Setelah pulih dari keterkejutannya, Daru berjalan kembali ke portal teleportasi yang baru dia tanam. Sedangkan Zoref, kembali ke dunianya untuk mempersiapkan pembangunan.
"Hmm, jika aku menanam portal teleportasi di ibukota seluruh negara di Benua Isla, mungkin aku bisa membuat jalur transportasi antar negara dan Bukit Sarren sebagai stasiunnya ... tapi duit tinggal dikit, belum juga beli isi toko. Ah, kembali ke Moon City dulu." Daru melangkah masuk kedalam susunan sihir dari portal teleportasi. Lalu dia menutup mata untuk mengaktifkan portal itu.
Hanya dalam beberapa detik setelah Daru menutup mata, dia merasakan sensasi yang berbeda dari tubuhnya. Sensasi seperti ketika tubuh basah terkena air. Bukan hanya itu, Daru juga merasakan rintik-rintik air yang menerjang tubuhnya. Ketika dia membuka mata, dia melihat seorang wanita yang sedang mengangkat tangan kanannya, dan dari tangan kanan wanita itu, keluar air yang memancar seperti pot penyiram tanaman.
"Nyonya Liliana, Nyonya bisa berhenti sebentar," ucap Daru kepada wanita yang sedang menyiramnya. Wanita itu adalah Liliana, ibu Frey.
"Ah! Tuan Daru, bagaimana Tuan Daru bisa tiba-tiba di sana? Saya sedang menyiram tanaman dan tiba-tiba Tuan Daru muncul di depan tanaman saya," jawab Liliana sembari menghentikan sihir airnya.
"Menyiram tanaman di sore hari? Ah lupakan, dimana Frey?" tanya Daru.
"Frey belum pulang. Tuan Daru tunggu disini saja, sebentar lagi dia pulang. Katanya ada kerjaan di asosiasi." jawab Liliana. Setelah Daru dan Frey berpisah beberapa hari yang lalu, Frey mulai menyebarkan rumor tentang rokok. Walaupun lingkup penyebaran rumor masih hanya dalam wilayah Moon City, tetapi banyak pedagang yang singgah disini. Jadi dalam beberapa minggu Frey yakin rumor itu akan sampai di Kota-kota besar di seluruh kerajaan Resia.
"Ah, kalau begitu saya akan menunggu disini, Nyonya Liliana." Daru pun diajak masuk oleh Liliana untuk berganti pakaian kering.
Di dalam kediaman keluarga Frey, Daru berbincang-bincang dengan kedua orangtua Frey. Sampai tak terasa matahari pun tenggelam.
....
"Aku pulang," ucap Frey sambil membuka pintu.
"Selamat datang Frey! Nak Daru mencarimu," ucap Eryd.
"Hah? Bukannya dia dalam perjalanan ke Bukit Sarren? Dimana dia ayah?" tanya Frey. Dia belum tahu mengenai kecepatan lari Daru dan portal teleportasi yang tepat berada di depan rumahnya. Dia hanya tahu bahwa Daru menanam beberapa batu di halaman rumahnya.
"Dia ada di kamarmu, dia tadi bilang ingin beristirahat. Dan di rumah ini hanya ada dua kamar, jadi aku membawanya ke kamarmu. Lagipula kalian adalah pasangan kekasih," ucap Eryd dengan nada menyindir.
"Ke-kasih? A-apa dia bi-lang begitu?" Frey tersipu malu dengan wajah yang memerah.
"Dia tidak bilang, tetapi kelakuan kalian berdua seperti sepasang kekasih. Apakah kami berdua salah sangka?" Kali ini Liliana yang berbicara. Bagaimanapun, Daru dan Frey memang terlihat dekat.
"Aku akan ke kamarku!" Frey berteriak dan berlari ke kamarnya karena tak bisa lagi menahan malu.
"Kau tidak makan malam dulu? Apakah kau mau makan malam hanya berdua dengan nak Daru? Hohoho." Eryd tertawa karena bisa menggoda putrinya.
Frey semakin tersipu dan menutup kedua telinganya sambil tetap berlari ke kamarnya.
"Mereka pasangan yang cocok, bagaimana menurutmu, sayang?" tanya Liliana kepada Eryd.
"Ya mereka cocok. Aku kira Frey akan terus menyendiri sampai tua, akhirnya dia jatuh cinta juga," ucap Eryd sambil mengelus dada.
"Kau benar, dia akhirnya jatuh cinta."
....
