Bab 11 Amarah Sachi.

Bab 11

"Aku beli semua gaun ini, bibi bayarlah," lanjut Alice, sementara para pelayan Alice mulai menanggalkan satu persatu gaun dari gantungan kemudian menumpuknya diatas meja.

"Semuanya 20 gaun, harga per gaun 12 koin emas jadi totalnya 240 koin emas," jawab pemilik butik, walau pun barangnya di beli, entah kenapa ia tidak senang dan malah merasakan firasat buruk.

Sebelumnya pembayaran dilakukan Sachi bersama, pemilik serta para karyawan butik terkejut melihat tumpukan gaun yang baru saja diambil malah menjadi kobaran api.

"Water Ball." Sachi menggunakan kekuatan sihir untuk memadamkan api sebelum menjadi semakin besar, pemilik butik syok berat melihat kerja keras rekannya habis terbakar.

"Apa yang terjadi nona?" teriakan Sachi menggelegar dalam ruangan tersebut, sementara Alice dengan santainya menjawab, "Gaunnya terbakar, bibi juga lihat 'kan?"

"Siapa yang membakarnya?" tanya Sachi lagi, ia tidak akan membiarkan masalah ini berlalu kalau tidak bisa meredakan amarahnya, atau mengembalikan nama baik sahabatnya.

"Aku tidak sengaja mengeluarkan sedikit gesekan petir dari jarinya ku yang memicu api dan membakar habis gaunnya, mau bagaimana lagi? ini hanya kecelakaan, lagi pula aku tidak sengaja dan ini sudah dibayar kan jadi pemilik butik tidak akan rugi." Alice tahu jika dengan posisinya sebagai putri grand duke siapa pun termasuk pemilik butik tidak akan berkutik, kalau marah atau mengajukan protes hanya akan merugikan mereka.

"Ini bukan tentang uang," gumam pemilik butik, suaranya bergetar seakan ia bisa menangis saat itu juga. Sachi selalu mempertahankan nama baik Bahdrika dimata semua orang dalam serikat dagang yang Kaivan percayakan, penghinaan Alice sudah menggores apa yang dia perjuangkan dan sekarang itu sudah benar-benar hancur.

Plak!

Suara tamparan bukan main keras mengejutkan semua orang, pemilik butik sampai tercengang tamparan itu dilepaskan oleh orang yang selalu ia lihat tenang dan tersenyum lembut.

"Bibi," teriak Alice tidak terima pengasuhnya di tamparan apalagi sampai tersungkur di lantai  memuntah darah bercampur gigi.

"Diamlah!" Sachi mengacungkan jarinya pada Alice, untuk pertama kali ketenangan hilang dari mata wanita itu, "Kesalahan majikan adalah kesalahan bawahannya, kesalahan seorang anak asuh maka merupakan kesalahan pengasuhnya. Saya tidak bisa menghukum anda tanpa izin grand duke, maka saya akan menghukum pengasuh anda dengan otoritas saya sebagai penanggung jawab kediaman."

"Tapi bibi keterlaluan, hanya karena beberapa gaun bibi menggila sampai seperti ini. Di mana harga diri bibi sebagai bawahan ayah?"

"Harga diri saya? tanyakan itu saat anda yang merupakan anak grand duke tanpa tahu malu menghina kerja keras orang lain, tahu kah anda seberapa besar kerja keras yang mereka curahkan pada satu gaun?  anda tidak akan tahu karena hanya bisa menikmatinya saja. Grand duke memilih mereka secara langsung bahkan mengakui mereka, lalu anda dengan beraninya menghina apa yang telah diakui oleh orang yang saya layani maka tidak akan ada ampunan bagi anda. Anda tidak tau pakaian, perhiasan, makanan, dan semua kemewahan yang anda nikmati saat ini adalah hasil dari perjuangan grand duke bersama anggota serikat dagang."

Amarah Sachi meledak-ledak membuat Alice ketakutan, para pelayan bahkan tidak ada yang berani menatap mereka.

"I-itu ...." Alice tidak dapat melanjutkan ucapannya atau menatap mata Sachi.

