Bab 20 Racun terlarang.

Bab 20

Sheila dulu sangat mencintai ibunya sampai ia benci pada Liana alasannya karena Sera sering menangis menyebut nama Liana, mungkin karena sifat baik hati Sheila tuhan memperlihatkan kebenaran Sera padanya secara langsung. Sheila ingat betul hari itu di istana kaisar di lorong dekat dengan taman berat, Sera menghalangi jalan Liana.

"Kenapa anda datang lagi ke istana ini? kaisar tidak akan luluh dengan kedatangan anda, saya sedang mengandung anak kedua dari kaisar kalau anak ini lahir maka sudah jelas siapa yang akan menjadi penerus kaisar." Sera memamerkan perutnya yang semakin besar.

"Apa kau akan mendesak kaisar untuk menjadikan anak mu nanti sebagai penerus? kau sadar atau tidak jika tindakan mu ini akan membuat kaisar merasa terbebani nanti," jawab Liana menahan diri untuk tidak meninggikan suaranya.

"Kenapa saya harus peduli dengan beban itu, saya hanya ingin mendapatkan tempat yang layak bagi anak saya agar tidak lebih rendah dari anak anda. Kaisar mencintai saya maka saya yakin dia akan menerima permintaan saya."

"Selir agung sebagai seorang istri anda tidak seharusnya menambahkan beban kaisar, biarkan semua berjalan sesuai aturan atau anda akan menyesali segalanya. Jangan meremehkan kekuatan faksi bangsawan."

"Bilang saja kalau anda itu iri pada saya. Kalau bukan karena perkataan anda membawa kutukan, saya seharusnya melahirkan seorang pangeran bukan seorang putri yang tidak berguna, dan tidak bisa naik tahta."

"Jaga ucapan anda, seorang anak bukan di nilai kegunaannya mereka, anak-anak sama merupakan sebagian dari hidup anda, dan mereka itu berharga."

"Ya, tentu anak itu berharga menurut anda karena anak anda adalah seorang pangeran dan dia bisa naik tahta. Apa jangan-jangan anda menganggap anak perempuan anda itu juga berharga?"

Liana mengepalkan tangan menahan amarah sampai kukunya berdarah, "Sera, aku tidak akan memaafkan mu untuk apa yang kau lakukan apa putri ku. Kebenaran akan terungkap cepat atau lambat, aku menutup mulut dari kejadian itu sampai hari ini karena aku tidak ingin Sheila menderita di benci oleh kaisar karena mu."

"Cih!" Sera memutar bola matanya malas, "Kalau kaisar tahu pun dia akan diam saja, cintanya bisa mengalahkan rasa sayang pada anak yang bahkan belum dia lihat."

"Jika anda tidak akan menyerahkan posisi permaisyuri pada saya maka semua anak perempuan yang saya lahirkan nanti akan meninggal karena anda, mereka akan menyalahkan anda, hiduplah dalam perasaan bersalah menanggung nyawa anak-anak itu seumur hidup anda." Ancam Sera, ia kemudian pergi dengan angkuhnya meninggalkan Liana, Liana menangis sangat keras di sana membuat Sheila kecil tidak dapat menahan rasa iba untuk tidak memeluknya.

*****

"Tidak mungkin." Ophir terkejut membaca isi surat dari Melvin, dengan cepat Ophir pergi ke tenda Kaivan. Di sana ia sedang bersama 3 komandan bulan sabit.

"Yo, Ophir." Zagan tersenyum kemudian menggendong Ophir, "Ada apa, adik kecil? kau ingin pulang sekarang?"

"Turunkan aku Zagan!" teriak Ophir sambil memukul wajah Zagan.

Zagan hanya tertawa lalu ia menurunkan anggota bulan sabit termuda itu di atas meja Kaivan, Ophir selalu kesal dengan perlakuan mereka padanya hanya karena dia yang termuda.

"Apa yang membawa mu ke mari Ophir? ini sudah larut malam, ada baiknya kau istirahat saja," ucap Kaivan tanpa mengalihkan pandangannya dari pekerjaannya.

"Semua ini karena Melvin," jawab Ophir seraya menunjukan surat dari Melvin, Kaivan mengambil dan membaca surat tersebut.

"Racun terlarang? bagaimana bisa benda berbahaya seperti itu muncul di Selatan?" Kaivan terkejut sekaligus bingung.

"Racun? memang seberapa berbahayanya racun itu? bukankah bersama kita ada pembuat racun terkenal, selain dia memangnya siapa yang bisa membuat benda berbahaya itu," timpal Zahir menepuk pelan kepala Ophir.

"Kalian memangnya tau apa?" Ophir seraya menepis tangan Zahir, "Racun terlarang ada banyak jenisnya. Tapi racun paling berbahaya itu digunakan oleh pembunuh bayaran ratusan tahun lalu, yakni racun yang bisa meleburkan mayat manusia. Aku tidak gila sampai mau membuat racun itu, tidak ada jaminan jika aku bisa selamat darinya."

"Melemburkan? bukankah kita juga membutuhkannya untuk meleburkan mayat monster," ucap Zayan yang sukses mendapatkan pukulan keras dari Ophir, "Jangan seenaknya berpikir seperti itu, racun itu bisa membunuh pembuatnya. Ahli racun terbaik kekaisaran seperti aku pun takut dengan racun itu, aku tidak akan membahayakan hidup anggota ku untuk membuatnya."

"Ophir benar, aku juga tidak akan setuju racun itu di buat olehnya lebih baik aku tidak memiliki benda itu daripada harus kehilangan Ophir. Hanya saja siapa pembuat racun ini, walau pun hanya bisa meleburkan daging mungkin nanti dia juga bisa meningkatkan racun itu, jika dia musuh Bahdrika maka ini masalah besar," sela Kaivan.

"Bagaimana jika kita minta Oksana menyelidikinya, wanita itu bisa melakukan pekerjaan sulit dengan cepat," usul Zagan, Oksana dari ras duyung bisa mengelilingi banyak tempat dalam sehari, dia bisa ke mana saja menggunakan air sebagai penghubung.

"Kau benar, aku yang akan membalas surat ini. Zagan antar lah Ophir kembali ke tendanya," pinta Kaivan, Zagan mengangguk lalu menggendong Ophir keluar tenda Kaivan.

"Adik kecil, butuh berapa tahun bagi mu untuk membuat racun berbahaya itu?" tanya Zagan dalam perjalanan, Ophir menunduk dengan wajah murung seraya menjawab, "Tidak akan bisa sampai kapan pun, racun itu terlalu berat untuk ku. Dulu guru membuatnya dan dia meninggal tanpa menyisakan jasad karena tidak sengaja menumpahkan racun itu ketubuhnya."

"Jadi, pembuat racun misterius itu lebih mahir dari mu?"

"Aku tidak peduli jika dia lebih mahir bagi ku karena bisa membuat racun itu, aku hanya berharap di mana pun dia saat ini bisa bertemu dengan ku nanti," jawabnya, Zagan tersenyum kecil. Ophir paling tidak mau memiliki saingan, jika ada yang lebih mahir darinya maka dia akan merebut posisi orang itu dalam sekejab.

Sementara di sisi lain pada waktu yang sama Adeline dalam kamarnya sibuk menggabungkan beberapa cairan aneh menjadi satu, lalu ia melakukan hal lain sembari menunggu cairan itu menyatu.

Brak!

"Gadis bodoh!" teriak Anna setelah membanting pintu kamar Adeline, "Aku bisa mencium bau racun dari bawah, apa kau tidak jera juga membuat racun? jangan lupa kau pernah meledakan dapur paviliun karena racun-racun mu itu, berhentilah sekarang atau rumah ini akan jadi korban selanjutnya."

"Sebentar lagi, bu. 5 menit lagi aku berhenti," balas Adeline. Anna sudah terlanjur kesal, ia mengosok kepala Adeline dengan kedua tangannya.

"Akhhhh! ampun sakit, aku berhenti sekarang, aku berhenti," ucap Adeline tidak kuasa menahan sakit.

Anna pun melepaskannya dan berkata, "Jika aku kembali dalam waktu 30 menit kau tidak berhenti juga, akan ku robek buku resep mu."

Adeline mengangguk dengan cepat, jika Anna sudah mengancam maka itu akan benar-benar ia lakukan. Adeline terpaksa harus berhenti, semua indra Anna sangat tajam sebab hidup keras dalam gangguan Ratu Ashraf.

"Padahal aku kehabisan stok racun pelembur karena insiden beberapa waktu lalu, menyebalkan sekali. Besok juga sibuk tidak ada waktu luang," keluhnya dalam hati.

