Daru menggertakkan giginya.
"Daru! Pergi!" teriak Frey sembari tetap dalam posisi siap tarung.
Kenapa dia ingin membunuhku? Satu-satunya alasan yang masuk akal adalah harta karun Julius. Tetapi aku tidak membicarakan itu kepada siapapun selain Frey. Bagaimana dia tahu? Dia juga tidak menyinggung soal harta karun. Tapi kenapa harus nyawaku? ucap Daru dalam hati.
Daru langsung menarik busurnya dan melesatkan sebuah anak panah yang mengarah ke kepala Griffon. Anak panah itu melaju dengan cepat, tetapi itu sia-sia, Griffon memukul anak panah itu, membuat Griffon tidak terluka sama sekali.
"Bodo amat!" teriak Daru sembari melesat cepat ke arah Griffon dan Xavier.
Jarak antara Daru dan Griffon dengan cepat menyusut. Daru mengepal tangan kanannya dan hendak memukul kepala Griffon. Tiba-tiba Griffon itu menghindar sembari mengangkat kaki depannya yang berbentuk kaki singa dengan kuku yang tajam hendak mencakar Daru.
Daru pun secara reflek mundur dan mengangkat tangan kanannya untuk menahan serangan Griffon yang mengarah ke wajahnya. Tapi itu tidaklah cukup,
Crak!
"Aaaarrrrggghhh!" teriak Daru yang tangan kanannya robek karena cakaran Griffon.
Griffon itu terlalu cepat!
"Daru!" teriak Frey.
Griffon tak menunggu lama dan memukul Daru dengan telapak kaki depannya. Membuat Daru terhempas lebih dari 40 meter ke belakang. Itu adalah rasa sakit paling menyakitkan yang pernah Daru alami selama dia hidup.
"Kau lumayan cepat, tapi itu tidak cukup, menyerahlah," ucap Xavier
Frey berlari ke arah Daru yang terkapar penuh luka untuk menolongnya.
"Daru! Katakan sesuatu!" ucap Frey berusaha memastikan bahwa Daru masih hidup.
"Ugh ... huk" Daru mengeram dan setegak darah pun keluar dari mulutnya.
"Apa yang harus kulakukan?" ucap Frey sembari meneteskan air mata.
"Sera! Sylph! Bawa Daru pergi dari sini!" teriak Frey.
Shera dan Sylph yang saat ini berada di dalam toko segera bergegas keluar menuju ke arah Daru. Walaupun mereka berdua takut, tetapi Daru adalah penyelamat mereka. Mereka mengalahkan ketakutan mereka dan pergi menyelamatkan Daru.
"Apapun yang terjadi, bawa Daru masuk ke portal teleportasi. Bawa dia pergi menuju istana Kerajaan, dia pasti aman disana," ucap Frey memberi perintah.
Shera dan Sylph mengangguk dan menggendong Daru yang masih lemas menuju portal teleportasi.
"Fre-" gumam Daru ingin mengatakan sesuatu tetapi kondisinya terlalu lemas.
Frey memandang Daru sejenak dan tersenyum penuh kesedihan sebelum berbalik dan memandang Xavier.
"Langkahi mayatku sebelum kau menyentuhnya lagi!" teriak Frey kepada Xavier.
"Cinta memanglah menyakitkan," gumam Xavier sembari menggelengkan kepalanya. Dia pun memerintahkan Griffon untuk menyerang Frey.
Griffon melesat lebih cepat dari kecepatan yang Daru gunakan tadi.
Frey dengan reflek mengaktifkan sihir berupa dinding es yang mulai terbentuk di antara dirinya dan Griffon. Tetapi itu sia-sia, dengan mudahnya Xavier mengurai mana dari mantra yang di gunakan Frey. Sontak, dinding es itu melebur.
Frey mengangkat pedangnya dan mencoba menahan serangan yang akan Griffon lakukan. Seperti sebelumnya, Griffon mengangkat salah satu kaki depannya untuk mencakar Frey.
Tring
Frey sukses menahan serangan Griffon. Tetapi Griffon dengan membabi buta berusaha mencakar Frey.
Setelah beberapa kali Frey menahan cakaran Griffon, dia pun mulai kewalahan.
