Bab 14 Tunangan putra mahkota

Bab 14

Rifanna duduk di taman tenggelam dalam pikirannya, kaisar sudah meminta maaf dan berjanji akan melindungi Rifanna dari permaisyuri atau para selir. Akan tetapi akan kah kaisar melindunginya dari keluarga kerajaan lain? terutama Sheila, seringai Sheila saat itu tidak bisa dia lupakan.

Tidak lama para pelayan terlihat berkumpul di dekat gerbang istana kaisar, Rifanna penasaran akan apa yang terjadi pergi ke arah mereka, ternyata ada kereta kuda bangsawan mengalami kerusakan pada roda keretanya.

"Apa yang kalian lakukan? pergi bantulah pemilik kereta itu, kasihan sekali dia. Ayo!" Rifanna mengajak pelayan-pelayannya bersama beberapa kesatria, kusir kuda itu menjelaskan apa yang terjadi sementara pintu kereta masih tertutup.

"Itu kereta Keluarga Margaret," ucap seorang kesatria, mereka merasa beruntung bisa melihat keluarga dengan rumor kecantikan tiada tiara itu secara dekat.

Tok tok tok

"Mohon maaf Nona atau Marchioness Margaret, selir agung datang untuk melihat apa yang terjadi beliau berkenan memberikan bantuan," ucap salah satu pelayan pribadi Rifanna.

Tidak lama kemudian pintu kereta di buka oleh seorang pelayan, ia turun lebih dulu lalu mengulurkan tangan kepada seseorang di dalamnya. Rambut merah seperti bunga mawar, kulit putih indah, serta paras yang mengalahkan cantiknya dewi membuat takjub siapa pun adalah cara untuk menguraikan mawar emas Kekaisaran yakni Olive Margaret. Tidak sembarang orang bisa melihatnya, ia jarang terlihat di tempat umum kecuali, pada pesta penting atau upacara khusus dan kesatria serta pelayan jarang melihat wanita ini dari dekat.

"Salam sejahtera untuk anda selir agung, Olive Margaret menyapa anda. Semoga anda sehat selalu," sapa Olive dengan salam khas bangsawan, tidak kesalahan sekecil apa pun dari salamnya.

"Tidak perlu sungkan Nona Margaret, senang bertemu dengan anda," balas Rifanna, jika bukan karena kedudukannya sebagai selir kaisar maka ia akan mati kutu di depan Olive. Bagaimana bisa ia tetap berdiri penuh percaya diri di depan wanita secantik ini? pikirnya.

"Maafkan saya sudah membuat keributan, seharusnya kereta diperiksa saat akan datang ke mari. Bagaimana ini?" resah Olive, para kesatria tersipu malu sekaligus bingung mencari cara membantu Olive untuk meninggalkan kesan baik.

"Apa aku bisa meminjamkan kereta pada Nona Margaret?" tanya Rifanna pada pelayannya, pelayan yang menikmati kecantikan Olive tersadar seraya menjawab, "Tentu saja, selir agung bisa melakukan apa pun karena kaisar sudah memberi izin."

"Kaisar?" pikir Olive, sesaat kemudian ia menyadari jika sekarang mereka berada di luar gerbang istana kaisar.

"Jadi dia selir baru kaisar itu, enak juga yah baru masuk sudah tinggal di istana kaisar. Kasihan sekali masih muda sudah mendapatkan masalah besar," batin Olive.

Dari kejauhan nampak kereta Damian berlari mendekat, kereta itu berhenti di dekat mereka. Olive melirik Rifanna berbinar melihat kereta kuda Damian, walau tidak begitu ia perlihatkan Olive sangat jeli jadi ia tahu apalagi Rifanna memperhatikan penampilannya.

"Menarik," batin Olive terbesit ingin Rifanna cemberut.

Begitu Damian turun dari kereta kuda, tidak seperti biasa Olive yang selalu menunggu dihampiri sekarang malah berinisiatif mendekat sendiri.

"Ian." Olive menyebut manja nama Damian, "Maafkan aku, kereta ku rusak jadi melewati waktu janji kita. Maafkan aku."

Damian menghela nafas lega lantas memeluk Olive, "Tidak masalah, Livy. Aku sangat cemas kau terluka, jadi begitu mendengar kabar dari penjaga gerbang kau sudah masuk ke istana dan belum tiba aku memutuskan untuk menjemput mu. Aku tiba tepat pada waktunya."

"Apa ini? mereka berdua begitu mesra jadi, karena Nona Margaret dulu putra mahkota tidak melirik aku? benar juga, dibandingkan wanita bak dewi itu aku tidak ada apa-apanya. Tapi jika Adeline merias dirinya, Nona Margaret itu tidak lebih dari baik parasnya sayang sekali kecantikan selir ayah tidak dikenal dunia," batin Rifanna, pancaran kemesraan mereka membuat matanya silau apalagi kalau sampai terlalu lama di sana, Damian yang berniat mau menyapa juga tidak jadi saat melihat ibu tirinya masuk ke halaman istana tanpa menyapanya.

