Bab 2 Rumah Baru

Bab 2

"Apa ini?" Adeline terkejut dengan tempat yang akan menjadi rumah mereka mulai detik ini, setelah terombang-ambing di lautan selama 20 hari mereka malah disambut oleh rumah tua yang masih kotor bahkan rumput halaman rumah setinggi badannya.

"Kalian sebenarnya benar-benar mencari rumah yang layak 'kan? lantas apa ini?" protes Adeline, Anna mengalihkan pandangannya agar semua kesalahan terlimpah pada sang suami sebagai balasan karena tidak mengajaknya membuat rencana pelarian.

"Aku tidak masalah kalian menjadikan Brataini sebagai tujuan. Tapi jika rumahnya seburuk ini, aku juga tidak terima. Lari dari pernikahan dengan grand duke, dan sekarang kalian malah membuat ku menjadi rakyatnya. Bagaimana kedepannya jika dia melihat ku?" lanjut Adeline.

"Nona tenanglah dulu." Erick memijat pundak Adeline, "Selatan adalah tempat yang tidak mudah dimasuki oleh regu pencari Raja Ashraf, maka kita tidak perlu takut ditangkap. Saya juga membuat lukisan wajah anda berbeda dengan aslinya agar tidak dikenali."

"Terserah saja." Adeline mengeluarkan pedangnya dan menebas semua rumput di halaman, Erick akhirnya bisa tenang untuk beberapa saat karena dia tahu jika amukan Adeline belum akan berakhir di sini.

Erick sengaja menjadikan Kekaisaran Laurent sebagai tempat tujuan mereka sebab, di sini tidak ada yang mengenali mereka. Kekaisaran Laurent memiliki pondasi yang kuat sebagai kekaisaran terbesar ketiga di benua Alaska, 3 keluarga duke di kekaisaran ini membuat kekuatan kaisar semakin besar. Keluarga Grand Duke Bahdrika dari Selatan yang memiliki kekuatan militer lebih besar dari kaisar, dan di pimpin oleh 3 komandan terkenal dari 12 Pendukung Bahdrika yakni kelompok bernama bulan sabit. Keluarga Grand Duke Barsha dari Barat memiliki kekayaan luar biasa, setiap anak pria tertua dari generasi keluarga ini akan menjadi menteri keuangan kaisar sedangkan, anak perempuan tertua akan menjadi permaisyuri kaisar. Terakhir Grand Duke Berly dari utara memiliki kekuatan sihir dengan kapasitas mana lebih dari manusia biasa, setiap kepala keluarga dari tiap generasi keluarga itu akan menjadi penguasa menara sihir di usia muda, dan mereka juga terkenal sebagai keluarga paling setia pada kaisar.

Tempat paling aman untuk mereka adalah Selatan. Di sini hidup berbagai ras selain manusia jadi, pengembara dari mana pun diterima dengan baik di Selatan.

Setelah membersihkan halaman Adeline akhirnya sampai di depan pintu rumah, baru saja hendak membuka pintu Adeline terkejut karena pintu ambruk.

"Apa ini?" geram Adeline berbalik menatap orang di belakangnya, sayangnya mereka berdua sudah melarikan diri. Anna pergi ke pasar untuk membeli makanan, sementara Erick pergi mencari kayu bakar entah untuk apa.

"Sialan kalian! datang ke Brataini saja sudah menjadi masalah, rumah di pelosok hutan, halaman rumah menyedihkan, dan sekarang ...." Adeline tidak sanggup melanjutkan ucapannya, "Lebih baik aku perbaiki sendiri."

Di sisi lain Anna takjub melihat pasar sangat besar dan ramai, berbagai ras berjalan bersama tanpa berselisih. Menurut rumor yang Anna dengar, ini semua karena bulan sabit adalah orang dari berbagai ras, yang membawa ras mereka sampai ke Selatan untuk dilindungi.

"Nyonya, apa anda mau beli daging?" tanya seorang elf penjual daging.

