BAIKAN

"Maafin gue ya Kin, kalau misalkan selama ini gue udah bicara yang enggak - enggak tentang elo dan ngebuat elo sakit hati karna perkataan - perkataan gue yang enggak enak di dengernya," ucap Raffa minta maaf.

"Iya Raf biasa aja elo enggak perlu minta maaf, lagian elo enggak salah kok yang salah itu orang yang udah ngejebak gue. Dan elo juga enggak tau apa - apa kan? ya jadi wajar aja kalau elo ikut - ikutan nyalahin gue kayak temen yang lain, gue juga kalau ada di posisi kalian juga pasti sama gue bakal ikut - ikutan nyalahin orang itu hehehe," ucap Kinan.

"Tapi gue ngerasa enggak enak aja Kin sama elo, karna harusnya gue sama temen yang lain harusnya percaya sama elo waktu itu. Dan kita juga harusnya bantuin elo buat keluar dari masalah yang sedang elo hadapi bukannya malah nyalahin elo, mojokin elo terus - terusan," sesal Raffa.

"Iya Kin, bener kata Raffa dan gue juga minta maaf ya sama elo gue selama ini juga udah banyak salah sama elo gue juga suka ngomong kasar sama elo," ucap Andy.

Kinan tersenyum."Iya enggak apa - apa."

"Dif," lirih Kinan.

"Iya kak," jawab Difa.

"Maafin gue ya, tadi gue udah ngatain elo," ucap Kinan minta maaf.

Difa tersenyum."Iya, kak Kinan enggak perlu minta maaf, karna dari sebelum kak Kinan minta maaf juga aku udah maafin kakak kok."

"Thanks ya," ucap Kinan lalu menarik tubuh Difa kedalam pelukannya.

"Iya kak sama - sama."

Kinan melepas pelukannya.

"Raf, Ndy gue harap kalian mau lagi kembali kayak dulu, kita perbaiki hubungan persahabatan kita yang sempat renggang ini. Jujur gue kangen sama kalian semua, gue kangen sama moment - moment masa dimana kalian mau temenan sama gue," ucap Kinan sendu.

"Enggak kayak gini, kalian semua pada ngejauhin gue," tunduk Kinan.

"Kin kita itu sahabat elo, dan kita akan tetep jadi sahabat elo sampai kapan pun. Jadi elo berhenti buat ngomong yang macam - macam, kita itu cuma salah paham aja sama elo sekarang kita udah tau cerita yang sebenernya," ucap Raffa.

"Iya Kin bener apa kata Raffa," ucap Andy.

"Yaelah elo mah dari tadi jawabnya gitu mulu, iya Kin ... iya Kin bener apa kata Raffa," ucap Raffa dengan gaya bicara menirukan Andy.

"Ah sewot banget sih lo," ucap Andy sinis.

"Hahaha," tawa semua.

"Ciye ... ciye ... ciye ... ada yang baikan nih," goda Difa kepada Kinan, Raffa dan Andy.

"Hahaha bisa aja lu," tawa Andy.

"Ehemm ... jadi baikannya enggak ngajak gue nih," ucap Deo tiba - tiba.

Mereka pun kaget mendengar suara Deo, dan sontak menoleh dan tepat saja ternyata deo telah sadarkan diri.

Mereka pun berpindah posisi menghampiri brankar di mana Deo sedang terbaring di sana.

"Elo udah sadar bro?" tanya Andy.

"Elo buta Ndy, elo nggak liat kalau gue udah sadar " ucap Deo julid.

"Hahaha," semua tertawa kecuali Andy.

Melihat Andy diam saja, dan tanpa menunjukan reaksi apapun mereka sontak memberhentikan tawa mereka.

"Elo kenapa enggak ikut ketawa Ndy?" tanya Raffa kepada Andy.

Andy masih diam.

Semua pun heran kenapa Andy seperti itu, apa karna perkataan Deo tadi dia jadi marah atau karna mereka menertawakannya pikir mereka masing - masing.

"Hahaha," tawa Andy.

Semua terbengong melihat Andy.

"Ndy elo sehat kan?" tanya Raffa memegang kening Andy.

"Eh apa'an sih lo, elo kira gue sakit apa," jawab Andy sembari menepis tangan Raffa di jidatnya.

"Lah terus elo kenapa, tiba - tiba ketawa sendiri?" tanya Raffa lagi.

"Enggak tau," jawab Andy.

"Ih ... dasarrr gaje elo," teriak Raffa.

"Hahaha," semua tertawa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!