Episode 15 Meyakinkan.

Alina dan Fathan yang berada dikantin sekolah dengan mereka berdua yang saling berhadapan dan makanan di tengah mereka yang berada di atas meja.

"Kamu baik-baik saja Alina?" tanya Fathan yang sejak tadi memperhatikan ekspedisi wajah Alina.

"Kamu memikirkan kejadian kemarin?" tanya Fathan. Alina mengangguk jujur.

Fathan memegang tangan Alina yang begitu sangat dingin sekali dan wajah itu juga terlihat memang sangat jelas memikirkan hal yang sangat berarti yang pasti berhubungan dengan kejadiannya mereka lakukan.

"Alina kamu jangan khawatir tidak akan terjadi apapun. Kamu pasti akan baik-baik saja dan aku tidak akan meninggalkan kamu ketika hal besar terjadi diantara kita berdua," ucap Fathan yang berusaha untuk menenangkan Alina.

"Tetapi tetap saja Alina takut. Kak atas apa yang telah kita lakukan dan membuat Alina...."

"Jika sampai hal itu terjadi maka aku akan bertanggung jawab," ucap Fathan yang langsung memotong kalimat Alina, dia tahu apa yang dipikirkan wanita yang di depannya itu.

Alina terdiam, entahlah sekarang bagaimana perasaannya.

"Alina apa yang terjadi di antara kita berdua adalah kesadaran kita bersama-sama dan aku tidak melupakan semua kejadian itu atau tidak menutupi rasa bersalah atau berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi. Aku menyadari apa yang aku lakukan adalah sebuah kesalahan besar dan aku tidak seharusnya melakukan itu kepada kamu. Tetapi aku tidak akan lari dari tanggung jawab atau berpura-pura semua itu bukan masalah besar," ucap Fathan yang terus sana menenangkan Alina yang membuat pengertian pada Alina.

"Alina tidak tahu harus berkomentar seperti apa. Saat ini perasaan Alina tidak tenang dan tidak tahu harus apa," ucapnya yang terus meras sedih.

"Kamu harus percaya padaku, jika apapun yang terjadi aku akan terus ada di samping kamu dan kita akan menghadapi bersama-sama. Sudah ya, Alina sekarang kita jangan memikirkan hal itu lagi," lanjut Fathan yang berusaha untuk meyakinkan Alina terus menerus.

Alina menganggukan kepala yang memang tidak punya pilihan lain selain harus percaya pada Fathan dan memang terlihat Fathan sejak kemarin juga merasa bersalah padanya. Biasalah kalau sudah terjadi baru merasa bersalah.

"Kamu harus tenang dan jalankan kegiatan kamu seperti biasa, baik di sekolah maupun di rumah, jangan terlalu gugup atau membuat ibu kamu merasa curiga. Aku tidak menyuruh kamu untuk melupakan kejadian tadi malam, tetapi kamu harus bisa normal seperti semula dan jangan menghindariku yang paling penting! karena apapun yang terjadi akan kita hadapi bersama-sama!" tegas Fathan yang memberikan arahan kepada Alina.

"Kamu mengerti?" tanya Fathan.

"Iya, kak," jawab Alina dengan menganggukkan kepala yang berusaha untuk tenang.

"Kalau begitu kamu harus seperti biasa lagi, ya dan jangan berpikiran hal yang buruk-buruk," ucap Fathan lagi.

Alina hanya menganggukkan kepala.

"Maafkan aku Alina. Semua yang aku lakukan yang pada akhirnya membuat kamu tidak tenang," ucap Fathan.

"Kakak sama sekali tidak perlu meminta maaf dan seperti apa yang Kakak katakan. Jika kita berdua sama-sama sadar melakukan hal itu. Jadi jika ada yang disalahkan maka itu adalah kesalahan kita yang tidak bisa mengontrol diri," sahut Alina.

Fathan menganggukkan kepala dengan tersenyum tipis yang mengusap-ngusap punggung jari-jari Alina. Dia memang akan berusaha terus ada di samping wanita yang pasti sekarang hidupnya sudah tidak tenang lagi karena kesalahan yang mereka lakukan.

****

Alina yang pulang sekolah tiba-tiba dihadang seorang pria berjas yang tampak rapi yang membuat Alina begitu kaget dan tidak tahu siapa pria yang sekitar berusia 30 tahunan itu.

