Bab 15 Ailee di culik

Bab 15

Dulu Isadora diperkenalkan dengan Damian saat mereka baru berusia 6 tahun, mereka menjadi dekat hanya dalam 3 kali pertemuan dan terus berlanjut sampai usia mereka menginjak 10 tahun. Isadora ingat betul waktu itu Marquess Margaret membawa cucunya untuk diperkenalkan pada kaisar, kaisar meminta Isadora dan Damian untuk berteman dengan cucu Marquess yakni Olive kecil yang saat itu baru berusia 7 tujuh.

Perlahan tidak terlihat jika Damian memiliki perhatian khusus pada Olive. Namun semakin lama keberadaan Isadora diantara mereka seperti kesalahan, Damian jarang mengirim surat untuk bertemu dengannya dan jika dia datang bersama Grand Duchess Barsha untuk menemui permaisyuri pasti ia menemukan Olive dan Damian bermain bersama tanpa mengundangnya.

Suatu ketika saat usia mereka tepat 12 tahun, janji pertunangan pun di ikatkan oleh keluarga kerajaan. Damian saat itu tidak menolak jadi, Isadora berpikir mungkin saja selama ini Damian bukan sengaja mengasingkannya, semua hanya kebetulan semata.

"Ian, makanlah ini." Olive menyuapi sepotong kue pada Damian, Damian tidak menolaknya. Isadora tidak keberatan dengan interaksi mereka lalu Damian pergi sebentar Isadora memanfaatkan waktu itu untuk mengatakan perihal pertunangan mereka.

"Livy sangat menyukai Damian?" tanya Isadora disela kegiatan mereka.

"Iya, aku sangat menyukai Ian dan Isa," jawabnya.

"Sebenarnya Damian dan aku sudah bertunangan, aku ingin mengatakan ini sejak lama pada Livy."

"Bertunangan itu apa?"

"Bertunangan itu mengikat 2 orang dalam suatu hubungan yang mana saat mereka dewasa nanti mereka akan menikah."

"Jadi Ian dan Isa akan menikah? lalu bagaimana dengan ku, jika kalian menikah aku tidak bisa bermain dengan kalian lagi." Olive menitikan airmata palsu, sebenarnya ia sudah tahu tentang ini dari kakeknya. Tapi ia sengaja ingin membuat drama kecil, rasanya tidak puas jika mereka berdua bertunangan satu sama lain apalagi Damian adalah seorang pangeran.

"Apa yang terjadi Isa?" Damian panik melihat Olive menangis, "Kenapa Livy menangis?"

"Ian." Olive memeluk Damian sementara Isadora bingung ingin menjelaskan kejadian ini, "Apa Ian dan Isa akan menikah lalu meninggalkan aku?"

Damian menatap tajam Isadora seraya berkata, "Aku tidak percaya kau mengatakan masalah ini pada Livy, Livy itu masih kecil masalah seperti ini masih terlalu dini untuk di katakan padanya apalagi kau sendiri tahu jika Livy itu sangat lembut hatinya dan mudah terluka."

"Maaf Ian, aku berpikir untuk berbagi kabar bahagia ini dengan Livy karena ku tahu dia akan senang jika 2 orang yang sayangi akan bersama," jelas Isadora tanpa niat buruk.

"Justru karena itu Livy akan sedih, dia berpikir kita akan meninggalkannya sendirian," bentak Damian, Isadora hanya diam.

"Tenanglah Livy, kami tidak akan meninggalkan mu. Kami tidak akan menikah sebelum Livy menikah, benarkan Isa?" tekan Damian, Isadora hanya mengangguk pasrah.

Waktu terus berlalu hingga akhirnya pernikahan Olive dan Kaivan diadakan, Damian turut hadir bersama dengan Isadora. Sejak berita pernikahan mereka tersebar Isadora selalu memperhatikan jika Damian terganggu, ia bahkan tidak lagi peduli pada Isadora dan terus menerus memikirkan Olive sampai pesta pernikahan selesai. Namun setidaknya Isadora bisa lega, kini pemikirannya tentang Olive yang bisa membuat pernikahan mereka tertunda entah sampai kapan akhirnya telah menikah dan memiliki kehidupan pribadi bersama pria pilihannya.

"Ian, Isa." Olive berlari pada mendekati mereka yang akan pergi, "Aku akan tinggal bersama Kaivan di Selatan, jujur saja ini membuat ku sangat gugup. Aku akan baik-baik saja 'kan?"

