Daru pun menjelaskan tentang dirinya tanpa ada satupun kebohongan, mulai dari saat dirinya tiba-tiba jatuh dari langit hingga ketika dia tiba di Frizz Town dan bertemu dengan Frey untuk yang kedua kalinya. Daru juga bercerita mengenai barang-barang yang dia beli dari dunia lain dan juga tentang kekuatannya yang dia dapat dari menyuntikkan serum penguatan ke tubuhnya.
Frey hanya diam mendengarkan sembari terus mempertahankan pelukannya. Tak terasa, Daru sudah bercerita selama berjam-jam. Hari Pun sudah berganti sekitar 3 jam yang lalu.
"Jadi begitulah, tidak ada satu pun kebohongan yang aku utarakan padamu. Berjanjilah padaku untuk tidak mengatakannya pada siapapun bahkan kedua orangtuamu," ucap Daru mengakhiri ceritanya.
"Memang sulit dipercaya, tapi mengetahui bahwa kau bukanlah Raja Iblis, aku sungguh senang. Aku berjanji tidak akan mengatakan ini pada siapapun." Frey tersenyum sembari mempererat pelukannya dan semakin membenamkan wajahnya ke dada Daru.
"Terima kasih. Dan ... bisakah kau melepaskan pelukanmu? Aku mulai kehabisan darah ...," ucap Daru. Frey yang mendengarnya hanya kebingungan.
Kehabisan darah? Kenapa hanya berbicara saja dia kehabisan darah? pikir Frey. Frey pun mendongak ke atas dan melihat darah bercucuran dari hidung Daru dengan wajah yang memerah.
"Pffftt, kau tergoda hanya dengan pelukan dariku? Hihihi." Frey tertawa karena jarang sekali melihat Daru seperti itu.
"Bagaimana aku biasa saja ketika wanita secantik dirimu memelukku?" Daru memalingkan wajahnya seraya mendorong Frey menjauh.
"Cantik?" Kini wajah Frey yang berubah menjadi merah.
"Ehm, lupakan. Sebelum matahari terbit nanti, ikutlah aku ke bukit Sarren. Aku akan menunjukkan padamu apa yang bisa aku lakukan sebagai seseorang yang berasal dari dunia lain," ajak Daru.
"Ada apa di bukit Sarren?" tanya Frey.
"Kau akan tahu nanti. Yah, mungkin sekarang jika kita kesana itu sudah hampir selesai," jawab Daru sembari mengelus dagunya.
"Kita kesana sekarang? Dengan portal teleportasi?" tanya Frey lagi.
"Ya, tapi sebelum itu, matamu sembab. Bisa kau lakukan sesuatu untuk itu?" Daru menunjuk mata Frey dengan jari telunjuknya.
"Ah iya, biarkan aku membasuh wajahku." Frey pun berdiri dan bergegas ke kamar mandi.
Aku tidak salah kan membocorkan rahasiaku padanya? Ah bodo amat, aku yakin dia akan menjaganya, pikir Daru sembari melihat Frey yang pergi menjauh.
Daru pun bangkit dan menuju ke halaman rumah Frey. Dia menunggu Frey di depan portal teleportasi.
.....
Aku senang, aku senang, aku senang! Dia bukanlah Raja Iblis. walaupun ceritanya sulit dipercaya, tapi aku tahu dia jujur kali ini. Itu juga menjelaskan tentang asal usul rokok dan senjata petirnya. Daru, aku tahu kau bukanlah orang yang jahat, pikir Frey sembari membasuh wajahnya. Senyuman pun terukir dengan sangat indah diwajahnya, tidak ada satupun tanda-tanda adanya kesedihan ataupun kemarahan, dia kembali.
Setelah Frey membasuh wajahnya, dia kembali ke kamarnya. Karena dia melihat Daru sudah tidak berada disana, dia pun keluar rumah menuju ke batu yang Daru tanam.
"Daru ..., aku siap," ucap Frey ketika dia melihat Daru sudah berdiri di sana.
"Kemarilah, berdiri dia atas susunan batu dan pejamkan matamu selama beberapa detik, lalu bukalah," ucap Daru.
"Baiklah." Frey pun melangkah ke dalam susunan batu dan menutup matanya. Kurang dari satu detik setelah Frey menutup mata, tubuhnya menghilang begitu saja tanpa jejak. Batu-batu yang Daru tanam pun berubah warna menjadi kemerahan sebelum berangsur-angsur menjadi hitam kembali.
"Oh? Pengisian baterai? Haha" Daru tertawa dan mulai berjalan masuk portal menyusul Frey.
