Bab 8 Melvin.

Bab 8

"Ayah akan pergi Adeline, tidak kah kau sedih? jika kau ingin ayah tinggal maka ayah akan tinggal saat ini juga." Erick merengek sambil memeluk Adeline di depan banyak tentara bayaran lainnya.

"Tidak usah pergi, tetaplah di sini dan cuci semua pakaian kotor di rumah. Malu lah sedikit dengan usia mu," ucap Anna tidak kuasa menahan malu.

Erick nampak tidak senang dengan ucapan Anna lantas ia pun beranjak dan memeluk sang istri, "Kau juga sama saja, aku akan pergi lama. Tapi lihatlah kalian berdua menangis saja tidak, aku sangat kecewa."

"Ayah akan pulang 'kan?" tanya Adeline membuat Erick heran lalu ia mengangguk, "Itu saja sudah cukup. Aku dan ibu bukan tidak sedih, kami hanya percaya pada ayah kalau nanti ayah akan kembali. Buat apa menangis saat ayah akan pergi meraih kehormatan sebagai pahlawan dalam perang, kami akan menantikan ayah kembali jadi pergilah dengan rasa bangga."

"Aku mencintai kalian berdua," ucap Erick meski berlinang airmata, beberapa saat setelah itu kereta yang di tumpangi semua tentara bayaran melaju meninggalkan desa.

"Ibu kembali saja dulu aku akan menyusul setelah membeli beberapa barang," ucap Adeline, ia berlari meninggalkan Anna menuju sebuah gang.

Anna pun kembali sendirian setelah membeli bahan masakan untuk siang nanti, dari kejauhan Anna melihat seorang pria berdiri di dekat pagar rumah membelakangi dirinya sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar.

"Permisi tuan, apa anda butuh sesuatu?" tanya Anna setelah ia berdiri tepat di belakang pria tersebut.

Saat pria itu berbalik Anna terkejut setengah mati melihat wajah yang tidak asing dalam ingatannya, tangan wanita paruh baya itu mulai basah karena keringat dingin. Sebisa mungkin ia mengatur ekspresi agar tidak terlihat mencurigakan di depan pria yang tidak lain adalah Melvin.

"Maaf nyonya. Kemarin teman saya menjual tanaman herbalnya  pada saya, karena tidak punya uang saya berjanji akan membayar hari ini kebetulan kami berpisah di dalam hutan dan berjanji akan bertemu lagi hari ini sayangnya, sudah 1 jam dia tidak datang jadi saya memilih untuk menyusul mengikuti jalan yang dia lewati kemarin." Melvin tersenyum ramah menjelaskan kejadian kemarin sebagai alasan kedatangannya.

"Be-benarkah? siapa nama teman tuan?" Anna merasa takut bercampur gugup sampai bicara terbatah-batah. 

"Nama teman saya, Adeline. Hanya rumah ini yang saya temukan setelah mengikuti jalan dilaluinya kemarin, apa nyonya ibu Adeline?" Melvin bertanya lagi untuk memastikan.

"Nona, monster macam apa yang anda bawa ke rumah kita. Baru saja memulai hidup baru sudah ada ujiannya." batin Anna.

"Wah, Melvin!" Adeline berteriak senang melihat  Melvin dari jauh kemudian ia berlari mendekat, "Kenapa kau bisa ada di sini?"

"Astaga, Adeline. Jangan bilang kau pelupa, jam janjian kita sudah lewat. Kau membuat ku cemas jadi aku menyusul kemari," jawab Melvin malu-malu, dalam ingatan Anna pria itu sangatlah berbeda.

"Benar juga aku lupa, maafkan aku. Sesuai janji kalung mu akan ku kembalikan," jawabnya menepuk pelan pundak Melvin.

"Dia kenapa lebih ramah dari kemarin? apa dia sudah menganggap ku teman?" pikir Melvin merasa malu sampai tidak tahu harus bagaimana menanggapi perubahan Adeline.

"Ibu masuk saja duluan, aku akan berbincang dengan teman ku," ucap Adeline seraya membuka pintu pagar, "Tunggu aku di dalam." Ia kemudian  mendorong Anna masuk secara paksa, Anna menurut saja sebab ia tidak kuat lagi berdiri di dekat Melvin.

