Teori usang

Di dalam ruang kepala sekolah Akademi Kemiren, suasana terasa tegang.

Kepala sekolah, seorang pria tua dengan janggut putih bernama Edgar Cromwell, duduk di kursinya dengan ekspresi serius. Di hadapannya, Darius, Profesor Helena, dan Profesor Aldic sedang berdiskusi tentang satu topik yang tidak biasa—seorang siswa tanpa bakat sihir.

Darius menyilangkan tangannya, menatap Edgar. “Aku sudah menyelidiki sendiri. Dokter dan suster yang membantu kelahiran Nijar memastikan bahwa dia tidak memiliki bakat sihir.”

Profesor Helena, seorang wanita dengan rambut keemasan yang disanggul rapi, menyesap tehnya dengan elegan sebelum berbicara. “Kalau begitu, apa yang masih perlu diperdebatkan? Jika sejak lahir tidak memiliki bakat sihir, maka tidak ada cara untuk mengubahnya.”

Profesor Aldic, seorang pria berambut cokelat acak-acakan dengan kacamata tebal, tampak tidak setuju. “Teorinya memang begitu, tapi ada beberapa kasus langka di mana seseorang yang dianggap tidak memiliki bakat sihir ternyata bisa mengembangkannya dengan metode yang tidak biasa.”

Helena mengangkat alis. “Oh? Kau bicara tentang ‘Pemicu Sihir Tersembunyi’? Teori usang yang bahkan tidak pernah terbukti?”

Aldic menyandarkan punggungnya ke kursi dengan ekspresi yakin. “Aku tidak mengatakan Nijar pasti bisa menggunakan sihir. Tapi kita tidak boleh langsung menutup kemungkinan.”

Darius mengetuk jari-jarinya di atas meja. “Justru itu yang membuatku penasaran. Anak itu... dia bukan anak biasa.”

Edgar akhirnya membuka suara, suaranya dalam dan berwibawa. “Darius, kau membawa kami ke sini untuk membahas Nijar. Tapi katakan padaku, apakah ada bukti bahwa dia bisa mempelajari sihir?”

Darius terdiam sesaat sebelum menjawab. “Tidak ada. Tapi aku sudah melihat keanehan dalam cara dia bertarung di dojo kemarin.”

Helena menggeleng. “Bela diri tidak ada hubungannya dengan sihir.”

Aldic menyela, “Tunggu, tunggu. Keanehan seperti apa yang kau maksud, Darius?”

Darius menghela napas dan menjelaskan. “Gerakannya tidak seperti bela diri yang kita kenal di dunia ini. Seolah dia menguasai sesuatu yang berasal dari tempat lain. Lalu... ada satu hal lagi yang menggangguku.”

Semua orang menatap Darius dengan serius.

Darius melanjutkan. “Aku mengawasinya dengan sihir pengamatan selama pertarungannya. Biasanya, tubuh seseorang akan memancarkan sedikit jejak mana, bahkan jika dia tidak bisa menggunakan sihir. Tapi Nijar... benar-benar kosong.”

Ruangan menjadi sunyi.

Helena meletakkan cangkirnya dengan pelan. “Jika yang kau katakan benar... maka itu semakin membuktikan bahwa dia tidak memiliki bakat sihir.”

Aldic tampak berpikir dalam-dalam. “Atau justru sebaliknya...”

Edgar memperhatikannya. “Apa maksudmu?”

Aldic tersenyum tipis. “Jika benar tubuhnya benar-benar kosong dari mana, bukankah itu berarti dia berbeda dari semua orang di dunia ini? Mungkin dia bukan hanya ‘tidak berbakat sihir’, tapi justru sesuatu yang lebih dari itu.”

Darius menatapnya tajam. “Apakah kau menyarankan Nijar adalah ‘anomali’?”

Aldic mengangguk. “Itu mungkin.”