"Hah ... hah ... hah." Nafas Frey terengah-engah. Griffon di depannya memiliki tenaga yang luar biasa, satu serangan yang ditahan Frey memiliki bobot beberapa ratus kilogram, membuat stamina Frey terkuras dengan cepat.
Pertukaran itu sangatlah singkat. Daru yang masih dalam perjalanan menuju portal bisa melihat dengan jelas keseluruhan pertarungan.
Tiba-tiba,
Brak
Frey menabrak dinding toko, mennimbulkan cekungan yang cukup besar disana.
"Huk." Frey memuntahkan darah yang cukup banyak.
Daru yang melihatnya langsung meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari Shera dan Sylph.
"Frey!" Daru pun berhasil melepaskan dirinya dan berusaha menghampiri Frey. Namun karena kondisinya, Daru hanya bisa menyeret tubuhnya.
Melihat itu, ekspresi Xavier berubah menjadi penuh rasa iba. Dia pun memerintahkan Griffon untuk memukul Daru menuju ke arah Frey berada.
Griffon dengan sigap mematuhi perintahnya. Dia melesat menuju ke arah Daru dan memukul bagian belakangnya, membuat Daru terhempas ke depan.
Brak
Daru menabrak dinding tepat di samping Frey.
Darah keluar lagi dari mulut Daru. Jika saja Daru tidak pernah menggunakan serum penguatan, dia mungkin sudah mati saat pukulan pertama.
Daru berusaha menggerakkan kepalanya untuk memandang ke arah Frey. Demikian juga Frey yang berusaha memandang Daru.
"Frey ..., Ma-af," ucap Daru.
"Maafkan aku tidak cukup kuat untuk melindungimu," ucap Frey lirih.
Xavier dengan Griffonnya berjalan santai ke arah Daru.
"Bunuh aku, tapi tolong selamatkan nyawanya," ucap Daru kepada Xavier.
"Ya, aku berjanji akan menyelamatkan hidupnya. Targetku hanyalah dirimu. Maaf tentang ini anak muda, tapi plat itu adalah sesuatu yang penting untukku," ucap Xavier.
"Bagaimana kau tahu aku memiliki plat itu?" tanya Daru.
Xavier terkejut karena pertanyaan Daru.
"Kau memilikinya?" tanya Xavier keheranan.
Daru pun mengeluarkan plat emas bertuliskan Julius dari cincin dimensinya. Dia dengan segenap tenaga melemparnya ke arah Xavier dan berkata, "Kau sudah mendapat yang kau mau. Maaf telah mengambil harta karun gurumu, bunuhlah aku."
Daru tiba-tiba hilang kesadaran setelah mengatakan itu. Membuat Frey tak kuasa menahan tangis. Tetapi, dia sudah tidak memiliki tenaga untuk mengeluarkan kesedihannya. Frey hanya mematung tak percaya dengan apa yang dilihatnya sebelum kehilangan kesadaran.
Sedangkan Xavier, ekspresinya terlihat sangat buruk. Dia tidak menyangka telah dimanfaatkan oleh orang lain.
....
Satu hari yang lalu, Frizz Town.
Xavier tengah berada di salah satu restoran bersama seseorang pria dari keluarga Charlotte.
"Benarkah keluarga Charlotte kalian memilikinya?" tanya Xavier kepada pria itu.
"Bukan kami, tapi Lima Keluarga Bangsawan Duke yang memilikinya. Kami mencarinya selama beberapa tahun dan akhirnya menemukannya," jawab pria itu.
"Lalu, apa yang harus aku lakukan agar kalian memberikan plat emas guruku kepadaku?" tanya Xavier.
"Mudah saja tuan Xavier, kami, lima keluarga, memiliki sedikit masalah dengan seseorang di Bukit Sarren."
"Lalu kau ingin aku membunuhnya?" tanya Xavier
"Ya, saya sebagai perwakilan dari lima keluarga meminta Anda untuk membunuhnya dan plat emas Tuan Julius akan saya berikan kepada anda," ucap Pria itu. Yang tidak diketahui oleh Xavier adalah, plat emas yang dimaksud pria itu hanyalah Plat emas biasa dengan nama Julius. Itu adalah rencana mereka, jika Xavier berhasil membunuh Daru dan menyadari bahwa plat tersebut palsu, Lima Keluarga Bangsawan akan berpura-pura tidak mengetahui keasliannya.