"Ikut aku kita bicara di tempat lain." Adeline menarik tangan Melvin ke arah hutan, saat rumah tidak lagi terlihat Adeline melepaskan tangan Melvin dan tatapan matanya berubah.

"Siapa yang meminta mu mengikuti ku sampai kemari?" Tanya Adeline kesal, entah ke mana perginya semua keramahan Adeline tadi, "Waktu janjian kita siang, apa kau pikir aku bodoh?"

"Maafkan aku, sudah ku katakan kalung itu penting bagi ku jadi aku ingin segera mengambilnya," jawabnya.

Adeline mengeluarkan kalung Melvin dari saku baju lalu ia melemparnya begitu saja, Melvin dengan sigap menangkap benda berharga itu sebelum jatuh ke tanah dan Melvin bergegas mengeluarkan kantong uang untuk Adeline.

"Pergilah dan jangan muncul di hadapan ku lagi, jika kau sampai datang ke rumah ku lagi percaya atau tidak bukan hanya kau. Tapi kalung itu akan ku hancurkan, kalau tidak percaya bisa kau coba," pungkas Adeline menyambar uang di tangan Melvin dan berlalu.

Di sisi lain pada waktu yang sama Anna merasa cemas melihat keluar jendela, sikap Adeline pada Melvin membuatnya takut jika terjadi sesuatu atau Melvin melakukan sesuatu yang berbahaya dan Adeline terluka.

Beberapa tahun lalu sakit selir semakin parah, Anna memohon belas kasihan Raja Ashraf untuk memberikan uang pengobatan pada selir sayangnya raja malah mengatakan

"Sudah menjadi takdir selir karena penyakit itu dia meninggal, kalau pun dia kembali sehat maka ratu akan membunuhnya tetapi akan berbeda jika dia bisa melahirkan untuk ku seorang putra sebagai penerus selebihnya dia tidak berguna. Jangan memohon pada ku lagi."

Dunia Anna hancur saat itu, ia tidak punya pilihan lain lagi. Selama ini ia bisa hidup dengan layak karena selir mengambilnya dari tempat kumuh, mereka berbagi sepotong roti, tempat tidur, sampai uang yang seharusnya menjadi jatah bulanan dari kaisar selalu dibagi tanpa perhitungan oleh beliau, lantas bagaimana ia akan hidup tanpa selir? ia tidak akan sanggup menghidupi Adeline sendirian, begitulah pikir Anna.

Suatu ketika Anna bertemu dengan ahli ramuan paling terkenal di benua Alaskan, ia adalah ahli ramuan pengembara dari ras elf yang kebetulan saat itu ia datang ke Ashraf untuk membeli herbal, keduanya bertemu di daerah kumuh. Kala itu Anna tidak tahu-menahu tentang identitas Melvin, ia menghalangi jalan semua orang yang memakai bros tanda mereka seorang dokter atau Ahli ramuan dan sialnya salah satu dari mereka itu adalah Melvin.

"Obat yah ...." Melvin berpikir lebih dulu seusai Anna menyampaikan niatnya, "Aku ini tidak kekurangan uang, tidak peduli dengan status juga tetapi aku orang yang paling tidak suka dirugikan oleh siapa pun bahkan oleh seorang pengemis. Berikan aku sesuatu paling berharga bagi mu maka akan ku obati tuan mu itu."

Anna merasa harus pasrah juga kali ini  karena permintaan yang tidak bisa ia turuti, "Aku tidak punya barang berharga apa pun, tidak ada yang bisa ku berikan pada mu."

"Tangan." Melvin berkata tidak jelas, "Tangan bayi,  aku ingin membuat eksperimen dengan ramuan baru ku untuk meregenerasi tangan bayi yang sudah di potong."

Bola mata Anna membulat seolah akan terlepas dari matanya, ia menjauh beberapa langkah dari Melvin. Namun Melvin malah meraih tangannya lalu ditarik untuk mempersempit jarak diantara mereka, "Kenapa? kau sangat sayang tuan mu, apa bayaran ini terlalu mahal? itu hanya tangan bayi saja, kalau untuk tangan orang dewasa ramuannya sudah aku buat, bereksperimen dengan tubuh orang dewasa sudah ku lakukan jadi saatnya ganti objek. Bau mu seperti pengasuh bayi, benarkan?"