“Loh, pergi begitu saja? Tidak seru,” batin Olive tidak merasa puas dengan reaksi Rifanna.

****

Damian mengajak Olive pergi ke istana putra mahkota menggunakan keretanya, kereta keluarga Margaret akan ditangani oleh orang suruhan Damian agar bisa digunakan lagi.

"Pelayan ku membelikan beberapa manisan baru di toko Alret, bagaimana jika kita nikmati di taman?" tawar Damian begitu mereka tiba di istana putra mahkota.

"Di ruangan Ian saja, aku ingin melihat Ian bekerja rasanya menyenangkan," jawab Olive, Damian tersenyum bangga mengetahui Olive selalu ingin menikmati waktu mereka di ruangannya.

Begitu pintu ruang kerja terbuka raut wajah kesal Damian tidak dapat ia tahan, Olive sendiri terkejut melihat siapa yang ada di dalam sana.

"Salam sejahtera untuk matahari kecil kekaisaran, Isadora Barsha datang menemui anda." Isadora menyapa tanpa membungkuk karena ia adalah tunangan Damian.

"Oh! ada Nona Margaret juga ternyata. Salam nona," ucap Isadora tersenyum dengan tatapan mengejek, Olive menjadi kesal sebab satu-satunya hal yang tidak dapat ia lawan adalah kedudukan wanita di depannya ini.

"Kau datang tanpa mengirim surat, kunjungan mendadak itu tidak sopan. Kembalilah! aku punya janji penting hari ini," usir Damian.

"Putra mahkota." Olive memegang tangan Damian, "Saya akan kembali saja, anda nikmatilah waktu bersama Nona muda Barsha."

"Lebih dari perkiraan ku saat ini Nona tertua Margaret ternyata cukup tahu diri," ledek Isadora.

"Isadora jaga mulut mu. Kita hanyalah tunangan diatas kertas, yang tidak sadar diri di sini itu kau sebab kau tidak punya tempat di istana ku. Pergilah ke harem dan menangis dalam pelukan ibu ku seperti yang biasa kau lakukan jika mengadu." Damian mengembalikan ejekan untuk Isadora.

"Nikmatilah permainan pasangan ini Nona tertua Margaret, jika sudah waktunya kau hanya bisa bungkam melihat kami bersanding bersama." Isadora menyerang Olive melalui ucapan, barulah ia menuruti perkataan Damian.

"Keluarga duke sialan! kau pikir aku tidak bisa apa-apa, jangan senang dulu karena aku bisa membuat kaisar atau Damian memohon pada ku dan kau akan menderita," batin Olive, selama ini ia memiliki apa yang paling semua penguasa inginkan.

"Maafkan aku, Livy. Percayalah pada ku jika posisi putri mahkota adalah milik mu," tutur Damian, Olive berakting meneteskan airmata seraya berkata, "Tidak masalah, selama bisa berada di sisi Ian aku sudah sangat senang."

Damian berpikir jika Olive sangatlah polos sampai ia memiliki hati begitu lembut, ia tidak percaya bagaimana bisa gadis selembut ini mencintai pria berhati dingin seperti Kaivan. Sikap palsu Olive ini membuat Damian tidak akan menyerah sampai Olive bisa bersanding dengannya tanpa gangguan.

Setelah 3 jam bersama Damian harus berpisah dengan Olive, Damian punya janji lain untuk membahas bisnis yang baru ia kembangkan dan Olive harus kembali saat itu juga. Dalam perjalanan pulang Olive melihat Isadora sedang memetik bunga di halaman, istana ia pun meminta kusir untuk menghentikan kereta.

"Anjing yang cantik bukan," ucap Olive seraya mendekati Isadora, Isadora tersenyum lantas berbalik melihatnya.

"Saya menemukannya beberapa hari lalu, dan sekarang dia milik saya atau sejak awal kami memang ditakdirkan untuk bersama di pertemuan pertama," balas Isadora menyinggung sesuatu.

"Benarkah? kalau begitu anda harus menjaganya dengan baik, dalam pandangan saya anda tidak memiliki bakat menjaga sesuatu dan bisa saja berakhir kehilangannya."

"Saya akui Anjing ini cantik sampai bisa menarik hati banyak orang untuk memilikinya. Tapi kami ini terikat dan dia sangat tidak menyukai orang lain selain saya, walau pun dia menyukai orang lain rasanya orang itu tidak akan bisa merebut anjing ini dari saya."

