Bab 13 Ophelia yang malang.

Bab 13

“Ibu, aku pulang.” Adeline bersenandung masuk ke dalam rumah. Anna melihatnya membawa kantong berisi ubi bakar lantas bertanya, "Sudah hampir jam makan siang, kenapa pergi membeli ubi bakar?"

"Aku lapar, selalu lapar di jam ini. Ibu tenang saja, makan siang akan ku lahap sampai habis," jawab Adeline.

"Hari ini tidak pergi mencari herbal?"

"Tidak, aku tidak mau mencari herbal lagi. Aku dapat pekerjaan baru, menulis cerita anak."

"Itu bagus, selir dulu suka menulis cerita anak juga untuk anak-anak daerah kumuh."

"Ibu, apa ibu merindukannya?"

"Tidak begitu terlalu karena di sini ada bagian kecil dari dirinya, putri ku tentunya."

"Beruntungnya aku." Adeline tersenyum senang, Anna merasa sangat damai setiap kali melihat senyumnya.

Sambil menunggu makan siang Adeline duduk memakan ubi bakarnya dengan tenang, baru selesai makan ia teringat jika berjanji menolong pemilik toko roti langgannya untuk mengangkat karung tepung. Spontan Adeline langsung berlari keluar dari rumah, Anna kebingungan mau ke mana lagi Adeline padahal sebelum ada setengah jam di rumah

Keesokan harinya Sachi juga mendapatkan hukuman sebab ia berteriak pada Oriana, hukumannya adalah meninggalkan tugasnya dalam kediaman dan fokus pada serikat dagang selama 3 bulan, sedangkan Karina di pecat oleh Kaivan tanpa upahnya selama 3 bulan bekerja, dan Alice berangkat dihari itu bersama dengan Sachi serta pengasuhnya.

3 hari kemudian rombongan tentara bayaran dari berbagai desa menampakan kaki mereka di halaman kediaman, kedatangan mereka disambut langsung oleh Kaivan sebagai grand duke. Jumlah di pasukan tentara bayaran di bagi menjadi 3 divisi, divisi satu terdiri dari para pemanah berada dalam naungan Komandan pasukan Zagan Merfales, divisi dua terdiri dari ahli pasukan berpedang dalam naungan Komandan pasukan Zahir merfales, divisi ketiga berdiri dari ahli tombak dan tameng dalam naungan komandan pasukan Zain Marfales.

Sebelum keberangkatan mereka semua akan menyesuaikan diri selama seminggu dengan pasukan kesatria, mengikuti latihan, makan bersama, sampai patroli dalam kediaman agar nanti tidak berpecah karena ada rasa tidak nyaman.

"Wow, kediaman duke sangat luas. Siapa sangka di halaman belakang ada lapangan latihan sebesar ini tersembunyi dalam hutan bersama asrama kesatria sampai ada 3 bangunan besar, sekaya apa mereka ini?" batin Erick merasa takjub dengan pemandangan berbanding terbalik dari kerajaan Ashraf mereka.

"Paman yang di sana, bisa bantu aku?" tanya seorang pria kecil berusia kisaran 12 tahun.

Erick pun berlari mendekatinya, "Apa yang bisa paman bantu, nak?"

"Itu." Pria itu menunjuk puluhan kotak kayu tidak jauh darinya, "Bantu aku membawanya, boleh?"

"Boleh boleh boleh, serahkan saja pada paman." Erick percaya diri dengan kekuatannya mampu mengangkat 5 kotak kayu sekaligus.

"Ikuti aku paman." Pria kecil menuntun Erick ke sebuah paviliun jauh dari lapangan latihan kesatria, di paviliun itu banyak orang berpakaian mirip pria kecil yang terlihat sibuk sekali.

"Di sini paman." Pria kecil itu membuka pintu ruangan untuk Erick, Erick lagi-lagi terpesona dengan ruangan besar berisi ratusan kotak kayu yang berisi botol kaca dengan cairan ungu dan kuning.

Erick meletakan kotaknya dengan rapi lalu ia bertanya, "Nak, apa isi botol kaca itu?"

"Itu racun untuk monster, tidak berbahaya untuk manusia jadi paman tenang saja," jawabnya. Erick mengangguk kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya, setelah selesai pria kecil itu berterima kasih padanya.

"Ophir," panggil Jayden tiba-tiba muncul, Erick terkejut melihatnya muncul entah dari mana.