*****

Bersambung

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘

Episodes
1 Bab 1 Melarikan diri
2 Bab 2 Rumah Baru
3 Bab 3 Toko Perhiasan
4 Bab 4 Aku adalah Olive mu
5 Bab 5 Selir Agung
6 Bab 6 Perkara Herbal
7 Bab 7 Tentang Adeline
8 Bab 8 Melvin.
9 Bab 9 Bukan bagian Harem.
10 Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11 Bab 11 Amarah Sachi.
12 Bab 12 Ingatan Kaivan.
13 Bab 13 Ophelia yang malang.
14 Bab 14 Tunangan putra mahkota
15 Bab 15 Ailee di culik
16 Bab 16 Ternyata Adeline.
17 Bab 17 Rasa takut Erick.
18 Bab 18 Olive menggila.
19 Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20 Bab 20 Racun terlarang.
21 Bab 21 Pangeran kedua
22 Bab 22 Perempuan Tamak.
23 Bab 23 Bantuan Adeline
24 Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25 Bab 25 Terlalu cekatan.
26 Bab 26 Kesalahan Isadora.
27 Bab 27 Bukan Duchess.
28 Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29 Bab 29 Demi kau dan aku
30 Bab 30 Sikap buruk Adeline
31 Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32 Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33 Bab 33 Aku ingin pulang.
34 Bab 34 Racun
35 Bab 35 Hantu Adeline
36 Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37 Bab 37 Niat mempermalukan.
38 Bab 38 Rasa Iri.
39 Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40 Bab 40 Jangan melewati batas.
41 Bab 41 Celah kesempatan.
42 Bab 42 kembalilah ke laut
43 Bab 43 berhasil melarikan diri.
44 Bab 44 Melawan bangsawan.
45 Bab 45 Dendam.
46 Bab 46 menyusul.
47 Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48 Bab 48 Menurut saja pada ku.
49 Bab 49 kembalinya Kaivan.
50 Bab 50 Terkait Adeline
51 Bab 51 Melarikan diri.
52 Bab 52 Diserang
53 Bab 53 Ingatan tentang Olive
54 Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55 Bab 55 Hanya taruhan
56 Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57 Bab 57 Rasa Cemas
58 Bab 58 Cerminan.
59 Bab 59 Rencana Cedric.
60 Bab 60 Pendapat Astein
61 Bab 61 Suin Anjing.
62 Bab 62 Tertidur bersama.
63 Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64 Bab 64 Dimanfaatkan monster
65 Bab 65 Batu Melayang.
66 Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67 Bab 67 Nasib Malang.
68 Bab 68 Bermimpi indah
69 Bab 69 Tidak puas.
70 Bab 70 Pulang.
71 Bab 71 pengkhianat.
72 Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73 Bab 73 Alice sakit.
74 Bab 73 Pesta ulang tahun.
75 Bab 75 Siaga penyusup
76 Bab 76 Perburuan di mulai.
77 Bab 77 malam mencekam.
78 Bab 78 Kalang kabut
79 Bab 79 Perhatian.
80 Bab 80 Menerimanya.
81 Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82 Bab 82 Keluar tanpa ijin
83 Bab 83 Festival
84 Bab 84 Sienna.
85 Bab 85
86 Bab 86 Bodoh sekali
87 Bab 87 Adeline palsu.
88 Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89 Bab 89 Bisakah aku?
90 Bab 90 Menahannya untuk mu.
91 Bab 91 Belanja.
92 Bab 92 Pesta kebohongan.
93 Bab 93 Menikmati pemandangan.
94 Bab 94 Pergi.
95 Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96 Bab 96 Ingin Pergi.
97 Bab 97 Palsu Oh Palsu
98 Bab 98 Merindukannya?
99 Bab 99 Kesempatan yang sama.
100 Bab 100 Tekanan Kaivan.
101 Bab 101 Tepi jurang.
102 Bab 102 Tertunda
103 103 Akhir dari hubungan.
104 Bab 104 Ungkapan.
105 Bab 105 Ada apa ini?
106 Bab 106 Akhirnya
107 Bab 107 Demi Ibu.
108 Bab 108 Bagian Lysander.
109 Bab 109 Diculik Lagi.
110 Bab 110 Kenapa dengan mu
111 Bab 111 Lari ...
112 Bab 112 Aku ingin kau tahu
113 Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114 Bab 114 Menuntut.
115 Bab 115 Menuju Ending ...
116 Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117 Bab 117 Pernikahan.
