"Hah, aku lemah ...," ucap Daru yang tengah duduk disamping Frey.
"Daru, apa yang akan kau lakukan?" tanya Frey sembari memandangnya.
"Entahlah. Untuk saat ini yang terbaik adalah memperbaiki kerusakan toko dan memperkuat pertahanan," jawab Daru.
Daru mengeluarkan smartphone-nya dan memanggil Zoref untuk datang.
Lalu ...,
"Mas Daru, apa yang terjadi?" tanya Zoref.
"Sesuatu yang diluar prediksiku. Mas Zoref, tolong perbaiki kerusakan toko. Aku juga ingin membuat Bukit Sarren hanya memiliki satu akses masuk yaitu portal teleportasi," jelas Daru.
"Hah ..., apa musuhmu masuk kesini dari udara?" tanya Zoref.
"Ya, dia masuk dan membawa seekor monster yang kuat," jawab Daru.
"Kalau begitu, aku bisa menambah susunan sihir di atas dinding. Tidak akan ada makhluk hidup yang dapat melewatinya. Tapi itu tidak berlaku untuk benda mati seperti batu, dan hal-hal lain yang dilempar dari luar," ucap Zoref menjelaskan.
"Apakah bisa menambahkan semacam meriam yang membidik suatu objek di ketinggian tertentu?" tanya Daru.
"Ah! Ide bagus. Dua lapis perlindungan, susunan sihir untuk menghalau makhluk hidup sedangkan meriam untuk benda mati yang berhasil melewati susunan sihir. Perkiraan biaya sekitar tiga miliar, apa mas Daru sanggup?"
"Aku juga ingin mas Zoref membangun sebuah bangunan yang bisa digunakan sebagai asrama untuk sekitar 10-20 orang. Berapa biaya totalnya?" tanya Daru lagi.
"Kalau fiturnya dibuat standar, 500 juta jadi. Tentu saja ada panel surya dan perlengkapan bertenaga listrik juga," ucap Zoref
"Baik, aku tidak terlalu kekurangan uang, lakukan saja," jawab Daru sembari mentransfer 3,5 miliar rupiah ke rekening Zoref.
Setelah mengkonfirmasi pembayaran, Zoref meninggalkan Daru untuk mempersiapkan pembangunan.
"Frey ..., kau bisa berjalan?" tanya Daru. Daru tahu masih ada luka dalam yang diderita Frey maupun dirinya. Dan luka dalam di tubuh Daru adalah yang terparah diantara keduanya.
"Bisa, tapi aku tidak bisa berjalan terlalu jauh," jawab Frey.
"Ambil ini dan matikan portal teleportasi. Dan juga, panggil Shera dan Sylph," ucap Daru sembari mengeluarkan kalung yang merupakan alat pengatur portal.
"Dekati portalnya dan kau akan tahu apa yang harus dilakukan," tambah Daru.
Frey mengangguk dan pergi melaksanakan perintah Daru.
"Apakah ada alat untuk membuatku lebih kuat? Jika saja aku belum mendapatkan harta karun Julius, aku pasti mati," gumam Daru.
Daru kembali menatap layar smartphone-nya dan membuka web Belanja Universal. Berharap menemukan sesuatu seperti serum penguatan.
Dia pun menemukan banyak hal semacam serum penguatan dari berbagai dunia. Ada yang meningkatkan kekuatan fisik, ada yang menambah lingkaran mana, bahkan ada sebuah pil yang membangkitkan lingkaran mana.
"Apakah pil ini dari dunia kultivator?" gumam Daru. Pil itu berbentuk bulat sempurna berwarna hitam dengan beberapa garis berwarna emas yang tampak seperti urat nadi.
"Beli semua!" teriak Daru.
Daru membeli satu serum penguatan dengan jenis yang berbeda dari serum penguatan yang dibelinya dulu, sepuluh kelopak bunga penambah lingkaran mana, dan satu pil pembangkit lingkaran mana. Dia menghabiskan lebih dari dua miliar dalam transaksi tersebut.
