menikah?

Kiara tiba tiba sudah berada di sebuah tempat gelap dan mengerikan . Ruangan ini pengap dengan banyak sarang laba laba ditiap sudutnya. Kiara mencoba untuk tetap berdiri tegak , ia tidak boleh takut. Itu bukan pilihan yang baik untuk sekarang.

Kiara berjalan menyusuri ruangan kecil yang lebih mirip seperti terowongan tua. kiara melihat ke kiri dan kekanan untuk mencari jalan keluar. Tiba tiba semua lampu obor disepanjang jalan menyala. Seakan ada yang menyalakannya. klutrakkkk...

"apa itu?"

Kiara memberanikan diri untuk mencabut satu obor. Dengan sekuat tenaga ia berhasil . Setelah mendapat obor kiara langsung mengarahkan ke sumber suara.

"t t tulang manusia?"

Kiara sudah pucat pasi sekarang . Tulang tulangnya seakan lepas dari tubuhnya . Ia lemas karena ini pertama kalinya ia melihat banyak tengkorak manusia bertumpuk. Bukan hanya satu . Mungkin ribuan. Tengkorak tengkorak itu menumpuk disudut sudut gelap ruangan.

Krekkk...

"sebentar lagi kau akan seperti kami nak,," ucap satu tengkorak .

" mati !"

"mati!"

"mati!"

Awalnya hanya satu tengkorak yang bicara , tapi lama lama semua tengkorak berbicara. saking kerasnya suara teriakan mereka , sampai sampai ada yang kepalanya terlepas dari lehernya dan menggelinding dengan bebas.

Kiara sudah berkeringat dingin . Keringatnya deras . Ia meraba raba sisi pinggangnya . Seingatnya ia meletakan pedang naga disana. namun nihil. Tak ada pedang , ataupun senjata kecil . Kini dia benar benar terpojok.

Glek ..

Susah payah kiara menelan ludahnya sendiri. Seakan akan nyawanya sudah tenggorokan dan bisa lepas kapan saja.

Tanpa diduga... Sreng ...sreng ...tring .. Klutrak..

Suara pedang beradu dengan tengkorak tengkorak itu. Kiara masih terpaku ditempatnya. terlihat seorang pria tampak menyerang para tengkorak dengan membabi buta . Dia memakai baju perang yang lengkap. jubah dipundaknya menari nari mengikuti gerakannya. Setelah beberapa saat semua kerangka sudah menjadi tulang belulang yang berserakan.

" apa kau baik baik saja ?"

" aku baik baik saja. Eh lihat tanganmu terluka . Bahkan pergelangan tanganmu sampai lebam Ini harus diobati," ucap kiara

" tak apa nanti saja setelah keluar dari sini. Tengkorak disini memang berbahaya dan beracun . Mungkin tadi aku lengah dan sempat terkena cakarannya . Oh iya siapa namamu? Kenapa seorang gadis bisa ada ditempat berbahaya seperti ini?"

" aku juga tidak tahu. Tadi aku bersama temanku. Tapi sekarang dia tak ada dimanapun?"

"baiklah ayo pergi , aku tinggal disekitar sini. Aku harus mengobati racun ini dengan cepat,ohb iya siapa namamu?"

" aku kiara."

" aku Levi. Senang bertemu denganmu nona kiara."

Kiara hanya tersenyum saja . Ia berjalan keluar dari terowongan itu. Saat kiara melewati setumpuk tengkorak, ada satu yang berbicara," jangan percaya siapapun. Yang terlihat baik belum tentu baik , dan yang terlihat jahat belum tentu jahat." ucapnya

levi langsung saja menyabet pedangnya dan memukul , mencincang dan mencacah tengkorak yang berbicara itu.

"kenapa kau melakukannya?" tanya kiar.

"aku tidak suka dengan mereka . Mereka suka membual dan pintar membuat ilusi." ucap levi.

Kiara tak curiga . Dia dan levi berjalan beriringan dengan levi yang memimpin jalan .kini levi dan kiara sudah sampai diluar terowongan . Terlihat mereka ada dihutan yang penuh dengan semak semak yang tinggi.

"kiara, kita sebentar lagi sampai dipondokku. Hanya tinggal melewati sungai saja."

kiara mengangguk

ditengah jalan kiara dan levi bertemu seekor ular mamba beracun . Dengan insting prajurit levi melindungi kiara. " tetaplah dibelakangku"

Kiara mengangguk.

Sepertinya ular itu sangat marah karena levi menyabet semak semak tempatnya bersarang. Ular itu mendesis lalu menggigit tangan levi. levi langsung menyerang kepala ular itu . Dan blasssss

Ularnya terpotong menjadi 2 bagian. Namun sayangnya racun ular sudah masuk ketangan levi membuatnya langsung roboh seketika. Kiara kebingungan dia juga tak bisa membiarkan Levi mati begitu saja. Jadi dia mencari tanaman obat disekitaran sana. Setelah berputar putar tempat ini tak ada satupun tanaman obat. Kiara bingung sekarang sedangkan hanya levi yang tahu tempat ini.

