Episode 5 Mengejar Bom Waktu

Jakarta selalu mampu menyembunyikan tanya, lalu lalang orang seakan menjadi tanda tanya apakah mereka tulus atau hanya pura-pura. Riuhnya restoran membuat suasana gaduh tetapi hati masih saja rapuh, kalah oleh aroma kopi dan sup yang mampu menciptakan suasana baru.

Berhasil mengendap keluar, Nila meminta greater restoran untuk mengambil foto Dania dan Laksa, tanpa sepengetahuan keduanya. Greeter itu paham benar akan perintah tersebut dan menjalankannya dengan baik, Nila memberikannya sejumlah uang untuk hasil tersebut.

Alvin dan Nila keluar dari resto, tanpa sepengetahuan keduanya dari area parkir, Pak Dhanu yang ingin turun dari mobil menghentikan langkahnya dan melihat seksama keduanya berjalan menuju ke sedan putih.

“Jadi, foto itu benar?” Kata Pak Dhanu dari dalam hati sembari melepas kaca matanya.

Beberapa waktu lalu, pemilik perusahaan Arya Wijaya Grup ini mendapatkan sebuah paket, isinya adalah foto Alvin dan Nila sedang berpelukan mesra. Awalnya lelaki itu tidak percaya, tetapi anak buahnya mengkonfirmasi bahwa foto itu asli dan benar.

Bahkan, Pak Dhanu juga sudah tahu mengenai hubungan rumah tangga Alvin dengan Dania seperti apa. Dia mulai sadar mengapa hampir satu tahun ini dia tidak dikaruniai cucu, mungkin karena anaknya lebih suka dengan perempuan lain.

“Kita pulang saja!” Kata Pak Dhanu yang kembali memakai kaca mata hitamnya.

“Nggak jadi makan, Pak?” Tanya supirnya.

“Saya nggak nafsu makan disini, nanti saja pesan online,”

“Baik pak,” Kata Supir yang mulai menjalankan kendaraannya.

Mobil BMW seri terbaru milik Pak Dhanu melaju kencang di Jalan Tanjung Duren Raya. Pak Dhanu masih tak percaya dengan apa.yang dilihatnya, dia harus mencari solusi agar masalah tersebut tidak diketahui oleh media, terlebih pamor perusahaannya sedang naik tajam.

Sambil turun dari mobilnya, Pak Dhanu menelpon Alvin, ketika diangkat telepon itu dia berkata, “Ke ruangan Ayah sekarang!”

Alvin cukup panik mendengar suara Ayahnya terdengar keras dan tajam, dia menjawab dengan tenang, “30 menit lagi, aku masih di luar,”

“Siapa?” Tanya Nila yang menatap Wajah Alvin

“Ayah,” jawab Alvin yang masih memegang stirnya dan mencari jalan putar balik.

“Kenapa?”

“Beliau nyuruh aku ke ruangannya, “ katanya yang jantungnya mulai berdebar hebat.

“Kamu turun di sini nggak papa kan honey?” Lanjut Alvin yang menghentikan mobilnya

“Iya honey, kamu yang tenang ya! Aku mau ke media wicara untuk menyerahkan foto.ini,” kata Nila yang turun dari mobilnya.

“Kamu hati-hati ya, kabarin kalau semuanya sudah selesai!” Kata Alvin yang mulai menjalankan mobilnya.

Nila membuka handphonenya, pertama dia memesan taksi online dulu, dan yang kedua mengadakan janji dengan salah satu temannya di media wicara. Senyumnya sumringah sambil mengangguk-angguk beberapa kali, karena sebentar lagi seluruh dunia akan tahu kalau Dania bukan perempuan baik-baik, dan dia bisa menggantikan posisinya.

Sementara itu, Alvin masih berpikir apa yang membuat Ayahnya bernada seperti itu, dan menyuruhnya segera menemuinya. Kejadian itu sebenarnya bukan hanya kali ini, beberapa waktu lalu juga pernah, tetapi mengenai bisnis, untuk kali ini dia tak punya bayangan apapun.

Semerbak hutan tercium di ruangan Pak Dhanu, aroma parfum yang begitu pekat membuat siapa saja merasakan tenang dan dinginnya hutan secara alami. Suara detik jam dinding terdengar seperti jantung yang berdebar kencang.

Sejak kedatangannya ke ruangan itu, dia terus memandang foto mantan menantunya yang selalu dia simpan, bahkan Alvin sendiri tak pernah tahu soal itu, “Apakah dulu kamu juga mendapatkan perlakuan yang sama?”

Lelaki itu menghela nafas, melepas kacamatanya mengusap mata yang berair kemudian memakainya lagi dan berkata, “Aku akan tepati janjiku!”

