Jebakan Bocah Viscount

Di Balkon Kediaman Viscount Andrew

Di atas balkon yang luas, Jay dan Nijar duduk di kursi kayu yang nyaman, dikelilingi meja kecil penuh dengan kudapan manis dan secangkir teh yang masih mengepul. Angin sepoi-sepoi bertiup lembut, membawa aroma bunga dari taman di bawah mereka.

Jay menyeruput tehnya dengan santai, lalu menatap Nijar dengan penuh rasa ingin tahu.

Jay: "Hei, Nijar, aku penasaran… apa kamu juga punya bakat sihir?"

Nijar, yang sedang menikmati aroma tehnya, menaruh cangkirnya kembali ke meja sebelum menjawab dengan santai.

Nijar: "Tidak, aku tidak memiliki bakat sihir."

Jay hampir tersedak mendengar jawaban itu. Dengan cepat ia meletakkan cangkirnya dan menatap Nijar dengan mata lebar.

Jay: "Serius?! Bukannya semua orang jenius di akademi pasti punya sihir?"

Nijar hanya mengangkat bahu, tetap tenang seperti biasa.

Nijar: "Tidak selalu. Aku belajar di akademi bukan untuk sihir, tapi untuk berkembang. Akademi bukan hanya tentang sihir, tapi juga strategi, politik, dan banyak bidang lain. Jika kita lulus dengan prestasi dan pengalaman yang baik, Raja akan menerima kita di kerajaan dalam bidang yang kita inginkan."

Jay terdiam, mencoba mencerna kata-kata Nijar. Kemudian, ia tersenyum lebar.

Jay: "Jadi itu maksud dari pidatomu kemarin… Wah, aku baru benar-benar mengerti sekarang!"

Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi, menatap langit dengan ekspresi kagum.

Jay: "Raja itu memang hebat, ya? Dia tidak membedakan antara orang berbakat sihir dan yang tidak punya bakat sihir. Selama seseorang berprestasi, dia tetap akan diterima di kerajaan."

Nijar mengangguk, sementara Jay menatapnya penuh rasa penasaran lagi.

Jay: "Kalau begitu, kalau bukan sihir, apa yang bisa kamu lakukan?"

Nijar menaruh kembali cangkir tehnya, lalu balik bertanya.

Nijar: "Sebelum itu, Jay… kamu sendiri punya bakat sihir?"

Jay menggaruk kepalanya, terlihat sedikit malu.

Jay: "Yah… aku cuma bisa sihir penyembuhan. Dibandingkan dengan yang lain, sihirku biasa banget."

Nijar: "Tidak ada sihir yang 'biasa banget'. Penyembuhan itu penting, terutama dalam pertempuran."

Jay tersenyum mendengar jawaban Nijar, lalu tiba-tiba ia bersandar ke meja, menatap Nijar dengan penuh semangat.

Jay: "Kalau begitu, apakah kamu bisa bela diri?"

Nijar menatap Jay sebentar sebelum akhirnya menjawab dengan santai.

Nijar: "Aku pernah mempelajarinya."

Jay langsung duduk tegak dan menepuk meja dengan penuh semangat.

Jay: "Kalau begitu, ayo kita ke dojo saja! Aku ingin melihat seberapa hebat dirimu!"

Sebenarnya Nijar tau bahwa dia sedang masuk kedalam permainan jay, untuk mengali informasi dirinya. Tetapi Nijar sengaja masuk dalam permainan nya. Ternyata Jay bukan orang biasa.

Di balik pintu yang tertutup rapat, seorang pria dengan seragam hitam berdiri diam, mendengarkan percakapan mereka.

Pria itu adalah sekretaris pribadi Darius.

Tanpa suara, ia segera pergi untuk melaporkan apa yang baru saja ia dengar.

---

Sementara Itu… di Ruang Kerja Darius

Sekretaris mengetuk pintu dan masuk dengan hormat.

Sekretaris: "Tuan Darius, saya punya laporan tentang percakapan antara Jay dan Nijar."