****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘

Episodes
1 Bab 1 Melarikan diri
2 Bab 2 Rumah Baru
3 Bab 3 Toko Perhiasan
4 Bab 4 Aku adalah Olive mu
5 Bab 5 Selir Agung
6 Bab 6 Perkara Herbal
7 Bab 7 Tentang Adeline
8 Bab 8 Melvin.
9 Bab 9 Bukan bagian Harem.
10 Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11 Bab 11 Amarah Sachi.
12 Bab 12 Ingatan Kaivan.
13 Bab 13 Ophelia yang malang.
14 Bab 14 Tunangan putra mahkota
15 Bab 15 Ailee di culik
16 Bab 16 Ternyata Adeline.
17 Bab 17 Rasa takut Erick.
18 Bab 18 Olive menggila.
19 Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20 Bab 20 Racun terlarang.
21 Bab 21 Pangeran kedua
22 Bab 22 Perempuan Tamak.
23 Bab 23 Bantuan Adeline
24 Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25 Bab 25 Terlalu cekatan.
26 Bab 26 Kesalahan Isadora.
27 Bab 27 Bukan Duchess.
28 Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29 Bab 29 Demi kau dan aku
30 Bab 30 Sikap buruk Adeline
31 Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32 Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33 Bab 33 Aku ingin pulang.
34 Bab 34 Racun
35 Bab 35 Hantu Adeline
36 Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37 Bab 37 Niat mempermalukan.
38 Bab 38 Rasa Iri.
39 Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40 Bab 40 Jangan melewati batas.
41 Bab 41 Celah kesempatan.
42 Bab 42 kembalilah ke laut
43 Bab 43 berhasil melarikan diri.
44 Bab 44 Melawan bangsawan.
45 Bab 45 Dendam.
46 Bab 46 menyusul.
47 Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48 Bab 48 Menurut saja pada ku.
49 Bab 49 kembalinya Kaivan.
50 Bab 50 Terkait Adeline
51 Bab 51 Melarikan diri.
52 Bab 52 Diserang
53 Bab 53 Ingatan tentang Olive
54 Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55 Bab 55 Hanya taruhan
56 Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57 Bab 57 Rasa Cemas
58 Bab 58 Cerminan.
59 Bab 59 Rencana Cedric.
60 Bab 60 Pendapat Astein
61 Bab 61 Suin Anjing.
62 Bab 62 Tertidur bersama.
63 Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64 Bab 64 Dimanfaatkan monster
65 Bab 65 Batu Melayang.
66 Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67 Bab 67 Nasib Malang.
68 Bab 68 Bermimpi indah
69 Bab 69 Tidak puas.
70 Bab 70 Pulang.
71 Bab 71 pengkhianat.
72 Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73 Bab 73 Alice sakit.
74 Bab 73 Pesta ulang tahun.
75 Bab 75 Siaga penyusup
76 Bab 76 Perburuan di mulai.
77 Bab 77 malam mencekam.
78 Bab 78 Kalang kabut
79 Bab 79 Perhatian.
80 Bab 80 Menerimanya.
81 Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82 Bab 82 Keluar tanpa ijin
83 Bab 83 Festival
84 Bab 84 Sienna.
85 Bab 85
86 Bab 86 Bodoh sekali
87 Bab 87 Adeline palsu.
88 Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89 Bab 89 Bisakah aku?
90 Bab 90 Menahannya untuk mu.
91 Bab 91 Belanja.
92 Bab 92 Pesta kebohongan.
93 Bab 93 Menikmati pemandangan.
94 Bab 94 Pergi.
95 Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96 Bab 96 Ingin Pergi.
97 Bab 97 Palsu Oh Palsu
98 Bab 98 Merindukannya?
99 Bab 99 Kesempatan yang sama.
100 Bab 100 Tekanan Kaivan.
101 Bab 101 Tepi jurang.
102 Bab 102 Tertunda
103 103 Akhir dari hubungan.
104 Bab 104 Ungkapan.
105 Bab 105 Ada apa ini?
106 Bab 106 Akhirnya
107 Bab 107 Demi Ibu.
108 Bab 108 Bagian Lysander.
109 Bab 109 Diculik Lagi.
110 Bab 110 Kenapa dengan mu
111 Bab 111 Lari ...
112 Bab 112 Aku ingin kau tahu
113 Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114 Bab 114 Menuntut.
115 Bab 115 Menuju Ending ...
116 Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117 Bab 117 Pernikahan.
