episode 13

"Oh jadi kamu biang keroknya! apa kamu belum puas juga,sudah mengambil semua harta Bunda,tapi sekarang malah menyakitinya,pergi sana sebelum saya bener-bener marah" geram Naira.

"Awas kamu Naira! saya akan bikin hidup kamu menderita,saya juga nggak akan membiarkan hidup kamu bahagia hahaha." batin Sinta.

Sinta pun langsung melangkah pergi dari Rumah tersebut,di pikiran penuh dengan rencana jahatnya,sedangkan Naira nggak habis pikir dengan sikap yang katanya Kakaknya dan ternyata cuman Kakak tiri,pantes saja semenjak kecil nggak pernah bisa akur sama sekali sama dia.

***

Di Tempat lain

Arfi baru juga sampai di Restoran sudah kena omelan dari Faqih Adek sepupunya.

"Aa habis darimana sih,Adek sudah lama menunggu di sini?" omel Faqih seraya bertanya.

"Hehe..maaf yah Dek! habis nyari tambahan dulu tadi,lagian kamu nggak hubungi Aa dulu." tawa Arfi.

"Gimana mau hubungi Aa! nih Hp nya Adek mati begini." sahut Faqih sambil memperlihatkan Hp nya.

"Baiklah! ada apa nih Adek kesini?" tanya Arfi.

Faqih bukannya menjawab pertanyaan malah mengambil laptop di dalam tasnya dan membukanya langsung di kasih ke Aa nya,Arfi yang mengerti langsung melihat hasilnya dan tertarik pada satu gambar yang akan di pakai.

"Baiklah Dek! Aa mau Design yang ini,nanti Aa kasih ke tukang yang Renovasi Restoran ini,oh iya! nanti kalau hasilnya sudah jadi,Adek minta apa ke Aa?" ucap Arfi seraya bertanya.

"Ck.apaan sih A! nggak usah,santai saja sama Adek mah,kaya sama orang lain saja." kesal Faqih.

"Jangan menolak! nanti Aa ganti motor kamu yang baru yah,Aa juga akan promosikan karya kamu ke teman-teman." ucap Arfi.

"Terserah Aa deh,ya udah Adek pulang yah,Assalamualaikum." pasrah Faqih seraya berpamitan.

"Hati-hati Waalaikumsalam." balas Arfi.

Faqih pun pergi dari Restoran,setelah menyalami tangan Aa nya dengan takzim,sedangkan Arfi langsung menghubungi tukang yang mau merenovasi Restoran tersebut,sesuai dengan gambar yang di buat oleh Faqih Adeknya.

***

Malam Hari

Saat Arfi di perjalanan melihat Naira yang sedang duduk sendirian menunggu taksi,terlihat menangis dan menggigil kedinginan,Arfi pun menghampiri serta membuka jaketnya untuk di berikan ke Naira.

"Nai! ada apa kok menangis begitu sendirian lagi, oh iya ini pake jaket saya." ucap Arfi sambil menyodorkan jaketnya.

"Eh..Arfi! nggak apa-apa kok,ini nggak usah..." tolak Naira.

Tanpa izin Arfi langsung memakaikan jaketnya ke pundak Naira,membuat Naira kaget.

"Maaf jika saya sedikit memaksa,ini semua demi kebaikan kamu Nai,ya udah yuk saya antar pulang,jangan ada penolakan." ajak Arfi sambil masuk ke mobil.

Arfi masih menunggu di dalam mobil,tapi Naira nggak masuk-masuk ke mobil,Arfi pun membuka kaca mobil kembali.

"Nai! ayo masuk,apa maunya di gendong sama saya,hayoo Nai." titah Arfi.

Naira pun kaget saat mendengar perkataan Arfi yang ingin menggendongnya,dengan sangat terpaksa Naira pun masuk ke mobil.

Di Perjalanan

"Oh iya kenapa kamu nggak bawa mobil sendiri tadi,ini tisu untuk menghapus air mata kamu Nai,saya paling nggak kuat melihat Perempuan meneteskan air matanya."

Ucap Arfi sambil menyodorkan tisu,Naira pun menerimanya dan langsung menghapus air matanya sendiri.

"Tadi mah bawa! tapi sekarang berada di bengkel mobilnya,oh iya terimakasih Fi." sahut Naira sambil menerima tisunya.

