Tidur, Bangun, Kembali Jadi Menteri… Kan?

Malam tiba. Setelah seharian mencoba menerima kenyataan bahwa ia sekarang adalah Nijar Nielson, NPC bocil pedagang toko kelontong, Aditiya akhirnya merebahkan diri di atas kasur kecil di kamar belakang toko.

Kasurnya tipis, agak keras, dan berbau sedikit kayu. Tidak ada pendingin ruangan, hanya sebuah jendela kecil yang membiarkan angin malam masuk.

"Astaga… Aku yang biasanya tidur di ranjang empuk dengan AC dingin, sekarang malah kayak anak kos kere." Aditiya mengeluh dalam hati.

Ia menatap langit-langit kayu di atasnya, lalu mulai merangkum kejadian hari ini.

Ia terbangun di dunia game MMORPG yang ia mainkan.

Ia bukan karakter utama, bukan pahlawan, bukan petualang hebat, tapi seorang NPC bocil.

Ia tidak punya akses ke menu game, skill, atau bahkan inventaris pemain.

Ia harus menjual barang di toko, bahkan tubuhnya otomatis bergerak layaknya NPC saat melayani pelanggan.

Aditiya menarik napas panjang. "Oke, ini memang aneh. Tapi… ini pasti mimpi. Pasti."

Ia menutup matanya dan meyakinkan dirinya sendiri.

"Kalau aku tidur di sini, aku pasti akan bangun di dunia nyata. Aku akan kembali menjadi Menteri Pertahanan Aditiya Iskandar. Aku akan kembali ke kantor, bertemu jenderal, menghadiri rapat penting… dan aku akan hapus game ini dari HP-ku!"

Ia mengulang kalimat itu seperti mantra dalam kepalanya.

"Ini hanya mimpi. Hanya mimpi. Hanya mimpi."

Beberapa menit berlalu. Aditiya mulai mengantuk. "Ya… saat aku bangun nanti, aku pasti…"

Zzz…

---

Cahaya pagi masuk melalui jendela kecil kamar. Burung-burung berkicau di kejauhan.

Aditiya menggeliat di kasurnya, lalu perlahan membuka mata. Ia menguap, mengusap wajahnya, dan berkata dengan suara serak, "Akhirnya, mimpi aneh itu selesai juga."

Ia duduk perlahan…

…lalu melihat tangannya yang masih mungil.

…kakinya yang masih pendek.

…dan suara di luar yang terdengar seperti Lizna sedang menyapu toko.

Aditiya membeku.

"Jangan bilang…"

Ia menoleh ke samping. Kamarnya masih sama, kasurnya masih keras, dindingnya masih kayu, dan… ia masih Nijar Nielson.

"TIDAAAA!!!"

Teriakan bocilnya menggema ke seluruh toko.

Dari luar, Lizna yang sedang menyapu hanya mendesah sambil berkata, "Nijar, kalau mimpi buruk, jangan teriak-teriak. Kasihan pelanggan nanti takut masuk toko."

Sementara itu, Aditiya hanya bisa terduduk di kasur sambil memegang kepalanya.

"Aku… masih NPC?! Mimpiku ternyata bukan mimpi?! Aku masih terjebak di sini?!"

Hari ini, Menteri Pertahanan yang dulunya memimpin strategi perang dunia nyata, harus menerima kenyataan bahwa ia tetap seorang bocil NPC penjual potion.

Setelah berhasil menerima kenyataan—meskipun dengan hati yang hancur—Aditiya akhirnya mencoba menguji batasnya sebagai NPC.

"Oke, kalau aku memang NPC, apakah aku hanya bisa tinggal di toko, atau bisa jalan-jalan?" pikirnya.

Sebelum toko buka, Aditiya mencuri kesempatan untuk keluar dan menjelajahi Kota Kemiren, kota utama tempat para pemain baru memulai petualangan di (CLO).

Saat melangkah keluar dari toko, jantungnya berdebar.

"Ayo, Nijar… eh, maksudku, ayo, Aditiya! Tes pertama: bisakah aku menjauh dari toko?"

Langkah pertama… berhasil.

Langkah kedua… berhasil.

Langkah ketiga… masih lancar.

"Aku bisa bergerak bebas! Aku bukan NPC statis!"

Aditiya tersenyum penuh kemenangan. "Baiklah, ayo kita eksplor kota ini!"