Darius, yang sedang duduk di kursinya, menatap dengan ekspresi penuh minat.

Sekretaris: "Tampaknya, Nijar tidak memiliki bakat sihir, tapi dia menguasai bela diri."

Mata Darius menyipit, lalu ia tersenyum kecil.

Darius (bergumam): "Bagus, Jay."

Ia bangkit dari kursinya dan berjalan menuju dojo.

"Kalau begitu, aku akan melihat langsung bagaimana anak ini bertarung."

---

Di Dojo Keluarga Viscount Andrew

Saat mereka tiba di dojo yang luas, suara kayu yang dipukul dan langkah kaki terdengar bergema. Para petarung sedang berlatih dengan serius, beberapa sedang bertanding, sementara yang lain mengasah teknik mereka dengan senjata kayu.

Jay memasukkan tangannya ke dalam saku sambil menatap Nijar dengan senyum penuh arti.

Jay: "Hei, Nijar. Kau ingin mencoba bertarung? Tapi kalau tidak mau juga tidak apa-apa, kita bisa duduk manis dan mengamati mereka saja."

Nijar, yang sejak tadi memperhatikan suasana dojo, sebenarnya sudah tahu bahwa Jay sedang "memancingnya." Tapi ia memutuskan untuk mengikuti alurnya. Lagipula, ia juga penasaran dengan kemampuan tubuh barunya di dunia ini.

Nijar: "Baiklah, aku ingin mencoba."

Mata Jay berbinar senang.

Jay: "Bagus! Hei, kalian!"

Jay memanggil seorang instruktur, lalu meminta agar Nijar dibawa ke ruang ganti. Nijar pun mengikuti, sementara Jay tetap berdiri di tempat dengan ekspresi misterius.

---

Di Ruang Ganti

Nijar berganti ke pakaian latihan—seragam putih dengan sabuk hitam di pinggang. Setelah selesai, ia keluar dari ruang ganti dan langsung terkejut melihat Jay masih berdiri di tempat yang sama dengan pakaian santainya.

Nijar: "Kenapa kau belum ganti baju?"

Jay tersenyum lebar dan mengangkat bahunya.

Jay: "Hah? Aku kan nggak pernah bilang kalau aku bisa bela diri."

Nijar langsung menyipitkan mata, merasa tertipu.

Nijar: "Jadi, kau tidak ikut bertarung?"

Jay tertawa sambil menepuk pundak Nijar.

Jay: "Tentu tidak, teman! Aku ini tipe pendukung, ingat? Tapi tenang saja, aku sudah menyiapkan lawan yang cocok untukmu."

Nijar mendesah pelan, merasa ada yang tidak beres.

Nijar: "Siapa lawanku?"

Jay menunjuk ke arah sekelompok pemuda yang sedang berlatih.

Jay: "Mereka. Kelas pemula berusia sekitar 18 tahun."

Nijar langsung memicingkan mata curiga.

Nijar: "Kenapa rasanya aku tidak percaya padamu?"

Jay hanya tersenyum misterius sambil meminum teh yang entah dari mana ia dapatkan.

Jay: "Percayalah, aku memilih yang terbaik untukmu! Maksudku… yang TERBAIK di antara mereka, hehe."

Nijar menghela napas panjang. Sudah jelas Jay menjebaknya.

---

Di Balik Dojo…

Darius berdiri di celah pintu belakang dojo, menyaksikan percakapan mereka dengan ekspresi penuh kebanggaan. Ia memperhatikan bagaimana Jay dengan liciknya menipu Nijar agar ikut bertarung, dan bagaimana Nijar tetap tenang menghadapi situasi tersebut.

Darius (dalam hati): "Bagus, Jay. Kau sudah lebih dari sekadar bocah polos."

Lalu ia menatap ke arah Nijar.

"Sekarang, mari kita lihat sejauh mana kemampuanmu, bocah jenius."

.