.....
Bukit Sarren, dini hari.
Frey membuka mata dan melihat sesuatu yang sangat mengagumkan, sesuatu seperti obor raksasa namun tidak memiliki lidah api berdiri di samping sebuah bangunan yang belum pernah Frey lihat sebelumnya. Dia juga melihat disekelilingnya ada tembok tinggi yang mengelilingi bukit, ada juga beberapa ratus orang yang seperti sedang bekerja membangun bangunan. Walaupun hari memang gelap, karena obor itu yang cukup banyak membuat Frey mendapat visi yang cukup jelas. Frey terkesima dengan pemandangan baru yang dia lihat sampai sebuah tangan menepuk pundaknya.
"Ini lah yang ingin aku tunjukkan kepadamu." Terdengar suara yang tak asing bagi Frey. Suara itu adalah suara dari Daru.
Frey memandang Daru sejenak dan mengalihkan pandangannya lagi ke arah bangunan diatas bukit. "Menakjubkan ...," ucap Frey.
"Ayo kita lihat dari dekat, tapi aku minta tolong padamu, apapun yang kau lihat nanti jangan berteriak." Daru memperingatkan. Dia khawatir jika Frey berteriak ketika melihat perawakan dari pekerja perusahaan konstruksi lintas dunia yang cukup menyeramkan, pengalaman pribadi.
"Baik." Frey mengangguk dan mengikuti Daru yang kini berjalan menuju puncak bukit.
Setelah sampai di puncak bukit, Frey hanya terdiam. Dia melihat pekerja-pekerja itu seperti manusia biasa namun memiliki wajah yang cukup menyeramkan. Karena mengingat apa yang diucapkan Daru, dia hanya diam.
"Mas Daru ..., saya baru saja mau menghubungimi untuk datang kesini." Frey melihat seseorang mendekati mereka berdua.
"Oh, Mas Zoref ..., saya memang sudah berencana untuk kemari sebelum matahari terbit untuk melihat prosesnya. Kelihatannya sudah hampir selesai?" sapa Daru kepada orang itu.
Semakin mendekat, Frey semakin jelas melihat wajah orang tersebut. Siapa mereka? Kenapa mereka begitu menyeramkan? Apakah mereka dari dunia yang sama dengan Daru?, pikir Frey. Frey mulai mengucurkan keringat dingin di punggungnya.
"Ya, saat ini kami sedang memasang kabel untuk distribusi listrik ke seluruh ruangan, dan setelah itu selesai. Ngomong-ngomong, siapa wanita di samping? Heee ..., Istri?" ucap Zoref sembari memandang Frey.
"Bukan, dia teman sekaligus karyawan saya, namanya Frey." Daru memperkenalkan Frey kepada Zoref.
"Ah begitu, salam kenal Nona Frey, nama saya Zoref, bisa dibilang saya yang bertanggung jawab atas pembangunan ini," ucap Zoref sambil tersenyum. Senyuman Zoref sangat kontras dengan wajahnya yang menyeramkan. Entah mengapa, wajah menyeramkannya terhapus begitu saja karena senyuman.
"Nama saya Frey, salam kenal Tuan Zoref." Frey memperkenalkan diri.
Dia tidak terlalu menyeramkan, pikir Frey.
"Oh iya, Mas Daru. Karena mas Daru tadi sudah bayar harga tertinggi, saya tambahkan beberapa barang di sini. Seperti artefak sihir yang mengeluarkan air yang menyerap mana dari tanah. Saya tanam dibawah lantai dua bawah dan saya hubungkan ke toilet di lantai satu atas. Untuk perabotannya saya kasih yang terbaik dari yang terbaik, hoho," ucap Zoref bangga.
"Bagus! Awalnya saya berencana ambil air dari Deuz River di utara, tapi kalau sudah ada sumber air ya lebih baik, hehe," ucap Daru. Daru awalnya memang berencana membuat saluran air beberapa kilometer dari sungai Deuz untuk kebutuhan airnya. Tetapi mendengar Zoref berkata demikian, membuat Daru merasa lega karena tidak perlu mengeluarkan biaya atau tenaga lebih.
"Oh, dan juga di lantai satu bawah, kata Mas Daru dibuat seperti kamar dan mas Daru minta dua ranjang, jadi saya buat lantai satu bawah dipisah menjadi dua ruangan. Di dalam dua ruangan itu saya buat seperti kamar pribadi," ucap Zoref.
Daru yang mendengarnya hanya diam dan menatap Zoref tajam. Seakan-akan dia berkata "Kau salah besar!"
