Bab 5 Selir Agung

Bab 5

Adeline kembali ke rumah dengan perasaan bahagia, ia menceritakan apa yang terjadi semua pada Anna. Mendengar cerita itu Anna sangat kesal, sayangnya mereka bukan lagi bangsawan jadi ia tidak bisa menutup mulut gadis yang sudah lancang menghina putrinya.

Dengan uang hasil menjual perhiasan itu Anna membeli beberapa perabotan rumah, serta memperbaiki perabotan yang masih bisa di gunakan. Erick juga meminta uang itu untuk membeli pedang baru, dengan bantuan salah satu warga desa Erick mendapatkan pekerjaan di guild tentara bayaran.

Anna tidak lupa membuat janji dengan Adeline serta Erick agar mereka bisa hidup tenang di sini, janji mereka adalah tidak terlibat dengan bangsawan, tidak menggunakan barang-barang Ashraf sebab mereka tercatat sebagai pendatang dari tanah kelahiran Anna yaitu Kerajaan Arkan, dan berusaha hidup sederhana tanpa memimpikan kembali kehidupan seperti sebelumnya.

Adeline dan Erick menyanggupi janji itu, kini bab memulai hidup baru mereka telah tertulis rapi sisanya tinggal menjalankan hidup ini sebaik mungkin.

*****

Rifanna akhirnya sampai di istana Kekaisaran Laurent, halaman yang sangat besar di penuhi berbagai macam bunga asing. Istana kaisar berdiri tepat di tengah halaman yang luar biasa luas. Sebelum kemari Rifanna sempat mendengar jika Istana emas kaisar adalah istana terbesar, lalu ada istana bulan milik permaisyuri, dan istana perak milik putra mahkota selebihnya hanyalah istana kecil milik para selir. Namun walau pun kecil, ukuran istana mereka 5 kali lebih besar dari pada istana Raja Ashraf. Halaman depan hanya ada istana kaisar, harem berada di bagian belakang sebelah barat, dan istana keluarga kerajaan berada di sebelah timur.

"Ayo." Kaisar mengulurkan tangannya pada Rifanna, Rifanna kebingungan dengan tindakan itu padahal sudah jelas jika ia dan kaisar akan turun di tempat berbeda.

"Selir agung Ashraf, sambutlah tangan kaisar." Nasehat Kanselir dengan lembut, Orka.

"Tapi, kenapa? saya akan turun di harem, bukan di sini. Apa kaisar akan mengantar saya nanti?" tanya Rifanna, kaisar tertawa kecil mendengar hal itu, "Tidak, selir ku tersayang. Kau akan tinggal dengan ku di Istana ini."

Siapa saja mendengar hal itu tidak akan percaya, Rifanna bahkan terdiam dengan tatapan aneh membuat ia terlihat menggemaskan di mata kaisar.

_Tatapan Siera juga sama seperti itu,_ batin kaisar mengingat wajah wanita yang ia cintai.

Rifanna dengan wajah tersipu akhirnya menyambut uluran tangan kaisar dan turun dari kereta, para pelayan menyambut kedatangan mereka.

Karena kegiatan yang tidak bisa di tunda, kaisar meminta pelayan pribadi Rifanna pilihannya untuk mengantar majikan mereka ke kamar yang telah disiapkan. Rifanna di berikan kamar tidak jauh kamar kaisar, kamar impian Rifanna kini berada tepat di depannya mulai dari desain kamar, perabotan mewah, lemari yang sudah di penuhi oleh gaun indah, serta sepatu, dan perhiasan mahal berkilau.

"Salam sejahtera selir agung, mulai hari ini kami akan melayani anda," ucap salah satu dari 5 pelayan pribadi Rifanna.

"Sepertinya aku akan merepotkan kalian kedepannya, semoga kalian senang bersama dengan ku," jawab Rifanna tidak lupa memperlihatkan senyum tulus.

*****

Prang!

Permaisyuri Liana menjatuhkan cangkir teh miliknya begitu kabar jika selir termuda mendapatkan gelar selir agung sampai tinggal di istana kaisar, selir kehormatan Selena Ampella dan selir kebijaksanaan Cheryl Devana sama reaksinya dengan permaisyuri.

"Kirimkan surat pada kaisar, katakan permaisyuri meminta untuk bertemu," perintah Liana pada pelayan pribadinya.

