Episode 8 Konferensi Pers

Dania berjalan perlahan keluar, bibirnya bergerak, mencoba menemukan kata dan kalimat yang akan disampaikan ke.wartawan agar tidak jadi boomerang hingga menyerangnya balik. Semua orang dari berbagai media sudah berjajar, Dania membuka pintu itu, jantungnya berdetak perlahan, nafasnya sedikit tersendat.

“Bismillahirrahmanirrahim, ayo Dania, kamu pasti bisa!” Katanya dalam hati yang berdiri tepat di depan wartawan.

“Teman-Teman, dan semua orang yang mengenal saya, pertama-tama saya minta maaf atas kegaduhan ini….” Katanya menatap ke seluruh wartawan.

“Apa yang kalian lihat di media sosial tidak seperti yang diberitakan, saya selalu profesional dalam menjalankan pekerjaan, jadi semua tuduhan itu tidak benar,”

“Tapi mengapa kalian janjian di kafe? Tidak di kantor?” Tanya salah satu wartawan.

Dania menelan ludahnya, pikirannya mencoba bergerak cepat untuk bisa menjawab pertanyaan itu. Waktu terus berjalan, sebenarnya baru 3 detik namun bagi perempuan itu sudah seperti 3 jam rasanya, jawaban apa yang paling tepat?

“Saya selalu memberi kebebasan kepada klien untuk bertemu di mana saja, asal tidak melanggar norma.” Jawab Dania yang berhenti sejenak.

“Dan menurut hemat saya tempat itu paling tepat karena sebelumnya saya juga ada janji dengan seseorang jadi biar sekali jalan, beliaunya juga setuju,” lanjutnya Dania

Mata Dania mengedip sekali, dia merasa jawaban itu kurang tepat, “Aduh Dania, bego banget sih kenapa alasan seperti itu, kalau ada yang tanya siapa kliennya gimana?” Kata Dania dalam hati.

“Apakah klien yang Anda maksud adalah Adwin Atmanegara? Orang terkaya nomor satu di Indonesia itu?” Tanya Laksa yang menyamar menjadi wartawan tiba-tiba menanyakan hal itu.

Dania terdiam sejenak, dia menatap Laksa bak seperti Captain America, superhero favoritnya, bahkan semua wartawan di sana juga terdiam sejenak, mereka mencoba mencerna keadaan saat ini. Berita Adwin Atmanegara memang sedang viral karena kasus rumah tangganya, beberapa mulai berpikir mana yang harus ditanyakan terlebih dulu.

“Iya, kebetulan beliau menghubungi saya, tapi dia membatalkan janji karena mendadak ada meeting,” jawab Dania sedikit lebih tenang walau jantungnya berdegup kencang dan aliran darahnya mulai mendidih.

“Anda tidak sedang mencari-cari alasan untuk menutupi perselingkuhan Anda bukan?” Celetuk seorang wartawan perempuan.

“Saya hanya berkata apa adanya, kalau Anda tidak percaya silahkan cari informasinya lebih akurat lagi,” Jawab Dania yang mencoba melakukan serangan balik.

“Menurut kabar, Adwin sudah menghubungi konsultan keluarga dan itu bukan Anda,”

Dania kembali terdiam, dalam hati dia merasa kesal mengapa harus memberikan pertanyaan seperti itu. Perempuan itu ingin sekali pergi dan mengakhirinya, hanya saja apa yang telah terucap akan menjadi boomerang bila tak diselesaikan seperti ini.

“Adwin…. Adwin,” kata Dania yang matanya melirik ke segala arah pertanda dia sedang bingung mencari kata yang tepat.

Di tengah kebimbangannya, salah satu dari kantor membawa handphone untuk Dania dan berkata, “Maaf ada telepon, Bu?”

“Dari?” Kata Dania yang mengambil handphone itu dan mencoba berbicara dengan orang itu

“Ibu Dania, saya Adwin Atmanegara, maaf saya tadi tidak bisa datang, bisa kita reschedule?” Suara Adwin dari balik telepon yang didengarkan seksama oleh para wartawan.

“Baik pak, nanti kita atur lagi jadwalnya!” Kata Dania yang menutup teleponnya.

Semua wartawan mulai terperanga dan seakan tak percaya bahwa mereka kehilangan momen, salah satu dari mereka bertanya, “Bisa diceritakan bagaimana perjalanan mediasi Adwin dan istrinya?”