"ah aku ingat sekarang, bukankah darah leri naga bisa menyembuhkan? Kalo bagitu akanku coba sekarang,"

Kiara mengambil pedang Levi lalu . Srettt

Rasa ngilu dan perih terasa ditelapak tangannya . Kiara lalu menadah darahnya dalam daun dan meminumkannya pada levi . Berharap kemurnian dari darah naga mampu mengobatinya. Kiara menunggu levi sadar dengan harap harap cemas . Akhirnya ia tertidur tak jauh dari tempat Levi berbaring. Sementara senyum misterius terlukis di wajah levi.

Pagi pun tiba , kiara mengerjap ngerjapkan matanya. Dia lalu terduduk . Didepannya sudah ada api unggun dan Levi yang tengah memanggang unggas . mungkin levi berburu saat kiara masih tidur pulas.

"kau sudah bangun nona?"

" iya baru saja . Bagaimana keadaanmu sekarang?"

" seperti yang kau lihat sekarang , aku baik baik saja"

" ya syukurlah"

"ayamnya sudah matang . Mari makan"

mereka berdua makan dengan lahap karena memang belum menemukan makanan sedari kemarin . Apalagi kiara. Dia sangat bersemangat sekali. Levi sampai terperangah . Akhirnya levi membiarkan kiara menghabiskan ayamnya.

"jangan makan belepotan, seorang putri harus makan dengan tenang," ucap levi sambil.mengelap noda minyak di atas bibir kiara.

" aku sangat lapar , maaf ya . Tunggu dari mana kau tahu aku seorang putri ? Aku tak pernah mengatakan apapun padamu?"

"oh itu . Setahuku hanya peri naga yang memiliki kemampuan penyembuhan lewat darahnya. Kudengar peri naga adalah seorang putri . Jadi pasti itu kau kan?"

" bagaimana kau tahu bahwa aku memiliki darah ajaib?"

"karena kemarin malam kau menyembuhkanku putri, terimakasih"

" oh iya sama sama. "

Tak lama ketenangan mereka terusik . serombongan makhluk tanpa basa basi datang bagaikan kilat. Mereka langsung ada di sekeliling kiara.

Bughhhh

Kiara ditepuk bahunya lalu kesadarannya pun hilang.

Levi tersenyum puas . " kerja bagus . Siapkan perayaan dan acara pemberkatan . akan ada perayaan besar besaran selama seminggu . Pastikan kalian menyebarkan undangan kesetiap kerajaan . Katakanlah Raja Dari Palung mariana sudah mendapatkan pasangannya."

"laksanakan, raja"

prajurit itu hilang ditelan asap hitam . Sementara kiara yang pingsan langsung dibopong oleh Levi menuju ke istana Palung Mariana. Hutan tempat mereka semalam tidur lenyap dan berganti dengan taman bunga. Ternyata kiara memang dijebak sejak semalam. Kiara menjadi target dari Raja Levi .

Kiara dibawa keruangan bernuansa hitam . Dia dibaringkan dengan pelan pelan .

"hahaha.. Terimakasih Kiara, berkatmu sekarang rantai ku sudah terlepas . Dan setelah ini kita akan menikmati hidup berdua sebagai pasangan yang bahagia." ucap levi sambil merapikan rambut kiara.

"kamu sangat cantik .. kekuatanmu juga besar .. Sangat cocok untuk bersanding denganku."

Tak lama datanglah pendeta diiringi oleh para pelayan . Mereka menata setiap hal yang dibutuhkan .

"maafkan hamba yang mulia, apakah tidak akan apa apa , masalahnya adalah putri kiara sudah menikah dengan Pangeran lucifer. Saya tidak bisa melakukan upacara pernikahan ini" ucap pendeta

" kau bisa pendeta . Kiara terikat dengan takdir berbahaya disetiap saat. dengan menjadi istriku, akan kupastikan dia akan ku jaga dengan baik. Tugas dan takdirnya sangat berbahaya. Maka dibutuhkan pasangan yang memiliki kekuatan luar biasa untuk mendampinginya. Dan aku merasa pantas untuk itu."

" baiklah jika seperti itu"

Pendeta langsung memberikan do'a do'a dan air suci . Sementara kiara masih pingsan hingga acara selesai.

" upacara sudah selesai yang mulia. Kini Peri naga ini adalah istrimu."

"iya pergilah kalian"

Levi langsung membopong kiara ala bridal . Setelahnya membawa kiara masuk kekamar pengantin mereka. Semerbak wangi bunga bungaan menambah kesegaran ruangan. Kiara diletakan diatas ranjang.

" kenapa kau belum bangun juga? Haruskah aku membangunkanmu dengan cara berbeda?"ucap Levi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***