_Elf menjual daging? Bukannya mereka tidak makan daging? Ada apa ini?_ batin Anna kebingungan.

"Saya akan kembali nanti. Bisakah anda beritahu di mana toko perhiasan di dekat sini?" Anna balik bertanya dengan tenang tidak memperlihatkan raut wajah yang bisa membuat elf di depannya tidak senang.

Raut wajah elf itu berubah menjadi cemas, "Untuk menjual perhiasan ada baiknya pergi ke pusat kota, penjual perhiasan di sini manusia yang tidak jujur takutnya nyonya akan tertipu."

"Tapi itu memakan waktu 5 hari, Aku dengan suami berserta putri ku baru saja pindah kemari tidak ada waktu untuk ke pusat kota. Kami harus membeli sesuatu untuk makan malam."

"Kalau begitu tunggu sebentar." Elf itu menunduk sejenak lalu ia keluar dari dalam kiosnya membawa tas, "Bawalah ini pulang ke rumah, anggap saja sebagai hadiah pertemuan kelak kita akan menjadi tetangga."

"Eh! mana bisa begitu, itu tidak baik." Anna menolak, ia merasa segan karena baru pertama kali bertemu.

"Ambil saja." Elf itu memberikan secara paksa tas berisi daging ke tangan Anna, "Di desa Eliyah ini jarang kami menemukan warga baru, sudah seharusnya kami menyambut anda sekeluarga dengan ramah. Semoga betah tinggal di sini." Elf itu tersenyum manis membuat Anna tidak bisa menahan air matanya dan terus mengucapkan terima kasih. Kebaikan seperti ini tidak pernah dia temukan sejak ibu Adeline meninggal, jangan keramahan mereka bahkan tidak dipandang layaknya manusia di Ashraf.

"Ibu, kenapa ibu memberikan daging kepada manusia itu?" tanya putri elf penasaran setelah Anna pergi.

"Wanita itu pasti orang baik, entah kenapa dia mencium bau harum ras peri darinya. Mungkin hanya perasaan ibu saja kelak di masa depan kita harus menjalin hubungan baik dengan mereka,” jawab elf tersebut, putrinya hanya mengangguk-angguk.

"Anna?" Erick dan Anna bertemu di tengah jalan saat akan berbelok menuju gunung tempat rumah mereka berada, "Kenapa dengan mata mu?"

"Matamu sendiri kenapa bengkak begitu?" Anna mengajukan pertanyaan yang sama.

"Banyak debu di jalan."

"Kalau begitu sama, jalanan berdebu sampai membuat mata ku perih."

Keduanya berbohong satu sama lain walau pun saling mengetahui jika penyebabnya bukan debu. Tapi karena usia mereka harus menutupi hal itu, walau pun dalam hati tertawa karenanya.

"Nona, kami pulang," ucap keduanya serempak, Adeline yang baru saja selesai memasang pintu, langsung tertawa keras melihat mata mereka bengkak.

*****

"Selir, anda harus mandi dulu. Sebentar lagi jam sarapan dengan kaisar dan grand Duke,” ucap pelayan pada Rifanna yang masih tidak mau keluar dari selimutnya.

"Diamlah! katakan aku tidak enak badan, dan keluarlah kalian!" teriak Rifanna, para pelayan menghela nafas pelan lalu mereka keluar dari kamarnya. Setiap hari mereka harus menghadapi amarah dari Rifanna.

"Aku benci kalian semua," batin Rifanna menangis memeluk bantal.

Rifanna tidak bisa menemukan Kaivan untuk menjalin hubungan dengannya, orang-orang Kaivan memandang rendah dirinya karena mencari tuan mereka. Setiap hari ia sendirian bahkan pelayan tidak bisa diajak bicara leluasa, mereka terlalu menjunjung tinggi perbedaan status sosial. Kaisar sibuk tidak memperhatikannya, baru di sini saja Rifanna sudah merasa lelah dan khawatir bagaimana ia bisa bertahan kedepannya.

Beberapa hari lalu …

"Ibu." Rifanna memegang tangan ratu dengan berlinang airmata pada malam sebelum mereka akan berangkat, "Apa tidak bisa aku tinggal dulu? aku masih ingin bersama ibu, atau ibu ikutlah dengan ku."

Ratu melepaskan tangannya lalu menjawab, "Aku adalah ratu kerajaan ini, jika aku pergi maka apa yang akan terjadi pada ayah mu? kau harus berpikir dewasa sekarang putri ku, ingat sekarang kau adalah selir dari kaisar kekaisaran besar."

"Tidak kah ibu khawatir pada ku? di sana aku sendirian."

"Kaisar ada bersama mu, kau harus mengambil banyak cinta serta perhatian darinya agar posisi mu aman. Buat gelar selir kesayangan atau gelar lebih tinggi menjadi milik mu."

"Itu tidak akan membuat ku selamat, tidak peduli sebanyak apa cinta yang aku dapatkan seorang selir tetaplah dipandang rendah oleh permaisyuri."

"Bodoh! kau lebih cantik, lebih muda dari permaisyuri jadi kaisar akan sangat menyayangi mu. Permaisyuri tidak akan berani mengganggu mu."

"Ibu jangan lupa satu hal, seorang putri dari kerajaan kecil tidak ada nilainya dibanding permaisyuri yang berasal dari keluarga duke besar di sana. Kaisar mungkin akan mengabaikan ku agar tidak berselisih dengan permaisyuri jika nanti aku di ganggu, apalagi selir lain mungkin berpihak pada permaisyuri. Aku tau itu karena selir ayah tidak peduli seberapa cantik, baik, dan lembutnya dia tetap saja ayah abaikan saat di siksa oleh ibu. Bagaimana jika nasib ku sama?" Rifanna menyinggung tentang ibu Adeline di depan ratu sayangnya, ekspresi ratu malah semakin datar ia tidak mengatakan apa pun lagi dan meninggalkan Rifanna. Keduanya tidak bertemu bahkan sampai kepergian Rifanna ke Laurent.

Bersambung ….

