Budak dan Kontrak Darah

"Belum selesai?" tanya Daru kepada Frey yang tengah berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Belum," jawab Frey ketus.

"Hmm, kau punya pakaian wanita lain kan?" tanya Daru lagi.

"Ya." Frey masih menjawab dengan ketus.

"Kalau begitu siapkan untuk mereka berdua. Jika sudah selesai, antar mereka berdua ke lantai dua atas," ucap Daru menghela nafas sembari berjalan menuju lantai dua atas.

"Mm." Frey mengangguk.

.....

Tok tok

Kreekk

Frey membuka pintu yang ada di lantai dua atas. Dia diikuti oleh kedua budak Daru yang saat ini sudah membersihkan diri dan berganti pakaian yang lebih bagus.

"Hmm, kalian berdua duduk di sini. Sedangkan kau, Frey, aku ingin kau membeli perhiasan emas dari uang perak dan perunggu ini," ucap Daru sambil menyerahkan dua kantong besar yang berisi koin perak dan emas.

"Lalu apa yang akan kau lakukan dengan mereka berdua?" tanya Frey curiga.

Daru mendekatkan wajahnya ke wajah Frey. Dia berkata, "Hooo ...,kau mau ikut melakukan sesuatu yang ada di pikiranmu?"

Frey tertunduk malu sekaligus marah. Tiba-tiba, Frey merasakan gesekan halus di kepalanya.

"Tenanglah ..., apa yang ada di pikiranmu saat ini tidak akan terjadi, percayalah padaku," ucap Daru sembari mengelus kepala Frey.

"Be-be-benarkah? Kau tidak akan melakukannya?" tanya Frey terbata-bata.

"Benar ..., percayalah," ucap Daru tersenyum.

Frey menganggukkan kepalanya dan pergi keluar dari ruangan.

Daru berbalik dan duduk menatap kedua budaknya.

"Jadi, sebutkan nama kalian berdua," ucap Daru.

"Sylph."

"Shera."

Kedua budak itu menjawab bergantian. Ekspresi mereka tetap sama seperti pertama kali mereka tiba disini. Tatapan kosong tanpa ada sedikit pun gairah untuk hidup.

Sylph adalah gadis yang manis dengan rambut hitam lurus sepinggang. Sedangkan Shera memiliki rambut kecoklatan dengan panjang seperti rambut Sylph. Keduanya memang lah menarik. Bahkan Daru kesusahan untuk menahan kekagumannya.

Ronald berkata bahwa mereka berdua adalah orang yang cerdas. Sayang mereka tidak memiliki gairah hidup, hahh, pikir Daru.

"Baik. Sylph dan Shera, kalian berdua akan bekerja di toko ini, mlayani pelanggan, menerima uang, membayar kembalian, bersih-bersih, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan toko. Anggap Frey sebagai atasan kalian, turuti perintah Frey, dan tentu saja kalian akan kubayar. Makanan, tempat tinggal, pakaian, dan semua kebutuhan lain, aku yang tanggung. Jadi, singkirkan tatapan menyedihkan itu, Kau akan membuat mood pelanggan yang datang jatuh," ucap Daru.

Sylph dan Shera memandang Daru seolah tak percaya dengan apa saja yang telah Daru katakan. Tapi apa yang mereka lihat bukanlah wajah orang yang berbohong, entah apa yang terjadi, Sylph dan Shera tahu bahwa Daru tidak berbohong. Sontak mereka berdua meneteskan air mata.

"Be-benarkah? Kami tidak harus merasakan sakit lagi?" ucap Shera

"Hoi hoi ..., jangan menangis, jika Frey tiba-tiba datang dan melihatnya, dia akan salah paham," ucap Daru berusaha menghentikan Sylph dan Shera.

"Terima kasih, Tuan," ucap Sylph sembari mengusap pipinya yang basah.

Shera tak berkata apa-apa dan tiba-tiba dia memeluk Daru. Sylph tak ketinggalan dan dia juga melakukan hal sama seperti Shera.

"Ini akan menjadi lebih dari salah paham!" teriak Daru.

Brakk.

Suara benturan tiba-tiba terdengar dibarengi dengan pintu yang sudah tergeletak di lantai.

"Aku hampir tiba di luar toko dan merasa sesuatu yang salah, hooo, jadi seperti ini, Daru?" Suara seorang wanita yang tidak bisa lebih familiar lagi bagi Daru terdengar.

Glek

"Fre-frey ... ini ..., mmm, salah paham?" ucap Daru yang saat ini dipeluk oleh dua wanita yang tak kalah cantik dengan Frey.

"Ya ya! Salah paham! Aku juga salah karena bekerja denganmu!" Frey pun berlari kebawah mencoba untuk keluar dari toko dan kembali ke Moon City.