"Baik, demi guruku aku akan membunuhnya," ucap Xavier percaya diri.
"Terima kasih Tuan Xavier. Tapi berhati-hatilah, dia memiliki sebuah artefak yang mengeluarkan petir. Menurut informasi dari sumber yang kudapat, petir itu bisa membunuh lebih dari 30 orang dalam sekali serang," ucap Pria itu.
"Apakah artefak itu yang menyebabkan hancurnya Bloodhand?" tanya Xavier.
"Saya pastikan itu memang benar," ucap pria itu mengangguk.
"Baik, aku akan membawa Griffon ku kesana. Siapa nama orang yang kau maksud?" tanya Xavier lagi
"Daru," jawabnya.
.....
Kembali ke masa kini.
Oh tidak! Aku akan dibenci mendiang guruku jika aku seperti ini, ucap Xavier dalam hati.
Xavier pun memandang dua orang wanita yang berdiri jauh dari lokasinya dan berkata, "Kalian berdua adalah Shera dan Sylph kan? Bantu aku mengangkat kedua orang ini masuk kedalam, aku akan menyembuhkan mereka."
"Ba-baik!" ucap Shera dan Sylph bersamaan.
Mereka berdua segera berlari menghampiri tubuh Daru dan Frey yang kini tergeletak tak bergerak. Mereka menggendong Frey dan Daru menuju lantai dua atas dan membaringkan keduanya di sofa. Mereka tidak membawa Daru dan Frey menuju kamar di lantai satu bawah karena tangga yang menghubungkan lantai bawah dan atas sangat sulit untuk dilewati saat menggendong orang lain.
Xavier juga berada di lantai dua atas untuk memberi pertolongan kepada orang yang telah dihajar habis olehnya. Dia memberi ramuan penyembuh tingkat atas kepada Daru dan Frey, dia juga memberi pil obat untuk merekonstruksi tulang-tulang yang patah.
Shera dan Sylph hanya melihat dengan cemas. Mereka takut jika kedua bosnya tidak akan selamat karena luka yang diderita terlalu parah.
"Suruh orang-orang di bawah untuk pergi. Dan katakan untuk tidak memberitahu orang lain tentang apa yang terjadi hari ini. Katakan saja itu diperintahkan olehku, Xavier," ucap Xavier sembari terus merawat Daru dan Frey.
Sylph segera turun ke lantai satu untuk melaksanakan perintah Xavier. Sedangkan Shera masih berada di sana jika saja Xavier membutuhkan sesuatu saat merawat bosnya. Berkat kemanisan Sylph, orang-orang segera pergi tanpa protes. Mereka juga tidak memiliki niatan untuk menyebarkan berita ini.
"Hahh ..., mereka selamat .... Bagaimanapun, mereka berdua adalah orang yang kuat," ucap Xavier sembari menghela nafas.
"Terima kasih, Tuan Xavier telah menyelamatkan Bos Daru dan Bos Frey!" ucap Shera sembari membungkuk dalam-dalam.
"Ini semua salahku, aku yang terlalu terburu-buru tanpa mengetahui informasi dengan jelas," ucap Xavier.
Xavier pun menunggu keduanya bangun. Dia ingin meminta maaf secara langsung kepada Daru dan Frey, sedangkan Shera dan Sylph membersihkan sisa-sisa kekacauan yang ada di luar toko. Setelah mereka membersihkan luar toko, mereka menjaga portal teleportasi untuk memberitahu orang-orang yang datang agar kembali pulang.
Pemilik Restoran Bintang Biru, Lyd, dan Pemilik Bar Bull's Horn, Klein, juga datang untuk memulai pembangunan. Namun mereka berdua mengurungkan niatnya karena Shera dan Sylph memberi tahu mereka bahwa situasi Bukit Sarren saat ini tidak mudah. Mereka pun menyerah dan kembali pulang.
Tak terasa senja pun tiba. Shera dan Sylph masih berjaga di samping portal teleportasi, sedangkan Xavier masih duduk di lantai dua atas menunggu Daru dan Frey sadar.
"Ugh ..., kepalaku sakit. Eh ..., Daru!" teriak Frey yang tiba-tiba bangkit dari sofa. Frey melihat sekitar dan menemukan Daru yang terbujur tak bergerak di sofa yang ada di depannya.