Helena tertawa kecil. “Teorimu semakin liar, Aldic. Jika dia benar-benar anomali, lalu bagaimana dia bisa masuk ke dunia ini? Jangan beritahu aku kalau kau percaya teori tentang ‘dunia lain’.”

Aldic mengangkat bahunya. “Aku hanya mengatakan bahwa kita belum memahami sepenuhnya apa yang terjadi pada Nijar.”

Edgar akhirnya menghela napas panjang. “Kesimpulannya, Nijar memang tidak memiliki bakat sihir yang bisa dideteksi. Tapi apakah dia memiliki potensi tersembunyi atau tidak... hanya waktu yang bisa menjawabnya.”

Darius mengangguk. “Baiklah. Aku akan tetap mengawasinya.”

Helena berdiri, merapikan pakaiannya. “Terserah kalian. Tapi dari sudut pandang akademis, tidak ada gunanya membuang waktu untuk seseorang tanpa bakat sihir.”

Aldic tersenyum samar. “Aku justru berpikir sebaliknya. Mungkin dia akan menjadi individu yang paling menarik untuk kita pelajari.”

Dengan itu, perdebatan berakhir, tapi misteri tentang Nijar tetap menggantung di dalam pikiran mereka.

Di dalam ruang kepala sekolah Akademi Kemiren, suasana terasa tegang.

Kepala sekolah, seorang pria tua dengan janggut putih bernama Edgar Cromwell, duduk di kursinya dengan ekspresi serius. Di hadapannya, Darius, Profesor Helena, dan Profesor Aldic sedang berdiskusi tentang satu topik yang tidak biasa—seorang siswa tanpa bakat sihir.

Darius menyilangkan tangannya, menatap Edgar. “Aku sudah menyelidiki sendiri. Dokter dan suster yang membantu kelahiran Nijar memastikan bahwa dia tidak memiliki bakat sihir.”

Profesor Helena, seorang wanita dengan rambut keemasan yang disanggul rapi, menyesap tehnya dengan elegan sebelum berbicara. “Kalau begitu, apa yang masih perlu diperdebatkan? Jika sejak lahir tidak memiliki bakat sihir, maka tidak ada cara untuk mengubahnya.”

Profesor Aldic, seorang pria berambut cokelat acak-acakan dengan kacamata tebal, tampak tidak setuju. “Teorinya memang begitu, tapi ada beberapa kasus langka di mana seseorang yang dianggap tidak memiliki bakat sihir ternyata bisa mengembangkannya dengan metode yang tidak biasa.”

Helena mengangkat alis. “Oh? Kau bicara tentang ‘Pemicu Sihir Tersembunyi’? Teori usang yang bahkan tidak pernah terbukti?”

Aldic menyandarkan punggungnya ke kursi dengan ekspresi yakin. “Aku tidak mengatakan Nijar pasti bisa menggunakan sihir. Tapi kita tidak boleh langsung menutup kemungkinan.”

Darius mengetuk jari-jarinya di atas meja. “Justru itu yang membuatku penasaran. Anak itu... dia bukan anak biasa.”

Edgar akhirnya membuka suara, suaranya dalam dan berwibawa. “Darius, kau membawa kami ke sini untuk membahas Nijar. Tapi katakan padaku, apakah ada bukti bahwa dia bisa mempelajari sihir?”

Darius terdiam sesaat sebelum menjawab. “Tidak ada. Tapi aku sudah melihat keanehan dalam cara dia bertarung di dojo kemarin.”

Helena menggeleng. “Bela diri tidak ada hubungannya dengan sihir.”

Aldic menyela, “Tunggu, tunggu. Keanehan seperti apa yang kau maksud, Darius?”

Darius menghela napas dan menjelaskan. “Gerakannya tidak seperti bela diri yang kita kenal di dunia ini. Seolah dia menguasai sesuatu yang berasal dari tempat lain. Lalu... ada satu hal lagi yang menggangguku.”

Semua orang menatap Darius dengan serius.