"Kalian bisa melepaskan pelukan kalian dan mengejarnya. Lagipula ini salah kalian berdua," ucap Daru kepada Sylph dan Shera yang saat ini masih memeluknya.

"Ah, maafkan kami Tuan Daru. Kami terlalu senang karena kebaikan hati Tuan Daru," ucap Shera.

"Ya ya, Shera benar. Mari berpelukan lebih lama lagi," sahut Sylph.

"Lepaskan atau kalian aku kembalikan kepada maniak ayam, Ronald," ancam Daru.

Mereka berdua pun ketakutan dan melepaskan pelukan mereka. Mereka lupa bahwa orang yang mereka peluk sekarang adalah orang yang memegang kontrak darah mereka. Sontak, ekspresi mereka berubah jauh lebih buruk dari saat mereka datang ke Bukit Sarren.

Daru memandang mereka sejenak dan berlari mengejar Frey yang saat ini hampir mencapai portal teleportasi.

Berkat kecepatannya yang mencengangkan, Daru bisa menyusul Frey dengan mudah.

Daru memegang tangan Frey, mencoba menghentikannya.

"Frey, berhenti!" ucap Daru sembari menarik tangan Frey dengan lembut.

"Aku sudah bilang padamu bahwa itu semua adalah salah paham. Aku juga memintamu untuk percaya padaku." Daru meneruskan.

"Maaf." Hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut Frey.

Daru pun menarik tangan Frey sekali lagi, membuat Frey jatuh dalam pelukannya.

"Lain kali, lebih percayalah padaku. Mari kembali dan biarkan Sylph dan Shera menjelaskannya padamu," ucap Daru sembari mengelus kepala Frey.

Hah ..., wanita benar-benar sulit, pikir Daru.

Mereka berdua pun kembali menuju lantai dua atas toko Daru.

Di sana, Sylph dan Shera berlutut dengan ekspresi takut. Mereka takut akan mengalami lagi hal yang biasanya mereka alami sebagai budak, Penyiksaan, Pelecehan, dan Penghinaan.

"Hahh, bangkitlah dan ceritakan apa yang terjadi kepada Frey." Daru memberi perintah.

Mereka berdua pun menceritakan apa yang dikatakan Daru kepada mereka. Membuat Frey merasa serba salah.

"Maaf" ucap Frey sembari menundukkan kepalanya.

"Ya ya ..., ngomong-ngomong, bagaimana perhiasannya?" tanya Daru.

Frey menundukkan kepalanya semakin dalam dan berkata, "Maaf."

"Hahh ..., lupakan, kau bisa melakukannya besok. Sylph dan Shera, kalian berdua tidur di kamar Frey, aku akan menunjukkan jalannya," ucap Daru.

"Baik!" Sylph dan Shera kembali bersemangat karena apa yang mereka bayangkan tidak terjadi.

Daru mengantar Sylph dan Shera menuju lantai satu bawah. Frey yang pikirannya masih dipenuhi rasa bersalah hanya mengikuti di belakang Daru.

"Kalian berdua bisa tidur di kamar ini. Beristirahatlah, besok kau bisa mulai bekerja," ucap Daru sembari menunjuk kamar Frey.

Sylph dan Shera mengangguk dengan semangat dan masuk kedalam kamar Frey.

Kenapa Frey tidak protes? Kan ranjangnya terlalu kecil untuk bertiga ..., kenapa rencanaku bisa jadi semulus ini? pikir Daru.

Daru pun berjalan masuk ke kamarnya, diikuti Frey.

*D*ia mengikutiku! Apakah dia tahu rencanaku?

Daru pun duduk di ranjang, Frey yang masih mengikutinya pun juga duduk disampingnya.

"Ma-ma-mari ki-kita ti-tidur" ucap Daru terbata-bata sembari berbaring di ranjang.

Frey yang tatapannya masih kosong tiba-tiba berbaring di samping Daru.

Dia berbaring!

Wajah Daru memerah. Selama beberapa menit, mereka berdua berbaring berdampingan tanpa ada kata-kata yang memecah suasana.

"Daru, kenapa aku tidur denganmu?" ucap Frey tiba-tiba.

Dia baru sadar! pikir Daru.

"Ahahaha, tidak ada pilihan lain, haha, mau bagaimana lagi, hahaha, ranjangmu tidak cukup untuk bertiga kan? Ahahaha...," jawab Daru canggung.

Wajah Frey memerah. Mereka cukup dekat sehingga suara detak jantung yang semakin mengeras pun terdengar jelas. Tiba tiba Frey memandang Daru. Dengan wajahnya yang masih merah, Frey tersenyum dan berkata, "Aku tidak keberatan."

Deg

Daru seolah mendengar detak jantung terakhirnya. Dia merasa jantungnya tak lagi berdetak. Dan itu semua karena kemanisan wajah Frey.

