Episode 11 Tidak Di Restui.

Alina tidak mengerti kenapa Margin bisa mengatakan hal seperti itu dan sepertinya dia telah melakukan kesalahan besar. Kata-kata itu juga sedikit merendahkan.

"Acara pesta itu cukup meriah, tetapi saya tidak bisa menikmatinya, karena putra saya sibuk bersama kamu yang membuat saya menjadi tanda tanya dan terlebih lagi dia tidak mengatakan apapun kepada saya. Saya harus mengurungkan niat saya untuk mengetahui hal yang lebih jauh lagi tentang kamu. Karena saya langsung terbang ke Amerika dan sekarang saya sudah tahu tentang kamu," ucapnya.

Alina masih diam saja yang tidak memberikan respon apapun.

"Kamu salah satu siswa berprestasi di sekolah ini yang mendapatkan beasiswa penuh," ucap Margin.

"Apa itu benar?" tanya Margin yang membuat Alina menganggukkan kepala yang terlihat semakin gugup dan terus saja menunduk.

"Kamu sangat suka berada di sekolah ini?" tanya Margin. Alina mengangguk-angguk.

"Sekolah ini adalah sekolah populer, hanya orang-orang tertentu yang bisa sekolah di tempat ini. Seorang anak penjual kue belum tentu bisa bersekolah di tempat ini, kecuali dengan beasiswa yang diberikan karena prestasi yang dia miliki," ucap Margin.

Alina benar-benar tidak mengerti kenapa wanita itu tiba-tiba saja menyinggung status pekerjaan ibunya dan dari perkataannya sejak tadi ada kata-kata yang merendahkan diri dengan perbedaan status sosial.

"Alina. Jika kamu sudah mendapatkan kesempatan untuk menikmati semua fasilitas di sekolah ini dengan gratis. Maka jangan sia-siakan atau menyimpang ke sana kemari. Kamu tahu beasiswa yang kamu dapatkan bisa beralih kepada orang lain. Jika kamu tidak mencapai target nilai yang sesuai! Kamu akan kehilangan segalanya!" tegas Margin.

"Saya akan berusaha belajar lebih giat lagi dan tetap mempertahankan prestasi saya agar saya tidak kehilangan beasiswa saya," sahut Alina dengan keyakinannya dan selama ini memang prestasi tidak pernah menurun.

"Kalau begitu fokus belajar dan jangan pacar-pacaran," ucap Margin dengan tegas.

Alina terdiam mendengarnya Yang sepertinya sudah mengerti apa maksud dari wanita itu menemuinya.

"Anak saya juga memiliki urusan lain yang tidak harus mengurus kamu dan tidak harus bersama kamu setiap hari. Dia harus fokus pada pekerjaannya. Jika kamu ingin beasiswa kamu tidak berpindah kepada orang lain maka fokuslah belajar dan jangan mengambil fokus Fathan yang juga sudah mulai tidak peduli pada pekerjaannya!" tegas Margin.

Sekarang Alina benar-benar sudah paham apa maksud wanita itu menemuinya dan berbicara seperti itu. Ini berhubungan dengan Fathan dan secara tidak langsung Alina bisa menduga jika Margin tidak menyukai hubungan dia dan Fathan.

"Saya sebagai ketua Yayasan di sekolah ini memberikan kamu peringatan pertama dan terakhir. Kamu jangan menganggap saya kejam atau ikut campur dengan urusan pribadi kamu,"

"Tetapi bukankah apa yang baru saja saya katakan demi kebaikan kamu. Jangan karena terlalu fokus berpacaran sampai kamu kehilangan beasiswa di sekolah ini. Kamu masih SMA dan sama seperti Fathan jadi sebaiknya kalian berdua fokus pada sekolah dan Fathan juga bisa fokus pada pekerjaan dan sekolahnya jangan terbagi untuk kamu!" tegas Margin dengan penuh penekanan.

"Maafkan saya Tante. Saya sama sekali tidak bermaksud untuk mengambil fokus dari kak Fathan," ucap Alina.

"Kalau begitu langsung saja akhiri hubungan kalian dan semua itu demi kebaikan kalian berdua!" tegas Margin berbicara langsung to the point.

Alina yang terdiam mendengarnya. Matanya yang sayu menatap mata wanita yang sejak tadi menatapnya tajam dan sudah terlihat jelas sangat tidak menyukainya.