Isadora tertawa kecil lalu menyentuh pundak Olive, "Duke muda adalah pria baik, awalnya ku pikir dia tidak cocok untuk mu tapi sepertinya aku salah. Kau beruntung Livy."

Olive tersipu malu mendengarnya, "Kalian juga cepatlah menikah, aku ingin anak-anak kita menjadi teman seperti kita."

Isadora tersenyum lalu melirik Damian, sejak tadi Damian merasa gelisah di dekat Olive seolah tidak merasa senang. Tapi apa penyebabnya?

Dalam perjalanan pulang Damian diam saja, Isadora ingin mencair suasana jadi ia memulai percakapan, "Kau ingat janji mu dulu, jika Livy menikah maka kita juga akan menikah setelahnya. Sepertinya Livy sangat menantikan pernikahan kita, dia membahas tentang anak-anak tadi. Bagaimana menurut mu, Ian?"

"Livy itu masih sangat muda, dia juga polos belum bisa menilai cinta dengan baik. Aku sudah memberikan dia nasehat untuk memikirkan kembali pernikahan ini." Damian mengungkapkan kegelisahannya sejak beberapa hari terakhir.

"Livy bukan anak kecil lagi, kau juga lihat sendiri kan bagaimana duke muda memperlakukan Livy? dia pria baik. Sepertinya hanya aku yang begitu antusias dengan pernikahan Livy, sedangkan kau tidak terlihat berharap dia bahagia."

"Kau bukan antusias dengan pernikahan ini, kau hanya senang karena akhirnya janji ku lepas dari Livy dan kau akan mulai menyusun tentang rencana pernikahan kita."

"Bukankah wajar aku tunangan mu mengharapkan pernikahan kita secepatnya, aku juga ingin cepat bahagia dan punya kehidupan sendiri bersama mu seperti Livy."

"Kau tidak tahu apa yang bisa saja terjadi pada Livy di sana, tidak kah kau cemas? kau sangat egois memikirkan kebahagian mu sendiri."

"Livy bahkan bukan putri mu, kenapa kau bersikap seolah kau adalah ayahnya? dia sudah memiliki kehidupan sendiri, tidak ada hubungannya dengan kita. Damian, apa kau tidak berniat menikah dengan ku?" Isadora menyerangnya tepat pada sasaran, Damian hanya diam tidak lama kereta kuda berhenti di depan kediaman Barsha.

"Jawab aku!" desak Isadora.

"Turunlah, sampai nanti Nona muda Barsha," Salam dingin dari Damian menutup pertemuan mereka hari itu, Isadora sudah emosi dan keluar kereta sambil menghentakkan kakinya.

Sejak saat itu Damian menghindari topik pernikahan, bahkan dia jarang memberikan waktu berdua dengan Isadora dengan alasan ia sibuk dan mengurung diri di ruang kerjanya setiap saat. Isadora tidak lagi membahas tentang pernikahan, ia berharap Damian secepatnya membahas pernikahan mereka. Namun tidak ada sama sekali, justru Damian pergi entah ke mana selama beberapa pekan dan kembali membawa Olive yang sudah bercerai dari Kaivan.

Isadora tidak curiga sama sekali karena saat itu keadaan Olive memperihatinkan, 6 bulan kemudian Damian mengajukan pembatalan pertunangan dengan Isadora dan ingin menikahi Olive. Isadora tidak percaya jika apa dia takutkan akhirnya terjadi, Olive adik kecilnya tidak lagi manis seperti dulu sejak saat ia mulai mengibarkan bendera perang menunjukan kemesraan bersama Damian tanpa memperdulikan Isadora hingga detik ini, ia akhirnya sadar jika sudah salah memberikan peluang seekor rubah masuk ke dalam hidupnya.

*****

Sudah 3 hari berlalu Karina mengirim surat pada Olive. Namun yang datang bukanlah surat melainkan pembunuh bayaran, setengah mati Karina melarikan diri dari pembunuh bayaran sampai ke sebuah desa. Di sana ia ditolong oleh salah satu kelompok bandit, sebagai rasa terima kasih sudah di tolong ia memberikan mereka informasi luar biasa untuk menculik Ailee dan mendapatkan banyak uang dari grand duke. Karina akan melakukan pembalasan dendam pada Olive dan Kaivan karena sudah menghina dirinya.

