"Jadi..."
Flasback.
"Baiklah anak-anak, hari ini Ibu akan membagikan nilai dari hasil ulangan kalian minggu tadi," guru.
"Yang Ibu panggil namanya, harap maju ke depan dan ambil kertas punya kalian."
"Iya Buk."
"Dimas."
"Ilham."
"Ayu."
"Radit"
"Siska."
"Ningsi."
Dan lain-lain.
"Buk maaf, kok nama saya nggak di panggil ya Buk?" tanya Deo.
"Iya Buk, saya juga nggak di panggil," ucap Raffa.
"Saya juga Buk," tunjuk Andy.
Ibu guru mengangguk.
"Selain Deo, Raffa dan Andy siapa lagi yang namanya belum Ibuk panggil?" tanya Buk guru.
"Saya belum di panggil Buk," jawab Kinan.
"Ada lagi?"
"Saya juga Buk," ucap Rika.
"Kalian berlima maju sini," suruh Buk guru.
"Deo, Raffa, Andy, Kinan dan Rika," sebut Buk guru.
"Kalian tau tidak, kenapa nama kalian tidak Ibu panggil tadi."
Semua menggeleng."Tidak tau Buk."
"Anak-anak jadi teman kalian yang sedang berdiri di depan ini adalah Siswa/i di kelas ini yang berhasil mendapatkan nilai ulangan yang nilainya hampir nyaris sempurna," terang Buk guru.
"Wow..." teriak semua murid di kelas itu dan bertepuk tangan.
"Tapi..." ucap Buk guru menggantung, dan berhasil membuat semuanya terdiam.
"Ada salah satu dari mereka, yang sedikit membuat Ibu kecewa dengan nilainya yang bisa di bilang cukup mengecewakan," ucap Buk guru lesu.
Murid di sana mulai berbisik-bisik.
"Siapa ya?"
"Enggak tau."
"Jangan-jangan, di antara Deo and the geng lagi."
"Ih ... jangan ngadi-ngadi lu, Deo dan gengnya itu kan pada pinter-pinter, ya nggak mungkinlah."
"Iya juga ya."
"Atau mungkin, si Rika lagi?"
"Bisa jadi tuh."
"Kalau enggak, si Kinan tuh."
"Ih jangan ngarang lu, Kinan entuh orangnya pinter." ucap cowok 1.
"Iya bener tuh bro." setuju cowok 2.
"Bukan cuma pinter doang, Kinan orangnya juga baik cantik dan yang paling utama orangnya nggak sombong. Enggak kayak si ono tuh," sambung cowok 3.
Rika mendengar perkataan ke 3 cowok itu.
"Ih ... nyebelin banget sih, mereka pada ngebandingi gue sama si kinan," ucap Rika dalam hati.
"Baik langsung saja, di sini Ibuk telah merekap nilai mereka semua. Dan telah Ibuk dapatkan hasil nilai mereka dari yang terbesar dan yang terkecil."
"Diurutan pertama ada ... Deo."
Gemuruh tepuk tangan di berikan kepada Deo.
"Terima kasih Buk," ucap Deo senang.
"Di urutan kedua ada ... Raffa."
Suara tepuk tangan tak kalah riuh dari sebelumnya.
Di urutan ke tiga urutan terakhir ada..."
Andy, Kinan dan Rika harap-harap cemas.
"Kinan," sambung Buk guru.
"Yuhuii," kata murid di kelas dan bertepuk tangan.
"Nah itu lah murid yang sudah mendapatkan nilai ulangan tertinggi di kelas ini, Ibu harap kalian semua dapat mencontoh mereka ya."
"Iya ... Buk," ucap semua murid kompak.
"Dan untuk selanjutnya ada ... Andy."
Tepuk tangan bergemuruh di dalam kelas.
"Andy kamu sudah bagus, nilai kamu juga sudah baik. Tapi cuma kamu sedikit ... saja selisih nilai kamu dengan teman-temanmu," ucap guru.
"Iya Buk terima kasih."
Ibu guru tersenyum."Rika untuk kamu, jujur Ibu agak sedikit kecewa karna nilai kamu sangatlah rendah dari teman temanmu yang lain. Tapi Ibu sangat berharap sekali ... untuk kamu agar kamu bisa memperbaikinya di lain kesempatan ya."
"Iya Buk."
"Yasudah ... kalian duduk kembali ya" perintah Buk guru.
Mereka berlima kembali ke tempat duduk mereka.
"Untuk yang telah mendapatkan nilai yang bagus, Ibuk ucapkan selamat untuk kalian dan Ibuk harap kalian dapat mempertahankan nya ya, juga untuk yang nilai belum bagus Ibu juga sangat berharap agar kalian dapat meningkatkan nya menjadi lebih baik lagi ... kalian mengerti."
"Mengerti buk."
Percepat istirahat.
"Kinan selamat ya," ucap salah satu teman
kelasnya.
"Iya terima kasih," senyum Kinan.
"Kinan selamat ya," lagi dan lagi.
"Ih ... apaan sih, semua orang pada kasih selamat ke Kinan orang dia cuma nomor 3 juga belum nomor 1. Itu aja udah sok-sok an" iri Rika.
"Ngapa lo? elo iri sama Kinan karna dia bisa lebih baik dari elo," cibir salah satu siswi.
"Kenapa lo, ikut-ikut aja ... orang nggak ngomong ama lo juga," ucap Rika.
"Ih ... ngomong aja elo sirik sama Kinan, iya kan hahaha kasian," ejek siswi itu.
"Udah sana ... elo ganggu aja, dasar mulut ember," ucap Rika kesal sambil mendorong-dorong tubuh siswi itu agar dia pergi.
"Wey ... biasa aja dong, nggak usah dorong juga ... emang ya elo itu beda sama Kinan, Kinan orangnya baik cantik dan yang paling utama dia nggak sok-sok an kayak lo," ucap siswi itu lalu pergi.
"Ih ... kenapa sih semua orang tuh pada ngebandingin gue sama si Kinan, apasih kehebatan sih Kinan itu di banding gue," marah Rika.
"Pokoknya gue benci ... gue benci sama Kinan."
"Liat aja elo Kinan, gue bakal bales semua ini elo liat aja nanti," ucap Rika dan tersenyum sinis.
Catatan: Kinan itu satu angkatan sama Deo and the geng, dan di kelas 10 dia juga sempat satu kelas sama Deo dan kawan-kawan, dia harusnya sudah kelas 12 tapi karna sebuah satu perbuatan orang yang tak bertanggung jawab Kinan menjadi korbannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments