Matahari sudah berada tepat di titik paling tinggi, membuat Hutan Arc sedikit terang. Tetapi tetap saja, tidak bisa menyingkirkan hawa menyeramkan disana.
"Sedikit lagi sampai," ucap Daru terengah-engah. Daru sudah berjalan hampir 5 jam setelah dia melahap ayam panggang hasil dari berburu pagi ini. Tak sulit untuk menemukan hewan liar yang ada di hutan Arc, membuat Daru mengucapkan syukur berkali-kali. Saat ini, Daru hampir tiba di Deuz River, membuatnya semakin bersemangat untuk berjalan. Berbekal aplikasi Maps di smartphone-nya, dia tidak tersesat sekali pun.
Setelah beberapa menit berjalan, visi Daru menunjukkan sebuah sungai yang sangat lebar. Jika dia tidak membaca tentang sungai itu di web, dia akan mengira bahwa apa yang ada didepannya adalah Danau. Bukan hanya karena lebarnya, melainkan karena arus sungai yang sangat tenang. Seolah-olah air di sungai itu tidak bergerak.
"Aku sampai! Lalu apa?" ucap Daru dengan wajah datarnya. Walau dia sudah menetapkan tujuannya adalah Deuz River, tapi dia tidak tau apa yang akan dia lakukan disana.
"Total semua uang ada sekitar 130 juta, makanan dari berburu tadi masih ada, tenda buat tidur nanti malam juga ada, terus aku ngapain?" ucap Daru dengan kepala tertunduk lesu.
Karena tidak ada yang bisa dilakukan, Daru menyalakan smartphone-nya. Dia mulai menjelajahi Islagram lebih jauh, berharap menemukan informasi-informasi yang penting.
[Rennesia Lionness]
[Ayah, Ibu, saat ini aku berada di bukit Sarren. Kumohon selamatkanlah aku. Para anggota bloodhand memperlakukanku sangat buruk. Tolong datanglah, Ayah.
#Resiaberduka]
"Rennesia Lionness? Putri Kerajaan? Kalau tidak salah, Bukit Sarren ada di sebelah timur Moon city. Padahal dekat, kok nggak ketemu?" gumam Daru. Memang aneh, Putri Kerajaan yang hilang selama enam bulan belum ditemukan. Padahal lokasi dia saat ini berada dalam wilayah Kerajaan Resia. Ditambah seperti yang Frey katakan pada Daru kemarin, lokasi Putri Kerajaan ada di Dark Plain.
"Apakah ada semacam pengkhianat di istana?" Daru semakin penasaran. "Ah bodo amat, bukan urusanku juga." Daru memilih untuk tidak ikut campur dengan kasus penculikan itu.
Daru pun menutup aplikasi browser dan membuka aplikasi e-wallet nya. Dia hendak membeli rokok dari menu belanja. Hanya dengan beberapa ratus ribu, dia membeli satu lusin rokok berisi 12 bungkus. Lalu ...,
"Permisi paket," ucap Veux yang muncul dibelakang Daru yang sedang duduk menatap Sungai.
"Ah Mas Veux ..., Mas sudah tiba, silahkan duduk dulu," ucap Daru menanggapi Veux.
"Tidak usah mas, saya mau pulang makan siang," ucap nya. Entah kenapa, Veux tidak lagi mempermasalahkan apa yang terjadi kemarin. Hal itu membuat Daru merasa lega.
"Saya kebetulan tadi berburu dapat ayam hutan lumayan banyak mas. Mari makan sama saya." Daru tersenyum mempersilahkan Veux untuk duduk.
"Yaudah saya akan merepotkan Mas Daru," ucap Veux menerima ajakan Daru.
Veux pun duduk disamping Daru yang sedang mengeluarkan ayam panggang dari cincin dimensinya. Daru mengeluarkan dua ayam panggang utuh dan meletakkannya di atas daun yang cukup lebar.
"Silahkan mas Veux, jangan sungkan," ucap Daru.
"Mas Daru duluan."
"Mas Veux aja yang duluan."
"Mas Daru kan yang punya, silahkan duluan."
"Mas Veux aja, saya kan yang menjamu."
"...."
Mereka berdua diam sejenak dan memutuskan untuk mengambilnya bersamaan.
Setelah makan.
"Oh iya, ini Mas paketnya. Tanda tangan," ucap Veux menyodorkan paket Daru.
"Oh, oke Mas." Daru pun dengan sigap menanda tanganinya.
Setelah itu, Daru membuka paket yang berisi satu lusin rokok dan memberikan tiga bungkus kepada Veux.
"Mas yakin nih?" ucap Veux memastikan.
"Iya Mas, anggap aja biaya ongkir, Hehe," ucap Daru sambil tertawa.
"Waduh makasih Mas. Di dunia saya nggak ada rokok. Kadang saya beli di bumi waktu antar paket."