"Serum penguatan ini akan aman kan? Ini tidak berasal dari Niberu ..., apakah aku akan meledak ketika memakainya??" Daru bertanya-tanya setelah menekan tombol pembelian.
"Paket ...," ucap Veux yang berdiri dibelakang Daru.
"Mas Veux," sapa Daru sembari menganggukkan kepalanya yang memandang Veux.
Veux tahu kalau suasana hati Daru saat ini sedang kacau. Dia juga mendengar apa yang terjadi dari Zoref. Dia tidak berbasa basi dan langsung menyerahkan paket sebelum pergi dengan surat tanda terima.
"Jadi, apa yang harus ku gunakan dulu?" gumam Daru bertanya-tanya.
Daru masih takut dengan resiko serum penguatan. Dulu, dia membaca bahwa serum penguatan Niberu hanya bisa satu kali pakai, jika dipakai untuk kedua kalinya, maka tubuh pengguna akan meledak. Walaupun serum penguatan yang ada di depan Daru tidak berasal dari Niberu, tapi tetap saja dia merasa sedikit khawatir.
Dia merapatkan giginya, mengepalkan tangannya dan memutuskan untuk memakai serum itu.
Cesss
Sebuah suara pun keluar dari serum, menandakan serum itu telah menyuntikkan cairan kedalam tubuh Daru.
Daru pun melotot karena merasakan sakit yang lebih parah dari rasa sakit yang ia rasakan ketika mencoba serum penguatan pertama. Tetapi dia mencoba untuk tidak berteriak, dia menahannya dengan merapatkan giginya rapat-rapat.
Deg deg deg deg
Detak jantung Daru semakin cepat dan setiap detakannya dia merasakan rasa sakit di tubuhnya bertambah.
Tubuh Daru membesar perlahan-lahan. Hanya dalam beberapa detik, bentuk tubuhnya benar-benar berubah. Dia sudah tidak mirip manusia lagi, dia mirip seperti gumpalan daging.
Apakah aku akan meledak? pikir Daru.
Daru yakin bahwa dia akan meledak beberapa saat lagi. Tetapi, tiba-tiba darah keluar dari seluruh pori-pori kulit Daru. Tubuhnya pun perlahan mengecil. Namun rasa sakit semakin parah.
"Arrrrrggggghhh!" Daru berteriak sekencang-kencangnya berharap rasa sakit itu mereda.
Frey yang baru saja menutup portal teleportasi seperti perintah Daru pun mendengar teriakan yang berasal dari dalam toko.
"Daru!" Frey pun segera berlari setelah mendengar teriakan Daru.
Sylph dan Shera pun juga segera bergegas ke arah teriakan. Mereka bertiga merasa cemas dengan kondisi Daru yang benar-benar parah setelah pertarungan tadi.
Mereka berlari menuju toko, naik ke lantai dua dan melihat tubuh Daru yang terkapar lemas dengan darah yang menggenang mengelilingi Daru.
"Daru!"
"Bos!"
Mereka berteriak dan menghampiri tubuh Daru.
Daru membuka matanya sedikit dan memandang tiga orang yang berada di sekelilingnya dengan tatapan tak berdaya. Walaupun rasa sakit telah hilang sepenuhnya, namun mental Daru terguncang karena rasa sakit yang dia rasakan sebelumnya.
Frey, Shera, dan Sylph merasa kebingungan. Mereka memeriksa seluruh tubuh Daru yang bersimbah Darah namun tidak menemukan satu luka pun, Daru mengeluarkan darah tanpa luka.
"Antar ... aku ... ke ... kamar ... mandi," ucap Daru terbata-bata.
Shera segera menopang tubuh Daru yang lemas dan mengantarnya ke kamar mandi. Sylph pun mengambil peralatan bersih-bersih dan mulai membersihkan darah yang ada di lantai dua. Sedangkan Frey, dia duduk di sana karena kondisinya yang belum sepenuhnya membaik.