118 Bab 118 Tamat.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 Melarikan diri
2
Bab 2 Rumah Baru
3
Bab 3 Toko Perhiasan
4
Bab 4 Aku adalah Olive mu
5
Bab 5 Selir Agung
6
Bab 6 Perkara Herbal
7
Bab 7 Tentang Adeline
8
Bab 8 Melvin.
9
Bab 9 Bukan bagian Harem.
10
Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11
Bab 11 Amarah Sachi.
12
Bab 12 Ingatan Kaivan.
13
Bab 13 Ophelia yang malang.
14
Bab 14 Tunangan putra mahkota
15
Bab 15 Ailee di culik
16
Bab 16 Ternyata Adeline.
17
Bab 17 Rasa takut Erick.
18
Bab 18 Olive menggila.
19
Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20
Bab 20 Racun terlarang.
21
Bab 21 Pangeran kedua
22
Bab 22 Perempuan Tamak.
23
Bab 23 Bantuan Adeline
24
Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25
Bab 25 Terlalu cekatan.
26
Bab 26 Kesalahan Isadora.
27
Bab 27 Bukan Duchess.
28
Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29
Bab 29 Demi kau dan aku
30
Bab 30 Sikap buruk Adeline
31
Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32
Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33
Bab 33 Aku ingin pulang.
34
Bab 34 Racun
35
Bab 35 Hantu Adeline
36
Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37
Bab 37 Niat mempermalukan.
38
Bab 38 Rasa Iri.
39
Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40
Bab 40 Jangan melewati batas.
41
Bab 41 Celah kesempatan.
42
Bab 42 kembalilah ke laut
43
Bab 43 berhasil melarikan diri.
44
Bab 44 Melawan bangsawan.
45
Bab 45 Dendam.
46
Bab 46 menyusul.
47
Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48
Bab 48 Menurut saja pada ku.
49
Bab 49 kembalinya Kaivan.
50
Bab 50 Terkait Adeline
51
Bab 51 Melarikan diri.
52
Bab 52 Diserang
53
Bab 53 Ingatan tentang Olive
54
Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55
Bab 55 Hanya taruhan
56
Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57
Bab 57 Rasa Cemas
58
Bab 58 Cerminan.
59
Bab 59 Rencana Cedric.
60
Bab 60 Pendapat Astein
61
Bab 61 Suin Anjing.
62
Bab 62 Tertidur bersama.
63
Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64
Bab 64 Dimanfaatkan monster
65
Bab 65 Batu Melayang.
66
Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67
Bab 67 Nasib Malang.
68
Bab 68 Bermimpi indah
69
Bab 69 Tidak puas.
70
Bab 70 Pulang.
71
Bab 71 pengkhianat.
72
Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73
Bab 73 Alice sakit.
74
Bab 73 Pesta ulang tahun.
75
Bab 75 Siaga penyusup
76
Bab 76 Perburuan di mulai.
77
Bab 77 malam mencekam.
78
Bab 78 Kalang kabut
79
Bab 79 Perhatian.
80
Bab 80 Menerimanya.
81
Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82
Bab 82 Keluar tanpa ijin
83
Bab 83 Festival
84
Bab 84 Sienna.
85
Bab 85
86
Bab 86 Bodoh sekali
87
Bab 87 Adeline palsu.
88
Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89
Bab 89 Bisakah aku?
90
Bab 90 Menahannya untuk mu.
91
Bab 91 Belanja.
92
Bab 92 Pesta kebohongan.
93
Bab 93 Menikmati pemandangan.
94
Bab 94 Pergi.
95
Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96
Bab 96 Ingin Pergi.
97
Bab 97 Palsu Oh Palsu
98
Bab 98 Merindukannya?
99
Bab 99 Kesempatan yang sama.
100
Bab 100 Tekanan Kaivan.
101
Bab 101 Tepi jurang.
102
Bab 102 Tertunda
103
103 Akhir dari hubungan.
104
Bab 104 Ungkapan.
105
Bab 105 Ada apa ini?
106
Bab 106 Akhirnya
107
Bab 107 Demi Ibu.
108
Bab 108 Bagian Lysander.
109
Bab 109 Diculik Lagi.
110
Bab 110 Kenapa dengan mu
111
Bab 111 Lari ...
112
Bab 112 Aku ingin kau tahu
113
Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114
Bab 114 Menuntut.
115
Bab 115 Menuju Ending ...
116
Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117
Bab 117 Pernikahan.
118
Bab 118 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!