Berdasarkan informasi Olive, Ailee keluar dari kediaman hanya bersama Andrew seminggu sekali untuk memantau keadaan sekitar jikalau nanti ada masalah. Para bandit desa tersebut sudah menyiapkan segalanya begitu mendengar kabar grand duke sudah meninggalkan pusat kota menuju perbatasan, mereka menyamar sebagai penjual ramuan herbal. Ailee datang menghampiri mereka sendirian, Andrew saat itu sibuk berbincang dengan orang di pasar dan Ailee lengah sedikit malah di pukul pingsan kemudian di bawa oleh para bandit.

Rencana mereka berhasil sekarang tinggal menunggu ikan datang menggigit umpannya, mereka berpikir akan kaya raya dalam sekejap setelah mengirim surat ke Kediaman Bahdrika untuk menukar Ailee dengan 10.000 koin emas.

Bandit bersarang di gunung itu sudah menculik banyak gadis cantik untuk di jual, Ailee di kurung bersama mereka.

"Bodoh! seharusnya aku tidak menoleh tadi, akhirnya malah begini. Paman Jayden dan Andrew pasti akan mengamuk," batin Ailee, jika kedua elf itu mengamuk maka habislah para bandit ini kekuatan keduanya lebih buruk dari monster.

"Tapi dibanding itu ...." Ailee melirik seorang gadis tidak jauh darinya, gadis itu sejak Ailee datang terlihat santai sekali tidak ada rasa takut seperti gadis lainnya.

"Aku lapar," ucap gadis tersebut seraya menoleh mendapati Ailee sedang melihatnya, "Apa kau punya roti bocah?"

"Tidak ada," jawab Ailee malu tertangkap basah sedang melihatnya.

"Seperti kau bangsawan, kenapa malah berakhir di sini? yah aku tahu kalau orang bergelar itu gudang uang wajar jika diculik," ucapnya tidak mendengar jawaban dari Ailee terlebih dulu.

Tiba-tiba seorang pria datang membuka jeruji besi, semua gadis di dekat sana langsung menjauh.

"Kenapa kalian menjauh? malam ini bos ingin dilayani, rugi juga jika menculik dengan susah payah tapi tidak bisa di nikmati. Bos bilang dia ingin yang badannya berisi, sini biar ku lihat kalian!" Pria itu menatap satu persatu anak gadis di sana dengan mata menjijikan.

"Kau saja." Pria itu memegang tangan salah satu gadis, gadis itu memberontak tidak mau ikut walau pria itu memaksanya.

"Menurut lah." Pria itu melayangkan kepalan tangannya ke arah perut sih gadis, mereka dilarang memukul para gadis pada area yang terlihat. Gadis itu mengalami kesakitan tiasa tara sampai akhirnya pingsan. Namun bukan berarti akan dibiarkan, pria itu tetap membawanya.

"Akan ku pastikan memenggal kepalanya," batin Ailee.

Semua wanita gemetar ketakutan, lagi-lagi gadis aneh itu terlihat santai, Ailee di buat bingung kenapa dia tidak ketakutan sama sekali.

Keesokan harinya gadis kemarin dibawa kembali, ia tidak terlihat seperti seseorang yang mengalami trauma atau ketakutan seperti ada hal lain terjadi tapi Ailee tidak tahu harus bagaimana mengetahuinya.

Sudah 3 hari Ailee di sana dan sudah 3 gadis juga yang diseret lalu dikembalikan, pada hari keempat bos dari bandit datang bersama seorang pria paruh baya berpakaian bangsawan.

"Silakan lihat tuan, anda mau yang mana? pilihlah sesuka hati anda," ucap bos bandit, pria itu mengedarkan tatapan mesum ke seisi penjara.

"Aku itu dan yang sana." Bangsawan itu menunjuk gadis aneh itu sebagai salah satu pilihannya, Ailee terkejut lagi gadis itu berdiri kemudian membersihkan debu darinya.

"Hei kau, ayo! kehidupan indah menanti kita," ajak gadis aneh pada gadis lain yang juga di pilih, Ailee tidak menduga jika dia malah senang telah di pilih sementara gadis satu lagi dengan senang hati mengikutinya.