Darius melanjutkan. “Aku mengawasinya dengan sihir pengamatan selama pertarungannya. Biasanya, tubuh seseorang akan memancarkan sedikit jejak mana, bahkan jika dia tidak bisa menggunakan sihir. Tapi Nijar... benar-benar kosong.”

Ruangan menjadi sunyi.

Helena meletakkan cangkirnya dengan pelan. “Jika yang kau katakan benar... maka itu semakin membuktikan bahwa dia tidak memiliki bakat sihir.”

Aldic tampak berpikir dalam-dalam. “Atau justru sebaliknya...”

Edgar memperhatikannya. “Apa maksudmu?”

Aldic tersenyum tipis. “Jika benar tubuhnya benar-benar kosong dari mana, bukankah itu berarti dia berbeda dari semua orang di dunia ini? Mungkin dia bukan hanya ‘tidak berbakat sihir’, tapi justru sesuatu yang lebih dari itu.”

Darius menatapnya tajam. “Apakah kau menyarankan Nijar adalah ‘anomali’?”

Aldic mengangguk. “Itu mungkin.”

Helena tertawa kecil. “Teorimu semakin liar, Aldic. Jika dia benar-benar anomali, lalu bagaimana dia bisa masuk ke dunia ini? Jangan beritahu aku kalau kau percaya teori tentang ‘dunia lain’.”

Aldic mengangkat bahunya. “Aku hanya mengatakan bahwa kita belum memahami sepenuhnya apa yang terjadi pada Nijar.”

Edgar akhirnya menghela napas panjang. “Kesimpulannya, Nijar memang tidak memiliki bakat sihir yang bisa dideteksi. Tapi apakah dia memiliki potensi tersembunyi atau tidak... hanya waktu yang bisa menjawabnya.”

Darius mengangguk. “Baiklah. Aku akan tetap mengawasinya.”

Helena berdiri, merapikan pakaiannya. “Terserah kalian. Tapi dari sudut pandang akademis, tidak ada gunanya membuang waktu untuk seseorang tanpa bakat sihir.”

Aldic tersenyum samar. “Aku justru berpikir sebaliknya. Mungkin dia akan menjadi individu yang paling menarik untuk kita pelajari.”

Dengan itu, perdebatan mereka berakhir.

Edgar menghela napas panjang, lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan ekspresi lelah.

Edgar: "Jadi ini maksud Raja menghapus bakat sihir dari surat pendaftaran... Dia hanya ingin merepotkan kita."

Darius dan Aldic saling berpandangan, sementara Edgar melanjutkan, suaranya dipenuhi frustrasi.

Edgar: "Sejak Raja meregulasi ulang aturan masuk akademi, siapa saja bisa mengikuti ujian, bahkan tanpa bakat sihir. Tapi dengan satu syarat—tanpa bakat sihir, mereka harus mencapai skor 75% untuk lulus. Dan sejauh ini, tidak ada satu pun yang berhasil. Bahkan hampir tidak ada yang berani mencoba!"

Aldic mengetuk jarinya di meja dengan ekspresi berpikir. "Dan ditambah lagi, ujian masuk dilarang mengandung soal tentang sihir. Itu artinya… anak itu lulus hanya dengan kecerdasan murni."

Darius menyilangkan tangannya dan tersenyum tipis. "Itulah sebabnya aku ingin mengawasinya. Anak itu berhasil mencapai sesuatu yang dianggap mustahil. Itu saja sudah cukup membuatnya layak diperhatikan."

Edgar menghela napas lagi, lalu menggelengkan kepala. "Hanya Raja yang tahu apa yang sebenarnya dia rencanakan... Tapi yang jelas, kita tidak bisa mengabaikan Nijar begitu saja."

Aldic menyeringai. "Bagus. Itu berarti tugasku semakin menarik."

Dengan itu, ketiga pria di ruangan itu menyadari bahwa kedatangan Nijar ke akademi bukan hanya kebetulan—tetapi bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar.