Ah ..., aku seharusnya tidak menjadi sebejat itu. Aku adalah pria terhormat, aku seharusnya tidak menodai kehormatan wanita manapun, ucap Daru dalam hati.

Daru membalas dengan tersenyum kepada Frey.

Sama seperti Daru, Frey juga merasa jantungnya berhenti berdetak.

Aku mencintainya, dan aku yakin dia juga demikian. Aku tidak apa-apa jika dia melakukan sesuatu padaku, bahkan aku berharap dia melakukannya, ucap hati Frey.

Kedua hati mereka saling bertolak belakang. Jika saja Author bisa menambah genre pada novel ini, dua insan yang saling mencintai akan bersatu.

Daru kembali menata ketenangannya dan berkata, "Frey, ceritakan padaku mengenai kontrak darah."

Frey mengalihkan pikirannya dan menjawab, "Kontrak darah adalah sebuah kontrak yang mengikat jiwa orang yang menanda tanganinya, fungsinya seperti kontrak pada umumnya. Ambil contoh misalnya aku membuat kontrak biasa denganmu, jika salah satu dari kita melanggarnya, paling paling kita hanya akan bermusuhan. Tapi jika itu kontrak darah, yang melanggar kontrak akan mendapat ganjaran tergantung pada yang tertulis dalam kontrak darah tersebut."

"Itu sedikit mengerikan, tapi entah mengapa aku suka konsep itu. Tidak ada yang namanya pengkhianatan," ucap Daru.

"Yaa, tapi tetap saja mengerikan. Kau sudah membaca kontrak darah milik Sylph dan Shera? Semua kontrak darah untuk budak hanya terikat pada pihak kedua yaitu si budak. Sedangkan pihak pertama, yaitu pemegang kontrak, tidak akan terikat pada kontrak itu. Budak akan merasa seluruh tubuhnya kesakitan jika dia menolak perintah pemegang kontrak. Kadang aku merasa sangat menyesal kepada kedua orangtuaku. Karena aku, mereka harus mengalami hal seperti itu," ucap Frey sembari meneteskan air mata.

"Sudahlah, semua sudah berakhir. Kedua orangtuamu sudah bebas," ucap Daru sembari melingkarkan tangannya ke belakang kepala Frey.

Frey mengangguk dengan ekspresi sedih namun ada secercah kebahagiaan di wajahnya.

"Lalu, kenapa kau membeli Sylph dan Shera? Kenapa harus wanita cantik?" ucap Frey dengan mulut cemberut.

Daru tertawa kecil, lalu berkata, "Untuk menarik pelanggan tentunya. Aku berencana menempatkan mereka berdua di konter. Bukankah itu strategi marketing yang bagus?"

"Apakah aku tidak cukup cantik untuk itu?" Frey semakin cemberut.

"Kau terlalu cantik, sehingga tak mungkin bagiku untuk membiarkan mata lain melihatnya." Daru menyerang tepat ke hati.

Frey tersipu malu karena serangan Daru. Dia pun membalas, "Dengan hanya kita berdua di satu ruangan, dan kita juga berbaring berdampingan, aku mulai menebak-nebak kemana arah godaanmu itu," ucap Frey.

Oh sial! Dia mengingatkanku untuk tidak melakukan hal yang diluar batas!Tenanglah Frey, aku adalah pria sejati, pikir Daru.

Semoga saja dia menangkap maksudku dan segera memulainya, pikir Frey.

"Ehm ... ehm ..., karena aku telah mendapat karyawan baru lagi, tugasmu berubah. Aku ingin kau mengatur mereka, mengatur toko ini. Sedangkan aku akan mulai rencana baru," ucap Daru.

"Apa rencanamu kali ini?" tanya Frey.

"Kau akan tahu, aku butuh persiapan dahulu. Setidaknya sampai Restoran Bintang Biru dan Bar Bull's Horn menancapkan akarnya disini."

"Aku akan menunggu untuk melihat rencana apa lagi yang akan kau lakukan... Terus, apa yang akan kita berdua lakukan malam ini?" tanya Frey dengan nada yang manis.

Terpopuler

Comments

Mukhlis B

Mukhlis B

Otak si Frey parno

2021-12-18

0

Rizky Maulana

Rizky Maulana

susah amat, langsung satukan kedua insan itu

2021-10-25

1

Chan_anima

Chan_anima

maksud dari maniak ayam itu gmna sih?