"Gadis itu sudah tidak waras, kurang ajar sekali dia mengajak orang lain untuk menderita," batin Ailee, rasa keadilannya meronta-ronta

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘

Episodes
1 Bab 1 Melarikan diri
2 Bab 2 Rumah Baru
3 Bab 3 Toko Perhiasan
4 Bab 4 Aku adalah Olive mu
5 Bab 5 Selir Agung
6 Bab 6 Perkara Herbal
7 Bab 7 Tentang Adeline
8 Bab 8 Melvin.
9 Bab 9 Bukan bagian Harem.
10 Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11 Bab 11 Amarah Sachi.
12 Bab 12 Ingatan Kaivan.
13 Bab 13 Ophelia yang malang.
14 Bab 14 Tunangan putra mahkota
15 Bab 15 Ailee di culik
16 Bab 16 Ternyata Adeline.
17 Bab 17 Rasa takut Erick.
18 Bab 18 Olive menggila.
19 Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20 Bab 20 Racun terlarang.
21 Bab 21 Pangeran kedua
22 Bab 22 Perempuan Tamak.
23 Bab 23 Bantuan Adeline
24 Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25 Bab 25 Terlalu cekatan.
26 Bab 26 Kesalahan Isadora.
27 Bab 27 Bukan Duchess.
28 Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29 Bab 29 Demi kau dan aku
30 Bab 30 Sikap buruk Adeline
31 Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32 Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33 Bab 33 Aku ingin pulang.
34 Bab 34 Racun
35 Bab 35 Hantu Adeline
36 Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37 Bab 37 Niat mempermalukan.
38 Bab 38 Rasa Iri.
39 Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40 Bab 40 Jangan melewati batas.
41 Bab 41 Celah kesempatan.
42 Bab 42 kembalilah ke laut
43 Bab 43 berhasil melarikan diri.
44 Bab 44 Melawan bangsawan.
45 Bab 45 Dendam.
46 Bab 46 menyusul.
47 Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48 Bab 48 Menurut saja pada ku.
49 Bab 49 kembalinya Kaivan.
50 Bab 50 Terkait Adeline
51 Bab 51 Melarikan diri.
52 Bab 52 Diserang
53 Bab 53 Ingatan tentang Olive
54 Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55 Bab 55 Hanya taruhan
56 Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57 Bab 57 Rasa Cemas
58 Bab 58 Cerminan.
59 Bab 59 Rencana Cedric.
60 Bab 60 Pendapat Astein
61 Bab 61 Suin Anjing.
62 Bab 62 Tertidur bersama.
63 Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64 Bab 64 Dimanfaatkan monster
65 Bab 65 Batu Melayang.
66 Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67 Bab 67 Nasib Malang.
68 Bab 68 Bermimpi indah
69 Bab 69 Tidak puas.
70 Bab 70 Pulang.
71 Bab 71 pengkhianat.
72 Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73 Bab 73 Alice sakit.
74 Bab 73 Pesta ulang tahun.
75 Bab 75 Siaga penyusup
76 Bab 76 Perburuan di mulai.
77 Bab 77 malam mencekam.
78 Bab 78 Kalang kabut
79 Bab 79 Perhatian.
80 Bab 80 Menerimanya.
81 Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82 Bab 82 Keluar tanpa ijin
83 Bab 83 Festival
84 Bab 84 Sienna.
85 Bab 85
86 Bab 86 Bodoh sekali
87 Bab 87 Adeline palsu.
88 Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89 Bab 89 Bisakah aku?
90 Bab 90 Menahannya untuk mu.
91 Bab 91 Belanja.
92 Bab 92 Pesta kebohongan.
93 Bab 93 Menikmati pemandangan.
94 Bab 94 Pergi.
95 Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96 Bab 96 Ingin Pergi.
97 Bab 97 Palsu Oh Palsu
98 Bab 98 Merindukannya?
99 Bab 99 Kesempatan yang sama.
100 Bab 100 Tekanan Kaivan.
101 Bab 101 Tepi jurang.
102 Bab 102 Tertunda
103 103 Akhir dari hubungan.
104 Bab 104 Ungkapan.
105 Bab 105 Ada apa ini?
106 Bab 106 Akhirnya
107 Bab 107 Demi Ibu.
108 Bab 108 Bagian Lysander.
109 Bab 109 Diculik Lagi.
110 Bab 110 Kenapa dengan mu
111 Bab 111 Lari ...
112 Bab 112 Aku ingin kau tahu
113 Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114 Bab 114 Menuntut.
115 Bab 115 Menuju Ending ...
116 Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117 Bab 117 Pernikahan.
