Setelah kepergian ke 3 cewek tersebut.
"Ya allah kenapa semuanya jadi gini," ucapnya lirih dalam hati.
Ting...ting...ting...ting. Suara bel menggema di semua penjuru ruangan, menandakan bahwa jam istirahat telah usai.
Pulang sekolah, di parkiran Difa berjalan menuju tempat, di mana sepedanya yang tadi pagi ia letakkan.
Difa kaget. "Lho ... kok ban sepedanya bocor sih? duh gimana ini," bingungnya.
"Owh iya, apa aku telpon mama aja ya siapa tahu mama bisa jemput aku," ia menelpon mamanya.
"Duhh kok enggak aktif sih (kesalnya), enggak ada cara lain lagi ini. Terpaksa aku harus jalan kaki," ucapnya bete.
Di perjalanan pulang tiba-tiba, ada mobil yang lewat dengan kecepatan tinggi.
"Aaah ... (teriak) ya basah deh baju aku, (Difa terkena percikan genangan air kotor di jalan itu) siapa sih yang pake mobil enggak lihat apa kalau ada orang!" marahnya.
Tiba-tiba turunlah orang dari mobil itu.
"Hahahaha," orang itu tertawa.
"Kak Deo," sebutnya.
"Iya gue memang kenapa? enggak suka."
Difa hanya diam.
"Kenapa diem?" tanya Deo.
Masih diam Difa.
"Ehh, lo ... denger enggak sih gue ngomong apa. Bukannya di jawab malah diem!" marah Deo.
Difa langsung pergi tanpa menghiraukan Deo.
"Woyyy, cupu aja belagu lo," meneriaki Difa.
"Wih ... nyari gara-gara ini cupu, belum tau aja dia siapa gue," gumamnya.
Di kediaman keluarga DIRGANTARA.
"Lho sayang. Kamu kenapa, kok cemberut begitu mukanya?" tanya mamanya.
"Tadi Mama kemana aja sih, dari tadi Difa telponin lho. Tapi hp Mama enggak aktif," ucap Difa kesal.
"Maaf ya sayang tadi itu, hp Mama enggak sengaja jatuh pas Mama lagi mau pemotretan. Dan hp Mama jadi rusak deh," cerita mamanya.
"Ya udah enggak apa-apa kok, Mama enggak perlu minta maaf sama Difa," ucap Difa lembut dan tersenyum.
Mama balas tersenyum.
"Owh iya Ma Difa izin ke kamar ya, mau istirahat Difa capek," izin Difa.
"Iya, tapi nanti jangan lupa turun makan ya sayang," ucap mama.
"Iya Ma siappp" hormat Difa.
Di saat Difa ingin menaiki anak tangga rumahnya.
"Difaaa," panggil mama.
"Iya Ma?" sahut Difa.
"Baju kamu kenapa, kok kotor begitu?" tanya mamanya baru sadar.
"Duh gimana ini aku harus jawab apa," ucapnya dalam hati.
"Difaaa, kok diem?" tanya mamanya lagi.
"Eh, itu Ma tadi, Difa enggak sengaja jatuh dari sepeda," bohongnya.
"Kamu enggak bohongkan sama Mama?" ucap mamanya seakan ragu dengan jawaban putrinya itu.
"Enggak kok Ma. Difa enggak bohong," geleng Difa.
"Ya udah kalau bener kamu enggak bohong, kamu lanjut gih ke kamarnya. Istirahat ya sayang."
"Iya Ma," angguk Difa.
Di kamar.
"Ma maafin Difa ya, karna tadi Difa bohong sama mama," bicaranya sendiri.
Malam hari...
Di ruang tamu.
"Dif, besok kamu sekolah, kan?" tanya papanya.
"Iya ... Pa, memang kenapa?" tanya Difa
"Enggak."
Difa diam.
Keesokan harinya, di sekolah.
Difa berjalan menyusuri koridor untuk menuju kelasnya, tiba-tiba di tengah perjalanan.
"Aww..." Cica teman sekelasnya Difa terjatuh.
"Eh maaf, Ca," maaf Difa dan berusaha untuk menolong Cica, yang terjatuh karna bertabrakan dengannya.
"Udah minggir sana," ucap Cica menepis tangan Difa.
"Gue tau lo pasti sengajakan nabrak gue, lo mau balas dendam ya sama gue. Karna gue suka gangguin lo!" bentaknya.
"Enggak kok Ca," ucapnya menunduk.
"Alah lo enggak usah ngeles deh, bilang aja iya. Gitu aja susah."
Difa diam.
"Oke karna lo udah nabrak gue, lo harus tanggung jawab. Lo harus dapet hukuman," ucapnya dan menarik tangan Difa.
"Eh Ca kamu mau bawak aku kemana, Ca plis lepasin tangan aku Ca," mohonnya.
"Diem lo berisik," terus menyeret Difa.
GUDANG
Cica membawa Difa masuk ke dalam gudang.
"Ca lepasin, aku takut ini gelap banget Ca," Difa memohon.
"Enggak akan," ucap Cica.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Andini Friska
semangat bestiee💪🥰
2022-04-13
1
ïm.ålgå†år~ ✨
sumpah gye kesel haloooo gaessss readers baru nih
2021-06-12
1
Ninda Ninda
kapo gk salah aku pernah baca ini cuma lupa kayaknya nanti yang nyelamatin tu deo itu deh trus ada yang ngrekam kejadianya jg
2021-05-30
2