2021-02-19

2

lihat semua
Episodes
1 Terjun Bebas
2 Frey
3 Harta Karun Julius
4 Belanja Online Universal
5 Tarik, dan Satu Gerakan
6 Tiga Hal
7 Penyelamatan Putri
8 Tiga Permintaan
9 Satu Malam
10 Daru Adalah Raja Iblis?
11 Telah Membuka Bisnisnya
12 Selamat Datang di Surga Kecilku
13 Pengganggu
14 Romansa
15 Targetku?
16 Tidak Ada yang Menyentuhku
17 Budak dan Kontrak Darah
18 Biarkan Aku yang Menyelamatkanmu
19 Pertarungan di Bukit Sarren
20 Serum Pembangkitan Alam
21 Pembangkitan Mana dan Pembangunan
22 Hilangnya Frey
23 Penyelamatan Sang Kekasih
24 Perluasan Bisnis
25 Permintaan Raja Vanir, Lagi?
26 Aku Membuat Kalian Lebih Kuat
27 Daru dan Frey Melakukan Hal Panas
28 Hari yang Sibuk
29 Gagak Hitam yang Penuh Kasih Sayang
30 Cairan Hangat dan Kental Daru di Mulut Frey
31 Kekacauan di Bar dan Daru Melakukannya?
32 Persis Seperti Tadi Malam
33 Konflik Percintaan
34 Kesalahpahaman yang Berlanjut
35 Daru Meninggalkan Bukit Sarren
36 Kebenaran
37 Yin dan Yang
38 Tiga Hal yang Kedua
39 Heroine Baru?
40 Kerinduan
41 Aku pulang
42 Skema Dimulai
43 Pembunuhan di Bukit Sarren
44 Elemen Matahari
45 Bertemu
46 Arthur Baraqiel
47 Kotak Pandora dan Prediksi
48 Tujuan
49 Retak
50 Satu Nyawa
51 Pengumumumumumuman
52 Pertemuan
53 Monster Ekonomi
54 Peraturan Baru
55 Chris
56 Skema Raja Arthur
57 Emilia
58 Emilia dan Daru
59 Kesalahpahaman
60 Sergio si Raja Iblis
61 Dark Plain dan Elf
62 Kejadian 100 Tahun
63 Sejarah: Genosida
64 Bunuh Frey
65 Sejarah: Islagram
66 Sejarah: Tangan Tuhan dan Dark Plain
67 Sejarah: Pasca
68 Karyawan
69 Kembali
70 Pergi
71 Kehancuran
72 Wilayah
73 Emas
74 Jutaan Jiwa
75 Dibalik Tangan Tuhan
76 Apa yang Terjadi?
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Terjun Bebas
2
Frey
3
Harta Karun Julius
4
Belanja Online Universal
5
Tarik, dan Satu Gerakan
6
Tiga Hal
7
Penyelamatan Putri
8
Tiga Permintaan
9
Satu Malam
10
Daru Adalah Raja Iblis?
11
Telah Membuka Bisnisnya
12
Selamat Datang di Surga Kecilku
13
Pengganggu
14
Romansa
15
Targetku?
16
Tidak Ada yang Menyentuhku
17
Budak dan Kontrak Darah
18
Biarkan Aku yang Menyelamatkanmu
19
Pertarungan di Bukit Sarren
20
Serum Pembangkitan Alam
21
Pembangkitan Mana dan Pembangunan
22
Hilangnya Frey
23
Penyelamatan Sang Kekasih
24
Perluasan Bisnis
25
Permintaan Raja Vanir, Lagi?
26
Aku Membuat Kalian Lebih Kuat
27
Daru dan Frey Melakukan Hal Panas
28
Hari yang Sibuk
29
Gagak Hitam yang Penuh Kasih Sayang
30
Cairan Hangat dan Kental Daru di Mulut Frey
31
Kekacauan di Bar dan Daru Melakukannya?
32
Persis Seperti Tadi Malam
33
Konflik Percintaan
34
Kesalahpahaman yang Berlanjut
35
Daru Meninggalkan Bukit Sarren
36
Kebenaran
37
Yin dan Yang
38
Tiga Hal yang Kedua
39
Heroine Baru?
40
Kerinduan
41
Aku pulang
42
Skema Dimulai
43
Pembunuhan di Bukit Sarren
44
Elemen Matahari
45
Bertemu
46
Arthur Baraqiel
47
Kotak Pandora dan Prediksi
48
Tujuan
49
Retak
50
Satu Nyawa
51
Pengumumumumumuman
52
Pertemuan
53
Monster Ekonomi
54
Peraturan Baru
55
Chris
56
Skema Raja Arthur
57
Emilia
58
Emilia dan Daru
59
Kesalahpahaman
60
Sergio si Raja Iblis
61
Dark Plain dan Elf
62
Kejadian 100 Tahun
63
Sejarah: Genosida
64
Bunuh Frey
65
Sejarah: Islagram
66
Sejarah: Tangan Tuhan dan Dark Plain
67
Sejarah: Pasca
68
Karyawan
69
Kembali
70
Pergi
71
Kehancuran
72
Wilayah
73
Emas
74
Jutaan Jiwa
75
Dibalik Tangan Tuhan
76
Apa yang Terjadi?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!