Bab 17 Rasa takut Erick.

Bab 17

Pulau mistis muncul pada masa Kaisar generasi ketiga di seberang laut daerah selatan saat itu, di masa itu kaisar berjuang bersama para kesatria sekuat mungkin untuk memukul mundur ratusan monster tersebut sebabnya kekaisaran dilanda krisis selama puluhan tahun dan pergantian kaisar ke generasi seterusnya.

Perang melawan monster tidak ada hentinya kala itu, selatan tidak lagi menjadi tempat tinggal karena tidak ada yang dapat menghalangi para monster, hingga muncul pria bernama Bahdrika bersama beberapa orang dari berbagai ras memerangi monster. Hanya butuh waktu setahun Selatan bebas dari monster sebagai hadiah dari kaisar dia diberikan seluruh wilayah sebelah Selatan, untuk menjaga agar monster tidak melewati selatan. Bahdrika membuat pembatas di sebelah barat selatan tempat masuknya monster, sampai saat ini monster selalu muncul 3 tahun sekali para masa yang tidak menentu.

Saat ini perang sudah mulai, garda depan terdiri dari divisi satu dan dua melakukan yang terbaik untuk membunuh setiap monster agar tidak ada yang lepas menuju benteng pertahanan, dan untuk monster yang berada di udara menjadi urusan divisi 3 yang di pimpin oleh Zain bersama tim pemanah. Panah yang mereka gunakan bukanlah panah biasa melainkan panah lebih besar dari tombak, busurnya adalah katapel besar yang bebas mereka arahkan ke mana saja.

"Tembak!" perintah Zain saat para monster itu sudah dalam jangkauan mereka, Zain pun ikut melesat ke udara menggunakan bangkai monster yang jatuh sebagai tumpuan sambil memenggal kepala monster lainnya gerakan Zain seperti orang yang menari di udara, para kesatria yang melepaskan anak panah mereka tidak perlu mengkhawatirkan Zain sebab pria itu seperti memiliki mata dibelakang kepalanya yang mampu membuat dia menghindari serangan dari bawah.

Selain mereka ada tenaga bantuan dari tenaga medis berisi pria-pria kekar, jika tidak dapat dihindari mereka akan menyerang monster menggunakan tangan kosong. Namun tugas utama mereka adalah membawa kesatria yang terluka ke tenda medis untuk perawatan, serta mengantar posion berbagai macam jenis pemulihan ke gardan depan.

Erick adalah salah satu kesatria yang mengalami luka parah, lengannya putus saat akan menyerang Orc yang membawa kapak besar dipundaknya. Jangan ditanyakan lagi medan perang yang baru pertama kali ia kunjungi ini sangat memeras kekuatan fisik dan mentalnya, rasanya ia tidak sanggup lagi untuk kembali ke sana padahal sudah bergaya keren di depan Anna dan Adeline. Beberapa kesatria yang datang bersamanya bangkit dengan cepat dari ranjang medis kembali ke medan perang, mereka menggila sangat gila di depan sana memperlihatkan wujud dari pengalaman mereka yang sudah hidup lama di selatan. Erick berpikir andaikan saja ia memiliki sedikit keberanian seperti mereka.

"Permisi, ada kotak racun pedang tersesat ke sini?" tanya Ophir menyikap tenda medis yang ada Erick di dalamnya.

"Dasar ketua, seharusnya anda lebih teliti lagi menangani racun berbahaya seperti ini. Ambillah itu!" seorang wanita menunjuk kotak yang mereka asingkan disudut ruangan, Ophir pun masuk ke dalam tenda dan tatapan keduanya bertemu.

"Bisa paman bantu angkat kan?" pinta Ophir, Erick turun pun dari ranjang lalu mengangkat kotak tersebut.

"Pasien harus dikembalikan ketua, dia masih harus pulihkan lebih dalam lagi," ucap perawat yang menangani Erick.

Tenda ahli racun berada jauh di belakang, di sana juga tidak terlalu ramai hanya ada beberapa kesatria yang datang lalu pergi mengambil racun.

"Letakan di sini saja." Ophir menunjuk tumpukan kotak kayu lainnya, Erick pun meletakkannya lalu berbalik untuk pergi.

"Paman, apa di depan sana terlalu sulit untuk mu?" tanya Ophir, Erick menghentikan langkahnya lalu ia berbalik lagi menghadap Ophir.

"Tidak sama sekali," jawab Erick tetap tersenyum, tidak mungkin pikirnya untuk memperlihatkan kecemasannya pada anak berusia 12.