"Dua ruangan? Untuk siapa saja Daru?" Kini Frey yang berbicara setelah sekian waktu diam mendengarkan.
"Tentu untukku dan untukmu. Kau bekerja untukku, Jadi kau harus selalu ada di sini," ucap Daru sembari terus menatap Zoref dengan tajam.
Zoref pun tersadar dengan alasan kenapa Daru tidak berkata tentang pembagian ruangan di lantai satu bawah. Dia pun bergegas mendekati Daru dan berbisik, "Saya kasih cashback 100 juta karena kesalahan saya."
"Hahhh, gagal. Baiklah terserah padamu." Daru menghela nafas panjang.
Frey yang melihat mereka berdua hanya terdiam. Kenapa Daru terlihat begitu marah setelah mendengarnya ..., eh tunggu!! Mungkinkah Daru berpikir untuk satu ruangan tidur denganku? kini Frey yang menatap Daru tajam.
Daru merinding karena merasakan tatapan Frey yang tajam sekaligus dingin. Rencanaku gagal dan Frey mengetahui rencanaku? Zoref sialan, pikir Daru.
Zoref hanya tersenyum canggung melihat mereka berdua. Dia juga mentransfer cashback 100 juta ke rekening Daru sambil merasa pasrah.
Tak lama kemudian salah satu pekerja Zoref menghampiri mereka bertiga dan melaporkan bahwa pekerjaan sudah selesai. Zoref pun mengajak Daru dan Frey untuk masuk kedalam dan melihat-lihat bangunannya. Daru meminta Zoref untuk melakukan beberapa perubahan kecil untuk sesuatu yang dia rasa tidak cocok seperti tata letak perabotan. Setelah puas dengan bangunan barunya, Daru berkata kepada Zoref bahwa dia menerima hasilnya.
"Terima kasih Mas Daru. Kalau begitu saya dan pekerja saya undur diri dulu, kalau ada apa-apa hubungi saja saya," ucap Zoref.
"Sama-sama Mas Zoref. Jika saya berencana membuat bangunan lain, saya akan menghubungi mas Zoref. Sampai jumpa," ucap Daru.
Zoref dan para pekerjanya menghilang begitu saja setelah mengucap salam perpisahan, menyisakan Daru dan Frey yang kini sedang duduk di sofa lantai dua.
"Daru, apakah mereka dari duniamu?" tanya Frey.
"Bukan, dia berasal dari dunia yang lain. Kau tahu, ada 14 dunia lain selain dunia ini, dunia Zoref lah yang menemukan cara untuk berhubungan dengan dunia lain. Dan hanya orang-orang dari dunianya yang bisa bebas berpindah-pindah dunia. Untuk kasus ku kurasa tidak simpel, aku tiba-tiba saja disini tanpa tau cara kembali," jawab Daru.
"Kenapa kau tidak tanyakan kepada mereka cara untuk kembali ke duniamu?" tanya Frey lagi.
"Ho? Kau mau aku pergi?" jawab Daru menggoda Frey.
"Bu-bukan begitu maksudku, aku hanya merasa kau tidak memiliki keinginan untuk berada di dunia ini," ucap Frey.
"Aku ingin menetap di dunia ini, aku tidak terlalu suka dengan dunia asalku. Lagipula ada orang yang jatuh hati kepadaku di sini, hahaha," Daru tertawa.
"Jangan menggodaku." Frey menunduk tersipu malu.
"Haha, oh ..., aku ada tugas untukmu. Aku ingin kau mengundang keluarga Kerajaan, Keluarga Bangsawan, dan orang-orang berpengaruh lainnya untuk datang ke sini. Katakan pada mereka bahwa Bukit Sarren telah membuka bisnisnya. Tapi jangan kau sebarkan ke semua orang dulu, aku rasa bukan waktu yang tepat untuk mengekspos tentang portal teleportasi ke semua orang. Kira-kira berapa orang yang akan hadir?" tanya Daru. Dia berencana untuk memberitahu kepada seluruh orang-orang berpengaruh tentang apa-apa saja yang ada di tokonya.
"Ummm ..., aku memberikan rokok ke 14 pihak berpengaruh di Moon City, berapa banyak perwakilan yang kau mau dari masing-masing pihak?" tanya Frey.
"Maksimal dua orang per pihak. Katakan juga ada berlusin-lusin rokok disini, jadi pastikan untuk tidak lupa membawa uang, hahaha"
"Baiklah, kapan aku harus mulai?" tanya Frey.
