"Alhamdulillah kenyang gue," ucap Raffa.
"Iya gue juga kenyang banget, thanks ya bro," ucap Andy kepada Deo.
"Iya sama - sama."
"Deo Terima kasih traktirannya, gue doa'in semoga hubungan kalian langgeng ya sampai maut memisahkan," ucap Kinan berdoa.
"Amin ... amin ... thanks ya Kin doanya," ucap Deo.
"Terima kasih kak doanya," ucap Difa.
"Iya sama - sama," ucap Kinan dan tersenyum.
"Balik ke kelas yok 3 menit lagi bel masuk," ajak Andy.
"Yok ..." jawab semua kompak.
"Sayang maaf ya aku enggak bisa nganter kamu ke kelas, soalnya kelas kita kan jauh waktu juga masih 3 menit lagi nggak apa - apa kan yaang?" ucap Deo.
"Iya enggak apa - apa kok kak," ucap Difa.
"Kakak balik aja ke kelas sekarang, entar telat lagi kelas kakak kan jauh" ucap Difa lagi.
"Iya udah aku ke kelas ya, Kin gue titip Difa ya," ucap Deo.
"Iya Deo, elo tenang aja Difa aman kalau sama gue," ucap Kinan dan mengacungkan jari jempolnya.
"Oke," balas Deo dan mengacungkan jari jempolnya juga.
"Yok ... Raf, Ndy," ajak Deo.
"Dif, Kin kita duluan ya," ucap Raffa ramah.
"Iya Raf," ucap Kinan.
"Iya kak," ucap Difa.
"Duluan ya," ucap Andy kepada Difa dan Kinan.
"Iya," ucap Difa dan Kinan.
Setelah Deo, Raffa dan Andy pergi...
"Kekelas yok ... Dif," ajak Kinan.
"Yok ... kak."
Kinan dan Difa berjalan menuju kelas...
"Kak kelas aku dah nyampe itu di depan(tunjuk Difa)aku duluan ya kak," ucap Difa.
"Iya Dif," angguk Kinan.
"Kakak nggak apa - apa kan, jalan ke kelasnya sendirian?" tanya Difa.
"Iya nggak apa - apa lagian kelas aku juga enggak jauh lagi kok, tinggal jalan lurus aja dari kelas kamu udah nyampe deh," jawab Kinan.
Difa tersenyum."Iya kak, yaudah aku ke kelas ya kak dadahh..." ucap Difa.
"Dadah..." balas Kinan.
Percepat pulang sekolah.
"Dorrrr..." kejut Deo di depan pintu kelas, di saat Difa ingin keluar dari kelasnya.
"Ih ... kakak ngagetin aja deh," ucap Difa kesal.
"Aku kan jadi kaget kak."
"Untung nggak jantungan."
"Kalau aku jantungan ihh serem, enggak bisa bayangin aku," ucap Difa bergidik ngeri.
"Hehe ... maaf yaang," ucap Deo minta maaf.
"Mau ngapain kesini?" tanya Difa.
"Ya jemput kamu lah emang kamu nggak mau pulang apa? kamu mau terus disini," ucap Deo dan terkekeh.
"Iya mau pulang lah kak yakali aku disini terus," ucap Difa.
"Yaudah kalau gitu yok ... pulang," ajak Deo.
"Iya," angguk Difa.
Di parkiran.
Deo dan Difa sudah masuk ke dalam mobil, Deo melajukan mobilnya di jalan...
"Kak jalannya kok kesini?" ucap Difa heran.
Deo hanya diam.
"Kak rumah aku jalannya nggak lewat sini lho kak," ucap Difa lagi.
"Siapa juga yang bilang jalan rumah kamu lewat sini," ucap Deo akhirnya membuka suaranya.
"Terus, kenapa kita lewat sini?" bingung Difa.
"Diem aja entar kamu juga tau sendiri," ucap Deo.
"Hem..." dehem Difa.
Berapa menit kemudian, Deo menghentikan mobilnya.
Deo turun dari mobilnya.
"Turun," ucap Deo dan membukakan pintu mobil untuk Difa.
Difa turun."Kak mau ngapain kita kesini?"
"Udah yok ... ikut aja," ucap Deo menarik tangan Difa.
______
"Mbak tolong mbak make up in pacar saya ya, mbak rubah penampilannya ya mbak. Pokoknya bisa - bisa mbak deh gimana urusnya yang penting mbak bikin pacar saya yang cantik ini jadi tambah cantik," suruh Deo kepada mbak - mbak salon.
"Iya masnya tenang aja, nanti saya yang urus masnya silakan tunggu aja di situ," ucap mbak - mbak salon.
Difa di make up di salon, sedangkan Deo menunggu di sebuah kursi yang di sediakan khusus untuk tamu menunggu.
Selang berapa menit kemudian.
"Kak," panggil Difa.
