Romansa

Daru mulai menjual mie instan dengan harga satu perak lima perunggu atau jika di rupiahkan menjadi 15.000 rupiah per bungkus. Dia menjualnya dengan harga lima kali lipat lebih banyak dari harga beli, membuatnya menuai keuntungan yang luar biasa. (note: mie instan di wilayah author harganya tiga ribu)

"Jika kalian ingin memasak itu, kalian bisa ke dapur. Khusus hari ini aku mengizinkan kalian untuk melakukannya. Tapi di masa depan, kalian bisa memasaknya di rumah kalian masing-masing," ucap Daru. Daru mengucapkannya karena dia ingin menegaskan bahwa dia memang tidak berniat membuat restoran. Lyd selaku perwakilan dari Restoran Bintang Biru tersenyum karenanya.

Para perwakilan yang telah mendapatkan mie instan pun berbondong-bondong ke dapur Daru. Meninggalkan beberapa orang yang menyesal karena terlalu kenyang setelah menyantap hidangan di lantai dua.

"Untuk yang masih ada disini aku akan menjelaskan produk lain ...," Daru mengambil sebatang sabun dan menunjukkannya ke perwakilan yang ada di depan konter.

"Ini disebut sabun, sebuah benda ajaib yang membuat tubuhmu wangi dan kulitmu lembut. Jika terkena sedikit air menjadi licin, tapi jangan disalahgunakan. Cara pakainya tinggal digosokkan ke tubuhmu ketika kau mandi. Jangan lupa bilas tubuhmu ketika selesai menggosokkan ini. Frey, cobalah di kamar mandi," ucap Daru.

Frey pun dengan semangat mengangguk dan meraih satu batang sabun dan bergegas ke kamar mandi.

Tak lama kemudian, semerbak bau harum tercium ketika pintu kamar mandi terbuka. Frey keluar dari sana dengan wajah berbinar.

"Ini luar biasa! Kulitku menjadi halus," ucap Frey yang sekujur tubuhnya masih basah.

Semua mata pria tertuju pada Frey. Wajah mereka memerah tak terkecuali Daru.

Ini terlalu erotis, pikir Daru.

"Ehm ..., seperti itu lah," ucap Daru mencoba menenangkan dirinya.

"Menakjubkan! Bayangkan jika kau mandi menggunakan ini dan memakai parfum, taman bunga berjalan!" ucap salah satu perwakilan.

"Berapa harganya?" tambah orang itu

"Dua perak lima perunggu per batang," ucap Daru.

Walaupun harga itu jika di bumi sangatlah mahal untuk sebatang sabun mandi, tetapi bagi orang-orang yang belum pernah melihat benda sejenis menganggap itu murah.

Daru pun menjelaskan semua barang yang ada di toko nya, dan hampir semua hal yang ada di etalase telah habis terjual. Tak terasa, matahari pun terbenam.

"Aku sudah menjelaskan semua hal yang aku jual disini. Aku berharap kalian akan mengunjungi toko ku di masa depan," ucap Daru mengakhiri tour-nya.

"Oh, dan tolong sebarkan kabar tentang tokoku yang telah dibuka kepada semua orang di Moon City. Jangan khawatir tentang persediaan barang ku, aku memiliki persediaan lebih banyak dari yang kau pikirkan," tambah Daru dengan tersenyum.

Semua perwakilan tersenyum dan bergantian menjabat tangan Daru sembari mengucapkan, "sampai jumpa."

Ketika tiba giliran Lyd mengucapkan perpisahan, Lyd mendekatkan wajahnya dan tiba-tiba mencium pipi Daru sembari berkata, "Saya tunggu kerjasamanya, Tuan Daru".

Daru sedikit tersipu dan membalas, "Tentu Nona Lyd,"

Lyd memang tak secantik Frey, tetapi bentuk tubuhnya bisa menang tipis jika dibandingkan dengan Frey. Terlebih lagi pakaian yang dikenakan Lyd sekarang memang terlalu "mengundang".

