Lanjut...
"Kin gue mintak maaf ya karna tadi gue udah marah - marah sama elo, dan gue juga udah buat tangan elo terluka kayak gitu," kata Deo kepada Kinan.
"Iya enggak apa - apa gue ngerti kok, lagian juga ini salah gue karna gue udah..." ucap Kinan terpotong.
"Udah kak kakak enggak usah bahas - bahas itu lagi ya, kakak lupain tentang yang tadi terjadi," sambung Difa.
Kinan tersenyum."Iya."
"Eh bro ... ternyata kita selama ini udah salah paham sama Kinan," ucap Andy heboh.
"Udah tau gue," jawab Deo santai.
"Hah elo dah tau?" ucap Andy
"Punya ilmu apa elo, kok bisa tau - tau aja?" ucap Andy lagi.
"Yo'i bagi - bagi dong ilmunya," ucap Raffa.
"Elo berdua yakin mau tau?" tanya Deo.
"Lah iya beneran," jawab mereka berdua.
"Yakin lu ntar nyesel baru tau rasa lu," ucap Deo.
"Enggak bakalan nyesel," ucap Raffa dan Andy lagi.
"Yaudah karna gue orangnya baik dan enggak sombong jadi gue kasih tau lu berdua," ucap Deo terkekeh.
"Yaudah kasih tau lama batt dahh..." ucap Andy yang sudah tidak sabaran lagi.
"Buruan enggak sabar gue."
"DEO buruan emosi gue."
"Gue pake ilmuuu..." ucap Deo menggantung ucapannya.
Semua serius mendengarkannya.
"Nungguin ya, hahaha..." kata Deo dan tertawa.
"Huhh," sorak semua kepada Deo.
"Hahaha..." tawa Deo pecah.
"Enggak lucu tau kak," ucap Difa kesal.
"Lah siapa juga yang ngelawak," canda Deo.
"Ih kakak nyebelin banget sih," cemberut Difa.
"Ya ngambek dia, jangan ngambek dong sayang ntar cantiknya ilang lho," goda Deo.
"Au ah," ambek Difa
"Hah ... sayang," ucap Kinan, Raffa Andy kompak.
"Eh bukan bu..." ucap Difa terpotong.
"Iya gue sama Difa pacaran," ucap Deo santai.
"Kak," panggil Difa mengode Deo.
Deo yang sepertinya sudah tau apa yang di maksud dengan Difa langsung menjawab."Udah yaang enggak apa - apa biarin mereka tau, toh juga mereka pasti akan tau cepat atau lambat."
Difa hanya diam.
"Elo serius pacaran sama Difa?" tanya Raffa.
"Iya bro elo beneran?" tanya Andy.
"Iya beneran lah," jawab Deo.
"Bener Dif?" tanya Andy lagi yang sepertinya masih kurang yakin atas pernyataan Deo.
"Iiii..iya," jawab Difa gugup.
"Iss elo mah jahat bro ... elo enggak kasih tau kita kalau elo jadian sama Difa," kata Raffa.
"Iya parahh lo," tambah Andy.
"Ya maaf gue tadi rencana juga mau kasih tau kalian, tapi elo berdua udah keburu tau," jelas Deo.
"Ckckck."
Raffa dan Andy berdecak.
"Kita nggak perduli atas penjelasan elo tadi, intinya elo udah jahat sama kita," ucap Raffa
"Betul tu jahat elu," tambah Andy.
"Aelah elu berdua pada ngatain gue jahat, coba gue nanya jahat gue di mana coba pertama gue udah jelasin ke kalian semua tentang hubungan gue sama Difa. Dan yang kedua kalian berdua juga udah dengerkan penjelasan gue jadi jahat gue yang kalian maksud itu gimana?" tanya Deo.
"Elo jahat karna elo nggak neraktir kita," jawab Raffa.
"Iya bener tu," ucap Andy.
"Yaelah gue kira apaan ternyata masalah traktir," ucap Deo terkekeh.
"Hehehe," cengir Raffa dan Andy.
