Satu Malam

Setelah memeriksa uangnya, Daru keluar dari penginapan. Senyum yang sangat lebar terukir diwajahnya.

"Sebegitu senangnya kah kau berpisah denganku?" Suara yang tak asing bagi Daru terdengar.

"Ah, Frey! Kau mengikutiku? Penguntit!" teriak Daru.

"Ssshhh ..., jangan mempermalukanku. Aku hanya mengantar orangtuaku untuk berterima kasih padamu," jcap Frey sambil menempelkan jari telunjuknya ke bibir Daru.

Daru hanya terdiam sesaat. Wajahnya pun mulai memerah. Sambil berusaha menjauh, dia berkata, "Kalau begitu kau bisa mentraktirku makan."

"Ayah, Ibu, ayo makan!" Frey mengajak kedua orangtuanya.

Keempat orang itu berjalan ke sebuah restoran yang cukup besar. Kedua orangtua Frey sudah membersihkan diri dan berganti pakaian yang lebih baik daripada pakaian budak. Jika tidak, maka orangtua Frey tidak akan bisa masuk kedalam restoran ini.

"Aku pesan semua menu yang kau punya," ucap Daru kepada seorang pelayan yang bertugas mencatat pesanan.

"Hey! Kendalikan dirimu! Kau mau membuatku miskin?" tanya Frey

"Kau baru saja mendapat 150 koin emas dan kau takut miskin? Haa? Haaa?" ejek Daru

"Kau mendapat bukit! Aku tidak ada apa-apanya dibandingkan denganmu!" Frey pun mulai berdebat dengan Daru.

"Apa kau bodoh? Aku tidak bisa membeli makanan dengan bukit!"

Pelayan yang hendak mencatat pesanan hanya terdiam disana dengan wajah datar. Aku benci pekerjaan ini, pikirnya.

"Sudah-sudah. Frey, kita berhutang budi kepada Tuan Daru. Tak apa mengeluarkan beberapa uang." Ayah Frey berkata mencoba melerai perdebatan.

"Kau memiliki ayah yang baik," ucap Daru menggoda Frey.

"Diam!" Frey pun menyerah dan berkata pada pelayan untuk membawakan semua yang ada dalam menu.

"Tuan Daru, namaku adalah Eryd dan ini istriku Liliana. Terima kasih telah membebaskan kami berdua, jika ada yang bisa kami lakukan untuk membalas budi, maka akan kami lakukan," ucap Eryd, ayah Frey.

"Ah, tidak usah seperti itu, Tuan Eryd. Tapi kalau memang memaksa untuk membalas budi, tolong beritahu putrimu untuk tidak bersikap terlalu kasar pada orang yang dicintainya," ucap Daru sembari melirik Frey.

Frey pun terkejut dan berteriak, "Kapan aku kasar padamu?!"

"Oh, jadi orang yang kau cintai adalah aku? Rupanya seperti itu." Daru tersenyum licik.

"Ka-kau!" Kedua pipi Frey memerah seperti tomat, dia baru menyadari bahwa dia telah mengucapkan sesuatu yang memalukan. Eryd dan Liliana hanya tersenyum melihat ekspresi anaknya.

Tak lama kemudian hidangan pun datang. Ada lebih dari 15 macam makanan yang berada di atas meja.

Mereka berempat pun mulai makan dengan lahap disertai beberapa percakapan ringan untuk mewarnai suasana.

....

"Semuanya 47 koin emas." Pelayan itu meminta bayaran karena rombongan Daru hendak pergi setelah menghabiskan semua makanan.

Frey mengulurkan sebuah kantong berisi 47 keping koin emas dengan ekspresi pasrah.

Mereka berempat pun keluar dari restoran, Eryd dan Liliana pergi ke rumah Frey yang baru dia dapatkan gratis karena menjadi petualang peringkat atas. Sedangkan Frey, menemani Daru berjalan-jalan.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Frey kepada Daru.

