Tok tok
"Daru ..., bangun, matahari sudah terbit," ucap Frey yang saat ini berada di depan pintu kamar Daru mencoba membangunkannya.
"Yaa yaa ..., aku segera keluar," jawab Daru.
Hari ini adalah hari pertama toko Bukit Sarren dibuka untuk umum. Daru yakin akan ada banyak orang yang akan datang, sebab itu Daru menyuruh Frey untuk membangunkannya ketika matahari terbit.
Daru segera keluar kamar dan menuju Portal Teleportasi untuk mengaktifkannya. Semalam Daru menutup portal teleportasi itu agar tidak ada siapapun yang masuk ke sana saat dia dan Frey terlelap, membuat keamanan di Bukit Sarren terjamin.
Ketika sampai di samping portal, Daru mengaktifkan portal tersebut. Tak berselang lama, tiba-tiba portal itu bercahaya dan beberapa orang muncul dari portal.
"Wahhh menakjubkan!" ucap salah satu pria yang keluar dari portal.
"Aku hanya berkedip dan sudah ada disini! Hebat!" ucap pria lain.
"Selamat datang di tokoku," ucap Daru yang menyambut pelanggan pertama untuk hari ini.
Portal cahaya itu terus menerus bercahaya, banyak orang yang keluar dari sana. Daru mengira-ngira ada 300 orang yang saat ini ada di bukit Sarren.
Bisnis akan berjalan lanca**r, pikir Daru.
Daru pun memberitahu semuanya bahwa toko sudah dibuka, sontak saja orang-orang itu berlari menuju toko. Mereka takut tidak akan ada barang yang tersisa jika mereka tidak datang terlebih dahulu.
Daru juga sadar bahwa apa yang ada di etalase tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan semua orang. Dia pun bergegas turun ke lantai dua bawah dan memasukkan semua persediaan toko ke cincin dimensi, kemudian Dia berlari menuju lantai satu atas untuk membantu Frey.
Dalam waktu empat jam setelah Daru membuka portal teleportasi, semua barang yang ada di toko ludes terjual habis. Membuat Daru mendapat lebih dari sembilan ribu koin emas hanya dalam empat jam! Dalam empat jam itu, pelanggan baru terus berdatangan.
Moon City merupakan kota dengan jumlah penduduk kaya terbanyak di Kerajaan Resia. Ada lebih dari 50.000 penduduk dalam kategori kaya. Saat ini, di Bukit Sarren ada lebih dari sembilan ratus orang yang berkumpul di sana, membuat antrian yang sangat panjang di depan toko.
"Daru ..., apa masih ada persediaan di cincin dimensimu?" tanya Frey.
"Kosong! Aku akan kebawah. Semuanya tolong tunggu sebentar, saya akan mengambil stok lagi," ucap Daru kepada semua pelanggan.
Daru berlari menuju lantai dua bawah sembari mengeluarkan smartphone-nya untuk melakukan belanja.
Ketika Veux tiba dengan tumpukan ratusan paket, Daru langsung menanda tanganinya tanpa berbincang-bincang seperti biasanya.
Setelah itu, dia kembali ke meja konter dan mulai berjualan lagi.
Kira-kira seperti itulah kegiatan monoton Daru dan Frey selama seharian. Tak terasa, Hari sudah gelap. Toko pun menjadi sepi karena hampir seluruh eksistensi kaya telah puas berbelanja di sana.
"Hufft, sangat melelahkan," ucap Daru.
"Tapi lihatlah, kita mendapatkan lebih dari 30.000 koin emas! Bukankah itu jumlah yang fantastis?" Frey bersemangat ketika mencoba menghitung uang yang didapat dengan pikirannya. Dia tidak bisa menghitung secara fisik karena koin emas yang dia terima tiba-tiba menghilang. Dia tidak terkejut sama sekali karena Daru memang sudah memberitahunya.
"Ya, itu jumlah yang fantastis. Tapi itu belum mencapai satu persen dari targetku," ucap Daru.
Mendengar kata-kata Daru membuat Frey terkejut. Bagaimana tidak? 30.000 koin emas adalah jumlah astronomi yang bahkan Keluarga Kerajaan akan menyebutnya jumlah yang banyak, tapi Daru berkata itu lebih kecil dari satu persen targetnya.
"Berapa banyak targetmu?" tanya Frey.
"Hmm bagaimana aku menjelaskannya ...." Daru mulai merangkai kata-kata yang dapat di pahami Frey.
"Aku akan bertanya kepadamu, jika suatu saat jumlah koin emas yang beredar menurun, apa yang dilakukan Kerajaan?" tanya Daru.