Daru masuk ke kamar mandi dan mulai membilas tubuhnya, sedangkan Shera menunggu di depan pintu berjaga-jaga jika saja Daru membutuhkan sesuatu.
"Tubuhku terasa lebih kuat tetapi kepalaku terasa sangat pusing. Apakah seperti ini cedera mental karena rasa sakit?" gumam Daru sembari terus membasuh tubuhnya.
Setelah beberapa saat, Daru kembali mendapatkan kesadaran penuhnya. Mentalnya telah stabil berkat kesegaran air dari shower yang terus menerus menerjang tubuh Daru. Dia pun menghampiri cermin yang ada di kamar mandi untuk melihat perubahan yang ada di tubuhnya.
"Otot-ototku lebih kecil dari sebelumnya namun lekukan ototku tidak berubah sama sekali," gumamnya.
Walaupun otot di tubuhnya mengecil, tetapi dia merasa kekuatan fisik yang sangat hebat ada di tubuhnya. Dia pun mulai berpikiran untuk menguji tubuhnya.
Dia pun keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk untuk menutupi bagian bawahnya. Shera terdiam melihat bentuk tubuh Daru yang benar-benar menarik.
"Jangan tatap aku dengan tatapan mesum. Ambilkan aku pakaian," perintah Daru.
"Ba-baik Boss!" Lamunan Shera terpecah dan segera mengambilkan pakaian untuk Daru. Daru tidak bisa memakai pakaian yang ia pakai sebelumnya karena telah bersimbah Darah.
Shera pun kembali dengan satu set pakaian bersih. Daru mengambilnya dan berbalik hendak masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Shera pun dapat melihat punggung Daru yang kini tertutup sebuah lukisan hitam yang cukup indah namun seperti memancarkan rasa takut.
"Bos ..., lukisan apa yang ada di punggungmu?" tanya Shera.
"Lukisan?" Daru bingung dengan kata-kata Shera. Dia mencoba melihat punggungnya dan menemukan beberapa noda hitam di sana. Dia pun mengeluarkan smartphone-nya dari cincin dimensi dan membuka aplikasi kamera.
"Arahkan ke punggungku dan sentuh lingkaran bulat ini." Daru menyerahkan smartphone-nya kepada Shera dan menunjukkan cara mengambil foto. Shera takjub dengan smartphone Daru. Bagaimana tidak? Dia baru kali ini melihat ada barang yang dapat melukis sesuatu persis seperti aslinya.
Shera pun mengambil foto dari punggung Daru dan menyerahkannya kepada Daru.
Daru terkejut ketika melihat foto itu. Lukisan hitam yang dimaksud Shera adalah sebuah tato berbentuk bulat dengan goretan goretan di sekelilingnya.
"Matahari?" gumam Daru. Dia kebingungan karena dia merasa tidak pernah mentato bagian tubuh manapun selama hidupnya.
"Efek serum itu?" Daru mengelus dagunya. Dia pun masuk kedalam kamar mandi untuk memakai pakaian lalu pergi menuju lantai dua bersama Shera.
"Bos!" Teriak Sylph yang masih membersihkan darah di lantai dua saat melihat Daru memasuki ruangan.
Frey pun terkejut dengan teriakan Sylph dan mengalihkan tatapannya ke arah Sylph menatap.
"Yo," ucap Daru sembari mengangkat salah satu tangannya.
Frey dengan sepenuh tenaga berlari ke arah Daru dan memeluknya.
"Kau baik-baik saja? Apa yang terjadi? Kenapa banyak darah yang keluar dari tubuhmu? Aku khawatir kau tahu!" ucap Frey tanpa memberikan kesempatan Daru menjawab.
Daru diam dan membalas pelukan Frey sembari tersenyum.
"Shera, bantu Sylph membersihkan ruangan. Nanti akan ada yang datang, beritahu aku jika orang itu tiba. Oh, dia memiliki wajah yang sedikit menyeramkan, jadi jangan sampai mengatakan hal-hal yang menyakitkan," ucap Daru.
"Baik!" jawab Shera.