“Maaf, saya menjaga betul privasi klien saya…  Saya rasa sudah cukup klasifikasinya, permisi!” Kata Dania yang masuk ke dalam.

Wartawan masih mencoba mendesak masuk dan bertanya mengenai Adwin. Namun petugas keamanan dengan sigap memberikan pagar untuk menghalangi wartawan bisa masuk ke dalam, setelah pintu di tutup semua wartawan pulang, “Eh, gantian Alvin Viral karena selingkuh nih,” Celetuk salah satu wartawan.

Lainnya juga ikut melihat handphone, seakan tidak percaya dengan kabar itu, mereka segera pergi ke kantor Pak Dhanu, untuk mendapatkan kebenarannya. Laksa kemudian masuk ke dalam mobilnya lagi, dan menelpon Dania.

“Hallo…” tanya Laksa yang melihat ke arah kantor Dania

“Hey, kamu masih di luar?” Tanya Dania dengan nada yang lebih segar dan ceria

“Ya, saya mau ke kantor,”

“Makasih ya!” Kata Dania yang berjalan menuju ke ruangannya

“Buat?”

“Buat hari ini, entah gimana caranya gue yakin semua ini gara-gara lo, makasih banget!” Kata Dania duduk di kursinya

“Sama-Sama, gue pergi dulu ya!” Kata Laksa menutup teleponnya dan mengingat kejadian beberapa menit Sebelum konferensi pers di mulai.

Ketika mengambil id card di laci mobil ada dokumen yang terjatuh, itu adalah semua nama orang yang bergerak di bisnis ilegal seperti yang dilakukan Laksa, dan salah satunya adalah Adwin Atmanegara.

Dia langsung punya rencana untuk menelpon Adwin, dan bernegosiasi, apalagi kondisi keluarganya sedang tidak baik saja. Laksa akan memanfaatkannya untuk menyelamatkan nama Dania dan membalikkan keadaan.

“Halo… lo pastiin berita Alvin ini viral, terserah mau sewa influencer untuk melebih-lebihkan yang penting dia hancur!” kata Laksa yang menghubungi seseorang.

Kondisi di depan kantor Dania sudah cukup kondusif, terdengar samar bahwa perempuan itu akan melakukan konferensi pers, tangannya dengan sigap menelpon Adwin.

“Adwin Atmanegara? Saya langsung aja, saya punya penawaran menarik kepada Anda, “kata Laksa memulai intervensinya

“Penawaran apa? Siapa Anda?” Tanya Adwin.

“Lo nggak perlu tahu siapa gue, setelah ini gue akan kirimin apa yang perlu lo lakuin.” Kata Laksa yang menyandarkan tangan kanannya di pintu.

“Kenapa gue harus nurut?” Kata Adwin yang mulai perlawanan

“Gue yakin lo punya power, tapi gue juga yakin lo nggak akan pernah mau berurusan sama gue, “ kata Laksa yang melirik kondisi di depan kantor Dania

“Kalau berani, maka nasib lo akan sama seperti Alvin Pamungkas Wijaya, saya yakin lo akan bijak dalam memilih,” kata Laksa

“Kalau nggak percaya, silahkan saja! Tapi saya pastikan Anda akan lebih hancur dari Alvin,” Lanjut Laksa yang menutup teleponnya lalu mengirimkan sebuah pesan apa yang harus dilakukan oleh Adwin.

Laksa kembali tersadar, senyumannya masih terkembang karena dia yakin bahwa semua rencananya akan berhasil, “Sekarang, kita buat Alvin hancur karena sudah main-main dengan gue!” Kata Laksa yang mulai menghidupkan Mobilnya.

Sementara itu, Dania tersenyum sendiri di kantornya, dia teringat apa yang dilakukan Laksa begitu romantis. Terlebih saat lelaki itu memancing semuanya dengan nama Adwin Atmanegara.

Perempuan itu merasa tenang dan aman ketika berada di dekat Laksa, berbeda jauh dengan Alvin suaminya, “Sadar Dania… Sadar Dania, jangan bilang kalau gue…” katanya sambil menepuk pipinya agar bisa kembali ke dunia nyata.

