episode 19

"Sudah Sayang! jangan mulai muter-muter,maaf Bun! kalau aku lancang,apa bener! kalau Naira sudah ada yang menginginkannya sebelum Arfi datang..."

"Bener Wi! jadi begini ceritanya...

FLASHBACK ON

"Assalamualaikum Nai! Bunda ada di Rumah?" ucap Rian.

"Waalaikumsalam ada Mas,silahkan masuk." sahut Naira.

Naira pun mengajak teman lamanya untuk masuk dan mempersilahkan duduk,Naira pun duduk di sebelah Bunda Dina.

"Mas Rian tau Rumahku darimana?" tanya Naira.

"Oh itu! dari teman Sekolah kita dulu." jawab Rian.

"Jadi maksud Nak Rian! datang kesini untuk apa yah?" tanya Bunda Dina.

"Jadi begini Bun! jika di perkenankan,aku ingin melamar Naira Putri nya Bunda." jawab Rian.

"Oh begitu! kalau Bunda sih terserah Naira,gimana Nai?" ucap Bunda Dina seraya bertanya.

"Huft..maaf Mas,aku butuh waktu untuk menjawabnya." jawab Naira seraya menghembuskan nafas pelan.

"Baiklah Nai! aku akan memberikan kamu waktu." ucap Rian.

FLASHBACK OFF

"Jadi begitu ceritanya." pungkas Naira.

"Kamu kan belum mengiyakan itu! Ck.tapi kenapa Arfi harus mundur begitu." ucap Zahra sambil kesal.

"Sayang! ya iya lah Arfi mundur dan sekarang Arfi pasti merasa bersalah,karena meminang seseorang di atas Pinangannya Saudara sesama Muslim,kecuali Naira menolaknya,itu berbeda lagi ceritanya." sahut Afwi.

"Bener apa yang di ucapkan sama Nak Afwi,ya di sini Bunda lah yang bersalah,karena nggak menceritakan tentang hal ini ke Arfi,saat dia sering berada di sini." ucap Bunda Dina seraya menunduk.

"Sudah Bun! menurut Afwi ini hanya kesalahpahaman saja dan sekarang semua keputusannya ada di Naira." sahut Afwi.

"Bener tuh Bun,Nai! kamu harus bisa tegas memutuskan dalam hal ini,kamu kan juga tau,kalau selama aku belum bener-bener menerima Mas Afwi,ada beberapa Cowok yang datang padaku." ucap Zahra membuat Afwi menatap tajam ke Zahra Istrinya.

"Hehe maaf yah Mas! Ara baru cerita sekarang." lanjut Zahra sambil tertawa,Afwi hanya tersenyum smirk.

"Ck.Mas tersenyum begitu,aduh bahaya nih! kalau sudah sampai di Rumah huft.." batin Zahra.

Mendengar ucapan Zahra Sahabatnya, membuat Naira terdiam dan memikirkan apa yang lebih baik untuk memutuskan semuanya.

"Sudah Nai! kamu jangan terlalu berpikir yang berlebihan,karena kamu baru sembuh,yuk kira pulang saja." ucap Bunda Dina seraya mengajak.

"Bun! biar kami yang antar yah pulangnya." pinta Afwi,Zahra mengangguk.

"Nggak usah Nak! Bunda kan bawa mobil sendiri." tolak Bunda Dina.

Keempat nya pun keluar dari ruangan tersebut,sesampainya di Parkiran mereka pun masuk kedua mobil yang berbeda,kedua mobil tersebut pun berpencar untuk pulang ke Rumah masing-masing.

***

Di Tempat lain

Di perjalanan Arfi melihat seorang Ibu sedang meniduri Anak kecil yang berusia lima tahun di pinggir Masjid,Arfi pun menghampirinya.

"Maaf! Bu Guru kan,sedang apa malam-malam begini berada di sini?" tanya Arfi.

"Kok Mas tahu,kalau aku seorang Guru?" tanya balik seseorang tersebut.

"Aku kan Kakak dari Murid Ibu yang dulu,jadi Ibu sedang apa berada di sini,bawa-bawa tas besar lagi?" jawab Arfi seraya bertanya.

"Oh begitu! aku sedang mencari Kontrakan yang murah Mas." jawab seorang Guru tersebut.

"Ya udah ikut ke Kontrakan,tempat aku tinggal saja Bu." saran Arfi.