"Saya tidak suka dengan hubungan kalian dan apalagi sampai pacaran. Selain semua ini sangat mengganggu putra saya dalam karirnya dan juga pendidikannya. Putra saya juga tidak mungkin menjalin hubungan dengan anak penjual kue dan Saya juga tidak ingin media mengetahui semua ini. Jadi kamu akhiri secepatnya, sebelum saya bertindak lebih jauh lagi. Karena saya bukan tandingan kamu," ucap Margin yang benar-benar berterus terang dengan apa yang telah diucapkan yang tidak menginginkan Alina dan Fathan.

"Tujuan saya menemui kamu hanya ingin mengatakan itu dan saya berharap kamu menuruti apa yang saya katakan!" ucap Margin.

"Kamu ingat semua apa yang saya katakan," ucapnya sebelum pergi dari hadapan Alina.

Alina membuang nafas perlahan ke depan dengan jantung yang berdebar begitu kencang yang tidak percaya jika dia akan mendapatkan peringatan dari ketua Yayasan yang tak lain adalah ibu dari kekasihnya karena menjalin hubungan dengan Fathan.

Alina membalikan tubuh yang melihat kepergian wanita itu. Alina yang tampak kesulitan menelan ludah.

"Alina kamu memang tidak pantas untuk menjalin hubungan dengan Kak Fathan. Lihatlah apa yang terjadi. Ibunya sangat tidak menyukai kamu dan bahkan dia sudah menyadarkan kamu siapa kamu yang memang tidak seharusnya memiliki hubungan dengan Kak Fathan," batin Alina dengan nafas naik turun.

***

"Alina tunggu!" Fathan yang menahan Alina saat memasuki gerbang sekolah.

Kemarin Alina yang tiba-tiba saja menghilang pulang sendiri tanpa mengabari Fathan, tidak mengangkat telepon Fathan dan ada saja alasan Alina dan bagaimana mungkin Fathan tidak merasa khawatir.

"Alina harus masuk kelas, Kak. Ini sudah terlambat," ucap Alina yang berusaha melepaskan tangannya dari Fathan.

"Ada apa Alina? kenapa kamu menghindari ku?" tanya Fathan.

"Aku menelpon kamu sejak kemarin dan kamu bahkan tidak mengangkat sama sekali atau tidak membalas pesanku. Aku tidak tahu apa kesalahanku yang membuat kamu tiba-tiba menjauh dariku," ucap Fathan.

"Kak Fathan, sebaiknya kita akhiri hubungan kita," ucap Alina yang membuat Fathan benar-benar sangat terkejut.

"Kamu bilang apa?" tanya Fathan dengan mata yang melotot hampir saja bola mata itu ingin keluar.

"Alina ingin fokus belajar dan Alina tidak mau pacar-pacaran. Kakak Alina juga sangat tidak suka jika Alina harus pacaran saat masih sekolah," ucap Alina yang memberikan alasannya.

"Alina apa pacaran di antara kita berdua mengganggu konsentrasi kamu belajar. Alina aku juga tidak pernah mengganggu kamu, kan,"

"Kita juga jarang pergi, kita hanya mengobrol dan menyempatkan waktu untuk berdua di saat istirahat dan selebihnya kita juga melakukan hal yang positif dan juga bahkan belajar bersama. Bukan hanya kamu saja sebagai pelajar di sekolah ini dan aku juga. Aku juga tahu batasannya," ucap Fathan yang memang merasa tidak masuk akal dengan alasan Alina mengakhiri hubungan mereka.

"Tapi tetap saja Alina tidak mau hubungan ini berlanjut dan tolong jangan ganggu Alina lagi," ucap Alina yang ingin pergi dan kembali dihentikan oleh Fathan.

"Kamu apa-apa Alina. Apa yang membuat kamu tiba-tiba seperti ini. Apa semua ini karena Fiony?" tebak Fathan yang memang merasa selama ini hanya wanita itu yang mengganggu Alina.

"Ini sama sekali tidak berurusan dengan apapun dan karena memang Alina hanya ingin fokus. Alina mohon untuk Kak Fathan mengerti!" tegas Alina.

"Nak Fathan! Apa tidak ingin masuk ke kelas soalnya belnya sudah berbunyi sejak tadi?" tanya Pak satpam yang hanya melihat kedua orang itu bertengkar.

Alina yang langsung melepaskan tangannya dari Fathan dan memilih masuk terlebih dahulu.