“Tok..Tok..Tok!” Suara pintu ruangan Pak Dhanu

“Masuk!” Kata Pak Dhanu yang kembali memasukkan foto itu ke dalam lacinya.

Alvin membuka pintu, wajahnya menunjukkan bahwa dirinya sudah siap dengan pertemuan itu, dia merasa yakin bahwa semuanya akan teratasi. Lelaki itu berdiri tepat di depan Ayahnya dan berkata, “Ada apa panggil Aku?”

Tanpa berkomentar, Pak Dhanu melempar foto mesranya dengan Nila. Mata Alvin terbelalak, jantungnya kini berdebar sangat kencang, tubuhnya gemetar seakan tak percaya bahwa hari ini akan tiba secepat itu, nyalinya mulai menciut dan sulit untuk bisa berkelakar.

“Jelaskan ke Ayah!” Kata Pak Dhanu

Alvin masih diam, seketika udara di sekitar menjadi sangat panas. Keringat Alvin tampak meluncur dari dahi turun ke pipi, kata-katanya seakan terbungkam oleh kenyataan bahwa Ayahnya sudah mengetahuinya.

“Jelaskan pada Ayah, apa ini?” Bentak Pak Dhanu yang berdiri, matanya melotot tepat di depan muka Alvin.

“Kenapa nggak bisa omong? Kamu terkejut Ayah dapat foto ini darimana?” kata Pak Dhanu menggebrak mejanya, sementara tubuh Alvin bergerak ke belakang mengantisipasi adanya gerakan tambahan.

“I..tu… foto lama sebelum… aku menikah dengan… Dania,” jawab Alvin yang menundukkan kepala.

“Sebelum kamu menikah dengan Dania, berarti saat kamu masih jadi suami Putri?” Kata Pak Dhanu yang keluar dari mejanya dan berhadapan langsung dengan Alvin

“Lalu, kamu habis darimana? Asik berduaan dengan perempuan itu?” Lanjut Pak Dhanu yang tangan kanannya menujuk ke suatu arah

Tubuh Alvin membeku, dia ingin meluapkan semua yang terpendam dalam.hati, namun sulit untuk keluar. Ucapannya seperti sengaja ia tahan, agar tidak salah dan Ayahnya tidak marah besar.

“Kamu tahu dampak dari sikap kamu ini? Kita bisa rugi besar, karena masyarakat sudah tidak percaya lagi!” Kata Pak Dhanu berjalan membelakangi Alvin

“Tapi, Dania juga selingkuh!” Jawab Spontan Alvin

“Mana mungkin perempuan itu selingkuh?” Kata Pak Dhanu yang membalikkan badannya menatap Alvin

“Ayah nggak tahu itu kan, lihat saja beritanya sebentar lagi!”

“Kamu mau memviralkan istri kamu? Otak kamu taruh mana Vin?” Kata Pak Dhanu memegang kepala Alvin.

“Kalau begini terus lama-lama darah tinggi Ayah bisa kumat, sekarang kamu cegah berita itu jangan sampai viral!” Kata Pak Dhanu yang nafasnya mulai tersengal

“Kalau nggak, kamu akan saya pecat dari perusahaan!” Lanjut Pak Dhanu.

“Satu lagi, tinggalkan perempuan itu atau seluruh harta Ayah akan jatuh le tangan Dania!” Kata Pak Dhanu lagi

Alvin tak sempat berkomentar apapun, dirinya keluar dan mencoba menelpon Nila tetapi, tidak diangkat. Dia harus mencegah semuanya terlambat, karena semua yang telah direncanakannya dengan Nila akan sia-sia jika sampai Ayahnya bertindak.

Alvin berlari menuju ke area parkir, bukan lagi menit dia sudah dikejar oleh detik, karena bom besar itu bisa saja meledak sewaktu-waktu. Lelaki itu menunggu di depan lift, menekan beberapa kali tombol dan berharap segera, tetapi butuh waktu cukup lama karena setiap lantai berhenti.

Akhirnya lelaki itu memutuskan menggunakan tangga darurat, apapun yang terjadi Nila tidak boleh menyebarkan berita itu. Dia mulai mendorong pintu sekuat tenaga dan sedikit menghardik, “Berat banget sih pintu ini!” Kemudian melihat ke bawah yang membentuk jalur berkelok.

Alvin menelan ludahnya, dia sudah membayangkan betapa lelah kakinya nanti sampai ke bawah, “Nggak ada pilihan lain, Ayo Alvin, kamu bisa! Katanya yang mulai menarik nafas panjang dan berlari menuruni tangga.