"Maaf membuat anda terkejut, tuan. Terima kasih sudah membantu Ophir kami," ucap Jayden, Erick hanya mengangguk lalu ia pamit pergi untuk merapikan barangnya di asrama yang sudah ditentukan.

"Kenapa Jayden?" tanya pria kecil bernama Ophir, ia heran Jayden menatap lekat Erick.

"Tidak ada. Aku ingin membicarakan hal penting ayo ke ruang kerja mu," ajak Jayden, Ophir pun mengikuti Jayden ke ruang bawah tanah tempat kerja Ophir.

*****

Olive berias secantik mungkin untuk memenuhi undangan Damian, suasana hati Olive semakin hari semakin baik karena ia kerap bertukar surat dengan Ailee menjaga hubungan mereka tetap baik agar nanti ia tidak akan kehilangan posisinya di Kediaman Bahdrika.

"Ya ampun, Livy." Marchioness Hasley Margaret sangat bangga melihat kecantikan putri kesayangannya, "Kau adalah dewi dari langit."

"Kenapa ibu harus begitu memuji ku, kecantikan ini di turun dari mu yang kecantikannya membuat dewi merasa iri." Olive membalas pujian sang ibu.

"Anak ini." Hasley memeluk Olive, suasana penuh kasih sayang itu memudar saat Ophelia masuk ke dalam kamar Olive.

"Kenapa kau ada di sini? Olive tidak memberikan kau hukuman berat untuk mu sudah cukup bagus, sekarang kau malah datang ke sini," keluh Hasley, melihat Ophelia hanya mengingatkan dia pada masa lalu kelam.

"Maafkan aku, bu. Aku membawa surat dari kediaman tunangan ku," jawab Ophelia menyodorkan surat.

"Ambilkan!" Hasley meminta pelayan untuk mengambilnya, pelayan pun mengenakan sarung tangan lebih dulu lalu mereka mengambil suratnya. 

"Bacakan isinya," perintah Olive, pelayan yang tadi membukanya lalu membaca isi surat dengan suara lantang, Isi suratnya sangat tidak pantas apalagi jika dikatakan oleh seorang putra viscount kepada nona keluarga Margaret.

"Kakak, apa kau tidak tahu cara mengendalikan laki-laki mu?" geram Olive, "Kau harusnya bersikap baik layaknya seorang calon istri, kenapa putra viscount malah menulis surat seperti ini? jadilah diri mu sendiri jangan sekali-kali meniru ku."

"Tidak, aku tidak melakukan apa putra yang viscount inginkan. Tapi dia memang bertunangan dengan ku agar bisa melihat mu, itu adalah surat rahasia yang selalu dia kirimkan jika ingin membuat janji temu. Kau tidak mengizinkan aku merahasiakan apa pun lagi jadi ku bawa itu ke mari," jelas Ophelia, dia sendiri tidak berdaya menyanggupi keinginan tunangannya.

"Meminta mu mengenakan pakaian mirip Olive, meminta mu menemuinya sambil menutup wajah agar dia hanya bisa melihat mata mu yang mirip sekali dengan Olive, sambil membayangkan jika Olive bersama dirinya itu adalah tindakan kotor. Kau sangat tega sebagai kakak malah membuat pria mu membayangkan adik mu sendiri," hardik Hasley.

"Tidak ibu, sungguh tidak ku lakukan apa yang dia mau selama ini aku selalu tampil sebagai diri ku dan dia selalu meminta ku pulang sampai mengancam akan membatalkan pertunangan jika aku menolak." Ophelia mengatakan kebenaran agar tidak ada kesalahpahaman diantara mereka, dia juga muak harus menghadapi pria seperti putra viscount itu.

"Batalkan saja pertunangan, bu. Aku tidak sudi pria itu muncul di hadapan ku lagi, aku tahu kakak pasti lelah. Masih banyak pria yang mau menjadi tunangan kakak di masa depan," ucap Olive kali ini menyelamatkan Ophelia.

"Baiklah, Olive. Ophelia, pergilah dari sini!" usir Hasley, Ophelia membungkuk kemudian keluar.

"Putra Viscount sialan! beraninya kau menaruh keinginan pada anak ku, tidak akan ku buat hukuman mu menjadi mudah," batin Hasley.

Olive melupakan masalah tentang Ophelia, sekarang ia harus bergegas sebelum terlambat. 