---

Kota Kemiren terlihat jauh lebih hidup dibanding saat ia melihatnya di layar HP. Bangunan batu bergaya abad pertengahan berjajar rapi, jalanan dipenuhi NPC penjual, pandai besi, petualang, dan pemain yang sibuk bertransaksi atau mencari quest.

Aditiya mengamati semuanya dengan rasa kagum.

"Jadi begini ya rasanya ada di dalam game… Tapi tetap saja, aku lebih suka balik ke dunia nyata."

Saat melewati alun-alun kota, ia melihat seorang blacksmith memalu besi dengan gagah, seorang penyihir NPC tua sedang menjual buku sihir, dan sekelompok pemain pemula yang sedang latihan dengan pedang kayu.

Di satu sudut, ia melihat seorang petualang berbaju zirah menendang tong sampah kayu, seolah-olah mencari item tersembunyi.

Aditiya menggeleng. "Kebiasaan player barbar… Main asal mukul benda di kota."

Saat asyik mengamati, tiba-tiba sebuah suara mengagetkannya.

"Hei, bocil! Mau beli roti?"

Seorang NPC penjual roti tua menatapnya dengan senyum ramah.

Aditiya kaget. "Aku bisa beli barang juga?"

Tiba-tiba tangannya bergerak otomatis, mengeluarkan beberapa koin dari saku kecilnya dan menyerahkan ke si penjual.

"Eh?!"

Detik berikutnya, Aditiya sudah memegang roti di tangannya.

Dia menatap roti itu dengan perasaan campur aduk. "Jadi NPC juga bisa belanja… Apakah aku punya sistem ekonomi sendiri?"

Tanpa pikir panjang, ia menggigit roti itu.

"... Enak."

Aditiya sedikit terharu. "Setidaknya aku bisa makan beneran di sini."

Tapi ketika ia asyik makan, tiba-tiba sebuah notifikasi muncul di kepalanya—

[Item "Roti Gandum" dikonsumsi]

Aditiya terdiam.

"Hah? Ada notifikasi di kepalaku?!"

----

Aditiya duduk di atas bukit kecil di pinggiran Kota Kemiren, angin sepoi-sepoi menerpa rambut bocilnya yang berantakan. Dari sini, ia bisa melihat seluruh kota yang dulu hanya ia kenal sebagai tempat respawn dan transaksi di layar HP-nya.

Kota Kemiren tampak begitu hidup. Jalanan batu, rumah-rumah dengan atap merah, pasar yang sibuk, dan adventurer yang lalu-lalang membawa pedang dan tongkat sihir.

Tapi yang lebih membuatnya kagum adalah daratan luas yang terbentang di luar kota.

Di kejauhan, hutan lebat tampak menghijau di bawah sinar matahari. Lebih jauh lagi, gunung-gunung tinggi menjulang, kabut tipis menyelimuti puncaknya. Di sisi lain, laut biru berkilauan di bawah cahaya matahari, dengan beberapa kapal layar kecil bergerak di kejauhan.

“Aku… benar-benar ada di dunia ini.”

Rasanya seperti mimpi, tapi ini bukan mimpi.

Aditiya menarik napas panjang. Untuk pertama kalinya sejak ia bangun di tubuh bocil ini, ia merasa sedikit tenang.

"Jadi… aku bukan Menteri Pertahanan lagi, ya?"

Ia melirik tangannya yang kecil, lalu mengepalkan tinjunya. "Aku Nijar Nielson. Bocil NPC pedagang."

Menerima kenyataan ini memang berat. Tapi kalau ia terus menyangkal, ia hanya akan terjebak dalam kebingungan.

Tiba-tiba, pikirannya kembali ke notifikasi aneh yang muncul saat ia makan roti tadi.

[Item "Roti Gandum" dikonsumsi]

"Kalau aku benar-benar NPC, kenapa ada notifikasi di kepalaku?"

Ia mulai berpikir keras.

Biasanya, NPC tidak punya akses ke sistem pemain. Mereka hanya menjalankan skrip yang sudah ditentukan oleh game. Tapi dia? Dia bisa melihat notifikasi.

Pertanyaannya sekarang—

"Apa aku hanya NPC biasa? Atau… apakah aku bisa punya skill seperti pemain?"

Aditiya menatap ke langit biru, matanya penuh dengan tanda tanya.

