BAHAGIA

Setelah film berakhir Deo dan Difa keluar.

"Yaang laper enggak?" tanya Deo.

"Iya kak laperr," jawab Difa manja.

"Yaudah kalau gitu, kita makan dulu ya habis makan baru kita pulang," ucap Deo.

"Iya kak," jawab Difa antusias.

Sebelum pulang mereka makan dulu, di salah satu restaurant yang ada di mall itu.

Percepat...

Di depan rumah Difa.

Masih di dalam mobil.

"Kak, udah nyampe aku masuk ya," ucap Difa.

"Enggak nawarin untuk mampir dulu nih?" ucap Deo dengan muka sok ngambeknya.

"Emang kak Deo mau mampir dulu?" tanya Difa.

"Iya enggak sih," jawab Deo cengeesan.

"Ih dasarr," ucap Difa sambil memutar bola matanya.

"Dasar?" ucap Deo.

"Iya DASAR dasar nyebelin," ucap Difa.

"Tapi gini - gini cinta, kan?" goda Deo.

Difa tersipu malu."Udah ah aku mau masuk, kakak beneran enggak mau mampir dulu?" tanya Difa lagi.

"Iya lain kali aja ya aku mampirnya, enggak enak udah mau malem nanti sampein aja salam dari kakak buat mama sama papa," ucap Deo.

"Iya kak, kakak hati - hati di jalannya. Bawak mobilnya juga jangan ngebut - ngebut," ucap Difa sebelum dia turun dari mobil.

"Iya yaang siap," hormat Deo dan mengundang tawa Difa.

"Hahaha, kakak lucu," ucap Difa dan entah sadar atau tak sadar Difa mencubit pipi Deo gemas.

Deo melongok pasalnya baru kali ini, ada cewek yang berani memegang mukanya bahkan sampai mencubit pipinya.

"Kak, kakak kenapa?" tanya Difa sambil melambai - lambaikan tangannya di depan muka Deo.

"Eh ... eh enggak kenapa - kenapa kok," jawab Deo tersadar dari lamunannya.

"Aku turun ya kak, kakak hati - hati Assalamu'alaikum," ucap Difa.

"Iya Wa'alaikumsalam," jawab Deo.

Difa keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya, setelah melihat Difa sudah masuk ke dalam rumahnya Deo pun melajukan mobilnya.

Percepat di rumah Deo.

Tok ... tok ... tok ...(suara ketukan pintu.)

Pintu terbuka.

"Sayang," ucap orang yang membukakan pintu itu.

"Ma," ucap Deo dan menyalimi tangan wanita parubaya itu yang tadi sempat di panggilnya dengan sebutan mama.

"Dari mana sayang, kok pulangnya telat?" tanya mama Deo khawatir.

"Emh ... abis jalan tadi Ma," jawab Deo.

"Maafin Deo ya Ma, karena Deo tadi enggak ngabarin Mama dulu sebelum jalan, dan karena Deo Mama jadi khawatir kayak gini," ucap Deo merasa bersalah.

Mama tersenyum."Iya enggak apa - apa sayang, tapi lain kali kalau Deo mau pergi. Deo bilang dulu ya sama Mama supaya Mama enggak khawatir," ucap mamanya lembut.

"Iya Ma."

"Yaudah, masuk yok masak mau di luar terus," canda mama Deo.

"Hehehe, Mama bisa aja."

"Kamu mau makan sayang?" tawar mamanya.

"Enggak Ma nanti aja Deo masih kenyang," tolak Deo lembut.

"Kenyang? kamu emang udah makan?" tanya mamanya.

"Udah Ma."

"Yaudah kalau gitu kamu ke kamar sana, mandi habis itu kamu sholat ya," ucap mamanya

"Iya Ma, kalau gitu Deo ke atas ya Ma," ucap Deo.

"Iya."

Deo pun berlalu dari hadapan mamanya, dan menuju kamarnya yang berada di lantai dua rumahnya.

Setelah sampai di kamarnya, Deo menutup dan mengunci pintu kamarnya.

Lalu Deo merebahkan badannya di kasur empuknya, Deo memejamkan matanya sejenak lalu membuka matanya dan mengukir senyum.