Episodes
1 Mentri Gaming
2 Tidur, Bangun, Kembali Jadi Menteri… Kan?
3 Kembali ke Realitas
4 Ujian Masuk: Misi Bocil Jenius
5 Misteri Nilai Sempurna
6 Lizna.."PAGI MACAM APA INI!!?"
7 Eh? Pesta? Pesta apaan?
8 "Ugh… Lizna… kaki… ku…."
9 skakmat
10 Jebakan Bocah Viscount
11 Boxing
12 Title baru didapat: Pelajar Akademi Kemiren
13 Hari pertama
14 kantin yang penuh drama
15 Teori usang
16 reiner yang malang
17 "Oi berandal!..Ayo kita duel."
18 Teman baru
19 Rombongan Kekaisaran
20 Agenda Misterius Raja
21 Perubahan Raja
22 Usulan Kaisar
23 Seleksi petarung
24 Item Sihir
25 H-3 Seleksi
26 Mencari item sihir
27 item di pakai, defense +5
28 Bakat reiner
29 Mencari sekutu
30 Pulau penelitian
31 Konflik di Laut
32 Ulang tahun yang berbeda
33 Pagi Yang Kacau
34 Pengalaman mengerikan armand
35 Turnamen inti telah tiba
36 Rapat Darurat
37 Kepulau penelitian bersama pangeran haland
38 pangeran kemiren telah tiba
39 Keerom yang kesal
40 Hebohnya panglima perang
41 Sejarah Pulau Misterius
42 Ketenangan Pangeran Muda
43 Kerajaan modern dan kekaisaran
44 keputusasaan
45 Turnamen bela diri di mulai
46 Tarian Petarung
47 Raja Yang Murka
48 Tujuan Mengerikan Raja
49 Kejutan Untuk Rakyat Yang Cemas
50 Hari Pertarungan
51 Semi final
52 Nijar Vs Rangga
53 Kenangan yang Terungkap
54 Pertarungan dua saudara
55 Aula Kekaisaran
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Mentri Gaming
2
Tidur, Bangun, Kembali Jadi Menteri… Kan?
3
Kembali ke Realitas
4
Ujian Masuk: Misi Bocil Jenius
5
Misteri Nilai Sempurna
6
Lizna.."PAGI MACAM APA INI!!?"
7
Eh? Pesta? Pesta apaan?
8
"Ugh… Lizna… kaki… ku…."
9
skakmat
10
Jebakan Bocah Viscount
11
Boxing
12
Title baru didapat: Pelajar Akademi Kemiren
13
Hari pertama
14
kantin yang penuh drama
15
Teori usang
16
reiner yang malang
17
"Oi berandal!..Ayo kita duel."
18
Teman baru
19
Rombongan Kekaisaran
20
Agenda Misterius Raja
21
Perubahan Raja
22
Usulan Kaisar
23
Seleksi petarung
24
Item Sihir
25
H-3 Seleksi
26
Mencari item sihir
27
item di pakai, defense +5
28
Bakat reiner
29
Mencari sekutu
30
Pulau penelitian
31
Konflik di Laut
32
Ulang tahun yang berbeda
33
Pagi Yang Kacau
34
Pengalaman mengerikan armand
35
Turnamen inti telah tiba
36
Rapat Darurat
37
Kepulau penelitian bersama pangeran haland
38
pangeran kemiren telah tiba
39
Keerom yang kesal
40
Hebohnya panglima perang
41
Sejarah Pulau Misterius
42
Ketenangan Pangeran Muda
43
Kerajaan modern dan kekaisaran
44
keputusasaan
45
Turnamen bela diri di mulai
46
Tarian Petarung
47
Raja Yang Murka
48
Tujuan Mengerikan Raja
49
Kejutan Untuk Rakyat Yang Cemas
50
Hari Pertarungan
51
Semi final
52
Nijar Vs Rangga
53
Kenangan yang Terungkap
54
Pertarungan dua saudara
55
Aula Kekaisaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!