Bab 16 Ternyata Adeline.

Bab 16

Begitu pintu penjara di tutup bangsawan itu sangat senang, tangannya meraih pundak gadis aneh tersebut. Namun gadis itu malah tertawa, mendengar suara tawanya gadis lain dalam penjara segera menutup hidung, salah satu dari mereka menutup hidung Ailee juga.

Dalam hitungan detik dengan pergerakan yang tidak dapat di baca oleh mata biasa gadis aneh itu berhasil merobek leher sang bangsawan, bos bandit terkejut spontan segera menarik pedangnya. Namun gadis satunya lagi mengeluarkan botol kaca lantas memecahkannya. Kabut berwarna merah muda mengelilingi penjara, begitu kabutnya hilang bos bandit tadi terlihat seperti orang gila, dia duduk di sudut ruangan sambil menjilat kakinya sendiri nyawanya berakhir saat gadis aneh menancapkan lehernya dengan belati barulah ia membuka pintu penjara.

"Hei! ayo kehidupan indah menantikan kita," ucapnya lagi, seisi penjara bersorak keluar dari sana.

Ternyata botol racun kabut itu dimiliki oleh semua gadis dalam penjara, uniknya lagi ramuan aneh itu tidak berefek pada gadis aneh tersebut. Sedari keluar dari penjara para gadis lain bertugas menciptakan kabut berbagai macam dengan botol ramuan yang berbeda-beda sementara gadis aneh memimpin jalan dan membunuh para bandit untuk mereka. Ailee merasa kagum mereka bekerja sama dengan baik padahal tidak saling mengenal satu sama lain, beruntung dalam waktu satu jam mereka berhasil bebas Ailee masih sulit untuk percaya akan apa yang terjadi saat ini.

"Terima kasih, Adeline." Semua gadis membungkuk pada gadis aneh bernama Adeline itu.

"Kalian juga membantu ku, sisa ramuannya kalian simpan saja dan berhati-hatilah saat kembali ke desa kalian. Aku juga akan pergi ke desa ku, kalau ada umur panjang kita akan bertemu lagi. Sampai jumpa." Adeline pamit, dia pergi sendiri karena ia bukan berasal dari desa yang sama dengan para gadis itu.

"Jadi kakak kita akan ke mana?" tanya Ailee membuat Adeline terkejut.

"Kenapa kau mengikuti ku bocah?" teriak Adeline.

"Aku juga tidak berasal dari desa ini, aku tidak tahu jalan pulang jadi aku mau mengikuti kakak. Kakak, katakan pada ku ramuan apa itu? itu sangat keren," jawabnya dengan tampang polos, Adeline tidak tega meninggalkan Ailee sendirian apalagi dia bangsawan sasaran empuk bandit lainnya. Untuk sementara Adeline akan mengajaknya pulang.

"Itu ramuan buatan ku, sebenarnya itu racun untuk merusak otak orang berefek selama 8 jam karena belum sempurna. Tidak ada yang khusus."

"Lalu kalau untuk yang kabut berwarna biru itu? Dan dari mana kakak belajar ilmu berpedang? aku heran kakak sangat tenang sejak kemarin ternyata kakak memang bukan gadis biasa."

"Itu ramuan berbahaya jadi jangan dibahas lagi. Kalau berpedang belajar dari ayah ku, dia seorang tentara bayaran."

"Apa jangan-jangan ayah kakak pergi berperang?"

"Ya, ayah ku salah satu yang mendapatkan keberuntungan itu, apa ayah mu juga?"

"Ya, ayah ku kesatria duke. Lalu kakak, saat kakak lain dibawa pergi malam dan kembali lagi paginya, apa mereka menggunakan racun itu saat malam?"

"Kau cerdas juga rupanya, lebih cerdas lagi jika kau punya uang untuk menyewa kereta kuda agar kita bisa pulang cepat sekaligus untuk membeli makanan."