"Paman, rekan para tentara bayaran mu sekarang dulu saat baru bergabung dengan kami sangat merepotkan, mereka menangis seperti anak kecil saat terluka, memeluk perawat medis saat akan ditarik paksa ke medan perang lagi, dan lebih parahnya mereka mengembalikan uang muka pada duke karena tidak tahan untuk pulang. Tapi paman tidak melakukan hal itu, sudah terbukti paman sangatlah kuat menanggung semuanya sendirian."

Erick sedikit terhibur mendengarnya, "Terima kasih, nak. Aku sangat cemas padahal sudah ku katakan pada putri ku kalau aku akan berjuang dan kembali sebagai pahlawan."

"Paman sudah jadi pahlawan sejak menginjakkan kaki di medan perang ini."

"Nak, apa tidak sulit bagi mu berada di sini?"

"Semua orang merasakan yang namanya pertama kali dan aku juga demikian. Tapi aku percaya pada mereka yang ada di depan sana, dan memegang rasa percaya dari grand duke kalau aku bisa melakukan tugas ku. Perkenalkan paman, aku adalah Ophir Denada dari ras setengah drawft tugas ku pembuat racun sekaligus ketua dari bagian ini dan salah satu dari 12 anggota bulan sabit." Ophir memperkenalkan dirinya yang memiliki identitas tidak biasa.

"Salam kenal, master." Erick jadi gugup karena di depannya berdiri anggota bulan sabit yang dari rumornya mereka adalah bawahan setia grand duke sekaligus pemegang kekuasan tertinggi setelah duke di Selatan.

"Paman, tidak usah begitu formal. Semua orang di sini tahu aku jadi bertingkah biasa saja seperti mereka. Paman, satu lagi. Kembalilah ke medan perang, jika paman takut tidak dapat mengalahkan monster maka percayalah ada banyak rekan paman di sana dan mereka akan membantu, paman harus percaya pada mereka dan biarkan mereka percaya pada paman. Semangat!" dukungan Ophir membuat Erick malu, setelah itu kembali ke tenda medis untuk melanjutkan perawatan terakhir memperkuat tangannya setelah diregenerasi. Erick menghela nafas kemudian berlari ke depan dengan cepat, pemandangan mengerikan kembali membuatnya bergidik ngeri hanya saja ia tidak mau kembali tanpa merasakan agar ia bisa menceritakan pada Adeline seberapa menakutkannya tempat berisi monster dan para orang gila ini.

*****

“Tuan muda," panggil burung yang bertengger di jendela kamar Adeline, beberapa kali burung itu memanggil sampai Ailee yang terlelap akhirnya bangun.

"Suara ini," batinnya menatap tajam burung tersebut.

"Anda ada di mana? saya akan men ...." Ailee mencekik leher burung itu dan mematikan lampu dalam kamar, ia tidak mau Andrew yang meminjam indra burung ini melihat Adeline.

Andrew adalah elf yang tidak bisa bicara. Namun kemampuannya yang mampu mengendalikan hewan dan meminjam indra mereka membuatnya dapat berbicara, kemampuan ini sangat langkah hanya beberapa elf yang beruntung mendapatkannya.

"Sialan kau! beraninya kau menyusup ke mari, matilah sana!" geram Ailee.

"Tuan muda, jika anda tidak juga mengirim di mana lokasi anda sampai pagi nanti maka saya akan mencari anda ke mana pun sampai anda di temukan. Sudah cukup main-mainnya," ucap Andrew kemudian hilanglah cahaya dikepala burung itu, Ailee melepaskan burung tersebut dan membiarkan dia terbang lagi di udara.

Untuk saat ini ia tidak bisa lagi terlalu lama atau ancaman Andrew akan menjadi kenyataan, malam itu juga Ailee bergegas mengganti pakaiannya lalu ia berjalan pelan-pelan keluar rumah. Tidak lama setelah Ailee pergi Anna keluar dari dalam kamarnya, ia tidak berniat menyusul atau menghentikan Ailee. Untuk menghindari kecemasan Adeline, Anna membuat surat palsu seolah itu dari Ailee yang mengatakan jika dia harus pulang tanpa kesempatan berpamitan langsung.

"Bagaimana Andrew? apa sudah kabar dari tuan muda?" tanya Melvin disela-sela pekerjaannya.

"Akan ada saat matahari terbit," tulis Andre.

"Akhhhhhh! hentikan, ini sakit. Lepaskan aku!" Karina berteriak kencang saat tangannya dipaku pada pegangan kursi.

"Ini hukuman mu karena sudah menculik duke kecil kami, jika saja Jayden tidak punya pekerjaan maka dia akan merobek daging mu, mengeluarkan tulang-tulang mu lalu akan disembuhkan oleh ku dan dia akan mengulang hal yang sama sampai nyawa mu terlepas," ucap Melvin menyelesaikan kegiatannya.

