Di luar kelas.
"Kak, kakak mau ajak Difa kemana?" tanya Difa.
"Kamu udah makan?" tanya Deo pada Difa.
"Belum kak," jawab Difa.
"Nah yaudah kita ke kantin ya, kita makan," ucap Deo.
"Iya kak," angguk Difa.
Kantin.
"Mau makan apa dek?" tanya Deo.
"Bakso aja kak," jawab Difa.
Deo mengangguk.
"Buk..." panggil Deo ke ibu kantin.
"Iya, Nak."
"Kita pesen nasi putihnya 2 ya Buk, terus lauknya nanti kasih aja sayur-sayuran," ucap Deo.
"Sayurnya sayur apa, Nak? kan sayurnya banyak macem."
"Hem ... sayur apa aja deh Buk yang penting SEHAT," ucap Deo.
"Kamu gimana sih, Nak yang namanya sayur itu ya pasti sehatlah," kata ibu kantin terkekeh.
"Hehehe iya juga ya buk," ucap Deo cengeesan.
Tanpa tersadar Difa juga ikut tertawa melihat Deo.
"Ternyata di balik ke cuekannya, kak Deo memiliki sifat humoris juga ya," ucap Difa dalam hati.
Ibu kantin pun pergi.
"Kak," panggil Difa.
"Kenapa?"
"Kak, kakak kok pesennya nasi sih."
"Lah terus?"
"Kan tadi kakak nanya sama Difa, Difa mau makan apa," jelas Difa.
"Iya bakso kan," ucap Deo.
"Iya, tapi kenapa kakak pesennya nasi."
"Dif kamu denger ya, kamu jangan keseringan makan bakso, bakso itu nggak terlalu baik buat kesehatan entar kamu sakit lho."
"Hem kata siapa bakso itu nggak baik buat kesehatan?"
"Iya kata kakak lah, kan kakak yang barusan ngomong," ucap Deo.
"Ih kakak nyebelin deh," ucap Difa cemberut.
"Hehehe," kekeh Deo.
Pulang sekolah.
Di rumah.
Dret...drett.
"Assalamu'alaikum iya kak ada apa?"
"Wa'alaikumsalam iya, Dif kamu hari ini sibuk enggak?"
"Enggak kak emang kenapa?"
"Hari ini kakak mau ngajak kamu jalan bisa kan?" tanya Deo dari seberang telpon.
Jadi yang telpon Difa itu Deo, jadi ceritanya si Deo udah punya nomor hp nya Difa ya.
"Hem iya kak bisa."
"Yaudah kamu siap-siap ya, entar kakak jemput kamu."
"Iya kak."
"Entar sharelock ya."
"Iya kak."
Jam 15.10
Tok...tok...tok.
"Permisi"
Ceklek (pintu di buka dan menampakkan wanita yang umurnya sekitar 40 tahunan namun cantik wajahnya masih tampak terpancar)
"Siapa ya?" tanya wanita itu.
"Saya Deo Tante," ucap Deo sambil mencium punggung tangan wanita itu.
"Cari siapa ya, Nak?"
"Difa nya ada Tant?"
"Difa?"
"Iya Tant saya temennya Difa," jelas Deo.
"Oh temennya Difa ya, ayo Nak silakan masuk nanti Tante panggilin Difa nya," ucap mama Difa mempersilahkan Deo masuk.
"Iya Tant terima kasih."
Sekarang Deo sedang duduk di ruang tamu, di kediaman keluarga DIRGANTARA.
"Tante panggilin Difa nya dulu ya,"
"Iya Tant."
Di kamar Difa.
"Sayang," panggil mama.
"Iya Ma, ada apa?"
"Itu ada temen kamu di bawah."
"Siapa Ma?"
"Enggak tau katanya dia temen kamu."
"Laki-laki bukan Ma?"
"Iya laki-laki."
"Jangan-jangan kak Deo."
"Nah iya sayang namanya Deo."
"Hahh bener Ma, yaudah sekarang orangnya di mana?"
"Di bawah di ruang tamu tamu."
"Oh yaudah kalau gitu, Difa mau nyamperin dia ya Ma sekalian Difa pamit ya Ma," ucap Difa lalu mencium punggung tangan mamanya.
"Iya sayang hati-hati," ucap mama tersenyum.
"iya Ma."
"KAK DEO" panggil Difa sambil menuruni anak tangga.
Deo tersenyum."Udah siap-siapnya?" tanya Deo ketika Difa sudah berada di hadapannya.
"Udah."
"Tantenya mana?" tanya Deo.
"Ada, mau di panggilin?" tanya Difa.
"Iya," ucap Deo.
Difa menghampiri mamanya.
"Ma."
"Lho sayang, kok balik lagi?"
"Hehehe kak Deo mau ngomong sama Mama tuh."
Mama mengangguk.
Di ruang tamu.
"Tant Deo mau mintak izin sama Tante, Deo mau ajak Difa jalan-jalan keluar bolehkan Tante? nggak lama kok Tant bentaran doang," izin Deo sopan.
