Bab 12

Rumah sudah dirampok oleh Tika, pakain juga sudh selesai di cuci dan di jemur. Semuanya juga sudah berangkat bekerja. Semantara mama mertua dan mbak Sila kalau di jam segini mereka berdua tengah asik di kamar, entah apa yang mereka kerjakan.

Tika yang sudah mempersiapkan semuanya diam - diam sudah memesan taxi online dan di suruh menunggu agak jauh sedikit dari rumahnya.

Iparnya juga sudah ia pindahkan kelayar, tinggal ia dan Dina saja yang pelan - pelan keluar. Di pandang untuk terakhir kalinya rumah mertuanya yang sudah beberapa tahun ini jadi tempat bernaung keluarga kecilnya.

Ada perasaan sedih saat harus meninggalkan rumah yang penuh kenangan. Walau dirinya tak pernah mendapat perlakuan baik tapi selama ini ia bertahan demi suami dan putrinya.

Di hapusnya air mata yang hampir saja menetes. Ia tidak boleh cengeng, sudah saatnya ia bebas. Lepas dari penderitaan yang selama ini membelenggu dirinya.

Saat mobil perlahan mulai menjauh Tika bertekad tidak akan pernah kembali kerumah itu lagi. Tika tersenyum sumbang mengingat nasib hidupnya yang kurang beruntung.

Hampir satu jam akhirnya ia sampai juga di rumah Sari sahabatnya. Rumah berlantai dua bernuansa klasik. Tika turun dari taxi dan mengeret kopernya menuju gerbang. Tika memencet bel dan tak lama nampak Sari berlari membukakan pintu untuknya.

"Jika, akhirnya kamu datang juga. Aku sudah menunggu kami dari tadi, aku takut kamu ga jadi pergi dari sana." Sari memeluk sahabatnya dan membawanya masuk kedlama rumahnya bersama Dina.

"Dina lapar ga?" tanya Sari pad anaknya Tika.

"Iya tante, tanya ada makanan apa?" tanya bocah itu.

"Ayo kita liat isi kulkas tante. Nanti Dina tinggal pilih makana yang Dina mau." ajak Sari.

Sari dan Dina asik memilih makanan sementara itu Tika duduk termenung di sofa ruang tamu.

"Hei ga boleh bengong. Lagi mikirin apa sih?" tiba - tiba Sari mengangetkan Tika.

"Ga tau lah, Sar. Pikiranku sedang kacau saat ini." keluh Tika denagn wajah sendu.

"Sudah ga usah pikirkan suamimu lagi, enak banget laki - laki kasar dn tukang selingkuh gitu kamu pikirin. Udah buang pikiran itu dia kepala kamu. Lebih baik kamu sekarang menata masa depan kamu dan Dina." nasehat Sari.

"Tapi aku ga jahat ya Sar? memisahkan anak dan ayahnya." tanya Tika.

"Ya ga lah, malah ini lebih baik buat kesehatan mental kamu dan Dina. Udah lupakan laki - laki br****k itu." Sari mencoba menguatkan dan meyakinkan sahabatnya bahwa perpisahan lebih baik dari pada bertahan.

Tika bertekad tidak akan ada lagi air mata. Tekadnya sudah bulat apalagi ada sahabat yang selalu menguatkan dirinya.

"Tik, sebelumnya aku minta maaf. Kamu jangan tersinggung ya. Apa tidak sebaiknya kamu menghubungi keluargamu dulu? Biar mereka tau bagaimana perlakuan suami dan keluarganya terhadap kamu." tanya Sari hati - hati takut sahabatnya tersinggung.

"Untuk saat spertinya jangan dulu, nanti jika sudah ketuk palu baru aku menghubungi mereka atau bila sudah terdesak dan aku menemukan jalan buntu aku pasti akan meminta bantuan mereka." Tika belum mau melibatkan keluarganya saat ini, nanti ada masanya ia pasti memberitahu kedua orang tau dan kakaknya.

...****************...

Assalamualaikum, selamat sore menjelang magrib kk. Maaf br sempat up😉🙏

Terimaksih supportnya dan jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor semakin semangat menulis bab selanjutnya 😊😘😘🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Irma

Irma

aku jadi penasaran siapa Tika sebenarnya apa Tika anak orang kaya atau malah orang kaya no satu di negara itu kalau betul hmmmm bakal ada yg menyesal nih semangat Thor penasaran banget siapa Tika sebenarnya

2025-02-10

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!