"Kamar yang ditempati oleh selir itu adalah kamar yang di sukai oleh kedua putri mu kan, adik? menurut mu apa mereka akan membuat keributan karena selir itu?" tanya Selena tanpa menatap Devana, ia sibuk mengaduk gula dalam tehnya.

"Tidak untuk saat ini, mereka berdua baru saja pergi menemui Nona besar Barsha," jawab Devana.

"Sepertinya kakak akan sedikit kesulitan kedepannya." Selena melirik Liana yang duduk di depan mereka, "Masalah Nona besar Barsha tidak mudah, sekarang malah ditambah oleh selir agung itu."

Liana sebagai tokoh wanita terpandang dikalangan sosial tidak akan menampakan suasana hatinya secara terbuka, dia wanita paling tenang abad ini mengingat begitu sulit menebak isi pikirannya. Namun, reaksi tadi tidak seharusnya ia tunjukan di depan para selir.

"Aku tidak akan bertahan di posisi permaisyuri ini selama 25 tahun jika aku tidak bisa mengendalikan satu atau dua masalah kecil, kalian tidak perlu memperdulikan ku. Aku tidak enak badan jadi maaf harus meninggalkan adik sekalian," ucap Liana, belum ada jawaban dia sudah beranjak bersama para pelayan. Kedua selir berdiri memberikan salam hormat untuk beberapa saat.

"Adik, kakak permaisyuri sepertinya memang terganggu kali ini. Dia kehilangan ketenangan karena selir baru kaisar, kau lihat tidak saat dia menjatuhkan cangkir itu?" tanya Selena. Namun Devana diam saja, ia adalah orang yang sangat mengagumi Liana dan tidak akan membicarakan hal buruk tentang wanita itu di belakangnya.

"Kembalilah ke istana mu kakak, kau terlihat lelah," tegur Devana, ia juga beranjak tanpa mengucapakan salam pada Selena yang pangkatnya berada di atas Devana.

"Cih! Devana tidak menyenangkan, aku harus bergosip dengan selir lain. Mereka pasti penasaran dengan sikap permaisyuri karena selir baru itu," batin Selena.

*****

"Sialan!" Liana marah besar, ia sudah menduga jika kaisar tidak akan membiarkan selir baru itu tinggal dalam harem apalagi sampai diawasi olehnya.

"Menikah dengan anak seusia putri mu kau tidak malu, beraninya kau bermain dengan ku. Jika aku bisa melenyapkan Siera kesayangan mu itu maka akan ku lenyapkan siapa saja penggantinya, kekuasan mu ada di tangan ku jangan membuat ku kesal Cedric," batin Liana, tidak lama putri Liana masuk ke dalam kamar.

"Salam sejahtera untuk wanita tercantik di dunia," sapanya, kedatangan wanita muda berparas menawan itu meneduhkan hati Liana.

"Salam untuk mu malaikat kecil ku, kau cantik sekali. Kemarilah biarkan ibu memeluk mu." Liana merentangkan tangannya, Shelia Laurent putri pertama kaisar langsung masuk dalam pelukan sang ibu.

"Suasana hati ibu sedang buruk, apa ayah membuat ibu marah lagi?" tanya Shelia dengan nada sedih, inilah kenapa Liana sangat memanjakan Shelia. Walau pun bukan anak kandung Liana, Shelia bisa mengetahui semua tentang Liana tanpa perlu diceritakan secara langsung, kepeduliannya melebihi siapa pun bagi Liana.

"Sangat buruk. Shelia, ibu harus apa? ayah mu menikah dengan gadis seumuran mu, bahkan dia tinggal di istana kaisar," keluh Liana. Hanya pada Shelia, Liana bisa dengan tenang menyampaikan isi hatinya.

"Ya ampun, itu kabar buruk ibu. Berani membuat ibu tidak senang maka selir itu harus keluar dari Istana, salam penghormatan pasti akan di lakukan besok. Bagaimana jika besok buat dia sadar agar tidak berani mengganggu Ibu Shelia?" saran Shelia, Liana juga sudah memikirkan hal yang sama.

"Shelia yang terbaik." Liana mengecup wajah gadis itu berkali-kali sampai ia puas.

"Tidak kakak, tidak ayah, tidak selir. Semua orang selalu saja mengganggu ketenangan ibu ku, sebagai putri aku juga harus memberi salam pada ibu baru ku bukan. Hadiah apa yang cocok untuknya," pikiran Shelia mulai melayang pada hal berbahaya, kegilaan Shelia selalu muncul jika itu menyangkut sesuatu tentang Liana.