*****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘 

Episodes
1 Bab 1 Melarikan diri
2 Bab 2 Rumah Baru
3 Bab 3 Toko Perhiasan
4 Bab 4 Aku adalah Olive mu
5 Bab 5 Selir Agung
6 Bab 6 Perkara Herbal
7 Bab 7 Tentang Adeline
8 Bab 8 Melvin.
9 Bab 9 Bukan bagian Harem.
10 Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11 Bab 11 Amarah Sachi.
12 Bab 12 Ingatan Kaivan.
13 Bab 13 Ophelia yang malang.
14 Bab 14 Tunangan putra mahkota
15 Bab 15 Ailee di culik
16 Bab 16 Ternyata Adeline.
17 Bab 17 Rasa takut Erick.
18 Bab 18 Olive menggila.
19 Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20 Bab 20 Racun terlarang.
21 Bab 21 Pangeran kedua
22 Bab 22 Perempuan Tamak.
23 Bab 23 Bantuan Adeline
24 Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25 Bab 25 Terlalu cekatan.
26 Bab 26 Kesalahan Isadora.
27 Bab 27 Bukan Duchess.
28 Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29 Bab 29 Demi kau dan aku
30 Bab 30 Sikap buruk Adeline
31 Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32 Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33 Bab 33 Aku ingin pulang.
34 Bab 34 Racun
35 Bab 35 Hantu Adeline
36 Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37 Bab 37 Niat mempermalukan.
38 Bab 38 Rasa Iri.
39 Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40 Bab 40 Jangan melewati batas.
41 Bab 41 Celah kesempatan.
42 Bab 42 kembalilah ke laut
43 Bab 43 berhasil melarikan diri.
44 Bab 44 Melawan bangsawan.
45 Bab 45 Dendam.
46 Bab 46 menyusul.
47 Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48 Bab 48 Menurut saja pada ku.
49 Bab 49 kembalinya Kaivan.
50 Bab 50 Terkait Adeline
51 Bab 51 Melarikan diri.
52 Bab 52 Diserang
53 Bab 53 Ingatan tentang Olive
54 Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55 Bab 55 Hanya taruhan
56 Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57 Bab 57 Rasa Cemas
58 Bab 58 Cerminan.
59 Bab 59 Rencana Cedric.
60 Bab 60 Pendapat Astein
61 Bab 61 Suin Anjing.
62 Bab 62 Tertidur bersama.
63 Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64 Bab 64 Dimanfaatkan monster
65 Bab 65 Batu Melayang.
66 Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67 Bab 67 Nasib Malang.
68 Bab 68 Bermimpi indah
69 Bab 69 Tidak puas.
70 Bab 70 Pulang.
71 Bab 71 pengkhianat.
72 Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73 Bab 73 Alice sakit.
74 Bab 73 Pesta ulang tahun.
75 Bab 75 Siaga penyusup
76 Bab 76 Perburuan di mulai.
77 Bab 77 malam mencekam.
78 Bab 78 Kalang kabut
79 Bab 79 Perhatian.
80 Bab 80 Menerimanya.
81 Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82 Bab 82 Keluar tanpa ijin
83 Bab 83 Festival
84 Bab 84 Sienna.
85 Bab 85
86 Bab 86 Bodoh sekali
87 Bab 87 Adeline palsu.
88 Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89 Bab 89 Bisakah aku?
90 Bab 90 Menahannya untuk mu.
91 Bab 91 Belanja.
92 Bab 92 Pesta kebohongan.
93 Bab 93 Menikmati pemandangan.
94 Bab 94 Pergi.
95 Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96 Bab 96 Ingin Pergi.
97 Bab 97 Palsu Oh Palsu
98 Bab 98 Merindukannya?
99 Bab 99 Kesempatan yang sama.
100 Bab 100 Tekanan Kaivan.
101 Bab 101 Tepi jurang.
102 Bab 102 Tertunda
103 103 Akhir dari hubungan.
104 Bab 104 Ungkapan.
105 Bab 105 Ada apa ini?
106 Bab 106 Akhirnya
107 Bab 107 Demi Ibu.
108 Bab 108 Bagian Lysander.
109 Bab 109 Diculik Lagi.
110 Bab 110 Kenapa dengan mu
111 Bab 111 Lari ...
112 Bab 112 Aku ingin kau tahu
113 Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114 Bab 114 Menuntut.
115 Bab 115 Menuju Ending ...
116 Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117 Bab 117 Pernikahan.