Frey yang melihat tingkah laku Lyd pun menatapnya tajam.

Dasar babon tak berotak. Pasangan orang yang kau cium ada disini. Aku bahkan belum pernah menciumnya. Kemana moralmu? Apakah semua pikiran logis di otakmu telah mengalir ke gumpalan lemak yang ada di dadamu? Selama aku hidup, aku akan terus mengutukmu! pikir Frey.

Lyd hanya tersenyum tipis ketika melihat Frey. Lalu dia pergi keluar dari toko menuju portal teleportasi.

Kini giliran Ronald, Perwakilan dari Perusahaan Dagang Crec yang hendak menjabat tangan Daru. Ekspresi Ronald seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak bisa ia keluarkan.

Daru berpikir bahwa Ronald ingin mengatakan sesuatu tentang bisnis rahasia penjualan budak ke Kerajaan lain yang Daru ketahui. Perbudakan memang ada di dunia ini, tetapi peraturannya sangat ketat. Budak yang berasal dari warga suatu Kerajaan tidak boleh diperjual belikan ke Kerajaan lain. Jika ketahuan, Budak, penjual, dan pembeli akan dihukum sangat berat.

"Tenanglah tuan Ronald, saya tidak akan melakukan apapun yang tidak menguntungkan saya, bahkan bukan tidak mungkin untuk melakukan kerjasama di masa depan," ucap Daru tersenyum.

"Mmm bukan itu ...," kata Ronald.

Daru mengerutkan keningnya karena tebakannya ternyata salah.

Lalu, Ronald melanjutkan, "Apakah Tuan Daru menjual ayam? Hehe." Nafas Ronald terdengar berat ketika mengatakan itu.

Dia Orangnya! pikir Daru.

"Mmm ..., Tuan Ronald ..., Itu ... Tolong hargai istri anda ..., hehe," ucap Daru.

Ronald pun menundukkan kepalanya dan berjalan keluar.

"Tuan Verlin, Nona Rennesia, jika tidak keberatan, tolong tetaplah disini. Saya ingin berbicara sesuatu dengan kalian berdua," ucap Daru kepada Pangeran Verlin dan Putri Rennesia.

"Tentu saja Tuan Daru," ucap Pangeran Verlin.

Semua perwakilan yang lain pun sudah keluar dari toko, menyisakan Daru, Pangeran Verlin, Putri Rennesia, dan Frey.

Daru mempersilahkan semuanya duduk di kursi kecil yang ada di depan Konter.

"Saya ingin bertanya tentang informasi yang kalian dapatkan dari pengkhianat kerajaan," ucap Daru. Daru bisa saja memeriksa Islagram, tetapi dia tidak ingin terlihat sebagai seseorang yang mudah mendapat informasi.

Pangeran Verlin pun mulai bercerita tentang apa saja yang mereka dapat. Walaupun informasi itu adalah rahasia, tetapi Daru dan Frey sudah dianggap teman baik Keluarga Kerajaan.

Pangeran Verlin bercerita bahwa bukti-bukti lima Keluarga Cabang Bangsawan terlibat hanya berhenti di mereka, tidak ada bukti apapun mengenai Keluarga Bangsawan Inti yang terlibat. Walaupun Raja Vanir juga yakin bahwa adiknya merupakan otak utama dari penculikan Putri, tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung dugaan itu.

"Lalu bagaimana Tuan Daru mengetahui kalau pamanku menginginkan kudeta?" tanya Putri Rennesia.

"Jaringan informasi saya sangatlah lebar, saya bisa mengetahui gerak-gerik seseorang hanya dengan namanya, tapi saya tidak bisa menyediakan bukti. Tolong sampaikan ke Tuan Vanir untuk berhati-hati," ucap Daru tersenyum.