"Nyonya Margin ingin bertemu dengan anda," ucap pria itu mempersilahkan ke arah mobil yang tidak jauh dari tempat dia berdiri.

Mata Alina yang langsung melihat mobil tersebut. Dia mungkin akan kembali mendapat teguran dari Margin karena telah menjalin hubungan kembali dengan Fathan dan tidak mendengarkan semua nasehat yang diberikan Margin.

"Mari Nona silahkan dan jangan membuat Nona Margin menunggu," ucap pria itu.

Alina menganggukkan kepala yang menurut saja. Alina dengan sangat gugup yang memasuki mobil Margin yang pintunya sudah di bukankan oleh pria berjas itu.

"Tante!" sapa Alina dengan menundukkan kepala.

"Saya pikir kamu akan mendengarkan apa yang saya katakan dan ternyata tidak. Kamu masih tetap melanjutkan hubungan kamu dengan Fathan," ucap Margin yang langsung membahas pada intinya.

Alina yang tidak menjawab apapun dan hanya menundukkan kepalanya.

"Kamu tidak sadar juga atau berpura-pura tidak mengerti bahwa saya sangat tidak menyukai hubungan kalian berdua. Kamu sangat tidak pantas untuk anak saya!" tegas Margin.

"Sebelum semua terlambat. Kamu akhiri segalanya atau saya akan mencabut beasiswa kamu!" Alina begitu terkejut saat mendapatkan ancaman dari Margin.

"Saya mengajak kamu untuk masuk ke dalam mobil mewah saya untuk mendengarkan suara kamu dan bukan membisu seperti ini!" tegas Margin yang tampak begitu kesal.

"Maafkan saya Tante! Saya sudah berusaha untuk mengakhiri hubungan kami berdua dan Kak Fathan yang...."

"Kamu ingin mengatakan bahwa anak saya yang telah mengejar-ngejar kamu? Anak saya yang tergila-gila pada kamu?" Margin yang memotong kalimat tersebut.

"Jika kamu tidak menggoda Fathan. Fathan tidak akan mungkin suka pada wanita seperti kamu!" tegas Margin dengan emosi.

"Kamu hanya anak penjual kue yang tidak pantas untuk bersanding dengan anak saya. Kamu bahkan bisa menikmati pendidikan dan fasilitas di sekolah ini karena uang dari saya. Jadi kamu harus tahu diri dan jangan serakah. Tinggalkan anak saya!" tegas Margin yang memberikan hinaan kepada Alina.

"Saya sudah memberikan peringatan kedua untuk kamu. Jadi alangkah baiknya kamu dengar sebelum saya bertindak dan jika terjadi sesuatu pada kamu. Itu bukan kesalahan Fathan. Tetapi karena kebodohan kamu sebagai wanita. Jangan terus-terusan menggoda anak saya. Saya bisa bertindak lebih parah lagi pada kamu!" tegas Margin dan Alina yang masih diam yang tidak merespon apapun.

Dia bahkan begitu sangat ketakutan dengan segala sesuatu yang ada di pikirannya. Dia tidak bisa tenang sama sekali.

*******

Alina yang sekarang di kamarnya penuh dengan kegalauan. Dia sekarang bahkan tidak bisa tidur yang terus mandar-mandir di jendela kamarnya dan juga bolak-balik membaringkan diri saat ke tempat tidur yang berusaha untuk tidur dan nyatanya dia tetap tidak bisa tidur.

"Maaf Tante! Saya tidak bisa melakukan semua itu dan saya sama sekali tidak bermaksud untuk membuat Fathan suka kepada saya atau berniat menggoda Fathan," Alina mengingat perkataannya kepada Margin yang mana Alina mencoba untuk nekat dan bijak membantah apa yang di inginkan Margin.

"Atau aku katakan saja semua ini kepada Kak Fathan. Agar dia bisa mengambil keputusan. Jujur aku benar-benar begitu sangat tidak nyaman berada di dalam situasi ini," batin Alina yang mulai tidak bisa menghadapi Margin.

"Ternyata memang benar kata orang-orang. Orang kecil tidak akan mungkin bersanding dengan laki-laki yang sangat jauh berada di atasnya yang bagaikan langit dan bumi. Semua itu hanya ada di Negri dongeng saja," batin Alina dengan mata terpejam.