"Tenanglah ..., aku sudah menyembuhkan lukanya," ucap Xavier yang duduk tak jauh dari Frey.
Frey meringis kesakitan menahan lukanya yang tidak semuanya sembuh. Walaupun luka luar sudah tidak ada dan tulang-tulangnya sudah disembuhkan, tapi luka dalamnya belum sembuh sepenuhnya. Namun Frey lega, mendengar kabar bahwa Daru tidak dalam bahaya sekarang.
"Maafkan aku, sebenarnya ...." Xavier menjelaskan semuanya kepada Frey, mengenai pertemuannya dengan keluarga inti Charlotte, permintaan mereka, dan alasan dia menyembuhkan Daru.
"Aku yakin Guruku hanya memiliki satu plat emas, dan yang Daru punya adalah yang asli. Aku bisa merasakan mana guruku yang tersimpan di dalamnya. Hahh ..., aku ditipu habis-habisan oleh lima keluarga bangsawan," ucap Xavier menutup penjelasannya sembari memainkan plat emas milik gurunya, Julius.
Frey terdiam, Xavier melukainya dan Daru sampai seperti ini hanya karena Xavier tertipu. Dia ingin protes, tetapi dia tidak memiliki keberanian untuk itu. Kekuatan Xavier terlalu jauh di atas Frey.
"Hahh, aku tahu kau mungkin memendam amarah dan dendam. Sebagai gantinya, aku akan menghancurkan Lima Keluarga Bangsawan untuk kalian berdua," ucap Xavier.
"Tidak perlu, Lima keluarga bangsawan adalah pemimpin dari lima kota besar. Apa yang terjadi dengan rakyatnya jika kau membunuh pemimpinnya?"
Frey terkejut karena mendengar suara yang sangat familiar baginya. Dia memandang sumber suara dan itu adalah Daru yang kini sudah membuka matanya.
"Daru!" Frey mendekati Daru dengan segenap usaha dan memeluknya.
"Maaf. Maaf. Maaf. Maaf ...." Hanya itu yang Frey katakan. Dia masih menyalahkan dirinya karena tidak cukup kuat untuk melindungi Daru.
Daru membalas pelukan Frey dan berkata, "Jangan meminta maaf pada pria payah yang tidak bisa melindungimu."
Xavier semakin merasa bersalah atas apa yang telah dia lakukan.
"Maafkan aku, Daru. Apa yang kau minta sebagai permintaan maafku?" tanya Xavier.
"Tidak perlu, Tuan Xavier. Itu semua adalah salah paham. Aku merasa beruntung tidak kehilangan nyawa," jawab Daru.
"Aku memaksamu untuk meminta sesuatu padaku. Mendiang guruku akan membenciku jika aku tidak melakukan apapun untuk mengganti rugi," ucap Xavier.
"Besok saja, Tuan Xavier. Saat ini aku terlalu pusing untuk memikirkan sesuatu. Dan maafkan aku jika terdengar mengusirmu, aku ingin bukit Sarren terisolasi sampai matahari terbit besok," ucap Daru.
"Baiklah kalau begitu. Pikirkan apa yang harus aku lakukan, aku akan datang besok. Sekali lagi, aku meminta maaf kepada kalian berdua," ucap Xavier sebelum bergegas meninggalkan bukit Sarren.
"Hahh ..., kau harus berbaring Frey, aku yakin tubuhmu masih belum sembuh sepenuhnya," ucap Daru kepada Frey yang masih memeluk dirinya.
"Biarkan aku memelukmu lebih lama. Aku terlalu takut saat melihatmu terkapar penuh luka dan tak sadarkan diri di depanku tadi," ucap Frey sembari mempererat pelukannya.
"Aku juga, Frey. Aku juga ...." ucap Daru.
Hahh, kenapa episode ini tidak ada komedi sama sekali, ucap Daru di dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Riangga Mustika
up.
2021-08-17
0
Alter-Ruu
kudu di babat habis itu para bangsawan
2021-01-15
0
Stay Humble
tah kenapa mc lemah padahal gunanya hp mc apa, cuman buat beli kebutuhan ekonomi dunia saja ada 14 kenapa gak ngakal untuk menjadi kuat boiy, kalok dah gini terus tetep gitu aja cihhh...
2020-12-14
1