"Aku ingin segera ke bukit Sarren dan memulai bisnisku disana. Bagaimana denganmu?" jawab Daru

"Entahlah ... tidak ada misi jadi aku kemungkinan tidak melakukan apa-apa selama beberapa waktu. Bisnis apa yang ingin kau lakukan?"

"Kau ingat tentang rokok kan? Aku mau menjualnya disana. Selain rokok, aku juga akan menjual yang lainnya."

"Kenapa harus disana? Bukankah berjualan dikota mendapat untung yang lebih tinggi?"

"Karena rencanaku tidak sebatas berjualan, ada hal yang lebih tinggi dari itu. Oh, dan kau bilang kau tidak memiliki misi, bagaimana jika bekerja untukku? Aku akan menggajimu dengan nilai yang sebanding dengan satu misi per bulan."

"Pekerjaan apa?" tanya Frey.

"Tangan kananku," jawab Daru

"Baiklah, dari pada aku tidak melakukan apapun. Apa tugasku, Bos?" tanya Frey bersemangat.

Daru pun mengeluarkan empat bungkus rokok dan berkata "Aku ingin kau menyebarkan rumor tentang benda ini, sebarkan rumor bahwa akan ada toko di Bukit Sarren yang menjual ini dengan harga satu koin emas per bungkus. Biarkan beberapa orang berpengaruh mencobanya, ketika rumor sudah cukup menyebar, tunggu aku di kota ini."

"Bukankah satu koin emas perbungkus terlalu murah? Jika kau menjualnya satu koin perak per batang maka kau dapat 16 koin perak per bungkusnya." Frey menyarankan.

"Tak apa, aku tidak mau mematok harga yang mahal. Kerjakan sekarang, aku akan bersiap-siap sebelum berangkat ke Bukit Sarren."

Daru pun berjalan pergi ke penginapan yang tadi dia datangi. Sedangkan Frey, dia mulai menyebarkan rumor di asosiasi petualang.

Di kamar penginapan, Daru sedang membuka web Belanja Online Universal dari smartphone-nya.

"Apakah ada semacam portal teleportasi disini? Harusnya di dunia Niberu teknologinya sudah canggih, seharusnya ada." Alasan Daru mencari portal teleportasi adalah untuk memudahkan para pelanggan datang ke bukit Sarren. Karena dibutuhkan waktu lima hari perjalanan dengan kuda untuk bisa sampai dari Moon City ke Bukit Sarren, cukup lama.

[Portal Teleportasi Mana]

[Portal yang menghubungkan dua tempat dengan mana. Portal ini menyerap mana di udara, jadi tidak perlu pengisian ulang selama ada mana di udara.

Cara pakai:

Susun lima batu dengan susunan sudut bintang di tempat awal.

Susun lima batu lain di tempat tujuan.

Berdiri diatas susunan, pejamkan mata selama beberapa saat dan kau akan pindah. Jika ada lebih dari dua titik portal, bayangkan portal mana yang mau kau tuju.

Catatan penjual:

Kau bisa mengatur blacklist antara beberapa portal dengan alat pengatur (bonus pembelian pertama)

Susunan hanya bisa dilepas/dinonaktifkan dengan alat pengatur. Walaupun tanah disekitarnya diledakkan, susunan batu tidak akan hancur.

Harga : Rp2.500.000/10 Batu (2 titik)

.....

"Ini bagus, bisa atur blacklist jadi aku bisa melarang portal A ke Portal C, tapi mengizinkan portal A ke Portal B. Jadi jika aku menanam portal di lebih dari satu negara, aku tidak akan khawatir disalahgunakan, beli!" Daru pun membelinya.

....

"Permisi Paket." Veux menyapa.

"Mas Veux!" teriak Daru dengan ekspresi gembira.

"Udah lama Mas Daru nggak belanja. Kirain HP-nya modar, haha," ucap Veux.

"Ah, ada urusan Mas, hehe," jawab Daru.

Veux pun menyerahkan paketnya dan meminta tanda tangan.