"Ah! masih ada kasur kejut, Andrew mau kah kau bertaruh dengan ku jika dia berbaring disana maka bagian tubuh mana yang akan terbelah," ajak Melvin, Andrew menggeleng lalu ia keluar dari penjara bawah tanah. Pemandangan setelah itu sangat tidak pantas dijadikan tontonan.

Begitu matahari terbit lokasi pasti Ailee akhirnya ditemukan, ia ada di kota pinus yang letaknya 3 hari perjalanan dari desa Hilya. Hanya dalam waktu semalam Ailee berhasil menempuh jarak itu dengan kekuatan bawaannya.

****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘

Episodes
1 Bab 1 Melarikan diri
2 Bab 2 Rumah Baru
3 Bab 3 Toko Perhiasan
4 Bab 4 Aku adalah Olive mu
5 Bab 5 Selir Agung
6 Bab 6 Perkara Herbal
7 Bab 7 Tentang Adeline
8 Bab 8 Melvin.
9 Bab 9 Bukan bagian Harem.
10 Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11 Bab 11 Amarah Sachi.
12 Bab 12 Ingatan Kaivan.
13 Bab 13 Ophelia yang malang.
14 Bab 14 Tunangan putra mahkota
15 Bab 15 Ailee di culik
16 Bab 16 Ternyata Adeline.
17 Bab 17 Rasa takut Erick.
18 Bab 18 Olive menggila.
19 Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20 Bab 20 Racun terlarang.
21 Bab 21 Pangeran kedua
22 Bab 22 Perempuan Tamak.
23 Bab 23 Bantuan Adeline
24 Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25 Bab 25 Terlalu cekatan.
26 Bab 26 Kesalahan Isadora.
27 Bab 27 Bukan Duchess.
28 Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29 Bab 29 Demi kau dan aku
30 Bab 30 Sikap buruk Adeline
31 Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32 Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33 Bab 33 Aku ingin pulang.
34 Bab 34 Racun
35 Bab 35 Hantu Adeline
36 Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37 Bab 37 Niat mempermalukan.
38 Bab 38 Rasa Iri.
39 Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40 Bab 40 Jangan melewati batas.
41 Bab 41 Celah kesempatan.
42 Bab 42 kembalilah ke laut
43 Bab 43 berhasil melarikan diri.
44 Bab 44 Melawan bangsawan.
45 Bab 45 Dendam.
46 Bab 46 menyusul.
47 Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48 Bab 48 Menurut saja pada ku.
49 Bab 49 kembalinya Kaivan.
50 Bab 50 Terkait Adeline
51 Bab 51 Melarikan diri.
52 Bab 52 Diserang
53 Bab 53 Ingatan tentang Olive
54 Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55 Bab 55 Hanya taruhan
56 Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57 Bab 57 Rasa Cemas
58 Bab 58 Cerminan.
59 Bab 59 Rencana Cedric.
60 Bab 60 Pendapat Astein
61 Bab 61 Suin Anjing.
62 Bab 62 Tertidur bersama.
63 Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64 Bab 64 Dimanfaatkan monster
65 Bab 65 Batu Melayang.
66 Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67 Bab 67 Nasib Malang.
68 Bab 68 Bermimpi indah
69 Bab 69 Tidak puas.
70 Bab 70 Pulang.
71 Bab 71 pengkhianat.
72 Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73 Bab 73 Alice sakit.
74 Bab 73 Pesta ulang tahun.
75 Bab 75 Siaga penyusup
76 Bab 76 Perburuan di mulai.
77 Bab 77 malam mencekam.
78 Bab 78 Kalang kabut
79 Bab 79 Perhatian.
80 Bab 80 Menerimanya.
81 Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82 Bab 82 Keluar tanpa ijin
83 Bab 83 Festival
84 Bab 84 Sienna.
85 Bab 85
86 Bab 86 Bodoh sekali
87 Bab 87 Adeline palsu.
88 Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89 Bab 89 Bisakah aku?
90 Bab 90 Menahannya untuk mu.
91 Bab 91 Belanja.
92 Bab 92 Pesta kebohongan.
93 Bab 93 Menikmati pemandangan.
94 Bab 94 Pergi.
95 Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96 Bab 96 Ingin Pergi.
97 Bab 97 Palsu Oh Palsu
98 Bab 98 Merindukannya?
99 Bab 99 Kesempatan yang sama.
100 Bab 100 Tekanan Kaivan.
101 Bab 101 Tepi jurang.
102 Bab 102 Tertunda
103 103 Akhir dari hubungan.
104 Bab 104 Ungkapan.
105 Bab 105 Ada apa ini?
106 Bab 106 Akhirnya
107 Bab 107 Demi Ibu.
108 Bab 108 Bagian Lysander.
109 Bab 109 Diculik Lagi.
110 Bab 110 Kenapa dengan mu
111 Bab 111 Lari ...