Deo yang merasa di panggil sontak langsung menoleh."Yaang iiini beneeran kamuu," ucap Deo terbata - bata.
Difa tak menjawab, ia hanya menunjukan senyum manisnya.
"Yaang, ini beneran kamu kan?" tanya Deo lagi, tak percaya.
"Iya kak," jawab Difa malu - malu.
"Kamu cantik bangettt yaang," ucap Deo.
"Ih kakak bisa aja deh," ucap Difa.
"Ih beneran yaang, kamu itu cantik banget."
"Udah ah kak, jangan bilang gitu terus malu tau aku nya," ucap Difa malu - malu.
"Iya - iya, yaudah kita pulang yok..." ucap Deo.
Difa mengangguk.
Setelah Deo membayar biaya salon Difa tadi, dia pun mengajak Difa pergi dari tempat itu.
Di mobil.
"Kak mau kemana lagi? ini bukan jalan ke rumah aku Lho," bingung Difa.
"Kita jalan - jalan dulu ya."
"Hem ... tapi hari udah mau sore kak," ucap Difa.
"Enggak lama kok yaang kita jalannya bentaran aja," ucap Deo.
"Iya kak, taaapi aku takut nanti mama khawatir kak."
"Yaudah kalau gitu kamunya telpon mamanya dulu aja, kasih tau kalau kita jalan dulu supaya mama nggak khawatir," ucap Deo.
"Iya kak."
Difa menghubungi mamanya.
"Halo Ma Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam," jawab mama Difa dari seberang telpon.
"Ma Difa hari ini pulangnya agak telat ya Ma, soalnya tadi pas pulang sekolah kak Deo ngajakin Difa ke salon dulu Ma. Habis dari salon kak Deo ngajakin jalan Ma nggak apa - apa kan Ma?" jelas Difa.
"Iya sayang enggak apa - apa tapi pulangnya jangan malem - malem ya," ingat mamanya.
"Iya, Ma siap."
"Udah kamu lanjut gih jalannya."
"Iya Ma, Difa matiin ya Ma."
"Iya sayang."
"Assalamu'alaikum Ma."
"Wa'alaikumsalam."
Tut ... tut ... tut ...(sambungan telpon terputus.)
"Gimana?" tanya Deo.
"Di izinin kak."
"Serius?" tanya Deo tak percaya.
"Iya kak serius."
"Alhamdulillah," ucap Deo.
"Kita nonton ya yaang," ucap Deo lagi.
"Iya kak."
Singkat cerita, mereka pun sampai di salah satu mall yang ada di kota itu.
Di bioskop.
"Kak ini filmnya horor ya?" tanya Difa.
"Iya yaang."
"Duh..." lirih Difa pelan.
"Kenapa yaang?" tanya Deo.
"Enggak apa - apa kak," bohong Difa.
"Takutt?" kata Deo.
"Emh ... emh iiya kak," Jawab Difa terbata - bata.
"Hehe jangan takut yaang, kan ada aku," ucap Deo.
"Iiiya kak."
Melihat wajah Difa yang sepertinya sangat ketakutan Deo pun... yaudah kalau takut kita keluar aja ya yaang, nontonnya lain kali aja nanti besok - besok kalau kita nonton kita nggak usah nonton film horor," ucap Deo lembut.
Difa yang melihat Deo yang perhatian seperti itu terharu.
Dalam hatinya: Kasian kak Deo selalu ngalah sama aku, masak iya kak Deo terus yang selalu ngertiin aku yang selalu ngalah sama aku sekali - kali aku juga harus bisa ngertiin kak Deo jangan aku mau enaknya doang,(pikir Difa)iya ... iya aku harus bisa ngertiin kak Deo.
"Emh ... enggak usah kak kita lanjut aja nontonnya," ucap Difa dan berusaha menunjukan wajah tenangnya padahal di hatinya dia masih sangat takut.
"Beneran?" tanya Deo memastikan.
"Kalau kamu masih takut enggak apa - apa kok kita keluar aja ya," ucap Deo lagi
"Enggak apa - apa kak, kita lanjut aja nontonnya," ucap Difa.
"Tapi kamu ketakutan lho, nanti kamu kenapa - napa kita keluar aja ya," khawatir Deo.
"Kak beneran, aku enggak apa - apa kita lanjut aja ya nontonnya," ucap Difa yakin.
"Yaudah kita lanjut nontonnya, tapi kalau kamu takut bilang ya sama kakak nanti kita keluar," ucap Deo.
"Iya kak."
Film pun telah di putar, Suasana yang gelap dan di tambah dengan suara film yang di putar sangatlah keras dan menggema menambah suasana menjadi mencekam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Nay Sha
intip visual nya dong thor,biyar makin hidup karakter tokoh nya😉
2021-03-31
2
Thina Latief
visual nya dong thor
2020-12-08
3