"Senang mendengarnya. Tapi anda harus hati-hati, lengah sedikit perhatiannya akan di curi dan akhirnya menjadi milik orang lain," sindir Olive menyentuh anjing dalam pelukan Isadora, "Lihat dia tidak menolak saya, pemikiran anda tentang dia tidak menyukai orang lain bisa saja salah."

Isadora hanya diam menatap tajam anjing yang sangat senang diusap oleh Olive, merasa puas Olive pun pamit pulang meninggalkan Isadora.

"Kemarin kau menggigit semua orang dalam kediaman karena tidak suka pada mereka, cepat sekali kau berubah rupanya," ucap Isadora pada anjing itu.

Dalam perjalanan pulang saat kereta mereka melewati sungai, Isadora tanpa belas kasih membuang anjing itu ke sungai.

"Aku tidak butuh anjing yang menggoyangkan ekornya pada orang lain," batinnya.

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘

Episodes
1 Bab 1 Melarikan diri
2 Bab 2 Rumah Baru
3 Bab 3 Toko Perhiasan
4 Bab 4 Aku adalah Olive mu
5 Bab 5 Selir Agung
6 Bab 6 Perkara Herbal
7 Bab 7 Tentang Adeline
8 Bab 8 Melvin.
9 Bab 9 Bukan bagian Harem.
10 Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11 Bab 11 Amarah Sachi.
12 Bab 12 Ingatan Kaivan.
13 Bab 13 Ophelia yang malang.
14 Bab 14 Tunangan putra mahkota
15 Bab 15 Ailee di culik
16 Bab 16 Ternyata Adeline.
17 Bab 17 Rasa takut Erick.
18 Bab 18 Olive menggila.
19 Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20 Bab 20 Racun terlarang.
21 Bab 21 Pangeran kedua
22 Bab 22 Perempuan Tamak.
23 Bab 23 Bantuan Adeline
24 Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25 Bab 25 Terlalu cekatan.
26 Bab 26 Kesalahan Isadora.
27 Bab 27 Bukan Duchess.
28 Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29 Bab 29 Demi kau dan aku
30 Bab 30 Sikap buruk Adeline
31 Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32 Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33 Bab 33 Aku ingin pulang.
34 Bab 34 Racun
35 Bab 35 Hantu Adeline
36 Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37 Bab 37 Niat mempermalukan.
38 Bab 38 Rasa Iri.
39 Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40 Bab 40 Jangan melewati batas.
41 Bab 41 Celah kesempatan.
42 Bab 42 kembalilah ke laut
43 Bab 43 berhasil melarikan diri.
44 Bab 44 Melawan bangsawan.
45 Bab 45 Dendam.
46 Bab 46 menyusul.
47 Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48 Bab 48 Menurut saja pada ku.
49 Bab 49 kembalinya Kaivan.
50 Bab 50 Terkait Adeline
51 Bab 51 Melarikan diri.
52 Bab 52 Diserang
53 Bab 53 Ingatan tentang Olive
54 Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55 Bab 55 Hanya taruhan
56 Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57 Bab 57 Rasa Cemas
58 Bab 58 Cerminan.
59 Bab 59 Rencana Cedric.
60 Bab 60 Pendapat Astein
61 Bab 61 Suin Anjing.
62 Bab 62 Tertidur bersama.
63 Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64 Bab 64 Dimanfaatkan monster
65 Bab 65 Batu Melayang.
66 Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67 Bab 67 Nasib Malang.
68 Bab 68 Bermimpi indah
69 Bab 69 Tidak puas.
70 Bab 70 Pulang.
71 Bab 71 pengkhianat.
72 Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73 Bab 73 Alice sakit.
74 Bab 73 Pesta ulang tahun.
75 Bab 75 Siaga penyusup
76 Bab 76 Perburuan di mulai.
77 Bab 77 malam mencekam.
78 Bab 78 Kalang kabut
79 Bab 79 Perhatian.
80 Bab 80 Menerimanya.
81 Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82 Bab 82 Keluar tanpa ijin
83 Bab 83 Festival
84 Bab 84 Sienna.
85 Bab 85
86 Bab 86 Bodoh sekali
87 Bab 87 Adeline palsu.
88 Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89 Bab 89 Bisakah aku?
90 Bab 90 Menahannya untuk mu.
91 Bab 91 Belanja.
92 Bab 92 Pesta kebohongan.
93 Bab 93 Menikmati pemandangan.
94 Bab 94 Pergi.
95 Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96 Bab 96 Ingin Pergi.
97 Bab 97 Palsu Oh Palsu
98 Bab 98 Merindukannya?
99 Bab 99 Kesempatan yang sama.
100 Bab 100 Tekanan Kaivan.
101 Bab 101 Tepi jurang.
102 Bab 102 Tertunda
103 103 Akhir dari hubungan.
104 Bab 104 Ungkapan.
105 Bab 105 Ada apa ini?
106 Bab 106 Akhirnya