Episodes
1 Mentri Gaming
2 Tidur, Bangun, Kembali Jadi Menteri… Kan?
3 Kembali ke Realitas
4 Ujian Masuk: Misi Bocil Jenius
5 Misteri Nilai Sempurna
6 Lizna.."PAGI MACAM APA INI!!?"
7 Eh? Pesta? Pesta apaan?
8 "Ugh… Lizna… kaki… ku…."
9 skakmat
10 Jebakan Bocah Viscount
11 Boxing
12 Title baru didapat: Pelajar Akademi Kemiren
13 Hari pertama
14 kantin yang penuh drama
15 Teori usang
16 reiner yang malang
17 "Oi berandal!..Ayo kita duel."
18 Teman baru
19 Rombongan Kekaisaran
20 Agenda Misterius Raja
21 Perubahan Raja
22 Usulan Kaisar
23 Seleksi petarung
24 Item Sihir
25 H-3 Seleksi
26 Mencari item sihir
27 item di pakai, defense +5
28 Bakat reiner
29 Mencari sekutu
30 Pulau penelitian
31 Konflik di Laut
32 Ulang tahun yang berbeda
33 Pagi Yang Kacau
34 Pengalaman mengerikan armand
35 Turnamen inti telah tiba
36 Rapat Darurat
37 Kepulau penelitian bersama pangeran haland
38 pangeran kemiren telah tiba
39 Keerom yang kesal
40 Hebohnya panglima perang
41 Sejarah Pulau Misterius
42 Ketenangan Pangeran Muda
43 Kerajaan modern dan kekaisaran
44 keputusasaan
45 Turnamen bela diri di mulai
46 Tarian Petarung
47 Raja Yang Murka
48 Tujuan Mengerikan Raja
49 Kejutan Untuk Rakyat Yang Cemas
50 Hari Pertarungan
51 Semi final
52 Nijar Vs Rangga
53 Kenangan yang Terungkap
54 Pertarungan dua saudara
55 Aula Kekaisaran
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Mentri Gaming
2
Tidur, Bangun, Kembali Jadi Menteri… Kan?
3
Kembali ke Realitas
4
Ujian Masuk: Misi Bocil Jenius
5
Misteri Nilai Sempurna
6
Lizna.."PAGI MACAM APA INI!!?"
7
Eh? Pesta? Pesta apaan?
8
"Ugh… Lizna… kaki… ku…."
9
skakmat
10
Jebakan Bocah Viscount
11
Boxing
12
Title baru didapat: Pelajar Akademi Kemiren
13
Hari pertama
14
kantin yang penuh drama
15
Teori usang
16
reiner yang malang
17
"Oi berandal!..Ayo kita duel."
18
Teman baru
19
Rombongan Kekaisaran
20
Agenda Misterius Raja
21
Perubahan Raja
22
Usulan Kaisar
23
Seleksi petarung
24
Item Sihir
25
H-3 Seleksi
26
Mencari item sihir
27
item di pakai, defense +5
28
Bakat reiner
29
Mencari sekutu
30
Pulau penelitian
31
Konflik di Laut
32
Ulang tahun yang berbeda
33
Pagi Yang Kacau
34
Pengalaman mengerikan armand
35
Turnamen inti telah tiba
36
Rapat Darurat
37
Kepulau penelitian bersama pangeran haland
38
pangeran kemiren telah tiba
39
Keerom yang kesal
40
Hebohnya panglima perang
41
Sejarah Pulau Misterius
42
Ketenangan Pangeran Muda
43
Kerajaan modern dan kekaisaran
44
keputusasaan
45
Turnamen bela diri di mulai
46
Tarian Petarung
47
Raja Yang Murka
48
Tujuan Mengerikan Raja
49
Kejutan Untuk Rakyat Yang Cemas
50
Hari Pertarungan
51
Semi final
52
Nijar Vs Rangga
53
Kenangan yang Terungkap
54
Pertarungan dua saudara
55
Aula Kekaisaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!