"Tata krama yang anda pelajari semua tidak berguna, bahkan pengasuh yang menggantikan peran seorang ibu tidak mengajari anda sesuatu yang layak, dia pantas mendapatkan tamparan. Saya mengabaikan sikap anda sejak lama, sekarang cukup sampai di sini karena nona sudah melewati batas. Minta maaf pada pemilik butik sekarang juga, atau saya akan menyeret pengasuh anda ke ruang hukuman," ancam Sachi, Alice tidak mau meminta maaf mengingat posisinya. Tapi ruang hukuman sangatlah mengerikan, kesatria di sana dipekerjakan secara khusus oleh grand duke agar tidak memiliki belas kasihan.

"Bibi." Tidak tahu bagaimana Ailee muncul lalu memegang tangan Sachi dengan lembut, melihat siapa yang datang meluruhkan semua airmatanya. Jayden juga datang bersama Ailee meminta tolong pada untuk membawa pergi tunangannya, ia mengambil alih masalah di ruang tamu sampai selesai.

Di sisi lain Kaivan berlatih di puncak gunung Desa Hilya, mengingat di desa ini ada Melvin jadi ia datang untuk memeriksa keadaan pria itu. Berlatih mengayunkan pedang selama 2 jam membuat Kaivan lapar, ia turun gunung menuju desa untuk mencari makanan. Kebetulan baru saja menginjakan kaki dalam pasar ia sudah menemukan penjual ubi bakar.

"Bibi tolong ...." Baru saja mengucapkan 2 kata Kaivan di kejutkan oleh seorang wanita muda yang mengambil ubi bakar yang tersisa dan pergi begitu saja setelah meletakan uangnya.

Sebelum ia benar-benar menjauh Kaivan meraih kerah bajunya,"Tunggu sebentar."

"Ada apa, paman?" tanya gadis itu memasang wajah polos tanpa perasaan bersalah.

"Aku bukan paman mu," jawab Kaivan, amarahnya perlahan-lahan naik, "Berikan satu ubi itu pada ku."

"Kau tidak malu memalak gadis muda di tengah pasar?" gadis itu sengaja membesarkan volume suara dikata 'memalak' agar perhatian orang disekitar tertuju pada mereka.

"Tuan, gadis itu pelanggan setia kami sekaligus penduduk baru, kenapa anda memalaknya? jika ingin ubi bakar katakan saja, saya bisa membakarkan untuk anda," ucap pemilik kedai pada Kaivan.

"Saya tidak memalak, gadis ini menerobos saat saya ingin membeli ubi bakar jadi saya ingin membeli satu lagi darinya walau pun dia bersikap tidak sopan." Kaivan memperjelas kesalah pahaman yang gadis itu timbulkan.

"Mana ada begitu. Paman tadi hanya mengatakan berikan satu ubi bakar ku, ini ku beli untuk ibu ku jadi jangan ambil. Masih ada kedai lain pergilah ke sana, jangan susahkan pemilik kedai yang ini juga," sela gadis itu tidak mau kalah.

Kaivan menghela nafas dengan tatapan jengkel, karena satu ubi bakar saja reputasinya malah rusak padahal gadis ini yang bersalah, tetapi semua orang tidak melihat kesalahannya.

"Menyusahkan saja," gumam Kaivan seraya melangkahkan kaki menuju tempat lain.

"Ah! paman, tunggu!" Gadis itu mengejar Kaivan, walau enggan pria bergelar grand duke itu terpaksa berhenti dan menoleh ke belakang, "Ada daun di rambut mu."

Kaivan tidak memberi respon ia kembali melanjutkan langkahnya, merasa sudah pergi cukup jauh ia pun mengambil daun yang ada dirambutnya

"Daun ubi bakar," pikirnya karena yang mengingatkan daun itu adalah seorang gadis perebut ubi bakar.

"Sebaiknya aku pulang saja," batinnya lagi, ia tidak sadar memasukan daun itu kedalam saku  celana, setelahnya ia masuk ke dalam gang sepi untuk berteleportasi kembali ke kediaman.

"Grand duke, baguslah anda sudah datang." Jayden bernafas lega saat Kaivan muncul di ruang kerja, "Ada sedikit masalah setelah anda pergi."

Jayden menceritakan kejadian beberapa saat lalu, Kaivan mendengarkannya dengan baik dan meminta Jayden menyiapkan makan siangnya terlebih dulu.

"Membakar gaun, ternyata mereka sama persis," batin Kaivan mengingat kejadian beberapa tahun lalu.