*****

Bersambung ….

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Episodes
1 Bab 1 Melarikan diri
2 Bab 2 Rumah Baru
3 Bab 3 Toko Perhiasan
4 Bab 4 Aku adalah Olive mu
5 Bab 5 Selir Agung
6 Bab 6 Perkara Herbal
7 Bab 7 Tentang Adeline
8 Bab 8 Melvin.
9 Bab 9 Bukan bagian Harem.
10 Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11 Bab 11 Amarah Sachi.
12 Bab 12 Ingatan Kaivan.
13 Bab 13 Ophelia yang malang.
14 Bab 14 Tunangan putra mahkota
15 Bab 15 Ailee di culik
16 Bab 16 Ternyata Adeline.
17 Bab 17 Rasa takut Erick.
18 Bab 18 Olive menggila.
19 Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20 Bab 20 Racun terlarang.
21 Bab 21 Pangeran kedua
22 Bab 22 Perempuan Tamak.
23 Bab 23 Bantuan Adeline
24 Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25 Bab 25 Terlalu cekatan.
26 Bab 26 Kesalahan Isadora.
27 Bab 27 Bukan Duchess.
28 Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29 Bab 29 Demi kau dan aku
30 Bab 30 Sikap buruk Adeline
31 Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32 Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33 Bab 33 Aku ingin pulang.
34 Bab 34 Racun
35 Bab 35 Hantu Adeline
36 Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37 Bab 37 Niat mempermalukan.
38 Bab 38 Rasa Iri.
39 Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40 Bab 40 Jangan melewati batas.
41 Bab 41 Celah kesempatan.
42 Bab 42 kembalilah ke laut
43 Bab 43 berhasil melarikan diri.
44 Bab 44 Melawan bangsawan.
45 Bab 45 Dendam.
46 Bab 46 menyusul.
47 Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48 Bab 48 Menurut saja pada ku.
49 Bab 49 kembalinya Kaivan.
50 Bab 50 Terkait Adeline
51 Bab 51 Melarikan diri.
52 Bab 52 Diserang
53 Bab 53 Ingatan tentang Olive
54 Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55 Bab 55 Hanya taruhan
56 Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57 Bab 57 Rasa Cemas
58 Bab 58 Cerminan.
59 Bab 59 Rencana Cedric.
60 Bab 60 Pendapat Astein
61 Bab 61 Suin Anjing.
62 Bab 62 Tertidur bersama.
63 Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64 Bab 64 Dimanfaatkan monster
65 Bab 65 Batu Melayang.
66 Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67 Bab 67 Nasib Malang.
68 Bab 68 Bermimpi indah
69 Bab 69 Tidak puas.
70 Bab 70 Pulang.
71 Bab 71 pengkhianat.
72 Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73 Bab 73 Alice sakit.
74 Bab 73 Pesta ulang tahun.
75 Bab 75 Siaga penyusup
76 Bab 76 Perburuan di mulai.
77 Bab 77 malam mencekam.
78 Bab 78 Kalang kabut
79 Bab 79 Perhatian.
80 Bab 80 Menerimanya.
81 Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82 Bab 82 Keluar tanpa ijin
83 Bab 83 Festival
84 Bab 84 Sienna.
85 Bab 85
86 Bab 86 Bodoh sekali
87 Bab 87 Adeline palsu.
88 Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89 Bab 89 Bisakah aku?
90 Bab 90 Menahannya untuk mu.
91 Bab 91 Belanja.
92 Bab 92 Pesta kebohongan.
93 Bab 93 Menikmati pemandangan.
94 Bab 94 Pergi.
95 Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96 Bab 96 Ingin Pergi.
97 Bab 97 Palsu Oh Palsu
98 Bab 98 Merindukannya?
99 Bab 99 Kesempatan yang sama.
100 Bab 100 Tekanan Kaivan.
101 Bab 101 Tepi jurang.
102 Bab 102 Tertunda
103 103 Akhir dari hubungan.
104 Bab 104 Ungkapan.
105 Bab 105 Ada apa ini?
106 Bab 106 Akhirnya
107 Bab 107 Demi Ibu.
108 Bab 108 Bagian Lysander.
109 Bab 109 Diculik Lagi.
110 Bab 110 Kenapa dengan mu
111 Bab 111 Lari ...
112 Bab 112 Aku ingin kau tahu
113 Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114 Bab 114 Menuntut.
115 Bab 115 Menuju Ending ...
116 Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117 Bab 117 Pernikahan.