"Emang di bumi ada orang lain yang bisa belanja antar dunia Mas?" Daru sedikit terkejut. Dia kira hanya dia yang bisa melakukannya.
"Di bumi ada enam orang Mas yang bisa belanja. Kalau di dunia ini hanya Mas Daru yang bisa," jawab Veux.
"Gitu ... emang ada berapa dunia Mas?" tanya Daru lagi.
"Ada 15 dunia Mas."
"Mas Veux juga biasa kirim paket ke 15 dunia itu?"
"Iya Mas, semenjak dunia saya menemukan cara untuk berhubungan dengan dunia lain, saya berkerja sebagai pengantar paket supaya bisa jalan-jalan ke dunia lain."
"Kalau gitu, saya juga bisa belanja dari dunia selain bumi dong?"
"Bisa, selama ada link nya, pasti bisa Mas."
"Kalau gitu, tolong kasih tahu saya link dari dunia lain dong, hehe." Jawaban Veux membuat Daru merasa senang.
"Pinjam Hp nya Mas, saya kasih link-nya."
Daru pun menyerahkan smartphone nya kepada Veux.
Setelah beberapa saat.
"Udah Mas. Udah saya tambahin ke bookmark. Saya tambahin link belanja online universal. Jadi satu link bisa buat belanja produk dari 15 dunia," ucap Veux sambil mengembalikan Smartphone Daru.
"Yaudah Mas, Saya pulang dulu. Makasih makanan sama rokok nya. Saya udah tambahin kontak saya ke hp Mas Daru, kalau ada perlu hubungi saja." Veux berdiri
"Oh, oke Mas Veux. Terima kasih juga," ucap Daru.
Veux pun menghilang begitu saja. Daru yang masih memegang smarphone-nya pun segera membuka link yang ditambahkan Veux ke bookmark-nya.
Di web tersebut, banyak barang-barang yang belum pernah Daru lihat sebelumnya. Ada senjata, obat-obatan, pakaian, dan masih banyak lagi. Perhatian Daru pun terpusat pada salah satu barang yang dijual disana. Dia pun menekan barang tersebut.
[Serum peningkatan tipe A]
[Serum yang meningkatkan kondisi tubuh sebanyak 15x lipat. Sudah mendapat izin resmi dari Departemen Kesehatan Niberu.
Peringatan: jika anda sudah memakai serum peningkatan, jangan lakukan lagi atau tubuh anda meledak.
Pelanggan yang meledak: 5 orang
Harga: Rp121.000.000]
Produk dari toko ini: [serum peningkatan tipe E] [serum peningkatan tipe D] [serum peningkatan tipe C] [serum peningkatan tipe B] [serum peningkatan tipe S]
"Mahal ... tapi bagus ... Beli! Bodo amat ama duit, aku kaya!" Daru pun membelinya. Anehnya, tidak ada pemberitahuan tentang estimasi waktu pengiriman ataupun biaya pengiriman. Membuat Daru berpikir, jangan-jangan penipuan?
Raut wajah Daru pun berubah dari senang menjadi cemas. Dia pun membuka aplikasi e-wallet-nya dan melihat saldonya telah berkurang sangat banyak. Rasa cemas pun semakin menjadi-jadi.
"Permisi paket."
Setelah mendengarnya, Daru pun tersenyum lega karena dugaannya salah.
"Mas Ve-" Daru berbalik dan melihat bahwa yang ada di depannya sedikit berbeda dari Veux. Daru melihat pria itu memiliki perawakan seperi Veux namun wajah pria itu sedikit berbeda. Taring pria itu lebih panjang dari Veux, begitu juga matanya yang terlihat lebih gelap.
"Ux?" Daru pun terdiam keheranan karena bukan Veux yang mengantar paket tersebut.
"Veux? Saya Trof. Veux saat ini sedang mengirim paket ke dunia lain," ucap Pria pengantar paket.
"Ah, ternyata bukan mas Veux. Mana paketnya, Mas Trof?" ucap Daru tidak sabar dengan pesanannya.
"Tanda tangan disini, Mas" Daru pun segera menanda tangani surat tanda terima.
"Loh kok ada dua bungkus mas?" Daru menerima satu bungkus kotak kecil dan satu bungkus kotak yang lebih besar.
"Oh, kata yang ngirim, yang satu lagi bonus. Entah isinya apa, bukan hak saya untuk mengetahui isi paket," jawab Trof.
"Kalau begitu saya permisi dulu, mari Mas," Ucap Trof sebelum menghilang.