"Oh begitu! sama-sama Nai,seandainya saya muhrim kamu Nai! pasti saya nggak akan membiarkan air mata kamu terjatuh,kalau ada paling air mata kebahagiaan." ucap Arfi.

"Hah! maksud kamu?" kaget Naira seraya bertanya.

"Hmm..izinkan saya untuk membahagiakan kamu Nai,jadi kita langsung Menikah saja gimana." ajak Arfi.

"Hah! jangan bercanda Fi." shock Naira.

"Saya serius sama kamu! huft..sudah sampai nih,oh iya saya akan tunggu kamu besok siang di Restoran dekat Kampus kamu,kalau kamu nggak datang sampai jam tiga,berarti kamu menolak saya dan ketika itu terjadi,saya berjanji akan menjauh dari kamu untuk selamanya." ucap Arfi.

Setelah mendengar ucapan dari Arfi! Naira pun keluar dari mobil,dengan masih terdiam mendengar pernyataan dari Arfi yang baginya sangat mendadak itu,Arfi pun langsung pergi dari depan Rumah Naira.

"Astagfirullah! ini jaketnya belum saya kembalikan lagi,kenapa hati ini sakit yah! saat mendengar dia akan menjauh." batin Naira.

Naira sedang melamun memikirkan perkataan dari Arfi,tersadar karena Bunda menghampiri dan menyapa.

"Siapa tadi Nai! kenapa nggak di suruh masuk?" tanya Bunda Dina.

"Nggak Bun! cuman anterin Nai pulang saja dan hmm.." jawab Naira sambil ragu.

"Dan apa Nai?" tanya Bunda Dina.

"Huft..dia bilang ingin serius dengan Nai Bun,aaaa Nai bingung Bun!" teriak Naira.

"Ya kalau dia baik dan kamu suka,kenapa harus bingung! terima saja jadi pacar kamu." saran Bunda Dina.

"Justru itu yang membuat Nai bingung! dia itu berbeda dari kebanyakan Cowok yang mendekati Nai,dia itu bukan mengajak Nai untuk berpacaran,huft..tapi langsung Menikah,dia bilang nggak mau berpacaran." ucap Naira.

"Wah Cowok yang unik! jadi penasaran sama orangnya,terus kamu menerima apa menolaknya?" heboh Bunda Dina seraya bertanya.

"Nggak kedua-duanya! dia memberi waktu untuk berpikir sampai besok siang,katanya sih kalau nai menolaknya,dia nggak akan pernah menemui Nai lagi Bun,Nai harus gimana nih Bun." bingung Naira.

"Huft..ya sudah yuk masuk dulu."

Ajak Bunda Dina pun melangkah masuk sambil merangkul pundak Putrinya yang sudah semakin besar dan ternyata sudah ada yang menginginkannya,Naira pun hanya diam karena masih memikirkan perkataan Arfi.

***

Di Tempat lain

Di perjalanan saat mau pulang ke Kontrakan,Arfi melihat seseorang yang dia kenal sedang duduk di warung yang di pinggir jalan,karena penasaran Arfi pun nggak jadi pulang dulu malah menghampirinya.

"Assalamualaikum Nia kan." sapa Arfi.

"Waalaikumsalam Arfi." balas Nia.

Arfi dan Nia ngobrol santai meskipun di warung pinggir jalan,sampai Nia bercerita kalau sedang mencari pekerjaan,Arfi pun menawarkan kerja di tempat kerjanya,cuman setengah bulan lagi bukanya,karena Restoran sedang di Renovasi,Nia pun bersemangat saat mendengarkannya.

"Beneran Fi! nggak apa-apa menunggu,daripada muter-muter nggak jelas kaya sekarang?" tanya Nia sambil memastikan.

"Iya Nia! tapi seperti apa yang saya katakan tadi,ini kartu nama pemiliknya yang kebetulan saya di percaya untuk mencari Karyawan Restoran di cabang sini." jawab Arfi.

Arfi memberikan kartu nama,nia pun langsung menerima dan melihat kartu namanya,setelah di terima Arfi pun berpamitan karena harus mengantar mobil bosnya,akhirnya mereka pun berpisah.

***

Keesokan Pagi

Di Kampus

Setelah jam pelajaran selesai Zahra pun keluar dari kelas dan ingin menghampiri Naira di kelasnya,tapi nggak melihat Naira,Zahra pun bertanya dengan teman sekelasnya Naira.

"Hey Dini! kamu lihat Naira ngga...

Bersambung

   ~See You Next ~

Episodes
1 episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!