118 Bab 118 Tamat.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 Melarikan diri
2
Bab 2 Rumah Baru
3
Bab 3 Toko Perhiasan
4
Bab 4 Aku adalah Olive mu
5
Bab 5 Selir Agung
6
Bab 6 Perkara Herbal
7
Bab 7 Tentang Adeline
8
Bab 8 Melvin.
9
Bab 9 Bukan bagian Harem.
10
Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11
Bab 11 Amarah Sachi.
12
Bab 12 Ingatan Kaivan.
13
Bab 13 Ophelia yang malang.
14
Bab 14 Tunangan putra mahkota
15
Bab 15 Ailee di culik
16
Bab 16 Ternyata Adeline.
17
Bab 17 Rasa takut Erick.
18
Bab 18 Olive menggila.
19
Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20
Bab 20 Racun terlarang.
21
Bab 21 Pangeran kedua
22
Bab 22 Perempuan Tamak.
23
Bab 23 Bantuan Adeline
24
Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25
Bab 25 Terlalu cekatan.
26
Bab 26 Kesalahan Isadora.
27
Bab 27 Bukan Duchess.
28
Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29
Bab 29 Demi kau dan aku
30
Bab 30 Sikap buruk Adeline
31
Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32
Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33
Bab 33 Aku ingin pulang.
34
Bab 34 Racun
35
Bab 35 Hantu Adeline
36
Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37
Bab 37 Niat mempermalukan.
38
Bab 38 Rasa Iri.
39
Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40
Bab 40 Jangan melewati batas.
41
Bab 41 Celah kesempatan.
42
Bab 42 kembalilah ke laut
43
Bab 43 berhasil melarikan diri.
44
Bab 44 Melawan bangsawan.
45
Bab 45 Dendam.
46
Bab 46 menyusul.
47
Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48
Bab 48 Menurut saja pada ku.
49
Bab 49 kembalinya Kaivan.
50
Bab 50 Terkait Adeline
51
Bab 51 Melarikan diri.
52
Bab 52 Diserang
53
Bab 53 Ingatan tentang Olive
54
Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55
Bab 55 Hanya taruhan
56
Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57
Bab 57 Rasa Cemas
58
Bab 58 Cerminan.
59
Bab 59 Rencana Cedric.
60
Bab 60 Pendapat Astein
61
Bab 61 Suin Anjing.
62
Bab 62 Tertidur bersama.
63
Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64
Bab 64 Dimanfaatkan monster
65
Bab 65 Batu Melayang.
66
Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67
Bab 67 Nasib Malang.
68
Bab 68 Bermimpi indah
69
Bab 69 Tidak puas.
70
Bab 70 Pulang.
71
Bab 71 pengkhianat.
72
Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73
Bab 73 Alice sakit.
74
Bab 73 Pesta ulang tahun.
75
Bab 75 Siaga penyusup
76
Bab 76 Perburuan di mulai.
77
Bab 77 malam mencekam.
78
Bab 78 Kalang kabut
79
Bab 79 Perhatian.
80
Bab 80 Menerimanya.
81
Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82
Bab 82 Keluar tanpa ijin
83
Bab 83 Festival
84
Bab 84 Sienna.
85
Bab 85
86
Bab 86 Bodoh sekali
87
Bab 87 Adeline palsu.
88
Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89
Bab 89 Bisakah aku?
90
Bab 90 Menahannya untuk mu.
91
Bab 91 Belanja.
92
Bab 92 Pesta kebohongan.
93
Bab 93 Menikmati pemandangan.
94
Bab 94 Pergi.
95
Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96
Bab 96 Ingin Pergi.
97
Bab 97 Palsu Oh Palsu
98
Bab 98 Merindukannya?
99
Bab 99 Kesempatan yang sama.
100
Bab 100 Tekanan Kaivan.
101
Bab 101 Tepi jurang.
102
Bab 102 Tertunda
103
103 Akhir dari hubungan.
104
Bab 104 Ungkapan.
105
Bab 105 Ada apa ini?
106
Bab 106 Akhirnya
107
Bab 107 Demi Ibu.
108
Bab 108 Bagian Lysander.
109
Bab 109 Diculik Lagi.
110
Bab 110 Kenapa dengan mu
111
Bab 111 Lari ...
112
Bab 112 Aku ingin kau tahu
113
Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114
Bab 114 Menuntut.
115
Bab 115 Menuju Ending ...
116
Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117
Bab 117 Pernikahan.
118
Bab 118 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!