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti😘

Episodes
1 Bab 1 Melarikan diri
2 Bab 2 Rumah Baru
3 Bab 3 Toko Perhiasan
4 Bab 4 Aku adalah Olive mu
5 Bab 5 Selir Agung
6 Bab 6 Perkara Herbal
7 Bab 7 Tentang Adeline
8 Bab 8 Melvin.
9 Bab 9 Bukan bagian Harem.
10 Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11 Bab 11 Amarah Sachi.
12 Bab 12 Ingatan Kaivan.
13 Bab 13 Ophelia yang malang.
14 Bab 14 Tunangan putra mahkota
15 Bab 15 Ailee di culik
16 Bab 16 Ternyata Adeline.
17 Bab 17 Rasa takut Erick.
18 Bab 18 Olive menggila.
19 Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20 Bab 20 Racun terlarang.
21 Bab 21 Pangeran kedua
22 Bab 22 Perempuan Tamak.
23 Bab 23 Bantuan Adeline
24 Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25 Bab 25 Terlalu cekatan.
26 Bab 26 Kesalahan Isadora.
27 Bab 27 Bukan Duchess.
28 Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29 Bab 29 Demi kau dan aku
30 Bab 30 Sikap buruk Adeline
31 Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32 Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33 Bab 33 Aku ingin pulang.
34 Bab 34 Racun
35 Bab 35 Hantu Adeline
36 Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37 Bab 37 Niat mempermalukan.
38 Bab 38 Rasa Iri.
39 Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40 Bab 40 Jangan melewati batas.
41 Bab 41 Celah kesempatan.
42 Bab 42 kembalilah ke laut
43 Bab 43 berhasil melarikan diri.
44 Bab 44 Melawan bangsawan.
45 Bab 45 Dendam.
46 Bab 46 menyusul.
47 Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48 Bab 48 Menurut saja pada ku.
49 Bab 49 kembalinya Kaivan.
50 Bab 50 Terkait Adeline
51 Bab 51 Melarikan diri.
52 Bab 52 Diserang
53 Bab 53 Ingatan tentang Olive
54 Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55 Bab 55 Hanya taruhan
56 Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57 Bab 57 Rasa Cemas
58 Bab 58 Cerminan.
59 Bab 59 Rencana Cedric.
60 Bab 60 Pendapat Astein
61 Bab 61 Suin Anjing.
62 Bab 62 Tertidur bersama.
63 Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64 Bab 64 Dimanfaatkan monster
65 Bab 65 Batu Melayang.
66 Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67 Bab 67 Nasib Malang.
68 Bab 68 Bermimpi indah
69 Bab 69 Tidak puas.
70 Bab 70 Pulang.
71 Bab 71 pengkhianat.
72 Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73 Bab 73 Alice sakit.
74 Bab 73 Pesta ulang tahun.
75 Bab 75 Siaga penyusup
76 Bab 76 Perburuan di mulai.
77 Bab 77 malam mencekam.
78 Bab 78 Kalang kabut
79 Bab 79 Perhatian.
80 Bab 80 Menerimanya.
81 Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82 Bab 82 Keluar tanpa ijin
83 Bab 83 Festival
84 Bab 84 Sienna.
85 Bab 85
86 Bab 86 Bodoh sekali
87 Bab 87 Adeline palsu.
88 Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89 Bab 89 Bisakah aku?
90 Bab 90 Menahannya untuk mu.
91 Bab 91 Belanja.
92 Bab 92 Pesta kebohongan.
93 Bab 93 Menikmati pemandangan.
94 Bab 94 Pergi.
95 Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96 Bab 96 Ingin Pergi.
97 Bab 97 Palsu Oh Palsu
98 Bab 98 Merindukannya?
99 Bab 99 Kesempatan yang sama.
100 Bab 100 Tekanan Kaivan.
101 Bab 101 Tepi jurang.
102 Bab 102 Tertunda
103 103 Akhir dari hubungan.
104 Bab 104 Ungkapan.
105 Bab 105 Ada apa ini?
106 Bab 106 Akhirnya
107 Bab 107 Demi Ibu.
108 Bab 108 Bagian Lysander.
109 Bab 109 Diculik Lagi.
110 Bab 110 Kenapa dengan mu
111 Bab 111 Lari ...
112 Bab 112 Aku ingin kau tahu