Ayah dan ibu kenapa sih? Sejak mereka kembali, mereka selalu berbicara tentang hubunganku dan Daru. Aku dan Daru tidak memiliki hubungan apapun ... ya masih belum ... aku tidak yakin pria sehebat dia mau bersamaku ... ah, apasih yang kupikirkan, pikir Frey sembari menepuk kedua pipinya yang kini masih merah menyala. Saat ini Frey berada di depan kamarnya, mencoba menenangkan diri agar tidak gugup ketika berhadapan dengan Daru. Setelah menarik beberapa nafas panjang, dia memberanikan diri untuk membuka pintu.
Kreekk
"Daru, aku dengar kau dis- eh?" Mata Frey melotot terkejut karena apa yang dilihatnya.
*Ot*ot yang besar, ah, kotak-kotak, pikirnya
"Emm, kenapa kau memandangiku seperti itu? Dua hari tidak bertemu dan kau menjadi wanita yang mesum?" ucap Daru yang kini telanjang dada. Dia hendak mengenakan pakaian sehabis mandi.
"Me-mesum? Kau yang mesum! Kau memasuki kamar seorang gadis dan telanjang!" Frey berteriak kencang.
"Kau masuk tanpa mengetuk, dan setelah kau tahu aku sedang tidak memakai baju, kau malah diam dan memandangiku. Siapa yang mesum? Hah? Haah?" Mendapat kesempatan untuk menggoda Frey, Daru tidak melepaskannya.
"Aku ...," ucapan Daru membuat Frey sadar bahwa apa yang telah dilakukan Frey memang terdengar mesum.
"Ah lupakan, kita bicara tentang bisnis sekarang. Masuklah jangan berdiri didepan pintu," ucap Daru sembari memakai bajunya.
"Ah! Iya!" Frey pun masuk dan duduk di ranjangnya. Warna merah masih tampak dengan jelas di kedua pipi Frey.
"Jadi, bagaimana perkembangannya?" tanya Daru sembari menghampiri Frey dan duduk disebelahnya.
"Rumor tersebar dengan baik. Aku yakin 80% penduduk di Moon City sudah tahu mengenai keberadaan rokok dan toko di Bukit Sarren, tinggal menunggu waktu agar rumor bisa sampai ke kota lain melalui pedagang. Terus rokok yang kau berikan kepadaku, aku menyerahkan 10 batang ke Keluarga Kerajaan, 30 batang ke lima keluarga bangsawan yang memiliki cabang di Moon City, dan 24 sisanya aku serahkan ke orang-orang berpengaruh yang lain,"jelas Frey.
"Apakah mereka percaya rumor itu?" tanya Daru.
"Ya, karena aku salah satu petualang peringkat atas maka sangat mudah untuk mendapat kepercayaan. Ditambah orang-orang berpengaruh yang benar-benar sudah merasakan rokok, membuat semua orang penasaran tentang rasa dari rokok."
"Kerja bagus," ucap Daru sambil tersenyum.
"I-ini pe-pe-pekerjaan yang mudah, hehe." Melihat senyum Daru, Frey hampir tidak bisa berkata-kata
*K*enapa Daru malam ini begitu tampan? Ah! Aku benar-benar jatuh cinta! pikir Frey
"Oh, Daru, bukankah kau berkata akan pergi ke Bukit Sarren? Kenapa kau kembali?" tanya Frey.
"Oh, aku sudah sampai disana sore tadi. Setelah mengurus pembangunan toko, aku kembali," jawab Daru.
"Eh? Bagaimana bisa secepat itu?!" tanya Frey terkejut. Waktu tercepat yang dibutuhkan untuk pergi ke Bukit Sarren dari Moon City adalah lima hari, itu pun dengan kuda terbaik, dan Daru berkata dua hari sampai di Bukit Sarren. Yang lebih membuat Frey tercengang, Daru berkata sore tadi sampai di Bukit Sarren dan malamnya sudah ada di Moon City.
"Kau pernah dengar rumor yang beredar di Frizz Town tentang seorang hantu hitam yang berlari dengan sangat cepat? Itu aku," jawab Daru.
"Oh! Tapi tetap saja tidak masuk akal, walaupun larimu sangat cepat, kau tidak mungkin sampai di Moon City dari Bukit Sarren hanya dalam hitungan jam," sanggah Frey.
"Jam? haha kau akan terkejut, apakah ayahmu pernah berkata tentang batu yang aku tanam di depan rumahmu? Itu adalah sebuah alat yang disebut portal teleportasi. Itu bisa memindahkanmu dari portal satu ke portal lain hanya dalam beberapa detik," jelas Daru.
"Hebat! Tapi, aku belum pernah mendengar portal teleportasi seperti itu," ucap Frey.
"Aku hanya pernah melihat portal teleportasi yang dibuat dengan mantra sihir tingkat tinggi, itu pun hanya bertahan sebanyak satu kali perjalanan. Aku tidak tahu ada portal yang ditanam dan bersifat permanen. Lalu, seberapa banyak mana yang dibutuhkan untuk mengaktifkannya? Berapa lingkaran?" tambah Frey.