"Yaudah tenang aja, entar gue traktir kalian," ucap Deo lagi.
"Serius elo?" tanya Raffa dan Andy.
"Bohong ... yaiyalah serius," ulang Deo.
"Yess makan gratis kita Raf," ucap Andy.
"Yo'i bro..." balas Raffa pada Andy.
"Hmm, kita enggak di ajak nih?" ucap Kinan.
Deo, Raffa dan Andy mengarahkan pandangan mereka ke Kinan.
"Dif kita nggak di ajak," ucap Kinan dengan mimik muka yang sok sedihnya wkwkwk.
"Iya kak kita nggak di ajak," balas Difa dengan muka yang tak kalah sok sedihnya.
"Kita pergi aja yok kak, dari pada kita disini diajak juga nggak," sambung Difa.
"Iya Dif yok..." jawab Kinan.
Difa dan Kinan pun pergi ... tapi boong hehehe(maaf - maaf numpang lewat bentar, cuss lanjut ke ceritanya.)
"Hahaha," tawa mereka pun pecah.
"Kalian mau ikut juga?" tanya Deo kepada Kinan dan Difa.
"Ya mau dong," jawab Kinan dan Difa kompak.
"Yaudah, entar jam istirahat kita ketemuan di kantin ya," jelas Deo.
"Assyiappp," jawab mereka serentak.
"Udah kita ke kelas yok ... nanti guru keburu masuk lagi," ucap Deo dan berusaha untuk bangun dari tidurannya namun di hentikan oleh Raffa.
"Eh, bro ... lo mau ngapain?" tanya Raffa.
"Gue mau ke kelas Raf," jawab Deo.
"Udah elo nanti aja ke kelasnya, elo istirahat dulu aja ntar biar gue sama Raffa yang izinin sama guru," ucap Andy.
"Taaapi."
"Udah kak bener apa kata kak Raffa dan kak Andy, kakak istirahat dulu aja ya di sini ntar biar kak Raffa sama kak Andy yang ngomong sama gurunya," ucap Difa.
"Tapi sayang aku ma..."
"Kak," ucap Difa.
"Iya ... iya," ngalah Deo.
"Nah gitu dong," ucap Kinan.
"Iya tu mau pacarnya dulu yang ngomong baru di dengerin," ucap Raffa.
"Iya sekarang dah punya pacar ya, jadi harus suka - suka nurut kalau enggak ntar di ambekin lagi sama yayangnya," ucap Andy dan terkekeh.
"Udah - udah berisik kalian sana balik ke kelas ntar ada guru," ucap Deo.
"Ngusir nih ceritanya," ucap Andy.
"Tega sekali lah kau bang, kau tega mengusir kami kami yang telah membantumu dalam engkau melaksanakan piket di kelas. kami yang tidak pernah kenal lelah untuk selalu bersabar membangunkanmu di saat kau susah bangun ketika di pagi hari, dan kami yang selalu setia menunggumu untuk menghabiskan makananmu yang tak kunjung - kunjung habisnya karna kau tak memakannya melainkan hanya memandangnya saja," ucap Raffa ngasal dan membuat semua orang disana ngakak di buatnya.
"Hahaha."
"Sok dramatis elo," ucap Deo di sela tawanya.
"Hahaha."
"Udah kita balik ke kelas ya bro, elo istirahat aja di sini elo nggak perlu khawatir soal izin ntar biar kita yang ngurus," ucap Andy.
"Iya thanks ya bro..."
"Kak kita juga ikut pamit ya kak, mau ke kelas kakak hati - hati di sininya," ucap Difa.
"Iya sayang pasti itu mah," senyum Deo ke Difa.
Difa membalas senyumannya.
"Deo gue juga pamit ya, semoga elo cepet sembuh ya," ucap Kinan.
"Iya kin thanks."
"Iya."
Mereka pun keluar dari ruang uks itu, dan menuju ke kelas mereka masing - masing.
Raffa - Andy \= XII IPS 1
Kinan \= X IPS 3
Difa \= X IPA 1
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Enci
lanjut
2020-10-31
6