Mungkin karena Fathan sudah menyentuhnya dirinya yang membuat dia tidak bisa mengambil keputusan begitu saja atau menuruti keinginan Margin. Karena semua akan berpengaruh padanya dan lebih baik dia mencoba untuk membicarakan semua orang Fathan.

Bersambung......

Episodes
1 Episode 1 Pertemuan Pertama.
2 Episode 2 Bullying.
3 Episode 3 Penyelamat.
4 Episode 4 Di Sukai.
5 Episode 5 Dia Yang Bucin.
6 Episode 6 Terpaksa Datang.
7 Episode 7 Untung Ada Fathan.
8 Episode 8 Wanitanya
9 Episode 9. Meminta Izin.
10 Episode 10 Ungkapan Perasaan.
11 Episode 11 Isu Pacaran.
12 Episode 11 Tidak Di Restui.
13 Episode 13 Berjarak
14 Episode 14 Malam Gairah.
15 Episode 15 Meyakinkan.
16 Episode 16 Kembali Saling Menguatkan.
17 Episode 17 Insiden
18 Episode 18 Menghilang Tiba-tiba.
19 Episode 19 Pergi.
20 Episode 20 Akibat Yang Terjadi.
21 Episode 21 Hamil
22 Episode 22 7 Tahun
23 Episode 23 Membuat Susah.
24 Episode 24 Teringat Masa Lalu.
25 Episode 25 Selalu Di Pertemuan.
26 Episode 26 Bertemu Setelah 8 Tahun.
27 Episode 30 Seperti Mengenali.
28 Episode 28 Kenangan Itu Muncul.
29 Episode 29 Seperti Di hantui
30 Episode 30 Situasi Sulit.
31 Episode 31 Pertemuan Menegangkan.
32 Episode 32 Terjadi Keributan.
33 Episode 33 Tidak Punya Pilihan
34 Episode 34
35 Episode 35 Dia Alina.
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40 Pertemuan Menegangkan.
41 Episode 41 Insiden
42 Episode 42 Merasa Bersalah
43 Episode 43. Menjadi Perawat Mendadak.
44 Episode 44
45 Episode 45 Menegangkan
46 Untuk Pembaca
47 Episode 24
48 Episode 28
49 Episode 49
50 Episode 50!
51 Episode 52
52 Episode 53
53 Episode 54
54 Episode 54
55 Episode 55.
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59 Mulai Mengganggu
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Episode 1 Pertemuan Pertama.
2
Episode 2 Bullying.
3
Episode 3 Penyelamat.
4
Episode 4 Di Sukai.
5
Episode 5 Dia Yang Bucin.
6
Episode 6 Terpaksa Datang.
7
Episode 7 Untung Ada Fathan.
8
Episode 8 Wanitanya
9
Episode 9. Meminta Izin.
10
Episode 10 Ungkapan Perasaan.
11
Episode 11 Isu Pacaran.
12
Episode 11 Tidak Di Restui.
13
Episode 13 Berjarak
14
Episode 14 Malam Gairah.
15
Episode 15 Meyakinkan.
16
Episode 16 Kembali Saling Menguatkan.
17
Episode 17 Insiden
18
Episode 18 Menghilang Tiba-tiba.
19
Episode 19 Pergi.
20
Episode 20 Akibat Yang Terjadi.
21
Episode 21 Hamil
22
Episode 22 7 Tahun
23
Episode 23 Membuat Susah.
24
Episode 24 Teringat Masa Lalu.
25
Episode 25 Selalu Di Pertemuan.
26
Episode 26 Bertemu Setelah 8 Tahun.
27
Episode 30 Seperti Mengenali.
28
Episode 28 Kenangan Itu Muncul.
29
Episode 29 Seperti Di hantui
30
Episode 30 Situasi Sulit.
31
Episode 31 Pertemuan Menegangkan.
32
Episode 32 Terjadi Keributan.
33
Episode 33 Tidak Punya Pilihan
34
Episode 34
35
Episode 35 Dia Alina.
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40 Pertemuan Menegangkan.
41
Episode 41 Insiden
42
Episode 42 Merasa Bersalah
43
Episode 43. Menjadi Perawat Mendadak.
44
Episode 44
45
Episode 45 Menegangkan
46
Untuk Pembaca
47
Episode 24
48
Episode 28
49
Episode 49
50
Episode 50!
51
Episode 52
52
Episode 53
53
Episode 54
54
Episode 54
55
Episode 55.
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59 Mulai Mengganggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!