"Lingkaran? Ummm ..., bisakah kau memberitahuku tentang mana dan sihir? Aku baru kali ini keluar dari Hutan Arc, jadi aku belum cukup pemahan tentang sihir."
"Oh masuk akal jika kau tidak tau. Jadi ...."
Frey menjelaskan bahwa di dunia ini, setiap orang terlahir dengan kemampuan untuk menyerap mana. Sedangkan yang disebut "mana" adalah bahan bakar untuk melakukan sihir. Mana sendiri berasal dari alam, mulai dari dalam tanah, udara, sungai, bahkan makhluk hidup yang mati akan terurai menjadi mana. Satuan untuk menyebut jumlah mana disebut lingkaran mana. Di dunia ini, orang-orang yang disebut berbakat dalam sihir memiliki kapasitas lebih dari 300 lingkaran mana ketika dia lahir. Sedangkan orang yang tak berbakat, hanya memiliki kapasitas 30 sampai 50 lingkaran mana. Jumlah kapasitas lingkaran mana yang didapat ketika lahir adalah jumlah mutlak yang tidak bisa lagi ditambah seumur hidup.
"Untuk mengaktifkan sihir dasar, hanya membutuhkan sekitar satu lingkaran mana per sihir, bahkan ada mantra yang hanya membutuhkan seperlima lingkaran mana. Sedangkan sihir tingkat tinggi, membutuhkan 90-300 lingkaran mana. Diatas itu ada lagi tingkatan sihir yang disebut tingkat Saint yang membutuhkan lebih dari 500 lingkaran mana untuk mengaktifkannya."
"Ketika sihir digunakan, lingkaran mana akan berkurang sesuai jumlah kebutuhan mana sihir tersebut. Dan ketika lingkaran mana habis, pengguna harus menyerap mana yang ada di udara untuk mengisi kembali lingkaran mana-nya. Ada banyak metode penyerapan mana, tapi yang paling efektif adalah dengan duduk dan bermeditasi," jelas Frey.
"Tunggu, jika bakat sihir seseorang sudah ditentukan sejak lahir, berarti banyak diskriminasi terhadap orang-orang yang hanya memiliki lingkaran mana yang sedikit, apakah aku benar?" tanya Daru.
"Tidak, semakin rendah lingkaran mana seseorang, semakin besar kekuatan fisiknya. Jadi, itu menciptakan keseimbangan yang bertahan sangat lama. Akan tetapi, ada juga orang-orang yang terlalu jenius dalam satu bidang dan membuatnya berada di puncak, seperti orang dengan lingkaran mana di atas 1000 yang memiliki kekuatan sihir mencengangkan. Ada juga orang yang mempunyai kurang dari lima lingkaran mana, membuatnya dapat meratakan sebuah gunung hanya dengan beberapa pukulan. Biar kutebak, kau memiliki fisik yang hebat, jadi kau bisa berlari dengan sangat cepat. Berarti, kau memiliki sedikit lingkaran mana. Jadi, portal teleportasi itu tidak mengambil lingkaran mana seseorang?" tanya Frey.
"Yap, Kau benar, itu menyerap mana dari udara di sekitar sebagai bahan bakar," ucap Daru sembari menganggukkan kepalanya.
"Artefak Dewa! Darimana kau mendapatkannya?" tanya Frey terkejut, baru kali ini dia tahu ada alat yang bisa menyerap mana dari udara.
"Ummm, aku mendapatkannya dari seorang pedagang ketika aku pergi ke Kerajaan Worez beberapa tahun yang lalu," jawab Daru asal-asalan.
Frey mengerutkan keningnya dan memandang Daru ketika mendengar kata-katanya.
Daru yang merasakan tatapan Frey bingung dan bertanya, "Kenapa?"
Dia berbohong! Tidak! Tidak! Dia tidak mungkin berbohong. Mungkin dia hanya salah menjawab atau dia tidak mau menunjukkan asal artefak Dewa itu. Ya!! Itu masuk akal, aku seharusnya lebih mempercayai dia, pikir Frey mencoba menenangkan diri sendiri.
"Ah, tidak apa-apa, ngomong-ngomong berapa banyak lingkaran manamu?" tanya Frey sambil berpura-pura tenang.
"Hmm, Aku tidak tau, kau bisa memeriksanya?" Daru balik bertanya kepada Frey.
"Ya-ya, aku bisa, ulurkan tanganmu," pinta Frey. Daru pun mengulurkan tangan kirinya ke arah Frey.
Frey meraih tangan Daru dan mulai mengalirkan mana-nya untuk memeriksa lingkaran mana milik Daru.