"Mencetak uang lagi?" jawab Frey.
"Benar, dan apa yang dibutuhkan untuk mencetak koin emas?" tanya Daru.
"Mmmm ..., bijih emas?"
"Apa yang dibutuhkan untuk mendapat bijih emas?"
"Tambang emas?"
"Benar, tambang emas. Jika suatu saat semua tambang emas di seluruh benua Isla sudah tidak bisa menghasilkan emas karena sudah habis, apa yang terjadi kepada Koin Emas?"
"Tentu saja tidak bisa dicetak."
"Ya! Jika koin emas sudah tidak bisa dicetak lagi, jumlah koin emas yang telah beredar tidak akan bertambah, dan ketika aku terus menyedot koin emas saat itu terjadi, jumlahnya akan terus menurun. Kau tahu apa yang terjadi jika jumlahnya menurun?"
"Apa yang terjadi? Jangan banyak tanya, intinya saja," ucap Frey. Bagaimanapun, di dunia ini efek-efek ekonomi tidak terlalu banyak yang tahu. Apalagi Frey bukanlah orang terpelajar, membuatnya susah untuk menangkap maksud Daru.
"Hahh, jika jumlahnya menurun, nilai nya akan naik. Bayangkan jika suatu saat nilai koin emas bertambah, yang semula satu koin emas bernilai 10 koin perak menjadi 20, 30, 40. Bagaimanapun, emas adalah sesuatu yang berharga, kau tidak bisa merubah opini masyarakat tentang keberhargaan emas. Nilai perhiasan ataupun barang yang terbuat dari emas pasti akan naik juga," ucap Daru.
Frey pun menyadari niat Daru. Daru ingin menyimpan semua emas di seluruh benua Isla. Menjadikan emas sebagai eksistansi yang langka, dan saat itu terjadi, kekayaan Daru akan berada di luar nalar.
"Bukankah itu sesuatu yang jahat?" tanya Frey ragu.
"Tentu saja tidak, bagaimana itu disebut jahat jika aku mendapatkannya secara legal? Haha." Daru tertawa lantang.
"Lalu bagaimana dengan koin perak yang kita dapat? Banyak pelanggan yang membeli barang dengan koin perak maupun perunggu," tanya Frey.
"Kita bisa membeli perhiasan emas dengan koin perak yang kita dapat, mengurangi jumlah barang yang terbuat dari emas dari peredaran. Jika kita langsung menukar koin perak dan perunggu dengan koin emas, aku takut akan timbul kecurigaan dari pihak Kerajaan selaku pihak yang mencetak emas. Aku sudah memberitahumu kan kalau smartphone-ku bisa menarik semua koin yang aku miliki? Aku juga bisa mengeluarkannya. Bahkan aku bisa mengeluarkan koin perak walaupun yang aku dapat hanyalah koin emas. Tapi, aku ingin nilai koin perak tidak berubah. Jadi kau harus mengingat jumlah pasti dari koin perunggu dan koin perak yang digunakan pelanggan untuk bertransaksi dengan kita. Lalu aku akan mengeluarkan koin perak dan perunggu sesuai jumlah itu dan membeli barang-barang emas dengannya," jelas Daru.
Dia lebih licik dari Raja Iblis! pikir Frey.
"Kenapa kau tidak ingin menaikkan nilai koin perak dan perunggu juga? Bukankah itu sama saja?" ucap Frey.
"Aku sudah mendapatkan informasi tentang mineral di Benua Isla. Disini, perak dan perunggu sangatlah banyak, bahkan ada banyak tambang-tambang yang belum digali, jadi akan sulit untuk itu. Lagipula aku butuh pembanding untuk koin emas. Jika koin emas dan koin perak nilainya naik, maka nilai tukarnya akan tetap, satu koin emas akan tetap 10 koin perak."
"Kau benar ..., tapi aku tadi tidak mengingat berapa banyak koin perak atau perunggu yang kita dapat. Aku hanya mengingat jumlah keseluruhannya yaitu sekitar 30.300 koin emas," ucap Frey merasa bersalah karena dia tidak melakukan sesuatu yang diharapkan Daru.
"Tak apa, salahku juga karena tidak memberitahumu lebih awal. Kau mulailah itu besok," ucap Daru.
"Mmm, apakah kau juga biasa melakukan hal seperti itu di dunia asalmu?" tanya Frey
"Bukan aku, tapi banyak orang lain yang melakukannya, menimbun untuk membuat suatu hal menjadi langka dan menjualnya ketika hal tersebut lebih berharga. Disana emas bukanlah mata uang, mata uang dari dunia asalku terbuat dari kertas. Jadi menimbun uang adalah sesuatu yang tidak menguntungkan karena bahan baku untuk membuat uang adalah kertas yang tidak berharga."