"Nanti saja setelah matahari terbit. Sekarang mari kita tidur dulu, semalaman tanpa tidur tidak baik untuk kesehatanmu," ajak Daru.
"Ti-ti-tidur be-be-berdua?" Wajah Frey kembali memerah karena mendengar ucapan Daru.
(Note: gampang banget merah sih?)
"Kau tadi sudah mendengar disini ada dua kamar, kenapa kau berpikir seperti itu? Atau kau jangan-jangan ingin tidur bersama-"
Plak
"Kenapa kau menamparku!?" teriak Daru.
Frey langsung berlari menuju ke salah satu kamar yang berada di lantai satu bawah, Sedangkan Daru hanya tersenyum melihat tingkah Frey.
"Aku sekarang harus membeli beberapa isi toko. Ada uang 200 juta, apa saja selain rokok yang harus aku beli?" gumamnya.
Daru pun membuka aplikasi e-wallet-nya dan memasuki menu belanja. Dia tidak menggunakan aplikasi belanja Universal karena dia ingin menjual produk-produk bumi saja dan jika dia menggunakan aplikasi belanja Universal, dia harus mencari-cari dari sekian banyak barang, merepotkan!
Dia memesan 100 lusin rokok, beberapa puluh lusin keperluan mandi, beberapa puluh dus mie instan, satu mesin pendingin, beberapa puluh rak minuman botol, beberapa puluh minuman kaleng, dan satu dus es krim. Dia menghabiskan sekitar 170 juta rupiah dalam sekali jalan.
"Ini cukup kurasa, hehehhe." Daru tertawa licik.
Setelah beberapa menit.
"Permisi paket," ucap Veux yang kini berdiri di belakang Daru.
"Ahahaha, paket datang!" teriak Daru.
"Bangunan baru mas? Berapaan?" tanya Veux yang penasaran.
"2,6. Kakaknya mas Veux sama pekerjanya cepat banget ngerjainnya," jawab Daru.
"Ya lah, dia banyak pengalaman dalam bidang pembangunan. Oh iya Mas Daru, ini beli banyak barang mau jualan disini?" tanya Veux.
"Iya Mas Veux, saya coba jual produk bumi disini. Kemarin udah nyebarin kabar juga tentang rokok, banyak yang suka, hehe," jawab Daru sembari tertawa kecil.
"Ooh gitu ...., rokok memang cocok mas di dunia yang penuh mana."
"Kenapa gitu Mas Veux?"
"Karena penyakit yang ada di dunia dengan mana hanyalah penyakit yang disebabkan oleh mana itu sendiri, jadi nggak ada yang namanya kanker lah, tumor lah, masuk angin lah. Di sini nggak ada penyumbatan aliran darah, adanya penyumbatan aliran mana ..., haha," jelas Veux.
"Oh! Gitu! Jadi rokok aman disini? Saya berencana buat peraturan untuk membatasi pembelian rokok, kalau tidak ada resiko mah, gaskeun!" Daru meloncat kegirangan karena mendengarnya.
"Haha, tapi penyakit mana disini cukup ngeri, hiii .... Ngomong-ngomong, ini mas, tanda tangan." Veux seperti biasa menyodorkan surat tanda terima.
Daru langsung menanda tanganinya. Dia juga memberikan satu lusin rokok kepada Veux sebagai tanda terima kasih. Setelah saling mengucapkan selamat tinggal, Daru memeriksa paketnya.
"Wooah banyak, waktunya nyusun barang di etalase," ucap Daru.
Dia memajang semua jenis barang yang dia beli. Dia juga memasang mesin pendingin dan memasukkan beberapa minuman dan es krim ke dalamnya. Ketika sudah tidak ada tempat lagi untuk memajang barang di lantai satu atas, Daru menyimpan sisa barangnya ke lantai dua bawah. Lantai dua bawah terdiri dari lima belas ruang kosong berwarna metalik. Walaupun didalam tanah, berkat Zoref, sirkulasi udara disana sangatlah lancar. Daru menyimpan barang-barang itu disebuah ruang yang dia namai sebagai gudang toko.
"Hoaaaamm, aku harus tidur." Daru belum tidur semalaman, jadi dia bergegas naik ke lantai satu bawah dan tidur di kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Hanny Clarista
suka sama cerita yang beginian cerita tentang sihir dunia lain portal teloportasi dll
2022-04-11
1
Pristine Distributor
jadi begini awal muda berdirinya indamaret dan alfimaret yang akhirnya menjadi sepasang bucin 🤪🤣🤣
2021-09-06
1
Riangga Mustika
up.
2021-08-17
0