112 Bab 112 Aku ingin kau tahu
113 Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114 Bab 114 Menuntut.
115 Bab 115 Menuju Ending ...
116 Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117 Bab 117 Pernikahan.
118 Bab 118 Tamat.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 Melarikan diri
2
Bab 2 Rumah Baru
3
Bab 3 Toko Perhiasan
4
Bab 4 Aku adalah Olive mu
5
Bab 5 Selir Agung
6
Bab 6 Perkara Herbal
7
Bab 7 Tentang Adeline
8
Bab 8 Melvin.
9
Bab 9 Bukan bagian Harem.
10
Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11
Bab 11 Amarah Sachi.
12
Bab 12 Ingatan Kaivan.
13
Bab 13 Ophelia yang malang.
14
Bab 14 Tunangan putra mahkota
15
Bab 15 Ailee di culik
16
Bab 16 Ternyata Adeline.
17
Bab 17 Rasa takut Erick.
18
Bab 18 Olive menggila.
19
Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20
Bab 20 Racun terlarang.
21
Bab 21 Pangeran kedua
22
Bab 22 Perempuan Tamak.
23
Bab 23 Bantuan Adeline
24
Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25
Bab 25 Terlalu cekatan.
26
Bab 26 Kesalahan Isadora.
27
Bab 27 Bukan Duchess.
28
Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29
Bab 29 Demi kau dan aku
30
Bab 30 Sikap buruk Adeline
31
Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32
Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33
Bab 33 Aku ingin pulang.
34
Bab 34 Racun
35
Bab 35 Hantu Adeline
36
Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37
Bab 37 Niat mempermalukan.
38
Bab 38 Rasa Iri.
39
Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40
Bab 40 Jangan melewati batas.
41
Bab 41 Celah kesempatan.
42
Bab 42 kembalilah ke laut
43
Bab 43 berhasil melarikan diri.
44
Bab 44 Melawan bangsawan.
45
Bab 45 Dendam.
46
Bab 46 menyusul.
47
Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48
Bab 48 Menurut saja pada ku.
49
Bab 49 kembalinya Kaivan.
50
Bab 50 Terkait Adeline
51
Bab 51 Melarikan diri.
52
Bab 52 Diserang
53
Bab 53 Ingatan tentang Olive
54
Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55
Bab 55 Hanya taruhan
56
Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57
Bab 57 Rasa Cemas
58
Bab 58 Cerminan.
59
Bab 59 Rencana Cedric.
60
Bab 60 Pendapat Astein
61
Bab 61 Suin Anjing.
62
Bab 62 Tertidur bersama.
63
Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64
Bab 64 Dimanfaatkan monster
65
Bab 65 Batu Melayang.
66
Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67
Bab 67 Nasib Malang.
68
Bab 68 Bermimpi indah
69
Bab 69 Tidak puas.
70
Bab 70 Pulang.
71
Bab 71 pengkhianat.
72
Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73
Bab 73 Alice sakit.
74
Bab 73 Pesta ulang tahun.
75
Bab 75 Siaga penyusup
76
Bab 76 Perburuan di mulai.
77
Bab 77 malam mencekam.
78
Bab 78 Kalang kabut
79
Bab 79 Perhatian.
80
Bab 80 Menerimanya.
81
Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82
Bab 82 Keluar tanpa ijin
83
Bab 83 Festival
84
Bab 84 Sienna.
85
Bab 85
86
Bab 86 Bodoh sekali
87
Bab 87 Adeline palsu.
88
Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89
Bab 89 Bisakah aku?
90
Bab 90 Menahannya untuk mu.
91
Bab 91 Belanja.
92
Bab 92 Pesta kebohongan.
93
Bab 93 Menikmati pemandangan.
94
Bab 94 Pergi.
95
Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96
Bab 96 Ingin Pergi.
97
Bab 97 Palsu Oh Palsu
98
Bab 98 Merindukannya?
99
Bab 99 Kesempatan yang sama.
100
Bab 100 Tekanan Kaivan.
101
Bab 101 Tepi jurang.
102
Bab 102 Tertunda
103
103 Akhir dari hubungan.
104
Bab 104 Ungkapan.
105
Bab 105 Ada apa ini?
106
Bab 106 Akhirnya
107
Bab 107 Demi Ibu.
108
Bab 108 Bagian Lysander.
109
Bab 109 Diculik Lagi.
110
Bab 110 Kenapa dengan mu
111
Bab 111 Lari ...
112
Bab 112 Aku ingin kau tahu
113
Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114
Bab 114 Menuntut.
115
Bab 115 Menuju Ending ...
116
Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117
Bab 117 Pernikahan.
118
Bab 118 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!