Aku menang, hahaha. Lihatlah aku Frey ..., akulah pria sejati, pikir Daru sembari tersenyum.
Matahari sudah terbit. Semalaman, Daru dan Frey tidak tidur sama sekali. Frey mencoba menggoda Daru, sedangkan Daru berpikiran bahwa itu hanyalah sebuah tes untuk dia. Kini raut wajah Daru sangat bersinar karena kebanggaannya. Bahkan dia melupakan fakta bahwa dia tidak cukup tidur.
Sedangkan Frey, dia memiliki raut wajah yang berbanding terbalik dengan Daru. Kantong mata yang tebal, alis yang mengkerut, bibir yang cemberut, dia merasa gagal sebagai wanita.
*Apakah Daru menyukai sesama jenis? Ataukah aku yang kurang menarik? Ah, Frey! Jangan berpikir seperti itu! Kau harus percaya padany*a! ucap Frey dalam hati.
"Frey! Kau terlihat seperti hantu gentayangan yang mencari pembunuhmu. Kau tak apa?" tanya Daru khawatir. Dia juga lupa bahwa matahari telah terbit. Sebenarnya, ada semacam pencahayaan otomatis di lantai bawah yang berubah warna ketika matahari terbit atau tenggelam. Berfungsi untuk memberitahu siapa saja yang ada disana tentang pergantian waktu, terima kasih Zoref, terima kasih PT Jin Sejahtera.
"Tak apa, hanya seekor serangga kecil yang mencoba menggigit apel yang manis," jawab Frey penuh teka-teki.
"Serangga? Apel? Hahaha, kau bicara apa? Mari tidur, ini sudah terlalu malam," ajak Daru.
"Mmm, kau tidak lihat cahayanya?" ucap Frey sembari menunjuk salah satu lampu.
"Lah! ini sudah pagi!" teriak Daru.
"Semalaman aku mencoba mengajakmu untuk 'tidur' kau tahu?" ucap Frey sembari membuang muka.
"Aku tahu, aku hebat kan?" ucap Daru dengan bangga.
*Hebat? Kau tidak melakukan apapun padaku dan kau berkata bahwa kau heba*t? pikir Frey.
"Rrrrggghhh, lupakan. Aku akan ke lantai satu atas dan mengajari Sylph dan Shera tentang pekerjaan," ucap Frey mencoba bangkit dari tempat tidurnya.
"Hoi ..., kau tidur lah dulu, jangan terlalu memaksakan dirimu. Lihat kantong mata itu, jika aku memasukkan semua uang ku kedalamnya, aku yakin masih banyak tempat tersisa, hihi," ejek Daru.
"Bangunkan aku ketika kau ingin tidur, kita bisa bergantian," ucap Frey menerima saran Daru sembari tersenyum.
"Baiklah. Oh, Untuk semalam, aku ingin hadiah." Daru mendekatkan wajahnya ke arah Frey dan tiba-tiba mencium bibirnya sesaat.
"Eh?" Frey terkejut dengan tingkah tiba-tiba Daru.
"Hihi, tidurlah. Selamat ... hmmm ..., malam? Terserah." Daru keluar dari kamar dan menuju ke kamar Sylph dan Shera untuk memanggilnya.
Kenapa kau meminta hadiah untuk sesuatu yang tidak kau lakukan!? Bukannya aku tak suka, tapi aku ... ah, lupakan. Aku harus tidur, pikir Frey.
.....
"Jadi, mulai hari ini kalian panggil aku bos, aku bos dan kalian karyawan, aku Ratu lebah dan kalian lebah pekerja, aku tumbuhan dan kalian akarku, mengerti?" ucap Daru kepada Sylph dan Shera di lantai satu atas.
"Siap Bos!" teriak mereka serentak.
"Aku akan menjelaskan tugas kalian ...." Daru mulai menjelaskan tugas-tugas mereka berdua secara lebih mendetail daripada gambaran yang mereka dapat semalam. Seperti menghitung jumlah koin perak dan perunggu, senyum-salam-sapa, mengambil barang persediaan di lantai dua bawah, dan merayu para pelanggan untuk membeli lebih. Daru juga memberitahukan tentang uang yang diberi pelanggan akan langsung masuk ke cincin dimensi Daru, jadi Daru meminta mereka untuk tidak panik jika itu terjadi. Daru tentu saja berbohong, dia tidak bisa memberitahukan tentang rahasia smartphone-nya pada orang lain selain Frey.
"Lalu, pakai ini sebagai seragam kerja." Daru menyerahkan dua buah pakaian berwarna hitam dengan beberapa bagian berwarna putih. Ya, Itu adalah seragam Maid!
Shera dan Sylph dengan sigap meraih seragam itu dan berlari menuju ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
Setelah selesai memakai seragam itu, Kecantikan mereka berlipat ganda. Daru yakin banyak pelanggan pria yang akan menambah porsi belanjanya karena mereka berdua.