"Apa mungkin aku bisa berkembang lebih dari sekadar NPC?"

Jika ada satu hal yang pasti, ia harus mencari tahu jawabannya sendiri.

Terpopuler

Comments

Rodiat_Df

Rodiat_Df

bantu rating ya manteman biar author lebih semangat /Chuckle//Pray/

2025-02-13

2

lihat semua
Episodes
1 Mentri Gaming
2 Tidur, Bangun, Kembali Jadi Menteri… Kan?
3 Kembali ke Realitas
4 Ujian Masuk: Misi Bocil Jenius
5 Misteri Nilai Sempurna
6 Lizna.."PAGI MACAM APA INI!!?"
7 Eh? Pesta? Pesta apaan?
8 "Ugh… Lizna… kaki… ku…."
9 skakmat
10 Jebakan Bocah Viscount
11 Boxing
12 Title baru didapat: Pelajar Akademi Kemiren
13 Hari pertama
14 kantin yang penuh drama
15 Teori usang
16 reiner yang malang
17 "Oi berandal!..Ayo kita duel."
18 Teman baru
19 Rombongan Kekaisaran
20 Agenda Misterius Raja
21 Perubahan Raja
22 Usulan Kaisar
23 Seleksi petarung
24 Item Sihir
25 H-3 Seleksi
26 Mencari item sihir
27 item di pakai, defense +5
28 Bakat reiner
29 Mencari sekutu
30 Pulau penelitian
31 Konflik di Laut
32 Ulang tahun yang berbeda
33 Pagi Yang Kacau
34 Pengalaman mengerikan armand
35 Turnamen inti telah tiba
36 Rapat Darurat
37 Kepulau penelitian bersama pangeran haland
38 pangeran kemiren telah tiba
39 Keerom yang kesal
40 Hebohnya panglima perang
41 Sejarah Pulau Misterius
42 Ketenangan Pangeran Muda
43 Kerajaan modern dan kekaisaran
44 keputusasaan
45 Turnamen bela diri di mulai
46 Tarian Petarung
47 Raja Yang Murka
48 Tujuan Mengerikan Raja
49 Kejutan Untuk Rakyat Yang Cemas
50 Hari Pertarungan
51 Semi final
52 Nijar Vs Rangga
53 Kenangan yang Terungkap
54 Pertarungan dua saudara
55 Aula Kekaisaran
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Mentri Gaming
2
Tidur, Bangun, Kembali Jadi Menteri… Kan?
3
Kembali ke Realitas
4
Ujian Masuk: Misi Bocil Jenius
5
Misteri Nilai Sempurna
6
Lizna.."PAGI MACAM APA INI!!?"
7
Eh? Pesta? Pesta apaan?
8
"Ugh… Lizna… kaki… ku…."
9
skakmat
10
Jebakan Bocah Viscount
11
Boxing
12
Title baru didapat: Pelajar Akademi Kemiren
13
Hari pertama
14
kantin yang penuh drama
15
Teori usang
16
reiner yang malang
17
"Oi berandal!..Ayo kita duel."
18
Teman baru
19
Rombongan Kekaisaran
20
Agenda Misterius Raja
21
Perubahan Raja
22
Usulan Kaisar
23
Seleksi petarung
24
Item Sihir
25
H-3 Seleksi
26
Mencari item sihir
27
item di pakai, defense +5
28
Bakat reiner
29
Mencari sekutu
30
Pulau penelitian
31
Konflik di Laut
32
Ulang tahun yang berbeda
33
Pagi Yang Kacau
34
Pengalaman mengerikan armand
35
Turnamen inti telah tiba
36
Rapat Darurat
37
Kepulau penelitian bersama pangeran haland
38
pangeran kemiren telah tiba
39
Keerom yang kesal
40
Hebohnya panglima perang
41
Sejarah Pulau Misterius
42
Ketenangan Pangeran Muda
43
Kerajaan modern dan kekaisaran
44
keputusasaan
45
Turnamen bela diri di mulai
46
Tarian Petarung
47
Raja Yang Murka
48
Tujuan Mengerikan Raja
49
Kejutan Untuk Rakyat Yang Cemas
50
Hari Pertarungan
51
Semi final
52
Nijar Vs Rangga
53
Kenangan yang Terungkap
54
Pertarungan dua saudara
55
Aula Kekaisaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!