"Jangan macam-macam yah Mas,ngapain aku mau di bawa ke Kontrakan Mas." curiga seorang Guru tersebut.

"Astagfirullah Bu! aku nggak ada maksud begitu,maksudku biar Ibu Guru istirahat di tempat Kontrakanku,karena di sana masih ada yang kosong kamarnya.'' ucap Arfi.

"Astagfirullah maaf yah Mas! karena aku sudah berpikiran yang tidak-tidak sama Mas,oh iya kita belum berkenalan,namaku Laras." sahut Laras seraya memperkenalkan.

"Tidak apa-apa! salam kenal Bu Laras,namaku Arfi." ucap Arfi.

"Jangan panggil Ibu dong,panggil saja aku Laras." pinta Bu Laras.

"Nggak enak Bu! hmm..gimana kalau Mbak Laras saja yah,ya dah yuk naik ke motorku ke Kontrakannya." saran Arfi.

Akhirnya Laras pun naik ke motor Arfi dengan menggendong Anaknya yang sudah tidur terlelap dari tadi,tak lama pun sampai di Kontrakan,Arfi pun mengajak Mbak Laras untuk menemui pemilik Kontrakan tersebut dan langsung menempati kamar yang kosong untuk Mbak Laras dan Putrinya istirahat.

***

Keesokan Pagi

Arfi yang sudah bersiap-siap untuk pergi ke Restoran,tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya,Arfi pun langsung membukanya.

Ceklek

"Fi! ini buat kamu,sebagai ucapan terimakasih,karena semalam sudah menolong Mbak." ucap Mbak Laras sambil menyodorkan rantang berisi makanan.

"Mbak! ngapain sih sampai repot-repot begini." sahut Arfi.

"Nggak repot kok,cuman bikin makanan begini mah." ucap Mbak Laras.

"Ya udah aku terima yah Mbak! oh iya Adek kecil yang Cantik,siapa nih namanya?" sahut Arfi seraya bertanya.

"Namaku Safila Om." jawab Safira.

"Safila." gumam Arfi.

"Maksudnya Safira Om." ucap Mbak Laras.

"Oh Safira! Adek yang Cantik,sudah makan apa belum nih?" tanya Arfi.

"Belum! katanya Mama nanti,setelah antelin makanan ini buat Om." jawab Safira.

"Ya udah! makan bareng sama Om,mau nggak nih Cantik." saran Arfi.

"Mau-mau." antusias Safira.

"Hush..Sayang.." ucap Mbak Laras terpotong.

"Udah Mbak! biarin saja yuk masuk,sekalian sarapan bersama,ayo Cantik ikut Om masuk." ajak Arfi.

Safira Anaknya Mbak Laras loncat-loncat kegirangan,sedangkan Mbak Laras tersenyum,melihat kedekatan Arfi dan Safira putri kecilnya itu.

Setelah selesai dengan sarapan bersama,ketiganya pun keluar dari kamar Arfi,baru juga di luar sudah ada yang menghampiri.

"Eh..Bu Laras! kok bisa ada di sini?" kaget Faqih seraya bertanya.

"Kamu kan Faqih! ya ampun,kok kita bisa bertemu di sini yah." jawab Mbak Laras.

"A Arfi ini kan Aa nya Faqih Bu." ucap Faqih.

"Hah! ya ampun..." shock Mbak Laras terpotong.

"Sudah Mbak! Dek ada apa nih?" potong Arfi seraya bertanya.

"Oh iya! boleh yah Ade kerja Part Time di Resto..." pinta Faqih terpotong.

"Ya udah! nanti Aa sampaikan ke Bos Aa,Mbak! kami berdua pamit yah,soalnya mau kerja Assalamualaikum." potong Arfi seraya berpamitan.

"Ya udah Waalaikumsalam." sahut Mbak Laras sambil melangkah pergi.

"Ck.selalu saja seperti ini,itu kan Restoran punya Aa sendiri." batin Faqih.

Arfi pun mengajak Faqih ke Restoran,setelah Mbak Laras pergi,tak lama pun sampai di Restoran.

Di Restoran

"Fi! aku mau cerita sama kamu,kalau di Restoran tempat kita bekerja dulu,ada dua Perempuan yang selalu nanyain kamu." ucap Nia.

"Hah! siapa...

Bersambung

~ *See You Next* ~

Episodes
1 episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!