"Kakak memeras anak kecil?"

"Jangan berkata buruk pada orang yang mau menolong mu, aku hanya ingin meminjam beberapa keping."

"Begitu sampai di desa mari jual bros milik ku untuk mendapatkan uang, aku juga tidak punya."

"Baiklah, sepakat." Adeline bahagia akhirnya bisa makan makanan layak dan naik kereta untuk kembali ke Desa Hilya.

Melvin menggunakan spirit angin untuk mencari lokasi penculik Ailee, dalam waktu 4 hari ia sampai didepan mulut gua sarang para bandit. Suasana di sana hening sama sekali tidak ada tanda jika ada orang di dalam, spirit angin mengecek lebih dulu lalu Melvin diberi arahan untuk menyusul masuk.

"A-apa ini?" batin Melvin melihat kekacauan dalam gua yang hanya meninggalkan beberapa tengkorak manusia, bekas darah, serta pecahan botol.

"Ini tengkorak manusia yang baru saja mati. Apa ada monster datang ke mari? daging sampai organ dalam mereka hangus meninggalkan rangka, pecahan botol apa ini dan juga aroma asing yang tidak sedap tertinggal di sini apa sebenarnya?" batin Melvin, spirit angin kembali mengirim telepati agar mengikutinya ke ruang bawah tanah di sana penjara tidak terkunci dan kejadian di sini sama seperti di atas ada banyak pecahan botol dan tengkorak manusia.

"Tolong kirim surat ini pada Jayden, mereka tidak jauh dari sini," pinta Melvin pada spiritnya, spirit angin langsung melesat saat itu juga.

"Keadaan ini mengatakan jika para tahanan kemungkinan kabur atau sudah dibawah pergi, slyph tidak menemukan penjara diruangan lain jadi kemungkinan semua tahanan ada di sini. Jika kabur rasanya tidak mungkin, penjagaan ketat terlihat dari banyaknya tengkorak orang dewasa. Jika saja tempat ini di serang monster maka ini masalah besar kemungkinan pembatas di sana memiliki celah sampai monster sudah lepas, dan tahanan sudah dibawah entah ke mana oleh mereka karena di sini tidak ada tengkorak anak-anak terlebih lagi, kenapa ada banyak pecahan botol?" Otak Melvin mulai berspekulasi kemungkinan kejadian yang terjadi.

Dalam surat Melvin meminta Jayden menyelidiki desa, jika bandit itu bersarang di hutan ini kemungkinan ada korbannya berasal desa. Jayden menemukan informasi jika beberapa saat lalu para gadis desa yang diculik sudah kembali bersama, sayangnya tidak ada satu pun dari banyaknya korban itu yang mau bekerja sama untuk di tanyakan perihal kejadian di sarang bandit. Mereka hanya berkata jika tidak ada anak bangsawan diantara para korban, dan semua korban sudah kembali ke desa masing-masing.

Jayden tidak tahu berapa jumlah korban saat itu, mau ditanyakan lagi ia takut orang tua korban akan menyerangnya jadi, tidak ada informasi tentang Ailee. Akan tetapi jika sudah bebas Jayden percaya mungkin saat ini ia sudah berada di tempat yang aman, Ailee itu anak pintar untuk sekarang mereka harus mencari dengan cermat ke seluruh desa karenanya Melvin jadi kembali lebih cepat.

*****

“Sini kau!" Anna menarik Adeline keluar dari rumah begitu ia tiba, "Apa lagi yang kau bawa kali ini?"

"Beberapa waktu lalu saat pulang dari rumah toko roti aku di culik," jawab Adeline dengan santai seolah ia baru saja pulang dari bertamasya, "Anak itu adalah salah satu korban yang tidak punya tempat pulang jadi, aku membawanya kemari."

"Di culik? kau mengirim surat dengan burung katanya kau membantu pekerjaan pemilik toko mu selama beberapa hari, beraninya kau menipu ku." Anna memukul pundak Adeline, Adeline meminta maaf sambil meringis kesakitan.