Setelah Daru menyelesaikan beberapa penjelasan tambahan, Daru pun membuka toko. Di kaki bukit, nampak banyak orang yang sudah ada disana, membuat Daru terkejut.
"Lah, aku lupa tidak menutup portal tadi malam," gumam Daru sembari menepuk dahinya.
Melihat toko sudah dibuka, orang-orang yang ada di kaki bukit berlari menuju toko untuk menjadi pelanggan pertama hari ini.
Ketika seorang pria memasuki toko,
"Selamat datang!" ucap Shera dan Sylph sembari tersenyum manis.
Deg.
Pelanggan pria yang memasuki toko tadi terdiam sejenak.
Aku jatuh cinta, mungkin itu yang ada di pikirannya.
Ketika beberapa pria lain memasuki toko dan melihat Shera dan Sylph, reaksinya pun sama.
Mereka semua terdiam sejenak, terpesona dengan keindahan yang disajikan oleh toko Daru. Ketika para pria itu tersadar dari lamunannya, mereka semua memandang Daru dan mengacungkan jari jempol ke atas.
*Kau pahlawanku
Kerja bagus, Tuan Daru!
Aku ingin menikahi mereka berdua
Aku butuh transfusi darah*!
Kira-kira seperti itulah kata hati mereka ketika mereka mengacungkan jempol ke arah Daru.
Kabar bahwa toko Daru memiliki karyawan baru yang cantik pun tersebar dengan cepat. Bahkan, ada yang kembali ke Moon City hanya untuk memanggil teman-temannya agar dapat melihat kecantikan Shera dan Sylph.
Daru gembira dengan reaksi para pelanggan. Daru sudah memprediksi tentang itu, tetapi dia tidak menyangka bahwa efek maid sangat besar. Walaupun Frey memang lebih cantik dari mereka berdua, tetapi para pelanggan tidak berani macam-macam dengan Frey karena titel yang dia pegang. Oleh karena itu, dengan adanya Shera dan Sylph membuat antusiasme pelanggan melonjak tinggi.
"Berapa banyak yang aku dapat hari ini, haha," gumam Daru.
Daru duduk di belakang konter sembari menyaksikan kedua karyawannya bekerja.
"Hmm, mereka berdua cukup tanggap dalam pekerjaan ini. Hahh, mungkin aku bisa santai." Kemarin Daru telah membeli banyak sekali stok barang untuk dijual, jadii dia tidak perlu berbelanja lagi. Dia juga sudah memberitahukan kepada Shera dan Sylph tentang lokasi persediaan barang,
membuatnya lebih dan lebih santai.
Tiga jam berlalu.
"Hoaaam, aku ingin tidur. Tetapi Frey hanya tidur sekitar tiga jam, aku tidak tega setelah melihat kantong matanya tadi. Tapi aku juga ingin tidur," gumam Daru.
Shera yang mendengarnya langsung berbalik menghadap Daru dan berkata, "Bos! Jika anda lelah, anda bisa istirahat bersama Bos Frey. Kami berdua akan melakukan yang terbaik!"
*I*ya juga yak, ada karyawan, disini aku juga tidak berbuat apa-apa. Lagipula mereka terikat kontrak darah, mereka tidak akan berbuat macam-macam. Aku juga punya koneksi dengan orang-orang berpengaruh, para pelanggan yang ingin berbuat onar pasti akan berpikir dua kali, pikir Daru.
"Baiklah, panggil aku jika ada yang ingin bertemu. Kalian bisa menikmati produk kita tanpa bayar asalkan kalian tidak meninggalkan sampah secara sembarangan. Tapi jangan banyak-banyak, kalau keuntungab kecil, gaji kalian juga akan mengecil, hahaha," ucap Daru sembari berjalan menuju lantai satu bawah untuk tidur.
Sylph dan Shera melambaikan tangan kepada Daru dengan kegirangan. Bagaimana tidak? Mereka bisa mencoba barang-barang yang sama dengan yang dibeli dengan buas oleh para pelanggan. Walaupun mereka tidak tahu fungsi semua barang.
"Jadilah pria sejati di depan Bos Frey, Bos!" teriak Sylph.
Jelas, Sylph dan Shera tidak tau apa yang terjadi semalam antara Daru dan Frey. Mereka hanya menyemangati Daru dan mencoba menebus kesalahan mereka kepada Frey tadi malam.
Daru berbalik dan mengangkat satu jempolnya kearah mereka berdua.
Benar! Menjadi pria sejati yang tidak menodai kehormatan wanita adalah hal yang benar, pikir Daru sembari meneruskan perjalanannya menuju kamarnya.
"Aku yakin Bos frey akan berhutang kepada kita," ucap Sylph kepada Shera.
"Aku yakin! Tapi entah mengapa, aku merasa Bos Daru memiliki kesalahpahaman yang besar. Tapi itu bukan masalah kita juga, sekarang kita harus bekerja keras!" teriak Shera.