Daru yang penasaran dengan bonusnya langsung membuka kedua paket tersebut. Setelah kedua paket itu dibuka, tampak dua kotak berwarna hitam yang terbuat dari logam. Isi dari kotak yang lebih kecil adalah sebuah tabung berisi cairan berwarna ungu. Tabung tersebut memiliki dua jarum pendek yang berada di sisi yang sama. Di sisi lainnya, terdapat semacam sirkuit dengan tombol berwarna merah. Di kotak yang lebih besar, Daru menemukan sesuatu seperti pistol namun memiliki garis-garis cahaya berwarna biru. Di dalam kotak itu juga, terdapat sebuah kertas dengan tulisan biasa, namun, Daru tidak memahami arti dari tulisan tersebut.
Daru pun yakin bahwa bonus yang dia terima adalah sebuah senjata setelah dia mencari info nya di web belanja universal. Itu disebut laser gun, sebuah pistol yang menembakkan energi listrik beberapa juta volt dalam sekali tembak. Pistol itu bertenaga listrik, yang mana bisa diisi ulang menggunakan panel surya yang terdapat pada sisi kiri pistol tersebut. Yang membuat Daru tercengang adalah jangkauan pistol itu, pistol itu bisa menembakkan listrik sejauh 300 meter.
Daru pun penasaran untuk mencoba pistol tersebut. Dia pun mengarahkan moncong pistolnya ke arah pohon besar yang berjarak sekitar 20 meter dari tempatnya berdiri.
Klik
Tidak ada yang terjadi ketika dia menekan pelatuknya. Lalu dia tersadar bahwa saat ini dia berdiri dibawah pohon yang menghalangi sinar matahari ke arah pistolnya. Dia pun pergi keluar dari bayangan pohon dan membuat pistolnya disinari oleh sinar matahari.
Beberapa detik kemudian sebuah lampu indikator yang berada di sisi kanan pistol menyala. Nyalanya cukup terang sehingga Daru bisa melihatnya walaupun dia berada di bawah sinar matahari.
"Sudah terisi?" gumamnya sambil mengarahkan moncong pistol kearah pohon yang sebelumnya ia targetkan.
Jedarr
Suara yang sangat menggelegar terdengar dari pistol. Disaat yang sama, sebuah lintasan listrik terlihat dari moncong pistol ke arah pohon selama kurang dari satu detik. Lintasan listrik itu sangat terang seperti petir sungguhan.
Daru pun terkejut karena suara yang ditimbulkan pistol yang ia pegang. Ia pun karena reflek menutup matanya. Ketika dia membukanya, dia lebih terkejut lagi. Karena pohon yang semula ia targetkan, sekarang roboh dengan bekas berwarna hitam yang cukup besar.
"Pohon sebesar itu roboh dengan sekali tembak? Gluk ..., pistol ini mengerikan," gumamnya kagum. Diameter pohon yang tadi ia targetkan sangatlah lebar. Bahkan dibutuhkan sekitar 4 orang dewasa untuk melingkarinya dengan kedua tangan yang terbentang.
"Ini tidak cocok untuk berburu, atau aku harus memakan daging gosong," gumamnya sekali lagi.
Dia teringat tentang fungsi silent di pistol itu yang ia baca dari web. Di bawah pistol itu tepat dimana magazen seharusnya berada pada pistol pada umumnya, terdapat semacam sensor yang sensitif terhadap cahaya. Dikatakan dalam web bahwa sensor tersebut berfungsi sebagai silent mode. Yang harus pengguna lakukan untuk mengaktifkannya hanyalah menutup sensor itu dengan tangan kiri sementara tangan kanan memegang pistol seperti biasa.
Daru pun mencoba mode silent tersebut. Kali ini, dia mencoba menembakkannya ke arah sungai.
Beberapa detik kemudian setelah Daru menekan pelatuknya, ikan-ikan dan makhluk hidup lainnya yang berada di sungai mengambang tak bernyawa. Tidak ada suara, tidak ada cahaya, tidak ada apapun yang terlihat keluar dari pistol. Daru pun mengerutkan keningnya dan mencoba sekali lagi ke arah pohon lain.
Kratak. Bruk.
Terdengar suara pohon yang retak dan roboh setelah Daru menekan pelatuknya sekali lagi dalam mode silent. Daru melihat pohon itu bahkan tidak memiliki bekas gosong seperti sebelumnya.
"Teknologi canggih memang beda." Daru sekali lagi dibuat kagum dengan pistol yang ada ditangannya.
"Pengisian daya juga lumayan cepat. Baru beberapa saat dibawah matahari tetapi ada tujuh lampu indikator yang menyala," ucapnya.
Setelah puas mencoba, Daru tidak berani mengambil resiko apapun dan menyimpan pistol tersebut ke cincin dimensi. Dia takut jika tak sengaja menekan pelatuknya dan membuat dirinya berada dalam situasi yang merepotkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Pristine Distributor
yang meledak 5orang.. mantap 🤣🤣
2021-09-06
1
Galih Gates
15 dunia? apa ini foreshadowing ceritanya bakal jadi multiverse?
2021-08-18
0
Riangga Mustika
up.
2021-08-17
0