"Oooh ..., kalau beg-" Kata-kata Frey terpotong karena bunyi yang tidak asing.
Bip
Bunyi alat pendeteksi suhu terdengar.
Daru melihat sesosok pria yang tak asing baginya berjalan masuk menuju toko. Pria itu adalah Ronald, pemilik dari perusahaan dagang Crec.
"Selamat datang Tuan Ronald. Apa yang Anda cari?" tanya Daru ramah.
"Selamat malam, Tuan Daru dan Nona Frey. Saya kemari karena saya punya bisnis kecil yang ingin saya bicarakan dengan Tuan Daru. Apakah Tuan Daru ada waktu?" tanya Ronald.
"Hooo ..., mari kita ke lantai dua, Tuan Ronald," ajak Daru.
Daru pun mengantar Ronald menuju ke lantai dua, sedangkan Frey mengunci pintu yang ada di lantai satu karena kemarin Daru memberitahunya jika ada tamu yang diajak Daru masuk ke lantai dua, dia harus menutup sementara tokonya dan menyajikan minuman untuk tamu tersebut dan mendampingi Daru.
Setelah Frey mengunci pintu, dia menuju dapur dan menyeduh teh untuk tamu. Daru saat ini telah berada di lantai dua bersama Ronald, mereka berdua duduk saling berhadapan dengan meja kecil yang memisahkan keduanya.
"Jadi, bisnis kecil macam apa yang tuan Ronald ingin diskusikan dengan saya?" tanya Daru memulai percakapan.
"Jadi seperti yang anda tahu, Tuan Daru, perusahaan dagang saya tidak hanya beroperasi di Resia, melainkan di beberapa Kerajaan lain," ucap Ronald.
"Ya, seperti penjualan budak, kan?" ucap Daru menyindir Ronald.
Uhuk uhuk
Ronald terbatuk-batuk karena sindiran Daru.
"Ehm ..., ya seperti itu. Pelanggan toko Anda hanyalah pelanggan dari Moon City. Saya yakin dalam waktu dekat warga dari kota-kota lain akan berbondong-bondong ke Moon City hanya untuk membeli barang-barang Anda. Tetapi lingkup pelanggan Anda hanya ada di Kerajaan Resia." Ronald diam sejenak lalu melanjutkan, "Bagaimana jika Anda bekerja sama dengan saya untuk menyebarkan barang Anda keluar Resia? Saya akan membeli barang Anda dalam jumlah yang besar dan menjualnya di kerajaan lain."
Krek
Pintu terbuka dan Frey yang membawa secangkir teh masuk ke dalam. Dia meletakkan teh itu di depan Ronald lalu duduk di samping Daru.
"Oh seperti itu ..., tapi saya tidak berniat menjual barang-barang ini melalui perusahaan dagang manapun, tuan Ronald," ucap Daru menolak tawaran Ronald.
"Apakah anda yakin tuan Daru? Peluang di Kerajaan lain tidak lebih kecil dari Resia. Bahkan lebih besar."
"Ya aku tahu, sebab itu aku berencana menaruh portal teleportasi di tujuh ibukota dari tujuh kerajaan di Benua Isla," Ucap Daru.
Jika itu terjadi, bukit Sarren akan memonopoli barang-barang ini. Apa yang bisa kulakukan?! pikir Ronald yang saat ini berekspresi suram.
"Tenang saja Tuan Ronald, saya bisa membuat perusahaan dagang Anda dan Perusahaan Dagang Samudera memonopoli dua barang yang tidak lebih buruk dari barang yang saya jual."
"Ba-barang apa?!" ucap Ronald penuh antusias.
"Saya akan memikirkannya dulu tentang barangnya. Besok malam datanglah kemari dengan pemimpin dari Perusahaan Dagang Samudera, saya akan menjelaskan detail dari kerja samanya." Daru tersenyum sedikit.
"Baik! Saya pasti datang!" teriak Ronald.
Sementara itu Frey hanya melamun keheranan dengan rencana apa lagi yang ada di pikiran Daru. Sampai lamunan Frey terpecah karena apa yang Daru ucapkan.
"Oh, Tuan Ronald, saya ingin membeli budak," ucap Daru.
Hah? Daru ingin membeli budak? Bukankah Daru juga membenci perbudakan? Jika tidak kenapa dia membebaskan kedua orangtuaku? Apa karena dia mengasihaniku? ucap Frey dalam hati Frey.