118 Bab 118 Tamat.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 Melarikan diri
2
Bab 2 Rumah Baru
3
Bab 3 Toko Perhiasan
4
Bab 4 Aku adalah Olive mu
5
Bab 5 Selir Agung
6
Bab 6 Perkara Herbal
7
Bab 7 Tentang Adeline
8
Bab 8 Melvin.
9
Bab 9 Bukan bagian Harem.
10
Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11
Bab 11 Amarah Sachi.
12
Bab 12 Ingatan Kaivan.
13
Bab 13 Ophelia yang malang.
14
Bab 14 Tunangan putra mahkota
15
Bab 15 Ailee di culik
16
Bab 16 Ternyata Adeline.
17
Bab 17 Rasa takut Erick.
18
Bab 18 Olive menggila.
19
Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20
Bab 20 Racun terlarang.
21
Bab 21 Pangeran kedua
22
Bab 22 Perempuan Tamak.
23
Bab 23 Bantuan Adeline
24
Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25
Bab 25 Terlalu cekatan.
26
Bab 26 Kesalahan Isadora.
27
Bab 27 Bukan Duchess.
28
Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29
Bab 29 Demi kau dan aku
30
Bab 30 Sikap buruk Adeline
31
Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32
Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33
Bab 33 Aku ingin pulang.
34
Bab 34 Racun
35
Bab 35 Hantu Adeline
36
Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37
Bab 37 Niat mempermalukan.
38
Bab 38 Rasa Iri.
39
Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40
Bab 40 Jangan melewati batas.
41
Bab 41 Celah kesempatan.
42
Bab 42 kembalilah ke laut
43
Bab 43 berhasil melarikan diri.
44
Bab 44 Melawan bangsawan.
45
Bab 45 Dendam.
46
Bab 46 menyusul.
47
Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48
Bab 48 Menurut saja pada ku.
49
Bab 49 kembalinya Kaivan.
50
Bab 50 Terkait Adeline
51
Bab 51 Melarikan diri.
52
Bab 52 Diserang
53
Bab 53 Ingatan tentang Olive
54
Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55
Bab 55 Hanya taruhan
56
Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57
Bab 57 Rasa Cemas
58
Bab 58 Cerminan.
59
Bab 59 Rencana Cedric.
60
Bab 60 Pendapat Astein
61
Bab 61 Suin Anjing.
62
Bab 62 Tertidur bersama.
63
Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64
Bab 64 Dimanfaatkan monster
65
Bab 65 Batu Melayang.
66
Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67
Bab 67 Nasib Malang.
68
Bab 68 Bermimpi indah
69
Bab 69 Tidak puas.
70
Bab 70 Pulang.
71
Bab 71 pengkhianat.
72
Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73
Bab 73 Alice sakit.
74
Bab 73 Pesta ulang tahun.
75
Bab 75 Siaga penyusup
76
Bab 76 Perburuan di mulai.
77
Bab 77 malam mencekam.
78
Bab 78 Kalang kabut
79
Bab 79 Perhatian.
80
Bab 80 Menerimanya.
81
Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82
Bab 82 Keluar tanpa ijin
83
Bab 83 Festival
84
Bab 84 Sienna.
85
Bab 85
86
Bab 86 Bodoh sekali
87
Bab 87 Adeline palsu.
88
Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89
Bab 89 Bisakah aku?
90
Bab 90 Menahannya untuk mu.
91
Bab 91 Belanja.
92
Bab 92 Pesta kebohongan.
93
Bab 93 Menikmati pemandangan.
94
Bab 94 Pergi.
95
Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96
Bab 96 Ingin Pergi.
97
Bab 97 Palsu Oh Palsu
98
Bab 98 Merindukannya?
99
Bab 99 Kesempatan yang sama.
100
Bab 100 Tekanan Kaivan.
101
Bab 101 Tepi jurang.
102
Bab 102 Tertunda
103
103 Akhir dari hubungan.
104
Bab 104 Ungkapan.
105
Bab 105 Ada apa ini?
106
Bab 106 Akhirnya
107
Bab 107 Demi Ibu.
108
Bab 108 Bagian Lysander.
109
Bab 109 Diculik Lagi.
110
Bab 110 Kenapa dengan mu
111
Bab 111 Lari ...
112
Bab 112 Aku ingin kau tahu
113
Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114
Bab 114 Menuntut.
115
Bab 115 Menuju Ending ...
116
Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117
Bab 117 Pernikahan.
118
Bab 118 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!