Terpopuler

Comments

Ratih15

Ratih15

Seruu bangett kak ceritanya sukakk, semangat updetnyaa yaa kak. kalau boleh dibantu juga komen dan likenya di cerita aku "Cinta Dalam Dosa". Saling support yuk kak terimakasih 🥰❤

2025-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kepalsuan
2 Episode 2 Motif Abu-Abu Laksa
3 Episode 3 Manipulasi
4 Episode 4 Semesta Mendukung
5 Episode 5 Mengejar Bom Waktu
6 Episode 6 Viral
7 Episode 7 Romansa Media Sosial
8 Episode 8 Konferensi Pers
9 Episode 9 Alibi Sempurna
10 Episode 10 Kedatangan Adwin
11 Episode 11 Tanggung Jawab dan Ego
12 Episode 12 Rahasia Ibu Kandhi
13 Episode 13 Sebelum Bertemu
14 Episode 14 Dania Melawan
15 Episode 15 Pinta Ibu Kandhi
16 Episode 16 Posisi Nila Terancam
17 Episode 17 Motivasi Tersembunyi Pak Dhanu
18 Episode 18 Puzzle yang Hilang Telah Ditemukan
19 Episodw 19 Keluarga Bahagia
20 Episode 20 Kerja Sama
21 Episode 21 Upaya Nila
22 Episode 22 Sisi Manusiawi Alvin
23 Episode 23 Ragu
24 Episode 24 Berdamai Dengan Keadaan
25 Episode 25 Mungkin Bercerai Lebih Baik
26 Episode 26 Pak Dhanu Vs Nila
27 Episode 27 Kawan Atau Lawan?
28 Episode 28 Masa Lalu Nila
29 Episode 29 Pertama Kali Bertemu
30 Episode 30 Kejujuran Dalam Kebohongan
31 Episode 31 Berpisah
32 Episode 32 Lawan Atau Kawan
33 Episode 33 Pemetaan Masalah
34 Episode 34 Belum Ikhlas
35 Episode 35 Kehancuran Nila
36 Episode 36 Tanggung Jawab
37 Episode 37 Chaos
38 Episode 38 Melawan
39 Episode 39 Siasat Laksa
40 Episode 40 Kisah Pak Dhanu
41 Episode 41 Siasat Nila
42 Episode 42 Negosiasi Berjalan Sukses
43 Episode 43 Memori Ibu dan Anak Part 1
44 Episode 44 Memori Ibu dan Anak Part 2
45 Episode 45 Kontrak Kerja Sama
46 Episode 46 Kesuburan
47 Episode 47 Rencana Awal Alvin
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Episode 1 Kepalsuan
2
Episode 2 Motif Abu-Abu Laksa
3
Episode 3 Manipulasi
4
Episode 4 Semesta Mendukung
5
Episode 5 Mengejar Bom Waktu
6
Episode 6 Viral
7
Episode 7 Romansa Media Sosial
8
Episode 8 Konferensi Pers
9
Episode 9 Alibi Sempurna
10
Episode 10 Kedatangan Adwin
11
Episode 11 Tanggung Jawab dan Ego
12
Episode 12 Rahasia Ibu Kandhi
13
Episode 13 Sebelum Bertemu
14
Episode 14 Dania Melawan
15
Episode 15 Pinta Ibu Kandhi
16
Episode 16 Posisi Nila Terancam
17
Episode 17 Motivasi Tersembunyi Pak Dhanu
18
Episode 18 Puzzle yang Hilang Telah Ditemukan
19
Episodw 19 Keluarga Bahagia
20
Episode 20 Kerja Sama
21
Episode 21 Upaya Nila
22
Episode 22 Sisi Manusiawi Alvin
23
Episode 23 Ragu
24
Episode 24 Berdamai Dengan Keadaan
25
Episode 25 Mungkin Bercerai Lebih Baik
26
Episode 26 Pak Dhanu Vs Nila
27
Episode 27 Kawan Atau Lawan?
28
Episode 28 Masa Lalu Nila
29
Episode 29 Pertama Kali Bertemu
30
Episode 30 Kejujuran Dalam Kebohongan
31
Episode 31 Berpisah
32
Episode 32 Lawan Atau Kawan
33
Episode 33 Pemetaan Masalah
34
Episode 34 Belum Ikhlas
35
Episode 35 Kehancuran Nila
36
Episode 36 Tanggung Jawab
37
Episode 37 Chaos
38
Episode 38 Melawan
39
Episode 39 Siasat Laksa
40
Episode 40 Kisah Pak Dhanu
41
Episode 41 Siasat Nila
42
Episode 42 Negosiasi Berjalan Sukses
43
Episode 43 Memori Ibu dan Anak Part 1
44
Episode 44 Memori Ibu dan Anak Part 2
45
Episode 45 Kontrak Kerja Sama
46
Episode 46 Kesuburan
47
Episode 47 Rencana Awal Alvin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!