Frey hanya termenung seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan Daru. Frey menganggap Daru membebaskan kedua orangtuanya karena dia membenci perbudakan sama sepertinya.
"Budak seperti apa yang Tuan Daru inginkan?" Ronald tersenyum
"Wanita, cerdas, memiliki postur tubuh dan wajah yang menarik. Kalau ada, saya ingin membeli dua budak, berapa harganya?" tanya Daru.
D**ia mencari budak wanita yang cantik? Apakah aku salah mempercayainya? pikir Frey. Kini ekspresinya semakin terlihat kecewa.
"Hmm, deskripsi Tuan Daru merujuk pada budak dengan kualitas terbaik. Saya yakin ada satu atau dua yang memiliki deskripsi tersebut. Untuk harga sekitar tiga ratus sampai lima ratus koin emas perorang," jawab Ronald.
"Baik, besok bawalah kesini, saya akan melihatnya dulu sebelum memutuskan untuk membelinya atau tidak," ucap Daru.
"Tentu tuan Daru ..., tentu .... Kalau begitu saya pamit dulu, saya akan mulai menyiapkannya," ucap Ronald berpamitan.
Daru pun mengantar Ronald keluar toko. Setelah mengucapkan selamat tinggal, Daru kembali ke lantai dua. Saat ini Frey masih ada di sana tertunduk lesu.
"Hahh ..., kau berpikir yang tidak-tidak," ucap Daru sembari menepuk pundak Frey yang saat ini duduk di sofa dari belakang.
"Kenapa kau membeli budak? Aku kira kau orang yang sama sepertiku yang membenci perbudakan," ucap Frey sembari meneteskan air mata.
Daru pun duduk disamping Frey dan dengan sigap mengusap air mata yang membasahi pipi Frey. (Note: bucin terooos)
"Percayalah padaku Frey, aku tidak akan melakukan sesuatu yang kau benci. Untuk alasan kenapa aku membeli budak, kau akan tahu besok," ucap Daru.
"Benarkah? Kau tidak membohongiku?" tanya Frey memastikan.
"Aku sudah memberitahumu kalau aku tidak akan berbohong kepadamu lagi," jawab Daru dengan nada yang sangat indah. (Di telinga Frey.)
Frey pun mengangguk percaya kepada Daru.
Daru mulai berpikir tentang barang apa yang akan dia sediakan untuk dua perusahaan dagang yang akan datang besok.
"Frey, apakah wanita di dunia ini selalu berusaha untuk menjaga penampilannya?" tanya Daru.
"Ya, aku tidak pernah tahu ada wanita yang tidak memperhatikan penampilan mereka," jawab Frey.
"Apakah di dunia ini ada parfum?" tanya Daru lagi.
"Ada, di dunia ini parfum dibuat dari kelopak-kelopak bunga yang direbus. Air rebusan itu cukup wangi dan bisa bertahan selama satu minggu. Tetapi setelah satu minggu, aromanya akan pudar dan berubah menjadi bau yang menyengat," jawab Frey.
"Aku akan menyiapkan parfum dari duniaku kalau begitu. Parfum dari duniaku bisa bertahan bertahun-tahun," ucap Daru.
"Bertahun-tahun? Itu menakjubkan!" teriak Frey.
"Ya ya, jangan berteriak. Apa ada hal lain yang kau rasa tidak terlalu baik di dunia ini?" tanya Daru.
"mmmm ...." Frey berpikir keras untuk mengingat barang apa yang kemungkinan Daru bisa siapkan dan lebih baik.
"Ah! Wanita di dunia ini selalu mengeluh tentang rambutnya, masalah paling banyak adalah rasa gatal yang mereka rasakan. Tak sedikit Wanita yang memotong pendek rambutnya untuk mengurangi rasa gatal. Apakah ada barang yang berhubungan dengan itu?" tanya Frey.
"Hmm, ya ada, aku kebetulan lupa untuk menjual barang itu di sini. Aku bisa menyerahkannya ke Perusahaan Dagang besok. Terima kasih Frey," ucap Daru sembari mengelus kepala Frey.
"hehehe, itu hal biasa," ucap Frey sedikit malu.
Mereka berdua berbincang cukup lama dan akhirnya memutuskan untuk tidur, berharap esok akan ada lebih dan lebih banyak pelanggan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Pristine Distributor
jual obat nyamuk Thor. mayan tuh orang kerajaan yang patroli aman dari gigitan nyamuk. bisa pakai saripospas apa autang 🤪🤣🤣
2021-09-07
1
Galih Gates
Daru si Perampok Emas Legal Baji-ngan 😑
2021-08-18
0
Riangga Mustika
up.
2021-08-17
0