"Iya Tante izinin, tapi kamu harus janji ya sama Tante kalau kamu bakal jagain anak tante satu-satunya ini ya. Jangan biarin dia kenapa-napa."
"Iya Tante kalau itu Tante tenang aja, Deo janji bakal jagain Difa."
"Iya, Tante percaya sama kamu."
"Yaudah kita langsung pamit ya Tant," ucap Deo.
"Iya."
"Assalamu'alaikum" ucap Deo sambil mencium punggung tangan mama Difa dan di ikuti oleh Difa juga.
"Iya wa'alaikumsalam hati-hati."
____________
Di taman.
"Gimana bagus nggak tempatnya?" tanya Deo.
"Iya kak iya, bagus banget tempatnya," ucap Difa girang.
"Kamu suka kan?"
"Iya kak bukan suka lagi, tapi suka banget."
"Syukur deh kalau kamu suka," ucap Deo.
"Kita kesana yuk," ajak Deo.
"Yuk kak."
Deo dan Difa duduk di salah satu kursi taman.
"Dif kamu tunggu di sini bentar ya," suruh Deo.
"Lho emang kakak mau kemana?" tanya Difa panik.
"Udah kamu tunggu aja disini, nggak lama kok bentaran doang. Awas jangan kemana-mana ya tunggu disini sampe aku balik lagi ke sini," ucap Deo.
"Iya kak, tapi kakak jangan lama-lama ya."
"Iya nggak lama kok."
"Udah kamu tunggu ya," ucap Deo lalu pergi.
Difa duduk sendirian.
"Duh kak Deo kemana sih, kok nggak balik-balik," ucap Difa cemas.
Tiba-tiba.
"Dif," panggil Deo.
"Kak Deo," ucap Difa pelan.
"Kakak kemana aja sih kak, kok lama banget kata kakak tadi bentaran doang," sambung Difa.
"Udah duduk dulu," suruh Deo.
Difa duduk.
"Nih," kata Deo sambil menyodorkan es krim rasa coklat yang dari tadi di sembunyikannya.
"Ih es krim terima kasih kak," ucap Difa girang dan mengambil es krimnya dari tangan Deo.
Deo tersenyum."Sama-sama."
Deo dan Difa pun menyantap es krimnya sambil menikmati sejuk semilirnya angin senja.
Deo sesekali tampak menoleh melihat Difa yang sepertinya sangat-sangat menikmati es krimnya.
"Dif," panggil Deo.
"Iya kak," jawab Difa dan menoleh ke Deo.
"Sini," ucap Deo lalu mengelap bekas es krim di pipi Difa, yang di sebabkan oleh Difa yang makannya belepotan seperti anak kecil hehehe.
Difa terkejut dengan perlakuan Deo hingga membuatnya sedikit salting.
"Eh...eh kak," ucap Difa.
"Nah kalau gini kan enak di lihatnya bersih nggak belepotan," ucap Deo geram dan mencubit pipi Difa pelan.
"Ih kakak kan sakit kak," ucap Difa cemberut, sambil memegang pipinya yang tadi habis di cubit Deo.
"Hehehe maaf, habisnya gemes sih," ucap Deo dan mengelus kepala Difa lembut.
"Dif?"
"Iya kak."
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu."
"Ngomong apa kak ngomong aja?"
"Tapi kamu janji ya, kamu jangan marah apa lagi sampai membenciku."
"Hem emang kakak mau ngomong apa sih kak, kok kakak bicaranya gitu," ucap Difa bingung.
"Dif," ucap Deo dan memegang kedua tangan Difa.
"Iya."
"Sekarang aku mau jujur sama kamu, jujur belakangan ini setelah kita deket aku merasa nyaman Dif ada di deket kamu aku nggak tau perasaan apa ini. Pertama aku diem aja aku fikir ini cuma perasaan biasa, tapi semakin aku diam dan semakin aku dekat sama kamu rasa ini tambah menjadi-jadi Dif sampai aku sadar bahwa aku itu cinta sama kamu."
"Kamu mau kan jadi pacar aku?"
Difa diam.
"Mungkin kamu masih nggak percaya ya, sama aku karna kamu fikir mustahilkan kalau aku bisa jatuh cinta sama kamu secepat ini. Padahal kita baru hari ini dan baru tadi pagi di sekolah kita deket dan selama ini juga aku udah jahat sama kamu, tapi Dif soal ini aku jujur aku nggak bohong dan ini memang tulus Dif dari hati aku."
"Aku cinta sama kamu aku sayang sama kamu."
"Kamu mau kan jadi pacar aku?"
"Hem aku ... aku..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Andini Friska
keren Bestiee🥰
2022-04-13
1
kagome
curiga aq thor ma burung deo itu🤔
2021-07-13
0
Febriyanita N Sunai
terlalu terburu-buru Thor ceritanya
2021-05-16
2