"Oh iya, Mas Veux, di dunia Mas Veux ada kaya perusahaan konstruksi gitu nggak? Saya mau buat rumah. Kalau saya nyewa pekerja disini, susah, karena lokasi tanah saya jauh dari kota." Daru berencana membuat sendiri rumah kecil untuk tokonya. Ketika Veux mengantarkan paket, Daru mendapatkan ide jika saja ada pekerja seperti Veux yang dapat melintas dunia membantunya dan bahan-bahan bangunan dari toko online.

"Ada, ntar saya kirim nomornya mas, saya lupa gak bawa hp, sampai jumpa." Veux menghilang.

Selang beberapa detik setelah Veux menghilang, Daru mendapatkan SMS dari Veux.

[Veux]

[PT Jin Sejahtera, 086453******]

Daru pun membalas

[You]

[Terima kasih mas Veux!]

....

"Ternyata beneran ada perusahaan konstruksi lintas dunia ..., masalah pembangunan selesai."

Daru membuka paketnya dan menemukan ada sepuluh batu berwarna hitam berukuran sebesar telapak tangan. Daru mulai berpikir dimana dia harus meletakkan titik awalnya.

"Diluar gerbang Moon City kali yak? Tapi bahaya kalau ada buronan yang masuk ke Bukit Sarren. Kalau didalam Kota ntar jadi kontroversi. Luar? Dalam? Luar? Dalam ajalah, ditaruh di depan rumah Frey." Daru pun pergi menuju ke rumah Frey.

Daru meletakkan lima batu teleportasi di depan rumah Frey. Tak lupa, dia juga meminta izin kepada Eryd, ayah Frey. Setelah menyusun batu-batu itu, Daru langsung bergegas menuju bukit Sarren. Daru tidak mau ada rumor tentangnya lagi, jadi dia berjalan keluar dari kawasan Moon City dan mulai berlari ketika tidak ada yang melihat.

Bukit Sarren ditempuh dalam waktu 2 hari oleh Daru. Daru semakin terbiasa dengan penguatan tubuhnya.

Sore hari, Bukit Sarren.

Hal pertama yang di lakukan Daru setelah sampai di Bukit Sarren adalah menanam batu teleportasi di kaki bukit. Bukit Sarren sendiri adalah bukit yang cukup tinggi dan luas. Di kaki bukit, terdapat sebuah gua yang saat ini kosong, itu adalah bekas markas dari kelompok perampok Bloodhand. Sedangkan di atas bukit, terdapat rerumputan hijau dan beberapa pohon yang menghiasi. Daru memutuskan untuk menanam batu teleportasi tepat disamping mulut gua.

Setelah selesai menanam betu teleportasi, Daru mulai mencari tempat yang tepat untuk membangun bangunan yang akan digunakan sebagai toko. Dia pun menyusuri bukit, memperhatikan tempat-tempat yang dinilai strategis untuk menempatkan sebuah bangunan. Pilihannya pun jatuh ke sebuah tempat tepat di puncak bukit, membuatnya bisa melihat keseluruhan wilayah bukit Sarren.

"Tempat yang bagus," gumamnya.

Dia pun menyalakan smartphone-nya dan mulai menghubungi nomor yang diberikan oleh Veux. Daru menempelkan smartphone nya ke telinga kanan.

Tuuut tuuutt

Bunyi yang menandakan bahwa panggilan Daru sedang terhubung.

Tut

"Halo." Suara seseorang terdengar dari smartphone Daru.

"Halo, apakah ini PT Jin Sejahtera? Saya mau membuat sebuah bangunan," ucap Daru.

"Oke."

Tut

"Lah, kenapa panggilannya ditutup ...," ucap Daru.

Daru pun mengulang panggilannya. Saat dia menekan panggil, suara musik terdengar dari arah belakang Daru.

"Saya sudah disini mas, jangan buang-buang pulsa."

Daru pun berbalik dan melihat sesosok pria yang tampilannya seperti Veux. Hanya saja, pria itu memakai pakaian oranye dan sebuah helm proyek berwarna kuning di kepalanya.

"Oh, Saya Zoref, kakaknya Veux, saya dari PT Jin Sejahtera." Pria itu memperkenalkan diri pada Daru.

"Ah ... Mas Zoref, Saya Daru." Daru tersenyum tipis saat memperkenalkan diri.

"Salam kenal Mas Daru. Bangunan macam apa yang Mas Daru mau buat?" tanya Zoref.

"Ehm, saya ingin buat bangunan tiga lantai disana." Daru menunjuk ke sebuah tempat di atas bukit.

"Seperti apa bangunannya?" Tanya Zoref lagi.

"Dua lantai di atas tanah dan satu lantai dibawah, ukurannya semakin luas maka semakin baik, lantai bawah tanah saya ingin dibuat seperti bunker yang bisa dijamin kekuatannya. Untuk desain, saya percayakan pada Mas Zoref," ucap Daru menjelaskan.

"Saya mendeteksi ada sebuah gua yang cukup luas dibawah bukit ini. Kalau dibuat empat lantai beserta gua itu gimana Mas?" tanya Zoref.

(note: biar gak salah mengenai penamaan lantai.

lantai 2 atas

lantai 1 atas

lantai 1 bawah

lantai 2 bawah)

"Ah, gitu juga bisa, untuk guanya tolong dindingnya dibuat seperti bunker pada lantai satu bawah tanah, terus mulut guanya di tutup sekalian. Jangan lupa sirkulasi udaranya," jawab Daru.

"Mudah! Terus masalah perabotan dan fitur mas Daru mau yang gimana?" tanya Zoref.

"Hmm, atap panel surya, terus penyimpanan dayanya di lantai dua bawah tanah. Di lantai satu atas kasih alat pendeteksi suhu tubuh, kasih monitor juga tentang berapa banyak orang yang ada di lantai satu atas, kasih juga meja konter dan etalase seperti toko. Dan juga, di lantai satu atas buat ruangan untuk dapur dan toilet, untuk perabotannya saya percayakan Mas Zoref. Terus semua jendela dan pintu terbuat dari kaca paling keras. Lantai dua atas kasih satu set meja dan sofa sama satu lemari baja," jelas Daru panjang lebar.

"Bisa ... lantai satu dan dua bawah bagaimana?" tanya Zoref lagi.

"Lantai satu bawah kasih freezer sama dua kasur, buat saja seperti kamar pribadi. Terus lantai dua bawah buat seperti ruang penyimpanan senjata dan barang-barang lain. Oh, dan untuk pintu akses ke lantai bawah, buat ruangan lagi di lantai satu atas khusus buat pintu baja yang mengarah ke bawah."

"Oke, ini rancangannya dilihat dulu, kalau fix saya kerjakan," ucap Zoref sambil menyerahkan sebuah tablet berisi ilustrasi dari bangunan yang Daru sebutkan tadi.

Daru memeriksanya dengan teliti di setiap bagian. Lantai satu atas mempunyai empat ruangan, yaitu ruangan yang berisi konter dan etalase, ruangan dapur, toilet, dan ruangan dengan pintu baja yang menyambungkan lantai satu atas dan lantai satu bawah. Lantai dua atas hanya memiliki meja, sofa, dan lemari baja. Lantai satu bawah mempunyai freezer, dua ranjang, dan beberapa meja dan lemari baju. Di lantai dua bawah yang semula adalah gua, dibuat seperti gudang penyimpanan. Ruangan-ruangan gua yang sudah terbentuk dibuat sedemikian rupa sebagai tempat penyimpanan dan sebuah ruangan untuk menyimpan baterai besar yang terhubung ke panel surya diatap. Daru mengakui Desain yang dibuat Zoref sangatlah indah, semacam gabungan dari bangunan abad pertengahan dan bangunan di masa kini.

"Setuju!" Daru menyetujui

"Berapa biayanya?" tanya Daru.