"Ternyata ada orang tua sedekat itu dengan anaknya, seandainya juga ibu seperti itu pada kami," pikir Ailee.

Tidak lama mereka berdua masuk, Adeline nampak tertunduk sedih lalu ia berdiri di sudut rumah menghadap dinding.

"Nak, apa kau lapar? mau mandi dulu? kami punya beberapa pakaian kecil milik Lin kami, dia seperti pria sejak kecil jadi pakaiannya cocok untuk mu," ucap Anna dengan lembut.

"Lalu kakak kenapa?" tanya Ailee penasaran.

"Dia di hukum karena berbohong, ayo jangan pedulikan dia." Anna membawa Ailee keatas sementara Adeline menghela nafas di sudut rumah.

Ailee senang berada di rumah Adeline, Anna sangat ramah bahkan memandikan sampai memakainya pakaian. Selagi Anna memasak Ailee duduk menunggu dengan camilan terhidang, dari ruang tamu ia bisa melihat Anna memasak.

"Kakak, kira-kira bibi akan memasak apa?" tanya Ailee, jarak antara dia dan Adeline cukup dekat.

"Daging panggang, itu makanan jika kedatangan tamu," jawabnya.

"Apa masakan bibi enak?"

"Tentu saja, aku sudah menikmati makanan itu sejak kecil."

"Kakak, apa pukulan bibi sakit? pernahkah bibi berteriak pada mu?"

"Pukulan ibu semakin sayang semakin sakit, dia marah karena aku berbohong itu wajar. Berteriak tidak pernah ibu lakukan, bahkan saat dia lelah merawat ku dan membersihkan rumah dia tetap penyayang."

"Pernahkah bibi pergi meninggalkan mu?"

"Ya, pernah beberapa kali. Tapi sesuai janji dia akan kembali, aku hanya perlu menjadi anak baik agar dia cepat pulang."

"Bagaimana jika kakak meminta bibi untuk tidak pergi? apa dia akan tetap pergi?"

"Tentu saja aku tidak pernah meminta itu, untuk apa aku meminta ibu tetap tinggal kan dia hanya pergi ke pasar."

Bong!

Runtuh sudah suasana haru yang Ailee ciptakan, ia merasa jengkel padahal ia serius menanyakan hal itu pada Adeline.

"Bibi, kakak bilang dia akan memberikan daging makan siangnya untuk ku," ucap Ailee ingin membalas dendam.

"Serahkan saja pada bibi," balas Anna. Sedangkan Adeline tidak mengucapkan apa pun, ia dilarang bicara pada Anna sebagai hukuman. Selesai makan siang bersama Ailee tertidur bersama Adeline diruang tamu, Anna merasa rindu melihat pemandangan tidak biasa ini.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘

Episodes
1 Bab 1 Melarikan diri
2 Bab 2 Rumah Baru
3 Bab 3 Toko Perhiasan
4 Bab 4 Aku adalah Olive mu
5 Bab 5 Selir Agung
6 Bab 6 Perkara Herbal
7 Bab 7 Tentang Adeline
8 Bab 8 Melvin.
9 Bab 9 Bukan bagian Harem.
10 Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11 Bab 11 Amarah Sachi.
12 Bab 12 Ingatan Kaivan.
13 Bab 13 Ophelia yang malang.
14 Bab 14 Tunangan putra mahkota
15 Bab 15 Ailee di culik
16 Bab 16 Ternyata Adeline.
17 Bab 17 Rasa takut Erick.
18 Bab 18 Olive menggila.
19 Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20 Bab 20 Racun terlarang.
21 Bab 21 Pangeran kedua
22 Bab 22 Perempuan Tamak.
23 Bab 23 Bantuan Adeline
24 Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25 Bab 25 Terlalu cekatan.
26 Bab 26 Kesalahan Isadora.
27 Bab 27 Bukan Duchess.
28 Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29 Bab 29 Demi kau dan aku
30 Bab 30 Sikap buruk Adeline
31 Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32 Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33 Bab 33 Aku ingin pulang.
34 Bab 34 Racun
35 Bab 35 Hantu Adeline
36 Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37 Bab 37 Niat mempermalukan.
38 Bab 38 Rasa Iri.
39 Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40 Bab 40 Jangan melewati batas.
41 Bab 41 Celah kesempatan.
42 Bab 42 kembalilah ke laut
43 Bab 43 berhasil melarikan diri.
44 Bab 44 Melawan bangsawan.
45 Bab 45 Dendam.
46 Bab 46 menyusul.
47 Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48 Bab 48 Menurut saja pada ku.
49 Bab 49 kembalinya Kaivan.
50 Bab 50 Terkait Adeline
51 Bab 51 Melarikan diri.
52 Bab 52 Diserang
53 Bab 53 Ingatan tentang Olive
54 Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55 Bab 55 Hanya taruhan
56 Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57 Bab 57 Rasa Cemas
58 Bab 58 Cerminan.
59 Bab 59 Rencana Cedric.
60 Bab 60 Pendapat Astein
61 Bab 61 Suin Anjing.
62 Bab 62 Tertidur bersama.
63 Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64 Bab 64 Dimanfaatkan monster
65 Bab 65 Batu Melayang.
66 Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67 Bab 67 Nasib Malang.
68 Bab 68 Bermimpi indah
69 Bab 69 Tidak puas.
70 Bab 70 Pulang.
71 Bab 71 pengkhianat.
72 Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73 Bab 73 Alice sakit.
74 Bab 73 Pesta ulang tahun.
75 Bab 75 Siaga penyusup
76 Bab 76 Perburuan di mulai.
77 Bab 77 malam mencekam.
78 Bab 78 Kalang kabut
79 Bab 79 Perhatian.
80 Bab 80 Menerimanya.
81 Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82 Bab 82 Keluar tanpa ijin
83 Bab 83 Festival
84 Bab 84 Sienna.
85 Bab 85
86 Bab 86 Bodoh sekali
87 Bab 87 Adeline palsu.
88 Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89 Bab 89 Bisakah aku?
90 Bab 90 Menahannya untuk mu.
91 Bab 91 Belanja.
92 Bab 92 Pesta kebohongan.
93 Bab 93 Menikmati pemandangan.
94 Bab 94 Pergi.
95 Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96 Bab 96 Ingin Pergi.
97 Bab 97 Palsu Oh Palsu
98 Bab 98 Merindukannya?
99 Bab 99 Kesempatan yang sama.
100 Bab 100 Tekanan Kaivan.
101 Bab 101 Tepi jurang.
102 Bab 102 Tertunda
103 103 Akhir dari hubungan.
104 Bab 104 Ungkapan.
105 Bab 105 Ada apa ini?
106 Bab 106 Akhirnya
107 Bab 107 Demi Ibu.
108 Bab 108 Bagian Lysander.
109 Bab 109 Diculik Lagi.
110 Bab 110 Kenapa dengan mu
111 Bab 111 Lari ...
112 Bab 112 Aku ingin kau tahu
113 Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114 Bab 114 Menuntut.
115 Bab 115 Menuju Ending ...
116 Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117 Bab 117 Pernikahan.
118 Bab 118 Tamat.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 Melarikan diri
