"Halo dengan kantor polisi," ucap papa Difa.
"Iya benar apa ada yang bisa kami bantu."
"Iya Pak jadi begini, kami ingin melaporkan bahwa anak kami yang bernama Difa dari tadi siang belum pulang juga ke rumah. Dan kami ingin meminta bantuan kepada pihak kepolisian," ucap papa Difa menjelaskan tujuan ia menghubungi pihak kepolisian.
"Ohh iya Pak laporan anda kami terima, namun sebelumnya kami minta maaf karna kami belum bisa untuk melakukan pencarian. Karna mengingat kehilangan anak Bapak belum mencukupi waktu 24 jam," jelas pihak kepolisian.
"Iya Pak sebelumnya, terima kasih," ucapnya lesu.
"Gimana Pa?" tanya mama Difa kepada suaminya itu.
"Kata pihak kepolisian laporannya belum bisa di proses Ma. Karna kasus Difa ini belum mencukupi 24 jam," ucap papa Difa.
"Jadi gimana ini Pa?"
"Nggak ada cara lain lagi ini Ma, selain kita harus bersabar dan menunggu. Kita do'a kan saja semoga anak kita Difa baik-baik saja di luar sana," ucapnya.
"Iya Pa, aminn semoga aja Difa baik baik saja" doa mama Difa.
Keesokan harinya, di sekolah.
Ruang guru.
"Nak Bapak minta tolong ya, kamu tolong ambilkan kursi di gudang ya untuk menggantikan kursi yang rusak di kelas 12 MIPA 1," ucap kepsek kepada ketua osis Deo.
"Iya Pak siap," hormat Deo.
Deo berjalan menuju gudang sesampainya di depan gudang.
"Lho ini handphone siapa?" melihat handphone di lantai depan gudang, Deo mengambil handphone itu.
"Ini handphone siapa sih kok bisa ada di sini, apa gue bawak aja kali ya," gumamnya, ia pun menyimpan hp tersebut ke dalam saku celananya.
Di dalam gudang.
"Wihh gelap juga ya ternyata," ucapnya.
"Ini mana sih kursinya," mencari-cari kursi di dalam keadaan yang gelap.
"Aduhh (ia terjatuh) ini apa sih. Ngehalangin jalan gue aja deh," omelnya.
Namun masih di dalam keadaan terduduk, tangan Deo tidak sengaja seperti memegang sesuatu.
"Eh ini apaan ya? kok kayak kaki, tapi masak sih di gudang yang gelap kayak gini ada orang jangan-jangan....ihhh serem," ucapnya bergidik ngeri.
"Ih apaan sih Deo lo itu cowok pemberani, dan lo juga ketua osis di SMA GEMINTANG ini masak lo takut sama yang begituan. Kalau sampai siswa/i di sekolah ini tau kalau lo itu penakut bisa-bisa hancur reputasi lo sebagai ketua osis Deo, kan nggak lucu (bicara sendiri) dari pada gue penasaran kayak gini mending gue lihat aja," menyalakan senter di handphonenya.
Setelah senternya di nyalakan, Deo langsung mengarahkan cahayanya ke sebelah samping kirinya dan betapa kagetnya dia ketika melihat ada seorang murid yang tengah terduduk pingsan dalam keadaan tangan di ikat ke belakang.
Tanpa berfikir panjang lebar lagi, Deo langsung mengangkat tubuh orang tersebut keluar gudang setelah sampai di luar gudang. Deo terkejut melihat wajah orang yang di tolongnya itu...
"Lho, ini kan si cupu," gumamnya.
Raffa (sahabatnya Deo+waketos.)
"Ehh bro ternyata lo disini, di cariin dari tadi juga. Ini siapa?" tanyanya ketika melihat Difa.
"Ini anak kelas 10 bro, gue nggak tahu siapa namanya. Intinya tadi gue nemuin ini anak ada di dalam tuh gudang," jelasnya.
"Yaudah kalau gitu kita bawak aja ke uks langsung, kasian dia," ucap Raffa.
Deo hanya mengangguk.
UKS
Difa di bantu oleh anak PMR yang saat itu sedang bertugas.
Di lain tempat Deo dan Raffa melaporkan kejadian tersebut kepada kepsek.
Kepsek pun segera menghubungi orang tua Difa guna memberitahukan keadaan Difa,
setelah mendapat berita mengenai Difa kedua orang tua Difa langsung pergi menuju sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Ilan Irliana
ortu Difa aneh..
2021-07-29
0
Zumrodatun Munawaroh
katanya org kaya tpi anak hilg cm ngadelin kepolisian
2021-01-02
4
Ernawati
aku heran ama.ortu si Difa.. bisa gitu tenang cuma menunggu anak gadisnya gk pulang
2020-12-07
2