Jam makan siang pun telah datang. Sila dan mertuanya sama - sama baru keluar dari kamar mereka.
"Lapar." gumam Sila.
"Kamu mau kemana Sil?" tanya mama mertua menghentikan langkah Sila.
"Mau makan, ma. Laper." kekeh Sila.
"Kalau ayo bareng, mama juga udah lapar." berdua mereka berjalan beriringan menuju meja makan. Wajah keduanya terlihat bahagia karna bisa seperti dulu lagi. Saat perut terasa lapar sudah ada yang menyiapkan. Tapi wajah ceria keduanya tiba - tiba berubah memerah saat melihat di meja makan tidak ada apa - apa.
"Tika....." Teriak mama mertua memekakkan telinga. Berkali - kali di panggil tapi yang dipanggil tak kunjung muncul. Dengan amarah yang memuncak mama bergegas kekamar putranya mencari keberadaan menantunya.
"Tika." Teriak mama dari depan pintu.
"Mama tau kamu pasti didalam, makan siang buat kami mana?" mama masih saja berteriak di depan pintu kamar. Karna tidak kunjung ada jawaban, mama lantas memutar handel pintu yang tidak terkunci.
Saat pintu terbuka tidak terlihat ada siapapun di dalam. Mama mencari kekamar mandi dan balkon sama sekali tidak ditemukan keberadaan menantunya itu.
"Kamu liat Tika ga Sila?" tanya mama kembali lagi keruang makan.
"Ga ma. Kan aku juga baru keluar dari dalam kamar. Emang dikamar ga ada?" tanya Sila santai.
"Kalau ada mama ga mungkin tanya kamu. " sungut mama kesel.
"Mungkin lagi kejar belanja kalau ma buat masak. Kan bahan - bahan di kulkas juga mau habis." Jawab Sila masih dengan gaya santainya.
"Tapi mama lapar, kamu masak apa kek buat ganjel perut." perintah mama.
"Mama kan tau aku itu ga bisa masak. Emang makanan tadi pagi ga ada sisa apa?" tanya Sila.
"Mama ga tau, kan tadi yang beresin meja sisa sarapan kan Tika. Coba kamu liat barangkali ada?" perintah mama pada Sila. Dengan malas - malasan Tika memeriksa rak penyimpanan ga ada apapun disana, kosong.
"Kosong, ma." ujar Sila.
"Coba liat kulkas, mungkin di simpan di sana." perintah mama lagi. Tetap sama tak ada apa pun di kulkas.
"Kosong ma." ujar Sila lemes.
"Kemana lagi tuh orang, baru juga tadi pagi berubah siangnya udah berulah lagi." runtuk mama kesal.
"Trus gimana dong, ma. Aku udah lapar sekali." ujar Sila lesu.
"Kamu pesan aja, nanti kalau Tika pulang akan mama marahin." bujuk mertua.
"Kalau aku pesan yang bayar siapa, ma?" tanya Sila.
"Ya kamu lah bayar. Itu aja ga ngerti." Mama geleng - geleng kepala melihat menantunya yang pelit.
Karna tidak mau berdebat dengan mertuanya yang super bawel mau ga mau Sila memesan dua porsi makanan untuk makan siang mereka. Ia memesan makanan yang harganya murah, ia dan suaminya mana rela uangnya keluar untuk membeli makanan.
Makanan pun tiba, mama mertua awalnya mau protes saat melihat makana yang di pesan menantunya jadi urung karna perutnya sudah terasa perih minta diisi.
Dengan hati dongkol mama terpaksa memakannya. Dari pada nanti ia jatuh sakit karna tak makan lebih baik di makan aja apa yang ada.
Bagaimana nanti ya jika mereka tau jika Tika sebenarnya sudah pergi dan tak akan pernah kembali?
...****************...
Assalamualaikum, ubur - ubur makan lele, pagi le.
Terimakasih supportnya kk. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor semakin semangat menulis bab selanjutnya 😊😘😘🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Ma Em
Tika punya mertua judes punya ipar pelit dan suami sdh pelit sama istri tukang selingkuh pula apa yg bisa Tika harapkan satu orangpun tdk ada yg bener keputusan Tika untuk pergi dari rumah yg membuat Tika seperti hdp di neraka sdh benar dan untuk bercerai dari Dika jg sdh tepat semangat Tika semoga kamu bisa merasakan kebahagiaan setelah bercerai dari Dika
2025-02-11
2
Patrick Khan
. sila mahluk apa si kok gitu bgt
2025-02-11
1
Dimas Satria Wahyu Nugroho
mana karmanya Thor,kan kasihan Tika,,,terutama karma buat suaminya
2025-02-11
2