Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, tapi tak ada tanda tanda Erlan pulang, Mira benar benar khawatir, wanita tua itu terus menunggu kedatangan putra nya, sambil sesekali melirik ke arah menantu nya yang sudah tertidur.
Wanita itu terus saja memberontak dan mengamuk, bahkan hampir ingin melenyapkan nyawa nya.
" ya Allah, tolong berikan kebahagiaan itu pada putra ku, tolong jauhkan dia dari masala yang membuat keluarga nya hancur,"batin Mira.
...
Sedangkan di sisi lain.tepat nya di sebuah ruangan.
Seorang pria terus menatap keluar ke arah jendela besar yang ada di dalam ruangan nya.
Pria itu menatap kendaraan yang masih berlalu lalang di jalan raya itu walaupun jam sudah menunjukkan pukul 12 dini hari.
saat ini hati pria itu benar benar hancur, dia hanya ingin menenangkan diri nya dulu, dia benar benar frustasi dengan musibah yang terus saja menimpa nya.
ada rasa penyesalan juga di dalam hati nya karena sudah membuat hati istri nya sakit,
tapi hati nya juga sakit, tak ada yang mengerti.
Semua orang pasti akan merasakan apa yang di rasa kan Erlan, ketika harapan yang sudah Begitu lama kita nanti kan pupus begitu saja bagaikan Debu.
Tok
Tok
tok
"masuk,"ucap Erlan.
" Erwin, apa semua nya sudah beres,"ucap Erlan.
" sudah tuan, saya sudah meminta pihak polisi untuk memberikan hukuman yang setimpal pada Ririn, yaitu hukuman mati, dan dokter itu tetap kami tahan dalam waktu yang lama,"ucap Erlan.
setelah menyelesaikan semua tugas nya, Erwin pun kembali ke kota jakarta.
" tuan, nyonya Mira baru saja menghubungi saya, dia mengkhawatirkan anda,"ucap Erwin.
" aku tidak ingin pulang Erwin, aku ingin di sini dan menenangkan pikiran ku,"ucap Erlan.
" tapi tuan, nona elin saat ini benar benar terpukul atas apa yang menimpa nya, bahkan kata nyonya Mira, dia hampir saja ingin melenyapkan nyawa nya,"ucap Erwin.
Erlan memejamkan mata nya, air mata nya kembali jatuh, saat ini dia benar benar rapuh, dia belum bisa menemui istrinya, dia kecewa pada wanita itu, yang tidak mau mendengar kan apa yang dia katakan, bahkan tak mempedulikan anak yang ada di dalam kandungan nya.
" pulang lah Erwin, aku ingin sendiri,"ucap Erlan.
Erwin pun tak bisa mengatakan apapun lagi, pria itu segera keluar dari ruangan bos nya dan menuju ruangan nya sendiri.
Pria itu juga akan menemani sang bos di kantor.
...
" sayang, kenapa belum tidur,"ucap Emil.
" aku menunggu Erlan mas, aku khawatir,"ucap Mira.
" tidak usah memikirkan nya, dia baik baik saja, biarkan dia sendiri dulu, mungkin dia butuh ketenangan,"ucap Emil.
" tapi mas, saat ini istri nya juga membutuhkan nya,"ucap Mira.
" Erlan Tidak seharusnya seperti itu pada elin, elin juga sangat terpukul,"ucap Mira.
"aku tau sayang, tapi biarkan mereka semua tenang dulu, pasti Erlan akan kembali dan menemani istri nya,"ucap Emil.
Mira pun mengangguk dan akhirnya mulai memejamkan mata nya, mata nya seketika terlelap merasa belaian lembut suami nya.
" hahhhhh, aku tidak menyangka bahwa kehidupan putra ku akan menyedihkan seperti ini,"batin Emil .
Pria itu menoleh ke arah putra pertama nya, yang juga sudah tertidur bersama istri nya, dan menoleh ke arah anak kembar nya yang juga sudah tertidur.
Malam ini semua orang memutuskan untuk menginap di rumah sakit, sedang Dela pulang ke rumah Winda karena memiliki anak yang masih kecil, bahkan wanita itu juga menjaga anak kakak nya Tiara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Dewi kunti
pulanglah Erlan,elin butuh dukungan mu
2025-02-01
0