107 Bab 107 Demi Ibu.
108 Bab 108 Bagian Lysander.
109 Bab 109 Diculik Lagi.
110 Bab 110 Kenapa dengan mu
111 Bab 111 Lari ...
112 Bab 112 Aku ingin kau tahu
113 Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114 Bab 114 Menuntut.
115 Bab 115 Menuju Ending ...
116 Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117 Bab 117 Pernikahan.
118 Bab 118 Tamat.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 Melarikan diri
2
Bab 2 Rumah Baru
3
Bab 3 Toko Perhiasan
4
Bab 4 Aku adalah Olive mu
5
Bab 5 Selir Agung
6
Bab 6 Perkara Herbal
7
Bab 7 Tentang Adeline
8
Bab 8 Melvin.
9
Bab 9 Bukan bagian Harem.
10
Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11
Bab 11 Amarah Sachi.
12
Bab 12 Ingatan Kaivan.
13
Bab 13 Ophelia yang malang.
14
Bab 14 Tunangan putra mahkota
15
Bab 15 Ailee di culik
16
Bab 16 Ternyata Adeline.
17
Bab 17 Rasa takut Erick.
18
Bab 18 Olive menggila.
19
Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20
Bab 20 Racun terlarang.
21
Bab 21 Pangeran kedua
22
Bab 22 Perempuan Tamak.
23
Bab 23 Bantuan Adeline
24
Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25
Bab 25 Terlalu cekatan.
26
Bab 26 Kesalahan Isadora.
27
Bab 27 Bukan Duchess.
28
Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29
Bab 29 Demi kau dan aku
30
Bab 30 Sikap buruk Adeline
31
Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32
Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33
Bab 33 Aku ingin pulang.
34
Bab 34 Racun
35
Bab 35 Hantu Adeline
36
Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37
Bab 37 Niat mempermalukan.
38
Bab 38 Rasa Iri.
39
Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40
Bab 40 Jangan melewati batas.
41
Bab 41 Celah kesempatan.
42
Bab 42 kembalilah ke laut
43
Bab 43 berhasil melarikan diri.
44
Bab 44 Melawan bangsawan.
45
Bab 45 Dendam.
46
Bab 46 menyusul.
47
Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48
Bab 48 Menurut saja pada ku.
49
Bab 49 kembalinya Kaivan.
50
Bab 50 Terkait Adeline
51
Bab 51 Melarikan diri.
52
Bab 52 Diserang
53
Bab 53 Ingatan tentang Olive
54
Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55
Bab 55 Hanya taruhan
56
Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57
Bab 57 Rasa Cemas
58
Bab 58 Cerminan.
59
Bab 59 Rencana Cedric.
60
Bab 60 Pendapat Astein
61
Bab 61 Suin Anjing.
62
Bab 62 Tertidur bersama.
63
Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64
Bab 64 Dimanfaatkan monster
65
Bab 65 Batu Melayang.
66
Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67
Bab 67 Nasib Malang.
68
Bab 68 Bermimpi indah
69
Bab 69 Tidak puas.
70
Bab 70 Pulang.
71
Bab 71 pengkhianat.
72
Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73
Bab 73 Alice sakit.
74
Bab 73 Pesta ulang tahun.
75
Bab 75 Siaga penyusup
76
Bab 76 Perburuan di mulai.
77
Bab 77 malam mencekam.
78
Bab 78 Kalang kabut
79
Bab 79 Perhatian.
80
Bab 80 Menerimanya.
81
Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82
Bab 82 Keluar tanpa ijin
83
Bab 83 Festival
84
Bab 84 Sienna.
85
Bab 85
86
Bab 86 Bodoh sekali
87
Bab 87 Adeline palsu.
88
Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89
Bab 89 Bisakah aku?
90
Bab 90 Menahannya untuk mu.
91
Bab 91 Belanja.
92
Bab 92 Pesta kebohongan.
93
Bab 93 Menikmati pemandangan.
94
Bab 94 Pergi.
95
Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96
Bab 96 Ingin Pergi.
97
Bab 97 Palsu Oh Palsu
98
Bab 98 Merindukannya?
99
Bab 99 Kesempatan yang sama.
100
Bab 100 Tekanan Kaivan.
101
Bab 101 Tepi jurang.
102
Bab 102 Tertunda
103
103 Akhir dari hubungan.
104
Bab 104 Ungkapan.
105
Bab 105 Ada apa ini?
106
Bab 106 Akhirnya
107
Bab 107 Demi Ibu.
108
Bab 108 Bagian Lysander.
109
Bab 109 Diculik Lagi.
110
Bab 110 Kenapa dengan mu
111
Bab 111 Lari ...
112
Bab 112 Aku ingin kau tahu
113
Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114
Bab 114 Menuntut.
115
Bab 115 Menuju Ending ...
116
Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117
Bab 117 Pernikahan.
118
Bab 118 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!