113 Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114 Bab 114 Menuntut.
115 Bab 115 Menuju Ending ...
116 Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117 Bab 117 Pernikahan.
118 Bab 118 Tamat.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Bab 1 Melarikan diri
2
Bab 2 Rumah Baru
3
Bab 3 Toko Perhiasan
4
Bab 4 Aku adalah Olive mu
5
Bab 5 Selir Agung
6
Bab 6 Perkara Herbal
7
Bab 7 Tentang Adeline
8
Bab 8 Melvin.
9
Bab 9 Bukan bagian Harem.
10
Bab 10 Butik yang tidak beruntung.
11
Bab 11 Amarah Sachi.
12
Bab 12 Ingatan Kaivan.
13
Bab 13 Ophelia yang malang.
14
Bab 14 Tunangan putra mahkota
15
Bab 15 Ailee di culik
16
Bab 16 Ternyata Adeline.
17
Bab 17 Rasa takut Erick.
18
Bab 18 Olive menggila.
19
Bab 19 Kau hanyalah pengganti.
20
Bab 20 Racun terlarang.
21
Bab 21 Pangeran kedua
22
Bab 22 Perempuan Tamak.
23
Bab 23 Bantuan Adeline
24
Bab 24 Jadilah pengasuh ku
25
Bab 25 Terlalu cekatan.
26
Bab 26 Kesalahan Isadora.
27
Bab 27 Bukan Duchess.
28
Bab 28 Dia bukan hanya putri ku.
29
Bab 29 Demi kau dan aku
30
Bab 30 Sikap buruk Adeline
31
Bab 31 Kabar baik untuk Cedric.
32
Bab 32 Olive dan semua masalahnya
33
Bab 33 Aku ingin pulang.
34
Bab 34 Racun
35
Bab 35 Hantu Adeline
36
Bab 36 Menjadi bagian Harem.
37
Bab 37 Niat mempermalukan.
38
Bab 38 Rasa Iri.
39
Bab 39 Memanfaatkan kesempatan.
40
Bab 40 Jangan melewati batas.
41
Bab 41 Celah kesempatan.
42
Bab 42 kembalilah ke laut
43
Bab 43 berhasil melarikan diri.
44
Bab 44 Melawan bangsawan.
45
Bab 45 Dendam.
46
Bab 46 menyusul.
47
Bab 47 Bantuan yang tidak membantu.
48
Bab 48 Menurut saja pada ku.
49
Bab 49 kembalinya Kaivan.
50
Bab 50 Terkait Adeline
51
Bab 51 Melarikan diri.
52
Bab 52 Diserang
53
Bab 53 Ingatan tentang Olive
54
Bab 54 Ingin memberatkan hukuman
55
Bab 55 Hanya taruhan
56
Bab 56 Kapan Putri ku pulang.
57
Bab 57 Rasa Cemas
58
Bab 58 Cerminan.
59
Bab 59 Rencana Cedric.
60
Bab 60 Pendapat Astein
61
Bab 61 Suin Anjing.
62
Bab 62 Tertidur bersama.
63
Bab 63 Keberadaan yang tidak seharusnya.
64
Bab 64 Dimanfaatkan monster
65
Bab 65 Batu Melayang.
66
Bab 66 Siapa peduli bangsawan atau tidak.
67
Bab 67 Nasib Malang.
68
Bab 68 Bermimpi indah
69
Bab 69 Tidak puas.
70
Bab 70 Pulang.
71
Bab 71 pengkhianat.
72
Bab 72 waktu yang berlalu cepat.
73
Bab 73 Alice sakit.
74
Bab 73 Pesta ulang tahun.
75
Bab 75 Siaga penyusup
76
Bab 76 Perburuan di mulai.
77
Bab 77 malam mencekam.
78
Bab 78 Kalang kabut
79
Bab 79 Perhatian.
80
Bab 80 Menerimanya.
81
Bab 81 Sih kembar dan Lucas.
82
Bab 82 Keluar tanpa ijin
83
Bab 83 Festival
84
Bab 84 Sienna.
85
Bab 85
86
Bab 86 Bodoh sekali
87
Bab 87 Adeline palsu.
88
Bab 88 Siapa? dan bagaimana?
89
Bab 89 Bisakah aku?
90
Bab 90 Menahannya untuk mu.
91
Bab 91 Belanja.
92
Bab 92 Pesta kebohongan.
93
Bab 93 Menikmati pemandangan.
94
Bab 94 Pergi.
95
Bab 95 Bagaimana menghadapi mu?
96
Bab 96 Ingin Pergi.
97
Bab 97 Palsu Oh Palsu
98
Bab 98 Merindukannya?
99
Bab 99 Kesempatan yang sama.
100
Bab 100 Tekanan Kaivan.
101
Bab 101 Tepi jurang.
102
Bab 102 Tertunda
103
103 Akhir dari hubungan.
104
Bab 104 Ungkapan.
105
Bab 105 Ada apa ini?
106
Bab 106 Akhirnya
107
Bab 107 Demi Ibu.
108
Bab 108 Bagian Lysander.
109
Bab 109 Diculik Lagi.
110
Bab 110 Kenapa dengan mu
111
Bab 111 Lari ...
112
Bab 112 Aku ingin kau tahu
113
Bab 113 Bawa aku bersama mu.
114
Bab 114 Menuntut.
115
Bab 115 Menuju Ending ...
116
Bab 116 Yang pantas dia dapatkan.
117
Bab 117 Pernikahan.
118
Bab 118 Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!