"Akan saya sampaikan kepadanya," ucap Rennesia.

"Oh, tentang Portal Teleportasi, kerajaan bisa menjaga dan menarik biaya pajak dari penggunaannya," ucap Daru.

"Bukankah Tuan Daru meminta ayah saya menjadikan Bukit Sarren bebas pajak?" tanya Rennesia.

"Ya benar, tetapi saya menempatkannya di dalam ibukota. Hanya saja, pajak yang ditarik jangan terlalu mahal dan tolong pastikan tidak ada buronan atau orang jahat yang menggunakan portal. Saya juga akan menutup portal mulai tengah malam sampai matahari terbit."

"Kalau begitu akan saya sampaikan kepada Ayah saya."

Mereka berempat pun berbincang-bincang tentang segala hal, mulai dari Putri Rennesia yang masih sedikit trauma dengan bukit Sarren, Pangeran Verlin yang memiliki tunangan seorang putri dari Kerajaan Morin, hingga Frey yang ingin mengutuk seseorang.

Ketika Frey menceritakan itu, Pangeran Verlin dan Putri Rennesia tertawa kecuali Daru. Dia tahu apa yang terjadi.

Dia tadi ada di belakangku! pikir Daru.

Tak lama kemudian Pangeran Verlin dan Putri Rennesia berpamitan pulang, meninggalkan Daru dan Frey dalam suasana tegang.

"Fre-"

"Diam dan belikan aku sebuah artefak yang dapat mengutuk seseorang," ucap Frey dingin.

"Ka-kau bercanda kan?" tanya Daru gugup.

"Aku tidak pernah seserius ini. Oh ..., apakah kau mencoba melindungi babon itu?" Kini tatapan Frey berubah seperti seekor singa yang menemukan mangsa baru.

"Kalau begitu kau bisa membeli artefak kutukan untuk dirimu sendiri," tambah Frey.

Aku harus mencairkan hatinya, pikir Daru.

"Kalau kau cemburu, lakukan hal yang sama yang dilakukan Lyd kepadaku. Lagipula aku yakin kau tak memiliki keberanian," ucap Daru.

Frey pun berdiri dan mendekat ke Daru.

"Kau menantangku?" ucap Frey sembari mendekatkan wajahnya yang kini memerah ke wajah Daru.

Ayo Daru! Lakukan seperti seorang pria! Jangan mengecewakan seorang wanita didepanmu! pikir Daru.

Dia pun memantapkan hatinya dan meraih pipi Frey dengan tangannya lalu mencium bibir Frey. Ciuman itu berlangsung sekitar 10 detik, cukup lama bagi Frey dan Daru yang sedang tenggelam dalam romansanya.

Deg deg deg

Hanya suara detak jantung mereka yang menganggu romansa mereka, bahkan serangga-serangga kecil akan berpikir dua kali untuk menimbulkan suara.

Ketika bibir mereka berdua mengucapkan perpisahan satu sama lain, Daru dan Frey menundukkan wajah mereka yang saat ini masih berdekatan.

Mungkin aku harus meminta author untuk menambahkan genre romance ke novel ini. Hahh, pikir Daru.

"Ehm, kita harus bersih-bersih, lantai dua atas terlalu berantakan," ucap Daru sembari memberikan senyuman terbaiknya kepada Frey.

"Baik!" ucap Frey sembari memiringkan kepalanya dan tersenyum manis.

Mereka berdua pun membersihkan lantai dua yang masih penuh dengan piring-piring kotor dari jamuan tadi sore. Mereka juga membawa kursi-kursi yang ada disana ke lantai dua bawah, tempat penyimpanan, dan menggantinya dengan satu set sofa. Mereka juga menata barang-barang yang akan mereka jual untuk besok, mengingat etalase di lantai satu atas sudah terlalu kosong.

"Sudah selesai!" Frey berteriak sembari meregangkan pinggangnya.