2
Bab 2 Rumah Baru
3
Bab 3 Toko Perhiasan
4
Bab 4 Aku adalah Olive mu
5
Bab 5 Selir Agung
6
Bab 6 Perkara Herbal
7
Bab 7 Tentang Adeline
8
Bab 8 Melvin.
9
Bab 9 Bukan bagian Harem.
10
Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11
Bab 11 Amarah Sachi.
12
Bab 12 Ingatan Kaivan.
13
Bab 13 Ophelia yang malang.
14
Bab 14 Tunangan putra mahkota
15
Bab 15 Ailee di culik
16
Bab 16 Ternyata Adeline.
17
Bab 17 Rasa takut Erick.
18
Bab 18 Olive menggila.
19
Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20
Bab 20 Racun terlarang.
21
Bab 21 Pangeran kedua
22
Bab 22 Perempuan Tamak.
23
Bab 23 Bantuan Adeline
24
Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25
Bab 25 Terlalu cekatan.
26
Bab 26 Kesalahan Isadora.
27
Bab 27 Bukan Duchess.
28
Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29
Bab 29 Demi kau dan aku
30
Bab 30 Sikap buruk Adeline
31
Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32
Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33
Bab 33 Aku ingin pulang.
34
Bab 34 Racun
35
Bab 35 Hantu Adeline
36
Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37
Bab 37 Niat mempermalukan.
38
Bab 38 Rasa Iri.
39
Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40
Bab 40 Jangan melewati batas.
41
Bab 41 Celah kesempatan.
42
Bab 42 kembalilah ke laut
43
Bab 43 berhasil melarikan diri.
44
Bab 44 Melawan bangsawan.
45
Bab 45 Dendam.
46
Bab 46 menyusul.
47
Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48
Bab 48 Menurut saja pada ku.
49
Bab 49 kembalinya Kaivan.
50
Bab 50 Terkait Adeline
51
Bab 51 Melarikan diri.
52
Bab 52 Diserang
53
Bab 53 Ingatan tentang Olive
54
Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55
Bab 55 Hanya taruhan
56
Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57
Bab 57 Rasa Cemas
58
Bab 58 Cerminan.
59
Bab 59 Rencana Cedric.
60
Bab 60 Pendapat Astein
61
Bab 61 Suin Anjing.
62
Bab 62 Tertidur bersama.
63
Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64
Bab 64 Dimanfaatkan monster
65
Bab 65 Batu Melayang.
66
Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67
Bab 67 Nasib Malang.
68
Bab 68 Bermimpi indah
69
Bab 69 Tidak puas.
70
Bab 70 Pulang.
71
Bab 71 pengkhianat.
72
Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73
Bab 73 Alice sakit.
74
Bab 73 Pesta ulang tahun.
75
Bab 75 Siaga penyusup
76
Bab 76 Perburuan di mulai.
77
Bab 77 malam mencekam.
78
Bab 78 Kalang kabut
79
Bab 79 Perhatian.
80
Bab 80 Menerimanya.
81
Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82
Bab 82 Keluar tanpa ijin
83
Bab 83 Festival
84
Bab 84 Sienna.
85
Bab 85
86
Bab 86 Bodoh sekali
87
Bab 87 Adeline palsu.
88
Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89
Bab 89 Bisakah aku?
90
Bab 90 Menahannya untuk mu.
91
Bab 91 Belanja.
92
Bab 92 Pesta kebohongan.
93
Bab 93 Menikmati pemandangan.
94
Bab 94 Pergi.
95
Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96
Bab 96 Ingin Pergi.
97
Bab 97 Palsu Oh Palsu
98
Bab 98 Merindukannya?
99
Bab 99 Kesempatan yang sama.
100
Bab 100 Tekanan Kaivan.
101
Bab 101 Tepi jurang.
102
Bab 102 Tertunda
103
103 Akhir dari hubungan.
104
Bab 104 Ungkapan.
105
Bab 105 Ada apa ini?
106
Bab 106 Akhirnya
107
Bab 107 Demi Ibu.
108
Bab 108 Bagian Lysander.
109
Bab 109 Diculik Lagi.
110
Bab 110 Kenapa dengan mu
111
Bab 111 Lari ...
112
Bab 112 Aku ingin kau tahu
113
Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114
Bab 114 Menuntut.
115
Bab 115 Menuju Ending ...
116
Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117
Bab 117 Pernikahan.
118
Bab 118 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!