118 Bab 118 Tamat.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 Melarikan diri
2
Bab 2 Rumah Baru
3
Bab 3 Toko Perhiasan
4
Bab 4 Aku adalah Olive mu
5
Bab 5 Selir Agung
6
Bab 6 Perkara Herbal
7
Bab 7 Tentang Adeline
8
Bab 8 Melvin.
9
Bab 9 Bukan bagian Harem.
10
Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11
Bab 11 Amarah Sachi.
12
Bab 12 Ingatan Kaivan.
13
Bab 13 Ophelia yang malang.
14
Bab 14 Tunangan putra mahkota
15
Bab 15 Ailee di culik
16
Bab 16 Ternyata Adeline.
17
Bab 17 Rasa takut Erick.
18
Bab 18 Olive menggila.
19
Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20
Bab 20 Racun terlarang.
21
Bab 21 Pangeran kedua
22
Bab 22 Perempuan Tamak.
23
Bab 23 Bantuan Adeline
24
Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25
Bab 25 Terlalu cekatan.
26
Bab 26 Kesalahan Isadora.
27
Bab 27 Bukan Duchess.
28
Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29
Bab 29 Demi kau dan aku
30
Bab 30 Sikap buruk Adeline
31
Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32
Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33
Bab 33 Aku ingin pulang.
34
Bab 34 Racun
35
Bab 35 Hantu Adeline
36
Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37
Bab 37 Niat mempermalukan.
38
Bab 38 Rasa Iri.
39
Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40
Bab 40 Jangan melewati batas.
41
Bab 41 Celah kesempatan.
42
Bab 42 kembalilah ke laut
43
Bab 43 berhasil melarikan diri.
44
Bab 44 Melawan bangsawan.
45
Bab 45 Dendam.
46
Bab 46 menyusul.
47
Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48
Bab 48 Menurut saja pada ku.
49
Bab 49 kembalinya Kaivan.
50
Bab 50 Terkait Adeline
51
Bab 51 Melarikan diri.
52
Bab 52 Diserang
53
Bab 53 Ingatan tentang Olive
54
Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55
Bab 55 Hanya taruhan
56
Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57
Bab 57 Rasa Cemas
58
Bab 58 Cerminan.
59
Bab 59 Rencana Cedric.
60
Bab 60 Pendapat Astein
61
Bab 61 Suin Anjing.
62
Bab 62 Tertidur bersama.
63
Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64
Bab 64 Dimanfaatkan monster
65
Bab 65 Batu Melayang.
66
Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67
Bab 67 Nasib Malang.
68
Bab 68 Bermimpi indah
69
Bab 69 Tidak puas.
70
Bab 70 Pulang.
71
Bab 71 pengkhianat.
72
Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73
Bab 73 Alice sakit.
74
Bab 73 Pesta ulang tahun.
75
Bab 75 Siaga penyusup
76
Bab 76 Perburuan di mulai.
77
Bab 77 malam mencekam.
78
Bab 78 Kalang kabut
79
Bab 79 Perhatian.
80
Bab 80 Menerimanya.
81
Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82
Bab 82 Keluar tanpa ijin
83
Bab 83 Festival
84
Bab 84 Sienna.
85
Bab 85
86
Bab 86 Bodoh sekali
87
Bab 87 Adeline palsu.
88
Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89
Bab 89 Bisakah aku?
90
Bab 90 Menahannya untuk mu.
91
Bab 91 Belanja.
92
Bab 92 Pesta kebohongan.
93
Bab 93 Menikmati pemandangan.
94
Bab 94 Pergi.
95
Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96
Bab 96 Ingin Pergi.
97
Bab 97 Palsu Oh Palsu
98
Bab 98 Merindukannya?
99
Bab 99 Kesempatan yang sama.
100
Bab 100 Tekanan Kaivan.
101
Bab 101 Tepi jurang.
102
Bab 102 Tertunda
103
103 Akhir dari hubungan.
104
Bab 104 Ungkapan.
105
Bab 105 Ada apa ini?
106
Bab 106 Akhirnya
107
Bab 107 Demi Ibu.
108
Bab 108 Bagian Lysander.
109
Bab 109 Diculik Lagi.
110
Bab 110 Kenapa dengan mu
111
Bab 111 Lari ...
112
Bab 112 Aku ingin kau tahu
113
Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114
Bab 114 Menuntut.
115
Bab 115 Menuju Ending ...
116
Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117
Bab 117 Pernikahan.
118
Bab 118 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!