Episodes
1 Episode 1 Kepalsuan
2 Episode 2 Motif Abu-Abu Laksa
3 Episode 3 Manipulasi
4 Episode 4 Semesta Mendukung
5 Episode 5 Mengejar Bom Waktu
6 Episode 6 Viral
7 Episode 7 Romansa Media Sosial
8 Episode 8 Konferensi Pers
9 Episode 9 Alibi Sempurna
10 Episode 10 Kedatangan Adwin
11 Episode 11 Tanggung Jawab dan Ego
12 Episode 12 Rahasia Ibu Kandhi
13 Episode 13 Sebelum Bertemu
14 Episode 14 Dania Melawan
15 Episode 15 Pinta Ibu Kandhi
16 Episode 16 Posisi Nila Terancam
17 Episode 17 Motivasi Tersembunyi Pak Dhanu
18 Episode 18 Puzzle yang Hilang Telah Ditemukan
19 Episodw 19 Keluarga Bahagia
20 Episode 20 Kerja Sama
21 Episode 21 Upaya Nila
22 Episode 22 Sisi Manusiawi Alvin
23 Episode 23 Ragu
24 Episode 24 Berdamai Dengan Keadaan
25 Episode 25 Mungkin Bercerai Lebih Baik
26 Episode 26 Pak Dhanu Vs Nila
27 Episode 27 Kawan Atau Lawan?
28 Episode 28 Masa Lalu Nila
29 Episode 29 Pertama Kali Bertemu
30 Episode 30 Kejujuran Dalam Kebohongan
31 Episode 31 Berpisah
32 Episode 32 Lawan Atau Kawan
33 Episode 33 Pemetaan Masalah
34 Episode 34 Belum Ikhlas
35 Episode 35 Kehancuran Nila
36 Episode 36 Tanggung Jawab
37 Episode 37 Chaos
38 Episode 38 Melawan
39 Episode 39 Siasat Laksa
40 Episode 40 Kisah Pak Dhanu
41 Episode 41 Siasat Nila
42 Episode 42 Negosiasi Berjalan Sukses
43 Episode 43 Memori Ibu dan Anak Part 1
44 Episode 44 Memori Ibu dan Anak Part 2
45 Episode 45 Kontrak Kerja Sama
46 Episode 46 Kesuburan
47 Episode 47 Rencana Awal Alvin
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Episode 1 Kepalsuan
2
Episode 2 Motif Abu-Abu Laksa
3
Episode 3 Manipulasi
4
Episode 4 Semesta Mendukung
5
Episode 5 Mengejar Bom Waktu
6
Episode 6 Viral
7
Episode 7 Romansa Media Sosial
8
Episode 8 Konferensi Pers
9
Episode 9 Alibi Sempurna
10
Episode 10 Kedatangan Adwin
11
Episode 11 Tanggung Jawab dan Ego
12
Episode 12 Rahasia Ibu Kandhi
13
Episode 13 Sebelum Bertemu
14
Episode 14 Dania Melawan
15
Episode 15 Pinta Ibu Kandhi
16
Episode 16 Posisi Nila Terancam
17
Episode 17 Motivasi Tersembunyi Pak Dhanu
18
Episode 18 Puzzle yang Hilang Telah Ditemukan
19
Episodw 19 Keluarga Bahagia
20
Episode 20 Kerja Sama
21
Episode 21 Upaya Nila
22
Episode 22 Sisi Manusiawi Alvin
23
Episode 23 Ragu
24
Episode 24 Berdamai Dengan Keadaan
25
Episode 25 Mungkin Bercerai Lebih Baik
26
Episode 26 Pak Dhanu Vs Nila
27
Episode 27 Kawan Atau Lawan?
28
Episode 28 Masa Lalu Nila
29
Episode 29 Pertama Kali Bertemu
30
Episode 30 Kejujuran Dalam Kebohongan
31
Episode 31 Berpisah
32
Episode 32 Lawan Atau Kawan
33
Episode 33 Pemetaan Masalah
34
Episode 34 Belum Ikhlas
35
Episode 35 Kehancuran Nila
36
Episode 36 Tanggung Jawab
37
Episode 37 Chaos
38
Episode 38 Melawan
39
Episode 39 Siasat Laksa
40
Episode 40 Kisah Pak Dhanu
41
Episode 41 Siasat Nila
42
Episode 42 Negosiasi Berjalan Sukses
43
Episode 43 Memori Ibu dan Anak Part 1
44
Episode 44 Memori Ibu dan Anak Part 2
45
Episode 45 Kontrak Kerja Sama
46
Episode 46 Kesuburan
47
Episode 47 Rencana Awal Alvin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!