Daru merasakan sebuah kehangatan yang seakan-akan mengalir dari tangannya ke seluruh tubuh. Tiba-tiba, dia terkejut dengan sensasi seperti tersengat aliran listrik di dalam dadanya. Seketika itu pula, sensasi hangat yang dia rasakan tadi menghilang, digantikan dengan perasaan seperti ada setetes air yang jatuh ke tangannya yang masih dipegang Frey.
"Daru ..., kau berbohong padaku?" Frey menatap Daru dengan tajam. Tatapannya mengandung kemarahan, ketakutan, penyesalan dan kesedihan yang bercampur. Air mata pun keluar dari kedua matanya membasahi pipinya yang saat ini memerah.
Apakah identitasku sebagai orang dari dunia lain terbongkar olehnya??Apa yang harus kulakukan? pikir Daru. Dia sangat terkejut dengan apa yang Frey tanyakan kepadanya.
"A-apa maksudmu?" tanya Daru gugup.
"Dulu pertama kali kita bertemu, kau berkata bahwa dirimu adalah seorang pengelana. Lalu seiring waktu berjalan, kau berkata padaku bahwa kau tinggal di hutan Arc dan baru kali ini keluar dari sana. Lalu tadi kau berkata kau pernah pergi ke Kerajaan Worez," ucap Frey sembari mengusap air mata yang terus saja mengalir tanpa henti.
ooh, ternyata itu, aku kira identitasku terbongkar, pikir Daru.
"Ah, maafkan aku Frey, aku memang pengelana, dan aku juga memang berasal dari Hutan Arc. Aku berkelana ke semua Kerajaan di Benua Isla, tapi aku tidak pernah berinteraksi dengan orang lain. Maafkan aku telah berbohong padamu, aku hanya ingin membuat alasan yang logis tentang ketidaktahuanku mengenai sihir," ucap Daru memberi alasan.
"Kau berbohong lagi Daru ... hiks ..., jika kau berasal dari Hutan Arc ..., hiks ..., kenapa kau tidak memiliki lingkaran mana? Hanya ada satu orang yang tidak memiliki lingkaran mana di dunia ini ... yaitu, Raja Iblis. Dar-tidak, Raja Iblis, apa tujuanmu datang ke daratan?" Frey mulai terisak tangis. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa orang yang dia sangat percayai, orang yang berjasa bagi keluarganya, orang yang dicintainya ternyata adalah Raja Iblis menurut pemahamannya.
Kata-kata Frey bak sambaran petir yang mengenai Daru. Dia tidak menyangka bahwa dia akan dicurigai sebagai Raja Iblis. Daru bingung dengan apa yang harus ia katakan kepada Frey. Daru tahu bahwa Raja Iblis di manapun adalah eksistensi yang jahat, kejam, dan sebagainya. Setelah diam sejenak, Daru mengambil keputusan untuk berkata sejujurnya.
"Maaf. Ya, untuk beberapa alasan aku memang berbohong kepadamu mengenai identitasku. Kau tidak akan percaya jika aku mengatakan identitasku yang sebenarnya sekarang. Tapi, aku bukanlah Raja Iblis. Aku hanyalah seorang manusia biasa," ucap Daru sambil menggenggam tangan Frey dan menatapnya.
"Kau jahat! Aku percaya padamu selama ini, bahkan aku mulai menaruh hatiku padamu. Tapi kau membohongiku ... hiks ..., Dldan darimana aku tahu kau tidak berbohong kali ini? hiks ..., di dunia ini, tidak ada manusia yang tidak memiliki lingkaran sihir sama sekali, kau pembohong!" bentak Frey sembari menangis.
"Itu karena aku tidak berasal dari dunia ini. Aku tidak berbohong kali ini, Aku bisa membuktikan padamu tentang itu. Percayalah Frey, dan tolong singkirkan rasa takutmu kepadaku. Aku tidak memiliki niatan untuk menyakitimu dalam bentuk apapun, karena aku juga menaruh hatiku padamu," ucap Daru sembari menatap mata Frey dalam-dalam (note: cih bucin)
Frey termenung selama beberapa saat sebelum dia mendekap Daru dan membenamkan wajahnya ke dada Daru. (note: Heroine juga bucin ah.)
"Beritahu aku semuanya, Daru," ucap Frey sembari mempererat pelukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Galih Gates
njerr, author-nya juga kesel sama MC sendiri :v
2021-08-18
0
Galih Gates
oh, satuan yg cukup baru di dunia fantasi barat, mungkin ditarik dari lingkaran tenaga dalam di LPN? menarik 🤔
2021-08-18
0
Riangga Mustika
up
2021-08-17
0