*****

Bersambung

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘 

Terpopuler

Comments

Aivil Elaier

Aivil Elaier

/Smile/

2025-02-10

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Melarikan diri
2 Bab 2 Rumah Baru
3 Bab 3 Toko Perhiasan
4 Bab 4 Aku adalah Olive mu
5 Bab 5 Selir Agung
6 Bab 6 Perkara Herbal
7 Bab 7 Tentang Adeline
8 Bab 8 Melvin.
9 Bab 9 Bukan bagian Harem.
10 Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11 Bab 11 Amarah Sachi.
12 Bab 12 Ingatan Kaivan.
13 Bab 13 Ophelia yang malang.
14 Bab 14 Tunangan putra mahkota
15 Bab 15 Ailee di culik
16 Bab 16 Ternyata Adeline.
17 Bab 17 Rasa takut Erick.
18 Bab 18 Olive menggila.
19 Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20 Bab 20 Racun terlarang.
21 Bab 21 Pangeran kedua
22 Bab 22 Perempuan Tamak.
23 Bab 23 Bantuan Adeline
24 Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25 Bab 25 Terlalu cekatan.
26 Bab 26 Kesalahan Isadora.
27 Bab 27 Bukan Duchess.
28 Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29 Bab 29 Demi kau dan aku
30 Bab 30 Sikap buruk Adeline
31 Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32 Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33 Bab 33 Aku ingin pulang.
34 Bab 34 Racun
35 Bab 35 Hantu Adeline
36 Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37 Bab 37 Niat mempermalukan.
38 Bab 38 Rasa Iri.
39 Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40 Bab 40 Jangan melewati batas.
41 Bab 41 Celah kesempatan.
42 Bab 42 kembalilah ke laut
43 Bab 43 berhasil melarikan diri.
44 Bab 44 Melawan bangsawan.
45 Bab 45 Dendam.
46 Bab 46 menyusul.
47 Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48 Bab 48 Menurut saja pada ku.
49 Bab 49 kembalinya Kaivan.
50 Bab 50 Terkait Adeline
51 Bab 51 Melarikan diri.
52 Bab 52 Diserang
53 Bab 53 Ingatan tentang Olive
54 Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55 Bab 55 Hanya taruhan
56 Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57 Bab 57 Rasa Cemas
58 Bab 58 Cerminan.
59 Bab 59 Rencana Cedric.
60 Bab 60 Pendapat Astein
61 Bab 61 Suin Anjing.
62 Bab 62 Tertidur bersama.
63 Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64 Bab 64 Dimanfaatkan monster
65 Bab 65 Batu Melayang.
66 Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67 Bab 67 Nasib Malang.
68 Bab 68 Bermimpi indah
69 Bab 69 Tidak puas.
70 Bab 70 Pulang.
71 Bab 71 pengkhianat.
72 Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73 Bab 73 Alice sakit.
74 Bab 73 Pesta ulang tahun.
75 Bab 75 Siaga penyusup
76 Bab 76 Perburuan di mulai.
77 Bab 77 malam mencekam.
78 Bab 78 Kalang kabut
79 Bab 79 Perhatian.
80 Bab 80 Menerimanya.
81 Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82 Bab 82 Keluar tanpa ijin
83 Bab 83 Festival
84 Bab 84 Sienna.
85 Bab 85
86 Bab 86 Bodoh sekali
87 Bab 87 Adeline palsu.
88 Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89 Bab 89 Bisakah aku?
90 Bab 90 Menahannya untuk mu.
91 Bab 91 Belanja.
92 Bab 92 Pesta kebohongan.
93 Bab 93 Menikmati pemandangan.
94 Bab 94 Pergi.
95 Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96 Bab 96 Ingin Pergi.
97 Bab 97 Palsu Oh Palsu
98 Bab 98 Merindukannya?
99 Bab 99 Kesempatan yang sama.
100 Bab 100 Tekanan Kaivan.
101 Bab 101 Tepi jurang.
102 Bab 102 Tertunda
103 103 Akhir dari hubungan.
104 Bab 104 Ungkapan.
105 Bab 105 Ada apa ini?
106 Bab 106 Akhirnya
107 Bab 107 Demi Ibu.
108 Bab 108 Bagian Lysander.
109 Bab 109 Diculik Lagi.
110 Bab 110 Kenapa dengan mu
111 Bab 111 Lari ...
112 Bab 112 Aku ingin kau tahu
113 Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114 Bab 114 Menuntut.
115 Bab 115 Menuju Ending ...
116 Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117 Bab 117 Pernikahan.