"Kerja bagus," ucap Daru sembark tersenyum

"Aku akan pergi ke Moon City, kau mau ikut?" tambahnya.

"Kenapa kau ingin kesana?" tanya Frey.

"Tentu saja merayakan hasil hari ini. Kita mendapatkan lebih dari tiga ribu koin emas," ucap Daru.

"Emm, Me-mengapa ki-kita ti-ti-tidak me-merayakannya di sini be-be-ber-berdua?" tanya Frey sembari menarik ujung pakaian Daru.

Serangan romance benar-benar terjadi pada novel ini! teriak Daru dalam hati.

Glek.

"A-apa yang ka-kau i-inginkan?" tanya Daru terbata-bata.

Frey mendekat ke Daru, mendekatkan wajahnya, dan berkata, "Mie instan."

Jedarrr

Suara petir terdengar di pikiran Daru.

Aku kalah dengan mie instan, pikir Daru.

"Ayo kita buat bersama," ajak Daru.

Mereka pun menuju dapur bersama-sama.

....

Sementara itu di Moon City, kabar mengenai toko di Bukit Sarren sudah memulai bisnisnya menyebar dengan cepat. Walaupun ada kejadian dimana Kerajaan telah menangkap lima Keluarga Cabang Bangsawan, tetapi hanya sedikit orang yang menggubrisnya, mereka lebih tertarik pada rokok.

Bar Bull's Horn, Moon City.

"Aku besok akan pergi kesana untuk mencoba rokok," ucap salah satu pelanggan.

"Tapi harganya cukup mahal ..., satu koin emas untuk dua belas batang. Penghasilanku saja hanya dua puluh emas perbulan. Jika boleh, aku akan membeli per batang," ucap pelanggan yang lain.

"Hahaha! Mahal? Harganya sebanding dengan rasanya. Aku beritahukan kepadamu, sesuatu sebagus itu terlalu murah untuk satu koin emas perbungkus," ucap salah satu pria yang berada dibelakang konter. Dia adalah pemilik dari Bar Bull's Horn. Dia juga hadir dalam pembukaan toko bukit Sarren sore tadi. Namanya adalah Klein.

"Benarkah itu Pak Klein? Tapi tetap saja aku tidak punya banyak uang," ucap pelanggan itu menghela nafas.

"Tentu saja benar! Ada juga barang lain yang dijual di sana dan tidak kalah dengan rokok. Bawa beberapa koin emas besok, kau akan tahu sendiri," ucap Klein.

"Hei, kau temanku kan? Pinjamkan aku beberapa koin emas," ucap pelanggan itu kepada orang yang ada disampingnya.

"Kita memang teman ketika aku kesusahan. Tapi tidak jika kau yang kesusahan."

"Haaa!?"

Mereka berdua pun terlibat pertarungan mulut.

"Daru ... kah? Aku yakin bisnis di Bukit Sarren akan berkembang pesat. Aku mulai berpikiran untuk mendirikan cabang disana," gumam Klein.

.....

"Jadi kenapa kau mengundang orang-orang berpengaruh kesini tadi sore?" tanya Frey sembari memakan mie instannya di lantai dua atas. Frey belum diberitahu Daru tentang tujuannya.

"Kau tidak bertanya, Kukira kau sudah mengerti. Hahh, aku mengundang mereka karena dengan dukungan mereka, tidak ada yang akan memusuhi ku di Kerajaan Resia. Ya walaupun aku punya koneksi dengan Keluarga Kerajaan, tapi mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan aku yakin Keluarga Inti Bangsawan akan menyebabkan masalah suatu saat," ucap Daru.

Frey meletakkan mangkuk yang kini kosong di atas meja lalu bersandar di pundak Daru.

"Siapapun itu yang melawanmu, yakinlah aku selalu di pihakmu, Daru," ucap Frey.

"Aku percaya," ucap Daru sembari melingkarkan tangan kirinya ke Frey.

