aja, bawa-bawa derajat lo!"

"Ngapain ribut sih, Lo pada?" tanya Rendy yang bingung. Tak disangka gerimis turun dari langit meskipun masih sangat pagi, alhasil para murid berhamburan masuk kelas.

"Tugas pertama lo!" ucap Angkasa seraya menunjuk langit yang gerimis.

"Jangan bilang kalo....." perkataan Naura terpotong.

"Perfect." jawab Angkasa menyela.

"Huh, gilakk banget emang Lo." ucap Naura, dan memberikan payung yang baru dikeluarkannya dari tas.

"Tugas kedua." titah Angkasa seraya menunjuk kelasnya.

"Nganterin lo sampe kelas? kaya anak bayi aja!!" balas Naura kesal sembari menghentakkan kakinya layak orang jalan di tempat.

"Udah, buru." sahut Ervan sembari menarik tangan Naura meninggalkan Oliv dan Laila.

"Ntar istirahat, jangan lupa bayarin!"

"Selamat Ra, atas hadiah dari kekalahan Lo!" ledek Ervan seraya berucap dengan nada lagu.

"Biasa aja jalo ngomong, udah kaya penyanyi aja, pake nada!" jawab Naura masih dengan kekesalannya.

"Siniin payungnya! Gue mau masuk kelas nih." pinta Naura seraya mengadahkan tangannya.

"Ngimpi!" singkat Angkasa sebelum benar-benar masuk kelasnya, Naura yang mendengar itu, tak henti mengeluarkan sumpah serapahnya.

Sementara disisi lain.....

"Siapa tuh Re? deket banget sama Angkasa?" tanya seorang gadis bernama Lina.

"Target baru, berani ngerebut Angkasa dari Gue!" jawab There yang sedang bersantai di depan kelas Xl IPA 5.

"Lebih menantang Re." sahut Vita.

"Fiuh, gabakal ada yang bisa ngerebut Angkasa dari There seorang!" ucap There penuh keyakinan.

*********

"Gue mau ke kantin sama temen Gue, masa sama Lo pada?!" tanya Naura berusaha melepaskan tangannya dari Angkasa.

"Kalo Gue udah makan, baru lo boleh nyantai!" balas Angkasa datar.

"Huh setress." ucap Naura seraya mengabsen terus menerus nama hewan.

"Wihhh absen terus Ra, nama temen lo!" ledek Ervan memperkeruh suasana. Naura akan menjawabnya, namun tiba-tiba ada yang menyenggol bahunya dengan keras sehingga dirinya jatuh tersungkur.

"Siall!" umpat Naura kesal.

"Upps shorry, ga liat ada orang disitu." ucap There seraya pergi berlalu. Kesempatan itu digunakan baik oleh Naura, dirinya langsung ngacir menuju kantin.

"Ngapain lari-lari,Ra?" tanya si gadis lembut Difa.

"Dikejar sesuatu yang ada di lingkup planet." jawab Naura nyeleneh.

"Apaan lagi tuh?" tanya Oliv.

"Angkasa jelasnya." sahut Laila menjawab.

"Yupps, pintarnyaaa ala ala." ucap Naura meledek dan memuji.

"Suruh ngapain lagi sih, Ra?" tanya Oliv lagi.

"Nemenin ngantin, ngerjain pr, nemenin bolos kan gila!" jawab Naura kesal.

"Jangan-jangan, ke toilet suruh nemenin lo ra." sahut Difa.

"Asstaghfirullah hal adzim, adik-adik kelas yang lucknut sedang menggibah kakak kelas nih, gatau malu!" sahut Ervan yang sudah duduk di depan mereka semua.

"Anjirt kayak jelangkung, Lo!" jawab Naura seraya memukul meja.

"Weeh santai, es teh Gue bisa tumpah geblekk." sahut Ervan seraya memegangi minumannya.

"Bayarin makanan kita bertiga." ucap Rendy.

"Ihh, masaaa?" tanya Naura malass.

"Bodoo." jawab Ervan.

"Mulai hari ini, Lo bayarin setiap yang kira bertiga beli!" ucap Angkasa dengan nada dingin.

"Allahu akbar! apa salah hambamu ini ya allah." ucap Naura mendrama.

"Kebanyakan ngumpat Lo, Ra." sahut Ervan memperkeruh suasana.

"Kaleng rombeng diem, Gue parut juga tuh mulut!" ancam Laila ikut emosi.

"Gue ganteng, dan Gue diem." jawab Ervan.

"Beneran, pengen Gue kerok muka Lo."

"Udah diem! puyeng nih banyak laler muterin kepala." ucap Naura mulai lesu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To Be Continued~~

Jangan lupakan Like, Vote, and Coment.

Terpopuler

Comments

kimchi kembar

kimchi kembar

kita mampir ni kak🐱, semangat untuk para author yang the best😊

jangan lupa mampir ya di
"Morning Glory Family"
1000% bakalan ketagihan deh:v.
banyak pelajaran yang di ambil tentang hubungan kakak adek. cocok untuk haluan anak tunggal hehe

2021-09-06

1

🙃 Sovia😒❄️🖕

🙃 Sovia😒❄️🖕

kkk aku suka banggggggggggget novel nya ngakak habis 🤣🤣🤣🤣

2020-11-28

3

Desrayanii

Desrayanii

Haii kak 5 Like mendarat buat kakak..semangat 💕💕😍

Salam "Kasih Yang Tertunda & Detektif Cinta Anti Cinta"

2020-11-03

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!