"Kisaran harga di angka 1,5 sampai 1,9 miliar, yang membuat biaya membengkak adalah lantai satu dan dua bawah. Untuk dibuat sekuat bunker, saya kasih dinding beton lapis baja yang cukup berkualitas, saya jamin walau ada bom nuklir, lantai itu tidak akan hancur. Dan untuk lantai satu dan dua atas kualitas dindingnya satu level dibawah bunker, lumayan kuat juga," jwab Zoref.

"Nggak terlalu mahal juga kok Mas Zoref ..., hehe ..., oh, tambah kan juga dinding setinggi 10 meter melingkari Bukit Sarren dengan jarak 1 kilometer dari kaki bukit, ditambah itu berapa biayanya?" tanya Daru lagi.

"Hmmm ... kalo dinding batu bata biasa sih murah, seratus juta udah bisa jadi, tapi Kalau dibuat beton yang tebal, sekitar 800 jutaan. Totalnya sekitar 2,3 sampai 2,7 miliar bagaimana?" tanya Zoref.

"Yaudah, saya bayar dimuka 2,7 miliar. Kira-kira kapan mulai dan kapan selesai?" tanya Daru lagi sambil mentransfer 2,7 miliar ke rekening Zoref.

"Bisa dimulai waktu matahari terbenam, perkiraan selesainya sebelum matahari terbit," jawab Zoref meyakinkan.

"Oh begi- ha? Yakin sebelum matahari terbit udah jadi?" Daru berpikir itu akan memakan waktu beberapa bulan untuk menyelesaikannya.

"Ini mah mudah Mas, dulu kami pernah dapat proyek membuat seribu candi. Tapi karena kami ditipu, jadinya cuma 999. Padahal itu proyek besar ... itu yang memimpin proyek senior saya mas, gara-gara proyeknya gagal, dia diturunkan posisinya ...," jawab Zoref

"Prambanan!?" Daru tahu betul tentang cerita asal usul candi prambanan. Daru terkejut karena apa yang diceritakan Zoref benar-benar mirip.

"lah ... Mas tahu candi itu? Iya candi Prambanan. Waktu itu saya masih jadi kuli mas, cuma bantu-bantu angkatin batu," ucap Zoref.

heh! yang bangun candi prambanan ada didepanku!ah keren! pikir Daru.

Terpopuler

Comments

βAkuRyu

βAkuRyu

Gile lu Thor.. ceritanya bisa nyampe kesitu.. ngakak..