Shera pun mulai membantu Sylph membersihkan ruangan, sedangkan Daru mengantar Frey untuk beristirahat di kamar lantai satu bawah.
....
"Istirahatlah Frey, kau membutuhkannya," ucap Daru sembari membaringkan tubuh Freg diatas ranjang.
"Berbaringlah bersamaku," pinta Frey sembari menarik tangan Daru.
Daru menghela nafas dan menuruti ucapan Frey.
"Apa yang terjadi padamu tadi?" tanya Frey setelah Daru berbaring.
"Aku memakai serum penguatan lagi," jawab Daru singkat.
"Bukankah kalau kau memakainya lagi tubuhmu akan meledak?" tanya Frey. Frey sudah diberitahu Daru tentang asal kekuatan Daru, jadi dia tahu seluk-beluk serum penguatan.
"Itu serum penguatan jenis lain. Rasa sakitnya berkali-kali lipat dari sebelumnya, aku bersyukur aku tidak gila karena rasa sakit itu," jawab Daru.
"Ah begitu rupanya. Maaf, karena aku tidak cukup kuat untuk melindungimu jadi kau terpaksa untuk merasakan rasa sakit itu," ucap Frey sembari memasang ekspresi sedih di wajahnya.
"Aku sudah bilang padamu, jangan meminta maaf karena hal itu," ucap Daru.
"Tapi aku bekerja untukmu. Lalu apa gunanya aku yang tidak bisa melindungi klien ku?" tanya Frey dengan ekspresi yang semakin memburuk.
Daru melingkarkan tangannya ke belakang leher Frey, merangkulnya dan berkata, "Aku tidak pernah berkata untuk mempekerjakanmu sebagai petualang. Aku mempekerjakanmu sebagai tangan kanan, bukan sebagai pengawal. Itu Karena aku tidak ingin melihatmu terluka."
"Tapi aku juga ingin melindungimu, bertarung di sampingmu, berada di depanmu ketika kau terluka." Frey mulai meneteskan air mata.
"Haha, pria mana yang membuat wanita yang dicintainya bertarung di depannya? Yah, saat bertarung dengan Xavier tadi kau bertarung di depan, ternyata aku memang sepayah itu," ucap Daru menghela nafas.
"Pfft ..., tidak ..., tidak, kau tidak payah. Aku tidak pernah mencintai orang yang payah," ucap Frey sembari tersenyum manis.
Daru membalasnya dengan senyuman. Setelah beberapa saat berbincang-bincang, Frey menutup matanya dan tertidur.
Daru teringat tentang tato di punggungnya dan mencoba mencari tahu tentang itu di toko web Belanja Universal tempat Daru membeli serum sebelumnya.
[Serum Pembangkitan Alam]
[Meningkatkan kekuatan tubuh sebanyak dua kali lipat dari sebelumnya dan menambah jumlah lingkaran mana yang ada ditubuh pengguna, serta membangkitkan satu elemen alam yang berguna untuk sihir. Telah teruji klinis oleh Pemerintah planet Korn.
Perhatian:
-Jika pengguna tidak memiliki Lingkaran mana, maka lingkaran mana dan elemen alam yang didapat dari serum ini terkunci sampai pengguna membangkitkan lingkaran mana.
-Elemen alam akan didapat secara acak tergantung kekuatan fisik pengguna sebelum menggunakan serum. Semakin kuat fisik pengguna, semakin hebat juga elemen alam yang didapat. Elemen mana dapat dilihat dari tato yang ada dipunggung pengguna.
Harga: Rp.980.000.000]
....
"Oh, jadi elemen alam .... Aku harus membangkitkan lingkaran manaku terlebih dahulu," gumam Daru.
Daru pun mengeluarkan pil pembangkit pembangkit mana dari cincin dimensinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Pristine Distributor
sepertinya pil buatan dr.chopper aka one Piece 🤣🤣🤣
2021-09-07
1
Riangga Mustika
up
2021-08-17
0
Alter-Ruu
makin op! i like keh!
2021-01-15
1