Keduanya pun terdiam karena malu. Tiba-tiba Daru teringat sesuatu.

"Oh, aku harus membeli persediaan. Persediaan di lantai dua bawah sudah menipis," ucap Daru sembari mengeluarkan Smartphone-nya. Setelah barang-barang di lantai dua bawah diangkut menuju etalase, jumlahnya pun menjadi sedikit. Daru berjaga-jaga jika saja besok akan ada gelombang pelanggan yang besar.

Dia hanya menghabiskan 25 juta Rupiah, karena uangnya saat ini terbatas.

"Mas, itu disamping siapa? Istri?" tanya Veux yang berdiri di belakang Daru dan Frey dengan tumpukan paket.

Daru dan Frey berbalik dan melihat Veux di sana. Frey terkejut, walaupun sudah melihat Zoref yang tiba-tiba menghilang, dia belum pernah melihat Veux mengantarkan paket, apalagi paket-paket sebanyak itu.

"Apakah kami berdua terlihat seperti pasangan?" tanya Daru.

"Malam-malam berpelukan manja, apa lagi kalau bukan suami istri?" jawab Veux.

Uhuk uhuk

Daru dan Frey pura-pura batuk lalu menjauh satu sama lain.

"Oh bukan? Kalau bukan istri, segera nikahin aja mas. Ngomong-ngomong, tanda tangan," ucap Veux sembari menyodorkan surat tanda terima.

Daru hanya diam dan segera menandatanganinya. Veux pun pergi setelah urusannya selesai.

Saat ini, suasana sangat canggung. Mereka berdua memang saling mencintai, tetapi author belum berpikiran untuk menambah genre romance ke novel ini.

Author bangke! pikir Daru.

"Ehm, Daru, mari kita pindahkan barang-barang itu ke lantai dua bawah," ajak Frey mencoba mencairkan suasana.

"Ya ... ya ..., ayo," ucap Daru.

Terpopuler

Comments

latamulyadi

latamulyadi

Thor nya cembokur tuh....atau jangan-jangan dia "I R I...BOS"....
sama MC nya... thornya jomblo...
🤭🤭🤭🤭🤭

2022-01-22

0

Pristine Distributor

Pristine Distributor

Kita memang teman jika aku kesusahan tapi tidak ketika kau yang kesusahan.

nemu kata-kata jenius dari wc STM mana thor? 🤣🤣🤣

2021-09-06

3

Galih Gates

Galih Gates

lakukan, Daru! lakukan! lakukan! lakukan! lakuka!!!!!