....
"Aku harus tidur," gumam Daru yang saat ini berada di depan kamar.
Tiba-tiba dia merasakan getaran hebat di tanah.
"Hm? Gempa?"
Daru berdiri di sana mencoba memikirkan tentang kondisi yang mungkin terjadi terkait getaran di tanah.
"Bos! Ada seekor burung raksasa yang mendarat di luar toko! Semua pelanggan ketakutan!" lapor Shera yang berada di tengah tangga setelah beberapa saat getaran terjadi.
"Burung raksasa? Aku akan segera," ucap Daru sembari bergegas masuk ke kamarnya untuk membangunkan Frey.
"Frey! Darurat, kita harus keluar," ucap Daru.
"Ada apa?" sahut Frey yang masih mengumpulkan kesadarannya.
"Ada seekor burung raksasa yang mendarat di Bukit Sarren. Aku takut situasinya akan lebih berbahaya jika kita menunda lebih lama," jawab Daru.
Ekspresi Frey berubah menjadi serius. Dia menganggukkan kepalanya seraya bangkit dan menuju luar toko bersama Daru.
Di luar toko
"Bukit Sarren ..., banyak perubahan semenjak terakhir kali aku kemari. Bahkan ada tembok setinggi sepuluh meter yang mengelilingi bukit, orang macam apa yang ada di belakangnya?" gumam Seorang pria paruh baya yang berdiri di atas tubuh sesosok hewan berkaki empat dengan kepala Elang dan Tubuh singa. Di tubuh hewan itu, terdapat Sayap yang sangat lebar. Hewan itu adalah Griffon -menurut pemahaman dunia lama Daru-.
Daru dan Frey keluar dari toko dengan perlengkapan tempur yang lengkap. Frey mengenakan Zirah dan membawa pedangnya, sedangkan Daru membawa busur dan anak panah dalam jumlah yang besar. Dia juga menyiapkan pistol laser-nya di cincin penyimpanan jika saja situasinya rumit.
Daru terkejut karena bukan hanya burung raksasa, tetapi itu adalah Griffon, makhluk mitologi yang banyak ditemui di berbagai cerita fantasi dan legenda. Dia lebih terkejut ketika dia melihat seorang pria yang berdiri tegak di atasnya.
"Siapa kau dan ada urusan apa disini?" ucap Daru kepada pria paruh baya.
"Namaku Xavier, aku yakin kau adalah Daru. Aku tidak memiliki dendam apapun padamu, tapi aku harus membunuhmu," ucap Xavier.
"Xa-Xa-Xavier ..., kita hancur ...," ucap Frey dengan wajah ketakutan.
"Siapa itu Xavier?" tanya Daru kepada Frey.
"Di-dia adalah mu-murid dari penyihir terhebat di seluruh Benua Isla, Julius," jawab Frey.
"Daru! Kau pergi lah dari sini, aku akan menahan dia. Jika kau mati disini, tujuanmu akan berakhir sia-sia. Tetaplah hidup dan bangun dari awal lagi tujuan-tujuan luar biasamu," tambah Frey sembari mengeluarkan pedang dari sarungnya.
Julius adalah penyihir terhebat di seluruh Benua Isla? Lalu apa tujuan muridnya datang kemari? Apa karena plat itu? Aku harus menggunakan pistol laser, pikir Daru.
"Aku yakin kau berpikiran untuk menggunakan artefak petirmu. Ya, aku tahu tentang itu karena kau melepaskan beberapa orang mantan anggota Bloodhand ketika kau menyelamatkan Putri Rennesia. Kau seharusnya membunuh mereka jika kau ingin menjaga rahasia kekuatan artefakmu. Hahaha ..., tapi biarku ingatkan, Griffon-ku ini memiliki ketahanan mutlak terhadap semua elemen. Bahkan petir di langit pun tidak bisa membakar sehelai bulunya. Nikmati saja kematianmu," ucap Xavier.
Ekspresi Daru memburuk, karena senjata terbaiknya tidak akan bekerja pada Griffon itu.
"Daru! Pergilah! Aku akan menahannya sesaat!" teriak Frey.
"Tapi Frey, kau ak-" belum selesai Daru berbicara, Frey memandangnya dengan senyuman terindah dan berkata ,"Biarkan aku menyelamatkanmu kali ini, Daru."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Galih Gates
kepalamu pria sejati! pria sejati itu adalah mereka yg bisa membaca dan membuat keinginan wanita tercintanya nyata, bukan sekedar gak menodai!
aahhhh, punya MC terlalu keras kepala ya gini ini!!!
2021-08-18
1
Riangga Mustika
up
2021-08-17
0
RanDom [OFF]
cotto mate emng lisrik dunia lain termasuk element? ಠ ͜ʖ ಠ
2021-01-22
1