118 Bab 118 Tamat.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 Melarikan diri
2
Bab 2 Rumah Baru
3
Bab 3 Toko Perhiasan
4
Bab 4 Aku adalah Olive mu
5
Bab 5 Selir Agung
6
Bab 6 Perkara Herbal
7
Bab 7 Tentang Adeline
8
Bab 8 Melvin.
9
Bab 9 Bukan bagian Harem.
10
Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11
Bab 11 Amarah Sachi.
12
Bab 12 Ingatan Kaivan.
13
Bab 13 Ophelia yang malang.
14
Bab 14 Tunangan putra mahkota
15
Bab 15 Ailee di culik
16
Bab 16 Ternyata Adeline.
17
Bab 17 Rasa takut Erick.
18
Bab 18 Olive menggila.
19
Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20
Bab 20 Racun terlarang.
21
Bab 21 Pangeran kedua
22
Bab 22 Perempuan Tamak.
23
Bab 23 Bantuan Adeline
24
Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25
Bab 25 Terlalu cekatan.
26
Bab 26 Kesalahan Isadora.
27
Bab 27 Bukan Duchess.
28
Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29
Bab 29 Demi kau dan aku
30
Bab 30 Sikap buruk Adeline
31
Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32
Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33
Bab 33 Aku ingin pulang.
34
Bab 34 Racun
35
Bab 35 Hantu Adeline
36
Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37
Bab 37 Niat mempermalukan.
38
Bab 38 Rasa Iri.
39
Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40
Bab 40 Jangan melewati batas.
41
Bab 41 Celah kesempatan.
42
Bab 42 kembalilah ke laut
43
Bab 43 berhasil melarikan diri.
44
Bab 44 Melawan bangsawan.
45
Bab 45 Dendam.
46
Bab 46 menyusul.
47
Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48
Bab 48 Menurut saja pada ku.
49
Bab 49 kembalinya Kaivan.
50
Bab 50 Terkait Adeline
51
Bab 51 Melarikan diri.
52
Bab 52 Diserang
53
Bab 53 Ingatan tentang Olive
54
Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55
Bab 55 Hanya taruhan
56
Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57
Bab 57 Rasa Cemas
58
Bab 58 Cerminan.
59
Bab 59 Rencana Cedric.
60
Bab 60 Pendapat Astein
61
Bab 61 Suin Anjing.
62
Bab 62 Tertidur bersama.
63
Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64
Bab 64 Dimanfaatkan monster
65
Bab 65 Batu Melayang.
66
Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67
Bab 67 Nasib Malang.
68
Bab 68 Bermimpi indah
69
Bab 69 Tidak puas.
70
Bab 70 Pulang.
71
Bab 71 pengkhianat.
72
Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73
Bab 73 Alice sakit.
74
Bab 73 Pesta ulang tahun.
75
Bab 75 Siaga penyusup
76
Bab 76 Perburuan di mulai.
77
Bab 77 malam mencekam.
78
Bab 78 Kalang kabut
79
Bab 79 Perhatian.
80
Bab 80 Menerimanya.
81
Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82
Bab 82 Keluar tanpa ijin
83
Bab 83 Festival
84
Bab 84 Sienna.
85
Bab 85
86
Bab 86 Bodoh sekali
87
Bab 87 Adeline palsu.
88
Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89
Bab 89 Bisakah aku?
90
Bab 90 Menahannya untuk mu.
91
Bab 91 Belanja.
92
Bab 92 Pesta kebohongan.
93
Bab 93 Menikmati pemandangan.
94
Bab 94 Pergi.
95
Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96
Bab 96 Ingin Pergi.
97
Bab 97 Palsu Oh Palsu
98
Bab 98 Merindukannya?
99
Bab 99 Kesempatan yang sama.
100
Bab 100 Tekanan Kaivan.
101
Bab 101 Tepi jurang.
102
Bab 102 Tertunda
103
103 Akhir dari hubungan.
104
Bab 104 Ungkapan.
105
Bab 105 Ada apa ini?
106
Bab 106 Akhirnya
107
Bab 107 Demi Ibu.
108
Bab 108 Bagian Lysander.
109
Bab 109 Diculik Lagi.
110
Bab 110 Kenapa dengan mu
111
Bab 111 Lari ...
112
Bab 112 Aku ingin kau tahu
113
Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114
Bab 114 Menuntut.
115
Bab 115 Menuju Ending ...
116
Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117
Bab 117 Pernikahan.
118
Bab 118 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!