2021-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 Terjun Bebas
2 Frey
3 Harta Karun Julius
4 Belanja Online Universal
5 Tarik, dan Satu Gerakan
6 Tiga Hal
7 Penyelamatan Putri
8 Tiga Permintaan
9 Satu Malam
10 Daru Adalah Raja Iblis?
11 Telah Membuka Bisnisnya
12 Selamat Datang di Surga Kecilku
13 Pengganggu
14 Romansa
15 Targetku?
16 Tidak Ada yang Menyentuhku
17 Budak dan Kontrak Darah
18 Biarkan Aku yang Menyelamatkanmu
19 Pertarungan di Bukit Sarren
20 Serum Pembangkitan Alam
21 Pembangkitan Mana dan Pembangunan
22 Hilangnya Frey
23 Penyelamatan Sang Kekasih
24 Perluasan Bisnis
25 Permintaan Raja Vanir, Lagi?
26 Aku Membuat Kalian Lebih Kuat
27 Daru dan Frey Melakukan Hal Panas
28 Hari yang Sibuk
29 Gagak Hitam yang Penuh Kasih Sayang
30 Cairan Hangat dan Kental Daru di Mulut Frey
31 Kekacauan di Bar dan Daru Melakukannya?
32 Persis Seperti Tadi Malam
33 Konflik Percintaan
34 Kesalahpahaman yang Berlanjut
35 Daru Meninggalkan Bukit Sarren
36 Kebenaran
37 Yin dan Yang
38 Tiga Hal yang Kedua
39 Heroine Baru?
40 Kerinduan
41 Aku pulang
42 Skema Dimulai
43 Pembunuhan di Bukit Sarren
44 Elemen Matahari
45 Bertemu
46 Arthur Baraqiel
47 Kotak Pandora dan Prediksi
48 Tujuan
49 Retak
50 Satu Nyawa
51 Pengumumumumumuman
52 Pertemuan
53 Monster Ekonomi
54 Peraturan Baru
55 Chris
56 Skema Raja Arthur
57 Emilia
58 Emilia dan Daru
59 Kesalahpahaman
60 Sergio si Raja Iblis
61 Dark Plain dan Elf
62 Kejadian 100 Tahun
63 Sejarah: Genosida
64 Bunuh Frey
65 Sejarah: Islagram
66 Sejarah: Tangan Tuhan dan Dark Plain
67 Sejarah: Pasca
68 Karyawan
69 Kembali
70 Pergi
71 Kehancuran
72 Wilayah
73 Emas
74 Jutaan Jiwa
75 Dibalik Tangan Tuhan
76 Apa yang Terjadi?
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Terjun Bebas
2
Frey
3
Harta Karun Julius
4
Belanja Online Universal
5
Tarik, dan Satu Gerakan
6
Tiga Hal
7
Penyelamatan Putri
8
Tiga Permintaan
9
Satu Malam
10
Daru Adalah Raja Iblis?
11
Telah Membuka Bisnisnya
12
Selamat Datang di Surga Kecilku
13
Pengganggu
14
Romansa
15
Targetku?
16
Tidak Ada yang Menyentuhku
17
Budak dan Kontrak Darah
18
Biarkan Aku yang Menyelamatkanmu
19
Pertarungan di Bukit Sarren
20
Serum Pembangkitan Alam
21
Pembangkitan Mana dan Pembangunan
22
Hilangnya Frey
23
Penyelamatan Sang Kekasih
24
Perluasan Bisnis
25
Permintaan Raja Vanir, Lagi?
26
Aku Membuat Kalian Lebih Kuat
27
Daru dan Frey Melakukan Hal Panas
28
Hari yang Sibuk
29
Gagak Hitam yang Penuh Kasih Sayang
30
Cairan Hangat dan Kental Daru di Mulut Frey
31
Kekacauan di Bar dan Daru Melakukannya?
32
Persis Seperti Tadi Malam
33
Konflik Percintaan
34
Kesalahpahaman yang Berlanjut
35
Daru Meninggalkan Bukit Sarren
36
Kebenaran
37
Yin dan Yang
38
Tiga Hal yang Kedua
39
Heroine Baru?
40
Kerinduan
41
Aku pulang
42
Skema Dimulai
43
Pembunuhan di Bukit Sarren
44
Elemen Matahari
45
Bertemu
46
Arthur Baraqiel
47
Kotak Pandora dan Prediksi
48
Tujuan
49
Retak
50
Satu Nyawa
51
Pengumumumumumuman
52
Pertemuan
53
Monster Ekonomi
54
Peraturan Baru
55
Chris
56
Skema Raja Arthur
57
Emilia
58
Emilia dan Daru
59
Kesalahpahaman
60
Sergio si Raja Iblis
61
Dark Plain dan Elf
62
Kejadian 100 Tahun
63
Sejarah: Genosida
64
Bunuh Frey
65
Sejarah: Islagram
66
Sejarah: Tangan Tuhan dan Dark Plain
67
Sejarah: Pasca
68
Karyawan
69
Kembali
70
Pergi
71
Kehancuran
72
Wilayah
73
Emas
74
Jutaan Jiwa
75
Dibalik Tangan Tuhan
76
Apa yang Terjadi?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!