2022-05-06

0

𝕹𝖊𝖈𝖗𝖔𝖂𝖆𝖗𝖎𝖔𝖗

𝕹𝖊𝖈𝖗𝖔𝖂𝖆𝖗𝖎𝖔𝖗

Kasian kena tipu Roro Jonggrang

2022-02-22

0

fairytales

fairytales

"PT Jin Sejahtera" 🤣

2021-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 Terjun Bebas
2 Frey
3 Harta Karun Julius
4 Belanja Online Universal
5 Tarik, dan Satu Gerakan
6 Tiga Hal
7 Penyelamatan Putri
8 Tiga Permintaan
9 Satu Malam
10 Daru Adalah Raja Iblis?
11 Telah Membuka Bisnisnya
12 Selamat Datang di Surga Kecilku
13 Pengganggu
14 Romansa
15 Targetku?
16 Tidak Ada yang Menyentuhku
17 Budak dan Kontrak Darah
18 Biarkan Aku yang Menyelamatkanmu
19 Pertarungan di Bukit Sarren
20 Serum Pembangkitan Alam
21 Pembangkitan Mana dan Pembangunan
22 Hilangnya Frey
23 Penyelamatan Sang Kekasih
24 Perluasan Bisnis
25 Permintaan Raja Vanir, Lagi?
26 Aku Membuat Kalian Lebih Kuat
27 Daru dan Frey Melakukan Hal Panas
28 Hari yang Sibuk
29 Gagak Hitam yang Penuh Kasih Sayang
30 Cairan Hangat dan Kental Daru di Mulut Frey
31 Kekacauan di Bar dan Daru Melakukannya?
32 Persis Seperti Tadi Malam
33 Konflik Percintaan
34 Kesalahpahaman yang Berlanjut
35 Daru Meninggalkan Bukit Sarren
36 Kebenaran
37 Yin dan Yang
38 Tiga Hal yang Kedua
39 Heroine Baru?
40 Kerinduan
41 Aku pulang
42 Skema Dimulai
43 Pembunuhan di Bukit Sarren
44 Elemen Matahari
45 Bertemu
46 Arthur Baraqiel
47 Kotak Pandora dan Prediksi
48 Tujuan
49 Retak
50 Satu Nyawa
51 Pengumumumumumuman
52 Pertemuan
53 Monster Ekonomi
54 Peraturan Baru
55 Chris
56 Skema Raja Arthur
57 Emilia
58 Emilia dan Daru
59 Kesalahpahaman
60 Sergio si Raja Iblis
61 Dark Plain dan Elf
62 Kejadian 100 Tahun
63 Sejarah: Genosida
64 Bunuh Frey
65 Sejarah: Islagram
66 Sejarah: Tangan Tuhan dan Dark Plain
67 Sejarah: Pasca
68 Karyawan
69 Kembali
70 Pergi
71 Kehancuran
72 Wilayah
73 Emas
74 Jutaan Jiwa
75 Dibalik Tangan Tuhan
76 Apa yang Terjadi?
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Terjun Bebas
2
Frey
3
Harta Karun Julius
4
Belanja Online Universal
5
Tarik, dan Satu Gerakan
6
Tiga Hal
7
Penyelamatan Putri
8
Tiga Permintaan
9
Satu Malam
10
Daru Adalah Raja Iblis?
11
Telah Membuka Bisnisnya
12
Selamat Datang di Surga Kecilku
13
Pengganggu
14
Romansa
15
Targetku?
16
Tidak Ada yang Menyentuhku
17
Budak dan Kontrak Darah
18
Biarkan Aku yang Menyelamatkanmu
19
Pertarungan di Bukit Sarren
20
Serum Pembangkitan Alam
21
Pembangkitan Mana dan Pembangunan
22
Hilangnya Frey
23
Penyelamatan Sang Kekasih
24
Perluasan Bisnis
25
Permintaan Raja Vanir, Lagi?
26
Aku Membuat Kalian Lebih Kuat
27
Daru dan Frey Melakukan Hal Panas
28
Hari yang Sibuk
29
Gagak Hitam yang Penuh Kasih Sayang
30
Cairan Hangat dan Kental Daru di Mulut Frey
31
Kekacauan di Bar dan Daru Melakukannya?
32
Persis Seperti Tadi Malam
33
Konflik Percintaan
34
Kesalahpahaman yang Berlanjut
35
Daru Meninggalkan Bukit Sarren
36
Kebenaran
37
Yin dan Yang
38
Tiga Hal yang Kedua
39
Heroine Baru?
40
Kerinduan
41
Aku pulang
42
Skema Dimulai
43
Pembunuhan di Bukit Sarren
44
Elemen Matahari
45
Bertemu
46
Arthur Baraqiel
47
Kotak Pandora dan Prediksi
48
Tujuan
49
Retak
50
Satu Nyawa
51
Pengumumumumumuman
52
Pertemuan
53
Monster Ekonomi
54
Peraturan Baru
55
Chris
56
Skema Raja Arthur
57
Emilia
58
Emilia dan Daru
59
Kesalahpahaman
60
Sergio si Raja Iblis
61
Dark Plain dan Elf
62
Kejadian 100 Tahun
63
Sejarah: Genosida
64
Bunuh Frey
65
Sejarah: Islagram
66
Sejarah: Tangan Tuhan dan Dark Plain
67
Sejarah: Pasca
68
Karyawan
69
Kembali
70
Pergi
71
Kehancuran
72
Wilayah
73
Emas
74
Jutaan Jiwa
75
Dibalik Tangan Tuhan
76
Apa yang Terjadi?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!