"Alina!" Fathan hanya memanggil sekali dan tidak mengejar Alina. Dia juga tahu Alina sangat takut jika terlambat memasuki kelas dan Fathan tidak mungkin terus-menerus membahas hubungan mereka.

Bersambung.......

Episodes
1 Episode 1 Pertemuan Pertama.
2 Episode 2 Bullying.
3 Episode 3 Penyelamat.
4 Episode 4 Di Sukai.
5 Episode 5 Dia Yang Bucin.
6 Episode 6 Terpaksa Datang.
7 Episode 7 Untung Ada Fathan.
8 Episode 8 Wanitanya
9 Episode 9. Meminta Izin.
10 Episode 10 Ungkapan Perasaan.
11 Episode 11 Isu Pacaran.
12 Episode 11 Tidak Di Restui.
13 Episode 13 Berjarak
14 Episode 14 Malam Gairah.
15 Episode 15 Meyakinkan.
16 Episode 16 Kembali Saling Menguatkan.
17 Episode 17 Insiden
18 Episode 18 Menghilang Tiba-tiba.
19 Episode 19 Pergi.
20 Episode 20 Akibat Yang Terjadi.
21 Episode 21 Hamil
22 Episode 22 7 Tahun
23 Episode 23 Membuat Susah.
24 Episode 24 Teringat Masa Lalu.
25 Episode 25 Selalu Di Pertemuan.
26 Episode 26 Bertemu Setelah 8 Tahun.
27 Episode 30 Seperti Mengenali.
28 Episode 28 Kenangan Itu Muncul.
29 Episode 29 Seperti Di hantui
30 Episode 30 Situasi Sulit.
31 Episode 31 Pertemuan Menegangkan.
32 Episode 32 Terjadi Keributan.
33 Episode 33 Tidak Punya Pilihan
34 Episode 34
35 Episode 35 Dia Alina.
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40 Pertemuan Menegangkan.
41 Episode 41 Insiden
42 Episode 42 Merasa Bersalah
43 Episode 43. Menjadi Perawat Mendadak.
44 Episode 44
45 Episode 45 Menegangkan
46 Untuk Pembaca
47 Episode 24
48 Episode 28
49 Episode 49
50 Episode 50!
51 Episode 52
52 Episode 53
53 Episode 54
54 Episode 54
55 Episode 55.
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59 Mulai Mengganggu
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Episode 1 Pertemuan Pertama.
2
Episode 2 Bullying.
3
Episode 3 Penyelamat.
4
Episode 4 Di Sukai.
5
Episode 5 Dia Yang Bucin.
6
Episode 6 Terpaksa Datang.
7
Episode 7 Untung Ada Fathan.
8
Episode 8 Wanitanya
9
Episode 9. Meminta Izin.
10
Episode 10 Ungkapan Perasaan.
11
Episode 11 Isu Pacaran.
12
Episode 11 Tidak Di Restui.
13
Episode 13 Berjarak
14
Episode 14 Malam Gairah.
15
Episode 15 Meyakinkan.
16
Episode 16 Kembali Saling Menguatkan.
17
Episode 17 Insiden
18
Episode 18 Menghilang Tiba-tiba.
19
Episode 19 Pergi.
20
Episode 20 Akibat Yang Terjadi.
21
Episode 21 Hamil
22
Episode 22 7 Tahun
23
Episode 23 Membuat Susah.
24
Episode 24 Teringat Masa Lalu.
25
Episode 25 Selalu Di Pertemuan.
26
Episode 26 Bertemu Setelah 8 Tahun.
27
Episode 30 Seperti Mengenali.
28
Episode 28 Kenangan Itu Muncul.
29
Episode 29 Seperti Di hantui
30
Episode 30 Situasi Sulit.
31
Episode 31 Pertemuan Menegangkan.
32
Episode 32 Terjadi Keributan.
33
Episode 33 Tidak Punya Pilihan
34
Episode 34
35
Episode 35 Dia Alina.
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40 Pertemuan Menegangkan.
41
Episode 41 Insiden
42
Episode 42 Merasa Bersalah
43
Episode 43. Menjadi Perawat Mendadak.
44
Episode 44
45
Episode 45 Menegangkan
46
Untuk Pembaca
47
Episode 24
48
Episode 28
49
Episode 49
50
Episode 50!
51
Episode 52
52
Episode 53
53
Episode 54
54
Episode 54
55
Episode 55.
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59 Mulai Mengganggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!