Hujan sore ini turun dengan derasnya sehingga Tika yang tadinya berniat membawa putrinya makan dibalut jadi batal. Mau memasak keenakan sama yang lain. Terpaksa memesan makanan lewat aplikasi.
Sekitar tiga puluh menit makanan yang Tika pesan akhirnya datang juga.
"Kamu pesan makanan, Tika?" tanya mama mertua yang kebetulan duduk di sofa ruang tamu dan melihat menantunya membawa sekantong makanan.
"Iya, ma." jawab Tika singkat.
"Kamu tau aja, sore ini mama ga masak. Ayo kita makan sama - sama. " giliran ada maunya mama mertua berkata sangat lembut.
"Maaf ma, aku cuma pesan buat aku dan Dina aja." kekeh Tika.
"Trus yang lain gimana?" tanya mama mertua nampak kecewa.
"Kalau mama mau pesanlah. Gampang ma tinggal pesan lewat aplikasi, bayar tinggal tunggu deh makanan udah samapi ke kita." terang Tika.
"Kamu yang pesanin ya." rayu mama mertua.
"Maaf ma, mama pesan aja sendiri atau ga minta tolong mbak Sila jadi sekalian aja buat yang lain." tambah Tika.
"Kamu yang bayarin ya."
"Yang pesan mama, kenapa mesti aku yang bayar? Lagian mama kan banyak uang, kemaren mas Dika baru gajiankan? Pake aja uang itu." ujar Tika yang membuat mama mertuanya geram.
"Mantu pelit, ketimbang makan aja ga mau bayarin." cemooh mama mertua sambil mencibir.
"Bukanya ga mau bayarin, emang anak mama ngasih nafkah sama aku? ga kan, uangnya semua mama yang kekep. Ya sudah kalau kau makan pake uang sendiri dong." Sindir Tika.
"Ini ada apa, sih? ribut aja." sela Sila saat kupingnya mendengar ribut - ribut di ruang tamu.
"Tika pelit, beli makan sendiri - sendiri." adu mama.
"Kok gitu, Tik. Masa sama mertua sendiri pelit, bagi - bagi lah." hasut Sila.
"Bukanya pelit, mbak. Mbak kan tau kalau aku ga dikasih uang sama mas Dika, yang banyak uangkan mama jadi beli dong sendiri. Atau mbak Sila sebagai menantu yang paling baik beliin dong mertuanya sesekali." Tika menembak Sila membaut Sila terdiam.
Selama ini Sila maupun Farel suaminya tidak rela uang mereka keluar untuk membeli kebutuhan rumah. Semuanya di beratkan pada Dika dan Tika. Mereka hanya tinggal bilang maka Dika dengan suka rela memberikan.
"Enak aja, kamu kan juga menantunya mama. Ya kamulah yang harus beliin." tepis Sila ga mau kalah.
"Mbak Sila buta dan tuli apa? Aku tuh disini hanya kalian anggap babu bukan menantu, yang menantu di sini itu mbak Sila yang cantik. Jadi ga salah dong menantu membelikan mertuanya, lagian ini juga ga tiap hari mbak. " Tika tertawa ringan ,puas rasanya membalas apa yang pernah mereka lakukan pada dirinya dulu.
"Kamu ini....." geram Sila.
"Iya juga sih, kamu mana pernah beliin mama. Buruan pesananin mama udah lapar sekalian buat suami dan Dika juga." mama mertua termakan juga dengan kata - kata Tika.
Wajah Sila memerah menahan amarah, kalau bukan karna mertuanya terus mendesak Sila tidak akan sudi membelikan makan buat mertuanya yang bawel.
Tika berlalu meninggalkan mereka dengan senyum penuh kemenangan di wajahnya.
...****************...
Pagi kk, thor doakan pada semua pembaca setia karya - karya thor agar selalu di beri kesehatan dan rezeki. Terimakasih supportnya dan jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen serta votenya yang banyak biar thor semakin semangat menulis bab selanjutnya 😊😘😘🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
sunshine wings
Berusahalah sendiri.. kan uang gajinya Dika dikasi semua ke mamanya.. 🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2025-02-12
1
kaylla salsabella
nah syukur in kamu sila kena ...kan ...kan 🤣🤣🤣
2025-02-07
1
Irma
sii sila ini emang emang yah
2025-02-07
1