"Gue beruntung sudah punya Difa," ucap Deo sendiri dan mengembangkan senyumnya.

Cukup lama Deo berkalut dengan pikirannya, ia pun bergegas untuk mandi dan setelah mandi ia pun melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim yaitu melaksanakan sholat.

Skip setelah Deo sholat, Deo kembali merebahkan tubuhnya di kasur.

"Ya allah, Difa," ingat Deo menepuk jidatnya.

Deo membuka hp nya.

Whatsaap

Chat

Sayangnya Deo❤(wihh jangan pada salfok ya sama nama kontaknya, wkwkwk ternyata Deo bucin juga ya.)

"Assalamu'alaikum yaang"

"Wa'alaikumsalam kak"

"Lagi ngapain?"

"Lagi rebahan aja nih kak, kakak sendiri lagi ngapain?"

"Sama lagi rebahan juga, udah sholat belum?"

"Udah dong kak"

"Udah makan"

"Belum kak"

"Yaudah kalau belum makan, makan sana nanti sakit"

"Nanti aja kak, Difa belum mau makan masih kenyang soalnya"

"Yaudah kalau gitu kamu istirahat ya, jangan tidur malem - malem apalagi sampai begadang enggak baik buat kesehatan"

"Iya kak siap, yaudah Difa of ya kak mau istirahat Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

"Good night kak❤"

"Night juga sayangnya Deo❤"

Setelah membaca chat terakhir dari Deo, Difa pun of begitu pun dengan Deo.

"Dah malem tidur ah," gumam Difa sebelum dia terlelap ke dalam alam tidurnya.

Di lain tempat.

"Sungguh sederhananya bahagiaku ya allah hanya dengan melihatnya selalu tersenyum saja, izinkan lah aku untuk menjadi pendampingnya aku sangat mencintainya dan aku sangat menyayanginya," ucap Deo lirih dan tanpa sadar air matanya terjatuh.

BERHARAP UNTUK DIA BISA MENJADI PENDAMPINGMU YES, TAPI NO UNTUK MENAKDIRKAN KALAU DIA HARUS MENJADI PENDAMPINGMU.

TAK TAU APAKAH KELAK, DI KEMUDIAN HARI KITA AKAN DI PERSATUKAN ATAU MUNGKIN MALAH SEBALIKNYA HANYA YANG MAHA KUASA LAH YANG TAU.

JIKA SUATU SAAT ITU TIBA DI MANA KITA DI TAKDIR KAN UNTUK BERSATU, MAKA AKAN AKU PASTIKAN BAHWA PADA HARI ITU AKU LAH MANUSIA YANG PALING SANGAT BAHAGIA.

DAN BEGITU PUN SEBALIKNYA JIKA KITA TIDAK DI TAKDIR KAN UNTUK BERSATU MAKA AKAN KU PASTIKAN JUGA, BAHWA PADA HARI ITU AKU LAH MANUSIA YANG PALING BAHAGIA KARENA AKU TAU, TUHAN TIDAK AKAN MENAKDIRKAN SESUATU KEPADA UMATNYA KALAU ITU TIDAK DILANDASI DENGAN SEBUAH ALASAN.

DAN MUNGKIN DENGAN IA TIDAK MENAKDIRKAN KITA TUK BERSAMA, KITA BISA BELAJAR DAN MENGERTI BAHWA, APA MASALAH KITA? APA YANG TELAH TERJADI PADA DIRI KITA? SEHINGGA TUHAN PUN TAK MENGIZINKAN UNTUK KITA BERSATU.

WALAU PAHIT, JIKA HARUS MENERIMA KENYATAANNYA.

YAH AKU BISA MENGATAKAN BAHWA AKU MENCINTAIMU, TAPI MAAF AKU TIDAK BISA UNTUK MENENTUKAN TAKDIR, BAHWA AKU AKAN MEMILIKIMU.

APAPUN KENYATAAN YANG AKAN KU TERIMA KELAK, AKAN KU TERIMA DENGAN IKHLAS, WALAU MUNGKIN KENYATAAN ITU MENYAKITKAN.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***