118 Bab 118 Tamat.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 Melarikan diri
2
Bab 2 Rumah Baru
3
Bab 3 Toko Perhiasan
4
Bab 4 Aku adalah Olive mu
5
Bab 5 Selir Agung
6
Bab 6 Perkara Herbal
7
Bab 7 Tentang Adeline
8
Bab 8 Melvin.
9
Bab 9 Bukan bagian Harem.
10
Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11
Bab 11 Amarah Sachi.
12
Bab 12 Ingatan Kaivan.
13
Bab 13 Ophelia yang malang.
14
Bab 14 Tunangan putra mahkota
15
Bab 15 Ailee di culik
16
Bab 16 Ternyata Adeline.
17
Bab 17 Rasa takut Erick.
18
Bab 18 Olive menggila.
19
Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20
Bab 20 Racun terlarang.
21
Bab 21 Pangeran kedua
22
Bab 22 Perempuan Tamak.
23
Bab 23 Bantuan Adeline
24
Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25
Bab 25 Terlalu cekatan.
26
Bab 26 Kesalahan Isadora.
27
Bab 27 Bukan Duchess.
28
Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29
Bab 29 Demi kau dan aku
30
Bab 30 Sikap buruk Adeline
31
Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32
Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33
Bab 33 Aku ingin pulang.
34
Bab 34 Racun
35
Bab 35 Hantu Adeline
36
Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37
Bab 37 Niat mempermalukan.
38
Bab 38 Rasa Iri.
39
Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40
Bab 40 Jangan melewati batas.
41
Bab 41 Celah kesempatan.
42
Bab 42 kembalilah ke laut
43
Bab 43 berhasil melarikan diri.
44
Bab 44 Melawan bangsawan.
45
Bab 45 Dendam.
46
Bab 46 menyusul.
47
Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48
Bab 48 Menurut saja pada ku.
49
Bab 49 kembalinya Kaivan.
50
Bab 50 Terkait Adeline
51
Bab 51 Melarikan diri.
52
Bab 52 Diserang
53
Bab 53 Ingatan tentang Olive
54
Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55
Bab 55 Hanya taruhan
56
Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57
Bab 57 Rasa Cemas
58
Bab 58 Cerminan.
59
Bab 59 Rencana Cedric.
60
Bab 60 Pendapat Astein
61
Bab 61 Suin Anjing.
62
Bab 62 Tertidur bersama.
63
Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64
Bab 64 Dimanfaatkan monster
65
Bab 65 Batu Melayang.
66
Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67
Bab 67 Nasib Malang.
68
Bab 68 Bermimpi indah
69
Bab 69 Tidak puas.
70
Bab 70 Pulang.
71
Bab 71 pengkhianat.
72
Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73
Bab 73 Alice sakit.
74
Bab 73 Pesta ulang tahun.
75
Bab 75 Siaga penyusup
76
Bab 76 Perburuan di mulai.
77
Bab 77 malam mencekam.
78
Bab 78 Kalang kabut
79
Bab 79 Perhatian.
80
Bab 80 Menerimanya.
81
Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82
Bab 82 Keluar tanpa ijin
83
Bab 83 Festival
84
Bab 84 Sienna.
85
Bab 85
86
Bab 86 Bodoh sekali
87
Bab 87 Adeline palsu.
88
Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89
Bab 89 Bisakah aku?
90
Bab 90 Menahannya untuk mu.
91
Bab 91 Belanja.
92
Bab 92 Pesta kebohongan.
93
Bab 93 Menikmati pemandangan.
94
Bab 94 Pergi.
95
Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96
Bab 96 Ingin Pergi.
97
Bab 97 Palsu Oh Palsu
98
Bab 98 Merindukannya?
99
Bab 99 Kesempatan yang sama.
100
Bab 100 Tekanan Kaivan.
101
Bab 101 Tepi jurang.
102
Bab 102 Tertunda
103
103 Akhir dari hubungan.
104
Bab 104 Ungkapan.
105
Bab 105 Ada apa ini?
106
Bab 106 Akhirnya
107
Bab 107 Demi Ibu.
108
Bab 108 Bagian Lysander.
109
Bab 109 Diculik Lagi.
110
Bab 110 Kenapa dengan mu
111
Bab 111 Lari ...
112
Bab 112 Aku ingin kau tahu
113
Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114
Bab 114 Menuntut.
115
Bab 115 Menuju Ending ...
116
Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117
Bab 117 Pernikahan.
118
Bab 118 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!